END
Namaku Andy Pratama, aku hanya anak miskin, Kedua Orang Tuaku bekerja Seadanya. Aku entah kenapa mendapat beasiswa di Sekolah Elit.
Namun, Di sekolah tersebut aku sering di Bully dan akan terancam dikeluarkan karena nilaiku menjadi buruk.
Suatu hari, setelah aku dipukuli oleh Siswa yang suka membully ku. Aku mendapatkan sebuah System.
(Baru Buat Fantasi Urban, Maklum jika banyak kesalahan.)
(Hanya 18+)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusayni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 32
[Chapter 32.]
[Angel bangun.]
[Silahkan Dibaca.]
Bel pulang berbunyi. Andy, Yui, Yuka pulang bersama, di tengah jalan mereka melihat Sera, sedangkan Sera yang melihat mereka Andy, Yui, dan Yuka. Segera berbalik pergi dengan wajah sedihnya. Andy menaikkan alisnya melihat hal tersebut.
“Kenapa Sera, seperti menghindari kita?.” Ucap Yuka, sedangkan Andy menggelengkan kepalanya dan tenggelam dalam fikirannya. Kemudian, Yui mengerutkan keningnya saat melihat Andy berfikir, Yui merasa curiga ada yang disembunyikan oleh Andy.
“Kau, menyembunyikan sesuatu, kan?.” Ucap Yui, kepada Andy yang sedang berfikir. Lalu, Yuka juga menatap ke arah Andy, keduanya menatap Andy dengan tajam. Sedangkan Andy yang ditatap kembali dari fikirannya. Kemudian, menatap ke arah keduanya, lalu tersenyum dan mengelus kedua kepala mereka.
“Nanti, akan kuceritakan saat di Rumah.” Ucap Andy, kemudian berjalan pulang mendahului mereka. Sedangkan, Yui dan Yuka tertegun, lalu melihat ke arah Andy yang mendahului mereka, kemudian Wajah mereka memerah, lalu berteriak dan menyusul Andy.
“Andyy Bodoh.” Teriak keduanya, berlari menuju ke Andy. Kemudian sampai di samping Andy, sambil memalingkan wajahnya. Andy, menggelengkan kepalanya melihat mereka, lalu menatap ke depan dan menemukan Raul yang berjalan sambil menundukkan kepalanya.
Andy mengerutkan keningnya, lalu berjalan menuju ke Raul. Yui dan Yuka, memandang ke arah Andy yang pergi, lalu melihat Andy menghampiri Raul yang sedang menunduk sambil berjalan. Mereka paham dan ikut mendekat.
“Raul.” Ucap Andy, saat sudah dekat dengan Raul. Sedangkan, Raul yang mendengar suara Andy, segera menghilangkan wajahnya yang sedih kemudian menatap ke arah Andy sambil tersenyum terpaksa.
“Ada apa, Andy. Serta selamat memenangkan Kompetisi Basket tersebut.” Ucap Raul, sedangkan Andy tersenyum dan mengangguk. Kemudian melihat sekitar dan menemukan sebuah Kafe. Andy kemudian menarik Raul untuk mengikutinya.
“Oi, Andy ada apa?.” Ucap Raul, bingung tiba-tiba ditarik oleh Andy. Sedangkan Yui dan Yuka hanya mengikuti mereka dari belakang. Raul yang ditarik tidak bisa melawan. Karena kekuatannya lebih lemah dari Andy.
Sampai di Kafe, Andy mencari tempat yang kosong. Lalu, menemukan tempat yang kosong tersebut. Kemudian mendudukkan Raul di bangku tersebut. Andy kemudian duduk di bangku yang tepat di depan Andy, sedangkan Yui dan Yuka juga duduk di samping Andy.
“Pelayan, aku pesan Kopi, kalian apa?.” Ucap Andy, memandang ke arah Raul.
“Aku juga Kopi.” Ucap Raul, kemudian Andy memandang ke arah Yui dan Yuka.
“Kami Cappucino.” Ucap keduanya, Andy mengangguk. Kemudian, Pelayan menulis pesanan tersebut dan kembali ke belakang. Sedangkan, Andy menatap ke arah Raul dengan serius. Lalu, mulai bicara.
“Jelaskan, apa yang terjadi sebenarnya.” Ucap Andy, kemudian Raul tegang saat melihat tatapan dari Andy. Tanpa sadar, Raul meneguk dengan kasar. Kemudian, mengatur nafasnya dan berubah menjadi sedih kemudian menceritakannya.
Flashback.
Raul melihat Sera yang keluar dari Sekolah, dengan Wajah seriusnya Raul mendatangi Sera. Sedangkan Sera yang melihat Raul mendekat, wajah yang semula sedih berubah menjadi dingin. Lalu, Raul berdiri di depannya.
