NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Gadis Desa

Mengejar Cinta Gadis Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Nikahmuda / Mafia / Balas Dendam
Popularitas:761
Nilai: 5
Nama Author: Ril

Raka terlahir dari keluarga kaya raya.

Raka hidup bergelimang harta, dengan semua kekayaan yang ia miliki, raka menjadi semau mau nya, berfoya foya bahkan pergaulan nya sangat bebas.

Al hasil kedua orang tua nya tidak tahan terhadap diri nya kemudian mengirim raka ke kampung halaman sang nenek.

Di sanalah cerita di mulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ril, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

Raka tertidur cukup pulas saking lelah nya di perjalanan.

Pukul 02:34 dini hari.

Raka terbangun karna mendengar suara yang sangat ribut di luar, suara sound sistem dengan musik yang sangat mengganggu tidur nya.

“Ada apa lagi sih ini ahhh, Kurang kerjaan banget nih orang bunyi in musik suara kenceng banget,” Ucap raka.

Raka duduk di pinggir ranjang tidur nya.

Semakin lama dia duduk, suara musik itu tak kunjung² berhenti.

Bahkan suara dari orang² yang ada di luar pun semakin ramai ia dengar.

Raka pun keluar dari dalam kamar nya untuk melihat apa yang sedang terjadi di luar.

Raka yang baru keluar dari kamar nya pun berpas pasan dengan sang nenek.

“Loh raka kamu sudah bangun?,” Ucap nenek bae

“Hhh!!. Bagaimana aku tidak bangun jika suara musik ini mengganggu tidur ku, Nenek apa suara musik nya tidak bisa di kecilkan, lagi pula.., Ya tuhan baru setengah 3 malem, Apa yang mereka lakukan di sini?,” Sahut raka

“Kamu ini sama persis kayak mama kamu, Marah marah terus kerjaan nya, Mereka itu sedang bekerja, Lagi motong daun tembakau, kamu mau lihat, ayok keluar sama nenek,” Sahut nenek dahlan

Raka keluar bersama sang nenek.

Baru saja pintu rumah di buka.

Mata raka langsung membulat cukup lebar.

Untuk pertama kali nya dia melihat hal² yang belum atau sama sekali tidak ada di kota besar seperti tempat tinggal nya.

“Oh ini toh cucu nya yang dari kota itu buk?,” Ucap salah satu wanita paruh baya yang tengah merapikan daun tembakau yang sudah terpotong kecil kecil ke dalam sebuah wadah cukup panjang.

“Iya buk, Nama nya raka. Dia akan menetap di sini, siapa tau nanti dia bisa dapet jodoh gadis desa sini,” Sahut nenek bae

“Nenek apaan sih, Raka udh ada calon loh,” Sahut raka

“Gpp. Kamu istri dua juga ga ada masalah, Yang penting kamu nikah sama anak gadis di kampung sini,” Sahut sang nenek.

“Hhhh nenek ini.

Raka berjalan mendekat ke arah bapak² yang tengah memotong tembakau dengan alat tradisional tersebut.

Raka terus memperhatikan setiap gerakan yang di ayunkan sehingga daun tembakau itu bisa terpotong layak nya seperti di potong menggunakan mesin.

“Nenek bae cucu nenek ganteng sekali,” Ucap salah satu gadis yang juga bekerja di situ

Raka mendengar suara itu.

“Ganteng dong kan cucu nenek,  kamu banyak² tahajud siapa tau kamu bisa sama raka,” Sahut nenek bae

“Nenek apaan sih, malu maluin aja, Ahh mending raka masuk aja,” Sahut raka

“Ehh mau kemana. Diem di sini, Ga boleh kayak gitu, ga sopan, ingat sopan santun raka, jangan bawa kebiasaan kamu di kota,” Sahut nenek bae

“Tapi nek raka malu loh astaga,” Sahut raka

“Ngapain malu?, kan kamu emang ganteng, Ngapain malu kalo nyata nya itu fakta,” Sahut nenek bae.

“Terserah nenek saja lah,” Sahut raka

Waktu semakin larut.

Raka berbaring di salah satu pondok kecil yang terbuat dari anyaman bambu, dan tak lama kemudian raka pun akhir nya tertidur.

