NovelToon NovelToon
Beast Mask: Macan Yang Tertidur

Beast Mask: Macan Yang Tertidur

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:623
Nilai: 5
Nama Author: Khara-Chikara

Dalam distrik ini, dunia kriminal berlaku sangat bebas meskipun masih banyak orang normal yang tinggal di apartemen.

Para kriminal ini lah yang paling di utamakan dalam pengejaran, apalagi nama dari perampok "Topeng Buas" Akan langsung mengundang banyak perhatian. Anggota kriminal satu ini hanya berisikan 3 orang saja yang selalu menggunakan topeng penutup wajah mereka. Tubuh mereka dominan tinggi dan kuat.

Tapi bagaimana jika topeng macan itu selalu ingin tidur di paha lembut milik seorang gadis manis yang agak polos ini. Ini adalah kisah romantis dari seorang penjahat dan kisah aksi untuk seorang gadis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khara-Chikara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 24

Beast Mask: Macan yang Tertidur Chapter 24

Leandra tampak lelah, dia lalu menatap gantungan kecil berbahan boneka itu, lalu dia mengambil nya. “Harus ku akui, ini sangat imut, kenapa bisa-bisa nya dia terpikirkan hal seperti ini untuk ku...” dia menatap, lalu meletakan gantungan kunci itu di atas meja belajar kamar tidur nya.

Untuk sebentar, secara kebetulan, mata miliknya menatap ke arah buku gambar yang terlihat terbuka lembaran kosong di sana membuat Leandra terdiam menatap nya dengan posisi masih berdiri.

Wajahnya tampak ketakutan bahkan menelan ludah, tapi ia memasang wajah serius, bertekad dengan napasnya. “Ha.... Tenanglah, aku sudah dewasa, aku tak perlu takut pada hal semacam itu...” gumam nya.

Tapi ada yang mengetuk pintu membuat Leandra terdiam bingung, lalu membuka pintu apartemen nya yang rupanya adalah Paman nya. “Paman? Kenapa lagi?” Leandra menatap putus asa.

“Tidak apa-apa, jika kau belum tidur, maukah kau makan malam dengan ku juga Nenek mu, rencana kita makan bersama setelah aku selesai bekerja.... Kau mau sekarang?” Paman nya menatap.

Leandra menoleh ke jam dinding. “Entahlah, rasanya ngantuk.... Tapi, aku juga lapar sih, mungkin tak apa.... Baiklah, aku akan ikut,” Leandra keluar dari apartemen nya dan masuk ke ruangan Nenek nya bersama Paman nya.

Sementara itu, di bagian yang sangat sunyi, suram dan begitu dingin, ada beberapa orang yang terlihat mengerikan duduk di atas mobil yang ada di sana. Bersama banyak nya mobil-mobil yang sama terparkir kan di tempat dingin itu yang merupakan parkiran bawah tanah mobil.

Mereka sedang melihat sesuatu di antara kegelapan dan rupanya, yang berada di tengah yang saat ini duduk di antara mereka adalah Pria yang tadi akan di bunuh Tora dan sekarang dia menyebutkan sesuatu yang sama. “Kami sudah menunggu sangat lama, Tora,” tatapnya dengan sombong.

Rupanya mereka memang menatap pada sesuatu yang akan datang, yang muncul dari kegelapan dengan topeng Macan buas dan juga tubuh kekar dengan kaos hitam ketat juga celana kerasnya.

Tora datang di antara kegelapan itu.

“Aku membaca pesan mu,” kata Pria penantang itu. “Aku membawa teman-teman ku yang kuharap kau tidak akan keberatan,” tambahnya dengan nada sombong, hanya dengan menggunakan gerombolan orang-orang membuatnya yakin dia bisa mengalahkan Tora.

Tapi Tora tak mengatakan sepatah katapun dan hanya terus berjalan hingga tubuhnya terlihat semua di antara kegelapan jauh itu.

Dengan nada yang masih bicara, Pria itu tak tahu bahwa Tora menyiapkan senjata tembakan di kedua tangan nya dan dengan cepat, Tora melemparkan peluru tepat mengenai mata Pria itu membuat semuanya terdiam kaku.

Tak hanya satu peluru yang kena matanya, tapi kedua peluru yang kena langsung ke dadanya membuat Pria itu langsung tumbang mati di tempat.

Semua yang melihat menjadi berkeringat dingin, lalu salah satu menatap Tora. “Bung! Apa apaan!?” dia menatap kesal, tapi tak lama, dia juga tertembak di bagian kepalanya hingga tumbang.