“Jelaskan siapa yang mengancam dirimu?.” Ucap Raul, sedangkan Sera terkejut namun tidak ditampilkan di Wajahnya. Lalu, bertanya-tanya bagaimana Raul tahu kalau dia diancam, lalu berfikir kembali apakah Raul hanya menebak. Kemudian Sera menjawab.
“Ini tidak ada hubungannya dengan mu.” Ucap Sera, namun didalam hatinya sangat sedih. Dia sangat menyukai Raul. Sera ingin segera pergi, agar tidak terlalu menyakitkan di dalam hatinya. Raul melihat Ekspresi Sera yang dingin, namun dia tahu bahwa Sera berpura-pura.
“Jelaskan saja, siapa yang mengancammu?.” Ucap Raul dengan serius, sedangkan Sera sudah mulai tidak kuat, lalu air mata keluar dari Wajah Sera. Kemudian, Sera menjawab dengan teriakan.
“Sudah kubilang, ini tidak ada hubungannya denganmu.” Teriak Sera, kemudian pergi dari tempatnya, Raul bukannya merasa sakit, namun dia merasa sedih melihat Perempuan miliknya dikendalikan oleh seseorang. Namun, saat Sera akan pergi dia berkata.
“Jika kamu masih begini, aku tidak bisa melihatmu mati di depanku.” Ucap Sera, pelan lalu kembali berjalan dengan wajah sedihnya. Sedangkan Raul yang mendengar suara Sera tersebut. Akhirnya paham, bahwa orang yang mengancam Sera adalah orang itu. Raul bingung harus bagaimana, sedih jelas, sakit juga jelas. Raul berbalik pergi dengan tatapan sedih dan menunduk.
Flashback end.
“Jadi begitu, kau tahu siapa dibalik Sera?.” Ucap Andy, sedangkan Raul kemudian menatap ke arah Andy, lalu Raul menggelengkan kepalanya. Yui dan Yuka hanya diam mendengarkan. Raul pun kembali bicara.
“Jika, kamu melawannya. Kemungkinan seluruh orang yang berhubungan dengan mu akan dibunuh. Sera jelas melindungiku. Namun, aku sendiri tidak bisa melindungi dirinya, betapa lemahnya diriku.” Ucap Raul. Sedangkan Andy, berbicara dengan System nya.
‘Sarah, kau tahu siapa yang mengancam Sera?.’
[Sekarang System sudah Level 3, jadi Informasi sudah mencakup Provinsi.]
‘Eh, apa maksudnya, Sarah?.’
[Dulu, saat System Level 1 hanya mencakup wilayah sekitar Desa. Sedangkan Level 2 hanya mencakup wilayah Kota, Level 3 mencakup wilayah Provinsi, Level 4 mencakup Wilayah Negara, Level 5 mencakup wilayah Dunia.]
‘Oh, berarti Level 5. Nanti aku bisa mengetahui apa saja yang terjadi di Bumi.’
[Itu benar, Tuan. Namun misi juga akan menjadi Tingkat Dunia.]
‘Baiklah, jadi apakah kau tahu, siapa yang mengancam Sera?.’
[Untuk Informasi : 1.000 Yen.]
‘Lakukan.’
[Informasi didapat.]
[Sera, diancam oleh salah satu Perempuan yang memiliki kendali penuh dengan perusahaan Kazawa. Perusahaan milik keluarga Sera, bekerja sama dengan Perusahaan Kazawa. Namun, jika perusahaan milik Ayah Sera, tidak memiliki kerja sama dengan Perusahaan Kazawa. 100% akan mengalami kebangkrutan.]
[Perempuan yang mengancam bernama Erika Kazawa. Kedua Orang Tuanya meninggal dunia, lalu Perusahaan Kazawa dipegang oleh satu-satunya Putri mereka yaitu Erika Kazawa. Erika sendiri adalah orang baik, namun kurangnya rasa kasih sayang dan perhatian. Erika menjadi orang yang tidak peduli dengan siapapun, dia hanya mencari kesenangan saja.]
[Perusahaan Kazawa adalah Perusahaan Internasional, yang berpusat di Inggris. Perusahaan ini sudah memiliki Cabang di Jepang dan berbagai Negara lainnya.]
[Erika memiliki teman yang bernama Angel, kedua Perusahaan mereka sebenarnya bersaing. Namun mereka bersaing secara sehat. Lalu, saat Angel pergi ke Jepang. Erika menjadi sedih dan tidak ingin Angel perg dari dirinya. Angel tetap pergi, sehingga Erika menjadi marah karena Angel tidak menurutinya.]
[Akhirnya Erika, menyuruh Sekretarisnya, untuk mencari siapa yang menjadi temannya menuju ke Jepang. Lalu, mengetahui bahwa temannya adalah Sera dan Raul. Kemudian, Erika mencari tahu tentang mereka berdua. Lalu, menemukan bahwa Sera adalah Putri dari sebuah Perusahaan yang bekerja sama dengannya, kemudian meminta Sekretaris menghubungi Perusahaan tersebut.]
