Bagaimana jika kamu sedang mengendarai kendaraan tiba-tiba saja pandangan mu menggelap dan membuka mata kembali sudah di zaman yang jauh berbeda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Citra Khalifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29
Kini mereka sampai di warung makan milik ibu coro, ibu coro yang melihat teman teman anak nya pun segera mempersilahkan dan menyiapkan meja untuk mereka tempati bersama, coro pun membantu sang ibu untuk mempersiapkan semua itu.
"Bu, biarkan aku yang mempersiapkan semua ini... Ibu siapkan saja pesanan teman temanku " ucap coro sambil mengambil bangku untuk duduk teman temannya itu.
Coro yang telah selesai menyiapkan meja dan kursi pun kini menawarkan menu yang ada di warung makan ibu nya itu, ia hanya menawarkan 3 menu sebenarnya sebelum warung makan itu sepi, banyak menu yang mereka buat.
Ibu coro terpaksa meniadakan menu lainnya dan hanya menyisakan 3 menu saja di warung nya saat ini.
Dari ketiga menu itu boksun memilih SOP sayur dan daging kelinci bakar.
Mereka pun berbincang bincang sambil menunggu pesanan makanan mereka siap, sedangkan boksun kini tengah sibuk mengamati setiap sudut warung makan milik coro itu dengan seksama.
"Penataan sangat tidak indah dilihat oleh mata, beberapa meja dan kursi pun berantakan dan dapur yang terlihat dari sini dengan peralatan dapur yang sama berantakannya" gumam boksun melihat setiap sudut nya.
Boksun tak sengaja menatap dua pembeli yang sudah selesai makan di warung itu dan seperti nya dua pembeli itu pun akan segera pergi.
"Ternyata walaupun sepi masih ada pembeli yang mau mampir dan makan ke tempat ini" pikir boksun.
Tak lama ibu dan coro pun membawa makanan yang mereka pesan yang membuat meja di hadapan mereka pun kini penuh dengan makanan.
Mereka pun makan bersama dengan tenang, boksun yang melihat makanan dan rasa nya pun tak terlalu buruk masih enak untuk di makan.
Boksun makan sambil memikirkan apa masalah warung makan ini sehingga sepi pembeli kalau rasa tak masalah mungkin karena interior dan tata ruang yang acak acakan sehingga membuat pembeli enggan untuk datang.
Mengapa ibu coro tak merombak warung makannya saja sehingga membuat para pembeli tertarik apa ada masalah keuangan sehingga menghambat ibu coro untuk merenovasi warung makan ini.
Karena kan kalau merenovasi warung pasti pengeluarnya akan lumayan besar dan itu pun belum tentu akan mendatangkan pembeli lebih banyak.
Selesai makan mereka pun berbincang bincang satu sama lain dan tuan damar pun membicarakan hasil penemuannya selama pengintaian yang di kirim oleh gild.
Dari pengintaian itu mereka melihat ada area yang terbakar di tengah tengah kaki gunung dan ada lubang yang mengaga di sana yang kedalamannya kurang lebih 1,5 meter pas di tengah lahan yang terbakar itu.
Boksun mendengar cerita yang di berikan oleh tuan damar pun menyimpulkan kalau lubang itu sepertinya sebuah meteor yang jatuh dan menghantam kaki gunung, boksun pun kini bertanya secara detail cerita yang di maksud oleh tuan damar itu.
"Apa di tengah lubang itu terdapat batunya tuan damar?" tanya boksun.
"Setahu yang aku dengar mereka tak melihat batu di tengah nya boksun, apa kau mengetahui sesuatu tentang ini?" tanya tuan damar.
"Tidak tuan, aku kira lubang itu terjadi karena hantaman dari batu yang jatuh dari langit tuan".
Mereka semua yang ada di meja itu pun terbahak mendengar penuturan boksun yang menurut mereka mengada ada.