“Apa dia anak nya sindi?,” Ucap salah satu ibuk² yang seumuran dengan nenek bae

“Iya dia anak nya sindi, Tapi aku meminta sindi untuk mengirim nya kemari, pergaulan kota terlalu buruk untuk nya, Dia harus belajar sopan santun, Anak itu kurang soal adab, dia harus belajar di sini,” Sahut nenek bae

Nenek bae menatap kosong ke depan, Namun seketika sorot mata nya melirik ke arah raka yang tertidur di pondok bambu samping kiri tersebut.

“Dia akan menikah di sini, Aku akan mencarikan nya istri dari sini, dia tidak boleh menikah dengan anak kota, Aku tidak akan pernah setuju,” Ucap nenek bae

“Seperti nya delia cocok untuk nya,” Sahut ibuk fatma

“Delia??, Anak nya pak samir?,” Sahut nenek bae

“Benar sekali, dia anak yang cantik, Rajin ke masjid, dan juga anak nya sholehah, siapa tau cocok,” Sahut buk fatma

“Hem saya rasa itu ide yang bagus, Tapi nanti dulu, biarkan raka terbiasa dengan lingkungan desa ini, kalo sudah terbiasa baru saya akan membawa nya main² ke rumah pak samir nanti

Buk fatma mengelus lengan nenek bae kemudian kembali melanjutkan pekerjaan nya.

Waktu semakin berlalu.

Sampai pada akhir nya pagi hari pun sudah tiba.

Matahari sudah mengeluarkan sinar nya.

Raka terbangun dari tidur nya, Nyawa yang belum terkumpul membuat raka hanya diam melihat orang² yang berada di sekeliling nya.

“Eughhhhh ngantuk sekali, Hh kenapa aku tidur di sini,” Ucap raka sambilan mengucek² mata nya.

Saat raka hendak pergi, Tiba tiba saja kakek dahlan datang menghampiri nya.

“Hmm seperti nya kamu akan cepat beradaptasi di kampung ini raka, Mandi lah kakek akan mengajak mu ke kebun, Kebetulan sekali hari ini kakek ada banyak daun tembakau yang hendak di timbang, Kamu ikut ya,” Ucap kakek dahlan

“Kakek ini bagaimana sih, Raka baru datang kemarin udh di ajak keluyuran, lagi pula tangan raka belum sembuh total, Raka butuh istirahat, Kakek pergi saja duluan, lain kali raka ikutan,” Sahut raka

“Kamu tidak boleh manja raka, Ingat kamu itu laki laki, Harus bekerja keras, Kamu mandi dulu setelah itu kamu ikut bantu kakek,” Sahut kakek dahlan

“Hhh aku tidak mau, Aku mengantuk, kakek pergi sendiri saja, oh iya ajak bobi sama dodi saja, raka ngantuk,” Sahut raka.

Raka yang memang kurang attitude di karenakan pergaulan nya di kota tidak menghiraukan perkataan dari sang kakek.

Dia masih dengan ego nya yang tidak ingin di perintah oleh siapapun.

Raka masuk ke dalam rumah dan berpas pasan dengan sang nenek.

“Raka kamu sudah bangun,” Ucap nenek bae

Raka hanya melihat sekilas lalu pergi begitu saja dari hadapan sang nenek.

“Raka.

Tidak ada jawaban.

Raka berjalan tanpa menoleh sedikitpun.

“Kenapa anak itu?, ”

Nenek bae menggelengkan kepala nya. Keluar dari dalam rumah sembari memegang kantong kresek hitam dengan sebuah buku nota dan pensil.

“Anak itu memang keras kepala sekali, Dia dengan berani berkata tidak padaku, Sindi memang tidak bisa mendidik anak,” Ucap kakek dahlan

“Memang nya bapak ngomong apa sama raka?,” Sahut nenek bae

“Bapak hanya mengajak nya untuk ikut ke kebun, namun dia menolak nya mentah²,” sahut kakek dahlan

“Pak. raka itu baru datang, Lagi pula raka juga masih sakit, Niat bapak memang baik untuk mendidik raka, tapi lihat kondisi dan situasi, Jangan langsung to the poin, dia butuh waktu untuk beradaptasi,” Sahut nenek bae

“Buk. Dia itu laki laki, Ingat laki laki tidak boleh lemah, dia harus kuat daei segi mental, Attitude nya sangat buruk, dia harus mulai belajar dari sekarang, Jangan manjakan dia seperti yang di lakukan sindi, Bapak tidak mau dia semakin kurang ajar,” Sahut kakek dahlan.

Kakek dahlan ternyata emosi dengan raka yang menolak ajakan nya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!