[Kemudian, Erika meminta ke Ayah Sera untuk meminta Nomor Hp milik Sera. Saat itulah, Erika mengancam Sera. Sedangkan Sera tidak berdaya, Raul tidak bisa menolongnya, karena Sera tahu bahwa Perusahaan milik keluarga Raul, masih kalah saing dengan perusahaan Erika.]
[Itulah Informasinya Tuan.]
Andy, membaca informasi tersebut, lalu tersenyum dan mengerti seperti apa Erika tersebut. Hanya satu fikirannya ‘Gadis Manja.’ Andy menggelengkan kepalanya. Lalu, melihat bahwa Yui, Yuka, dan Raul menatap ke arahnya dengan Aneh.
“Ada apa?.” Ucap Andy, melihat dia diperhatikan terus menerus, kemudian mereka sadar dan Yui pun menjawab.
“Kau kenapa linglung seperti itu?.” Ucap Yui, sedangkan Andy hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya, dan menjawab.
“Tidak apa-apa. Oh ya Raul, berarti Sera melindungimu, sedangkan kau ingin melindunginya. Sekarang, kutanya. Apakah kau sanggup melawannya?.” Ucap Andy, seketika Raul mengerutkna keningnya dan bingung dengan ucapan Andy.
“Apa maksudmu, Andy?.” Ucap Raul, kemudian Andy pun tersenyum. Lalu, menatap ke arah Andy dengan serius.
“Maksudku adalah jika semisal orang yang mengancam Sera adalah Orang yang bisa menghancurkan seluruh keluargamu dan keluarga Sera, apakah kau sanggup?.” Ucap Andy, sedangkan Raul mulai berfikir, dengan maksud dari Andy. Kemudian menggelengkan kepalanya.
“Kemungkinan tidak, tapi aku tidak bisa melihat Sera terus begitu. Aku ingin membantunya.” Ucap Raul, sambil menggertakkan Giginya. Andy tahu bahwa Raul sangat mencintai Sera begitupun Sera juga. Andy kemudian tersenyum, lalu pelayan membawakan minuman mereka.
“Pesanan anda, Pelanggan.” Ucap Pelayan, sambil menurunkan minuman dan memberikan ke Andy, Yui, Yuka, dan Raul. Pelayan yang sudah memberikan minuman segera mundur dan kembali ke belakang. Andy mengambil dan meminum Kopinya dengan santai. Lalu, Hpnya bergetar.
Drrt Drrt.
Andy pun mengambil Hpnya dan melihat siapa yang menelponnya, terlihat yang menelponnya adalah Ibunya, Andy pun mengangkat telpon tersebut. Sambil meminum Kopinya.
“Halo, Bu. Ada apa?. Apakah ada sesuatu?.” Ucap Andy, bertanya terus menerus membuat Ibunya yang berada di balik Telepon menghela nafas. Kemudian, Ibunya menjawab dengan serius.
“Nak, kau bisa ke Rumah Sakit?.” Ucap Lilia, sedangkan Andy mengerutkan keningnya. Lalu, kemudian menjawab.
“Ada apa?. Jelaskan apa yang terjadi, Bu?.” Ucap Andy, dengan nada sedikit khawatir, namun Ibunya terlihat menghela nafas, kemudian menjawab.
“Angel sudah bangun.” Ucap Lilia, seketika Andy diam. Tidak bergerak, segera Air mata keluar dari matanya. Yui dan Yuka, yang melihat Andy menangis segera khawatir, Raul juga khawatir. Andy, menghapus air matanya dan menjawab.
“Kau yakin, Bu?. Kalau begitu aku akan kesana.” Ucap Andy, kemudian menutup Hpnya tanpa mendengarkan balasan dari Ibunya. Andy segera menghabiskan Kopinya, dan berdiri. Yui dan Yuka juga sudah selesai minumnya, mengikuti Andy dengan khawatir, Raul pun juga segera menghabiskan Kopinya dan berdiri menuju ke Andy untuk menenangkannya.
“Andy, ada apa?.” Ucap Yui, penasaran dengan tingkah laku Andy yang sedang terburu-buru. Andy yang sudah membayar kemudian keluar bersama ketiganya. Andy yang mendapat pertanyaan Yui, langsung menjawab tanpa menoleh.
“Angel sudah sadar. Sekarang aku akan kesana.” Ucap Andy, seketika ketiganya terkejut dan segera dengan cepat menuju ke Rumah Sakit. Andy menghentikan Taxi, lalu mereka berempat masuk ke dalam.
