Apa yang akan kalian pilih, jika kalian di minta untuk memilih antara menikah dengan pria yang tak lain adalah sahabat kecil kalian, atau dengan pria yang kalian cintai, tapi tanpa adanya hubungan yang pasti?
Pilihan seperti itu lah yang kini di hadapi oleh Alisya, si gadis bodoh perihal cinta. Tapi siapa sangka di cintai dan menjadi hasrat cinta dua pria tampan, kaya dan terbilang incaran para kaum hawa lainnya.
Akankah salah satu dari mereka akan menjadi jodoh Alisyah? atau malah tak dari satupun mereka yang dapat menjadi jodoh Alisya.
*lebih bijak dalam membaca yah kakak*
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifa Riris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23 (memalukan)
Mobil pun berhenti tepat di pinggir jalan.
Nafas Ira tersengal, indra pendengaran nya dengan jelas mendengar bahwa Alisya mencintai Bastian.
Perasaan apa ini? Kenapa hatiku sakit? Apa aku benar-benar cemburu dengan teman ku sendiri?
Setelah berbicara dalam hatinya. Ira mengarahkan pandangan matanya kearah Alisya yang telah terpejam matanya, sambil sesekali bicara tak jelas.
"Sebenarnya hubungan kamu sama Bastian itu apa sih Sya?" Tanya Ira, namun yang pasti tak akan mendapat jawaban apapun dari Alisya.
"Ehe'emm ngantuk!" Sahut Alisya bersikap semestinya orang yang tengah mabuk berat.
"Udah kayak aku aja yang gila, gimana bisa aku tanya sama orang yang sedang mabuk?" Putus asa dan tak ingin terlalu berfikiran berat lagi.
Mobil pun kembali Ira lakukan menuju ke apartemen Alisya.
Tak lama mobil pun sampai.
Sembari berusaha untuk membantu tubuh Alisya berjalan menuju ke lift. "Aduh Sya tubuh kamu ini apa sih isinya. Perasaan kecil dari luar, tapi nyatanya berat banget."
Gerutuan tak henti-hentinya sedari tadi Ira keluarkan.
Dan....
Ting
Pintu lift pun akhirnya terbuka, dan sampailah kini di depan unit apartemen Alisya.
"Huffttt..." Menghela nafas panjang nya.
Masih berusaha untuk memnyangga tubuh mungil Alisya.
"Sya, berapa pasword nya?" Tanya
"Satu," jawab Alisya.
Ira pikir bahwa kini Alisya tengah mengeja nya, tangannya pun menekan tombol angka satu. Namun anehnya Alisya tak kunjung melanjutkan ejaan nya kembali. "Sya, terus apa."
"Yah cuma satu pasword ku masak banyak. Hahaha...." Lontaran Alisya yang membuat Ira semakin pusing untuk berfikir.
"Astaga naga, Alisya!! Untung temen sendiri, kalau nggak udah aku tinggalin kamu sendiri disini."
Bibir Alisya memaju seakan anak kecil yang tengah merajuk. Sambil menunjuk kearah Ira. "Jahat, masak gadis secantik aku ini mau di tinggal sendiri."
Ira sampai dibuat kehabisan kata-kata untuk mengatasi kelakuan Alisya saat mabuk. "Ternyata kamu ini nggak jauh beda dari Kiran yang menyebalkan itu yah. Huffttt....Udah nih terus gimana? Ayolah sya, besok kita ada matkul pagi."
"Ah, aku inget." Tawa ringan terukir di kedua sudut bibir Alisya. Seraya mengacungkan telunjuk nya seakan mengingat sesuatu.
"Inget password nya?" Tanya Ira dengan antusias.
Sontak Alisya menggelengkan kepala. "Nggak, tapi inget kalau sekarang aku laper."
"Ya ampun Alisya!! Ihh...huffttt.... Sabar....sabar...."
Tengah menggerutu sendiri, tak lama pintu apartemen Alisya mendadak terbuka. Dan kalian tau siapa yang membukanya? Iyah benar sekali, Alisya sendiri. Si pemilik apartemen.
Semakin lemas tubuh Ira dibuat nya.