Tora mengeluarkan senjata satu lagi dari pinggang nya dan menembaki mereka dengan sangat cepat menggunakan kedua pistolnya. Alhasil mereka tak bisa mengindari nya dan tertembak tapi satu orang langsung menyerang nya dan mereka terlibat dalam perkelahian. Malam itu akan menjadi malam yang gelap. Entah apa yang menjadi motif Tora membunuh mereka semua, yang pasti, dia melakukan nya sambil mengingat bagaimana Leandra di buat sedih karena kucing kecil yang mati.

--

“Leandra, kau sudah merapikan dapur?” Neneknya terlihat menyusul di dapur dan terlihat Leandra mencuci piring. “Ya Nek, sebentar lagi selesai,”

“Sebaiknya berhenti dulu, makan malam lah terlebih dahulu,” tatap Nenek nya.

Leandra segera menyelesaikan sisa panci yang harus di cuci hingga selesai. “Lihat, ini sudah selesai, kenapa harus menghentikan di tengah jalan jika sudah selesai,” Leandra melepas apron mencucinya dan mendekat ke meja makan bersama dengan Paman dan Nenek nya.

Mereka melakukan makan malam, di tengah itu, Paman nya menatap Leandra. “Aku dengar, tidak lama lagi kau akan masuk sekolah bukan, jika Guru bertanya selama liburan kemana, kau akan menjawab apa?” tatap Paman nya.

“Aku tidak berpikir mereka akan bertanya begitu, tapi ya yang pasti aku akan menjawab, aku memiliki petualangan sendiri di sini,” Leandra membalas.

“Petualangan seperti apa?”

Seketika Elmera teringat bagaimana Tora membawanya parkour dimana mana. “Tidak mungkin aku memberitahunya begitu.... Ah, um.... Yah, Paman tahulah, aku bertemu banyak orang,” balas Leandra dengan agak ragu dan tidak nyaman.

“Begitukah? Bagaimana dengan orang tua mu? Mereka akan menjemput mu kapan?”

“. . . Dua hari sebelum aku masuk sekolah...” Leandra kembali membalas dengan kecewa. Tapi dia teringat sesuatu. “Ah, Paman, bisa aku bertanya sesuatu? Ini mungkin bukan urusan ku, tapi aku hanya ingin tahu,” tatapnya.

“Tanya apa?” Paman nya menatap.

Leandra: “Um, aku ingin tahu soal “Topeng Buas.” Apakah mereka memang benar-benar ada?”

Bharendra: “Hm.... Bukankah kau mengalami kasusnya sendiri, saat di bank itu.”

Leandra: “Aku ingin tahu pekerjaan mereka. Paman tahu kan kalau aku baru di sini, jadi aku tidak mengikuti perkembangan berita di sini apalagi aku tidak tahu tempat ini... Aku butuh informasi semacam itu juga...”

Bharendra: “Tidak banyak yang ku tahu, tapi mereka jelas merupakan teroris yang menggunakan barang ilegal seenak nya, kamu tidak mengetahui pendapatan mereka dan kemana uang-uang yang mereka ambil pergi tapi pastinya, mereka sudah membuat banyak kerusuhan.”

Leandra yang mendengar itu menjadi terdiam. “Aku benar-benar tidak mengerti....” dia memikirkan Tora. "Sebenarnya apa tujuan nya menjadi perampok, dan kenapa dia muncul ketika aku ada di sini... Apa dia sengaja... Aku sebelumnya tidak pernah bertemu dengan nya tapi belum lama di sini, dia malah selalu mendekatiku, apa maksud darinya.... Tidak mungkin aku menjalin pertemanan dengan seorang perampok, tidak, tidak, aku harap aku tidak akan pernah bertemu dengan nya... Lagi..."

Lalu memilih untuk menghela napas dan melupakan itu.

"Kenapa? Apa ada sesuatu? Aku baru ingat, ada yang bilang, di saksi bank saat itu, mereka bilang salah satu perampok itu menyapamu dengan baik, apa itu benar?" tatap Paman nya itu seketika membuat Leandra terkejut panik.

"Ti-tidak!! Mana ada, mereka hanya berbohong, jangan dengarkan mereka, aku saja tidak kenal dengan topeng buas itu..." tatapnya.

"Kau yakin? Kau terlihat mencurigakan?" paman nya itu menatapnya tajam dengan wajah main main membuat Leandra semakin panik berkeringat dingin.

"Kumohon percayalah.... Aku... Aku gadis baik..." tatapnya membuat Paman nya tersenyum kecil menatap tingkah Leandra. "Yeah aku percaya padamu..."

1
AravZA
ini ceritanya hampir persis sama komik bl yang pernah aku baca, bedanya karakter utamanya di ganti jadi cewek ya di sini. covernya pun, itu si singa kan, si ketua.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!