“Segera ke Rumah Sakit Tokyo.” Ucap Andy, segera memberikan 5.000 Yen, seketika sorot mata Supir Taxi menajam. Lalu, menyuruh ke empatnya memasang sabuk pengaman dan berpegang dengan apapun. Lalu, tombol di Taxi mulai berganti, kemudian suara Taxi pun juga berubah.
Vroomm Vrooom.
Taxi pun melaju dengan cepat. Yui, Yuka, dan Raul terkejut dan sedikit takut. Berbeda dengan Andy, dia sangat senang dengan kecepatan ini. Mobil melaju, melewati semuanya dengan mudah, lalu Polisi melihat kecepatan Mobil tersebut, yang membuat mereka terkejut bahwa kecepatan nya hampir kecepatan Standar.
“Hahaha, ini sangat menarik. Pak Supir tambah kecepatan, agar segera sampai.” Ucap Andy, sedangkan Raul, Yui, dan Yuka menjadi pucat karena takut. Sedangkan Supir Taxi, mengangguk dan membuka sebuah kaca yang menutupi sebuah Tombol yang memiliki huruf NOS.
Seketika wajah Raul lebih pucat, saat melihat Supir Taxi menekan tombol tersebut dan semuanya terdorong ke belakang, karena Mobil sangat cepat. Saat Supir melihat Rumah Sakit Tokyo, langsung mematikan Nos nya, dan menghentikan laju Mobil dengan Drift.
Srittt Srittt.
Lalu, berhenti tepat didepan Rumah Sakit. Raul, Yui, dan Yuka langsung keluar dari Mobil terlihat mereka seperti memasuki Mobil pembawa Maut. Sedangkan Andy, tersenyum senang.
“Pak, itu tadi sungguh keren dan hebat.” Ucap Andy, sedangkan Supir Taxi tersenyum dengan Pujian dari Andy. Lalu menjawab dengan sombong.
“Hmpp, Jangan meremehkan mantan Pembalap Tokyo Drift, nak.” Ucap Supir Taxi, saat Andy sudah keluar. Andy, yang sudah diluar tercengang ' Supir Taxi mantan Pembalap Tokyo Drift, bukankah ini hebat.’, Lalu Supir Taxi memberikan sebuah Kartu ke Andy.
“Jika kau tertarik, datanglah saat malam. Serta, bilang saja Tiger mengundangku, lalu serahkan Kartu tersebut. Baiklah, aku harus kembali bekerja.” Ucap Supir Taxi tersebut, mengendarai Mobilnya dengan santai.
Andy yang mendapatkan Kartu tersebut matanya berbinar-binar, namun Yui segera merebutnya. Lalu Yuka memarahi Andy.
“Kau tidak akan kuijinkan ikut Balapan. Awas saja kau, jika malam ikut balapan.” Ucap Yuka, sambil menatap Andy dengan tajam. Seketika tubuh Andy bergidik, lalu segera menggelengkan kepalanya.
Lalu, Andy menarik tangan Yuka dan Yui, masuk ke dalam. Mereka bertiga melupakan satu orang yang sedang berlari ke Kamar mandi. Ketiganya sampai di ruang milik Angel. Andy menghela nafas panjang, sebelum masuk.
Sesudah, tenang. Andy pun melangkah masuk bersama Yui dan Yuka. Semua yang berada di dalam langsung menoleh ke arah Pintu, mereka melihat Andy, Yui, dan Yuka yang berdiri di pintu tersebut. Andy kemudian menemukan Angel yang juga menatap dirinya.
Keduanya saling bertatap dalam jarak jauh. Lalu, air mata mereka keluar mengalir membasahi pipi. Andy kemudian berjalan menuju ke Angel. Sedangkan Orang yang di dekat Angel segera menyingkir, mereka memberi ruang bagi mereka.
“Angel, akhirnya kau sadar.” Ucap Andy, kemudian memeluk Angel, yang sedang terkejut. Dia sendiri bingung kenapa dia menangis saat melihat Laki-laki ini. Lalu, saat Laki-laki tersebut memeluknya, Angel merasa sangat nyaman. Perasaan ini pernah dia dapatkan saat dia merasakan dirinya tenggelam.
Semuanya yang melihat hal tersebut, tersenyum namun dalam hati mereka sungguh sedih. Mereka semua menghela nafas.
Mereka berdua berpelukan seperti melepas rindu. Namun, ucapan Angel berikutnya membuat Andy terkejut, serta membuat yang lain menundukkan kepalanya kembali. Angel sendiri memeluk Andy sambil menangis.
“Maaf, serta terimakasih. Namun, aku tidak tahu kamu siapa?.”
[To be Continued.]
Silahkan Like, Comment, Share dan Vote.
Jangan lupa klik tombol Favorit agar tidak ketinggalan update terbaru.
Thanks you Minna-san.
diam nya berarti iya dan diamnya juga berarti tidak
GK sesuai angan2