Sementara Alisya sendiri, malah tertawa tanpa sebab. "Hehehe....ayok silahkan masuk ratu!"
"Apa ratu?" Ira menepuk jidatnya sendiri, kejadian malam ini akan menjadi pelajaran untuk dirinya. Agar tak lagi-lagi untuk mau menemani kedua temannya itu pergi ke club.
Sambil membantu tubuh Alisya yang sedari tadi sudah lunglai kearah kamarnya. "Ini nih karma, karna berani banget pergi ke tempat haram."
"Huhuhu...." Menghela nafas lelah, Ira menghempaskan tubuh Alisya ke atas ranjang.
Tak ingin terlalu lama di apartemen Alisya, perihal pula waktu pun sudah larut. Ira sesegera mungkin memposisikan tubuh Alisya dengan baik.
Setelah memastikan temannya itu telah istirahat.
Ira hendak berlalu pergi, namun ia urungkan dan mengambil air dingin terlebih dahulu di dapur.
"Hufftt..." Suara halaan nafas Ira.
Langkah Ira pun beranjak keluar, namun lagi-lagi tatapannya terhenti pada sebuah foto keluarga Alisya yang beberapa hari lalu tak ada. "Perasaan kemarin-kemarin aku sama Kiran kesini nggak ada deh foto ini."
Suara pintu apartemen pun terbuka.
Ira sontak mengarahkan pandangan matanya kearah sumber suara.
Nampak lah wanita paruh baya dan seorang remaja tampan.
"Dia siapa ma?" Tanya Adit, yang tak lain adalah adik kandung dari Alisya.
Sedangkan Sarah sang mama kandung Alisya pun ikut kebingungan dan asing dengan Ira.
Dengan seksama Ira menyamakan foto keluarga yang berada di dinding ruang tamu di Apartemen Alisya dengan wajah Sarah dan Adit.
"Maaf, tapi mbak ini siapa yah?" Tanya Sarah dengan lembut.
Sembari membungkuk sedikit, seakan memperlihatkan kesopananan nya pada Sarah. "Saya temannya Alisya tante, dan tante ini pasti mama nya Alisya yah?"
"Iyah saya mamanya," jawab Sarah. "Dan ini Adit adik kandungnya."
"Wahh, ganteng yah." Ira benar-benar dibuat kagum akan pesona keluarga Alisya. Yang ternyata di penuhi oleh serbuk berlian. Tak heran jika Alisya sendiri, memiliki wajah diatas rata-rata.
Adit ternyata tak sama dengan Alisya, adik nya dari temannya itu ternyata sangat dingin dan tak gampang untuk bersikap ramah dengan orang baru.
Tanpa berterima kasih atas pujian yang diberikan oleh Ira. Malah Adit berlalu pergi begitu saja dari hadapan Ira.
Sarah pun tersadar akan sikap tidak sopan yang di perlihatkan oleh Adit, anak bungsunya. "Maaf yah, dia itu memang gitu anaknya. Nggak gampang berbaur."
"Iyah tante nggak papa kok."
"Hemm..terus sekarang Alisya nya kemana?" Imbuhnya kembali.
"A-alisya...." Seakan dibuat bingung harus menjawab apa? Lantaran karna kini keadaan Alisya yang terbilang tengah istirahat.
"Mama!!" Teriak Adit.
Sontak Sarah dan Ira langsung terperanjat kaget. Takut akan terjadi hal buruk pada Adit. Kedua wanita itu pun langsung melangkah kearah Adit berteriak.
"Ada apa sayang?" Tanya Sarah dengan khawatir.
Adit menunjuk kearah Alisya.
Dan.... Nampak lah hal memalukan terjadi pada Alisya saat ini.
Ira dibuat menganga melihat kelakuan temannya itu. Sedangkan Sarah tertegun di tempat, sampai tak mampu lagi untuk berkata-kata.
Bersambung.
coba tebak hal memalukan apa yang Alisya lakukan saat ini?
Sampek adek nya teriak loh itu, hadeh Alisya Alisya bikin malu Author aja kamu 🤦♀️
Jangan lupa like, nya yah biar Author makin semangat 45 buat nulis nya.