Melihat reaksi para temannya yang terbahak pun boksun merasa heran, kini hanya ada satu cara untuk mengetahui semua nya yaitu dengan bertanya kepada Lily sebab tak sedikitpun terlintas diingatan boksun saat ini tentang hal tersebut.
"Lily.... Apa kau pernah mendengar kalau batu bisa jatuh dari langit dan menghantam permukaan tanah?" tanya boksun penasaran.
"Selama ini aku tak pernah mendengar hal tersebut, memang di dunia mu yang dulu ada semacam itu?" tanya Lily balik.
"Iya ada.... Mereka yang ada dunia ku dulu menyebutnya dengan meteor, batu yang jatuh mengenai permukaan bumi" jelas boksun.
"Coba kau ceritakan hal itu boksun, aku ingin mengetahui lebih jauh tentang hal tersebut" ucap Lily semangat.
"Ya nanti akan aku ceritakan tapi tidak sekarang ya.... Nanti saja ketika kita sudah sampai di penginapan" ujar boksun.
Kini Lily hanya bisa menunggu sampai boksun mau menceritakan hal tersebut kepada dirinya, ia akan sabar untuk hal tersebut.
Setelah berbincang cukup lama kini tuan damar dan tier pun berpamitan kepada semua orang untuk kembali berjaga dan tak lupa mereka berdua pun berterimakasih kepada boksun karena telah menteraktir mereka makan.
Begitu juga dengan Sandika, nata, Beno, Gu Ling dan du gong, mereka semua berpamitan kepada boksun dan berterimakasih atas traktirannya.
Sementara coro tak ikut tuan damar untuk berjaga ia meminta ijin untuk berbicara sebentar dengan boksun karena ada suatu hal yang harus coro tanyakan sebelum ia pergi untuk bertugas dengan tuan damar.
Tuan damar yang mendengar penjelasan coro pun mengijinkannya dan meninggalkan mereka berdua di warung makan itu.
"Bagaimana menurutmu boksun? kapan kira nya resep yang dulu itu bisa kau bagikan untuk di jual ibu ku di warung makan milik nya?" tanya coro dengan semangat nya.
"Sebenarnya aku ingin secepatnya tetapi mau bagaimana lagi coro kita sekarang hanya bisa bersabar hingga bahan yang kita butuhkan ada semua. Aku sudah memecahkan satu masalah dan tunggal 1 masalah lagi, aku harap kau dapat bersabar hingga masalah satu nya lagi bisa terpecahkan" ungkap boksun.
Mendengar alasan yang diungkapkan oleh boksun coro pun menjadi penasaran dan bertanya kembali.
"Apa maksud mu tentang tempat untuk memasak makanan itu? Seperti apa yang kau lakukan di hutan?" tanya coro.
Boksun sebelum memberitahukan hal itu meminta coro untuk merahasiakan hal ini dari siapapun, dan coro setuju akan hal itu.
Kemudian boksun pun membisikan semua nya tentang garan yang ia temukan dan tentang pembuatan oven nanti nya, menurut boksun tak masalah jika coro tahu akan hal itu sebab itu pun akan mendatangkan keuntungan untuk ibu coro sendiri dimasa mendatang.
"Apa kau serius dengan perkataan mu itu boksun?" ucap coro yang sepenuhnya tak percaya akan hal tersebut.
Boksun pun membuktikan hal tersebut dengan membuka kain yang sudah terdapat garam didalam nya yang tadi telah ia buat bersama Lily setelah itu meminta coro untuk mencicipi butiran putih itu.
Coro pun menuruti apa yang boksun pinta ia menjulurkan jari nya menyentuh butiran putih itu dan mencobanya, betapa terkejutnya coro ketika butiran putih itu sampai di lidah nya, mata coro seketika membulat sempurna persis ketika boksun pun mencicipi garam itu untuk pertama kali dan dia pun seketika itu menatap boksun antara percaya dan tidak.