NovelToon NovelToon
The Last Class

The Last Class

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Romansa / Enemy to Lovers
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Alona~

Di SMA Triguna Jaya, kelas 11 IPS 5 dikenal sebagai "Kelas Terakhir." Diremehkan oleh murid lain, dianggap kelas paling terakhir, dan dibayangi stigma sebagai kelas "kurang pintar," mereka selalu dianggap sepele. Namun, di balik pandangan sinis itu, mereka menyimpan sesuatu yang tak dimiliki kelas lain: talenta tersembunyi, kekompakan, dan keluarga yang mereka bangun sendiri.

Ketika cinta segitiga, persaingan ambisi, dan prasangka mulai menguji persahabatan mereka, batas antara solidaritas dan perpecahan menjadi kabur. Apakah mereka bisa menjaga mimpi bersama, atau akan terpecah oleh tekanan dunia luar?

©deluxi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alona~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Bolos Bolos Dahulu, Di hukum Kemudian

...Hallo hallo sayang sayangku 🌷...

...۪ ׄ ۪ 🎀 Disclaimer‼️: ׂ 𖿠𖿠...

...Semua cerita ini hanyalah cerita fiksi. Jika ada kesamaan dari nama, karakter, lokasi, tokoh, itu semua karena unsur ketidaksengajaan. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam menulis....

...۪ ׄ ۪ 🌷 Happy Reading 🌷: ׂ 𖿠𖿠...

"Besok bolos aja yo semuanya, muak banget gue kalau harus ketemu sama si Rian lagi," usul Haikal pada anak-anak kelas yang saat ini tengah berkumpul di parkiran.

Mereka baru bisa pulang setelah semua siswa-siswi di sekolah sudah pulang, hal itu membuat semua anak IPS Lima geram kepada guru BK mereka.

"Apa gak makin marah besar nanti? Tau sendiri kan Pak Rian itu gimana?" ucap Jia.

Haikal mendengus, "Emang lo gak kesel Ji? Sama Pak Rian? Dia udah maki maki kita semua lho?"

Jia menghela napas panjang, "Yauda gimana nanti aja, mending sekarang kita pulang, yok? Udah mau maghrib."

Mendengar perintah dari Jia, semuanya langsung siap siap menaiki kendaraan mereka, lalu pergi meninggalkan area sekolah. Jia masih bergeming di atas motornya, ia paling benci jika sudah ada masalah di sekolah lalu pulang ke rumahnya, percayalah Jia tidak akan bisa tidur semalaman.

Jendra yang menyadari kegelisahannya, langsung turun dan menghampirinya. "Ji? Kenapa? Lo gapapa?" tanyanya dengan sorot mata khawatir.

Mendengar kekhawatiran Jendra, membuat dirinya tersenyum. "Gue gapapa ko, Jen. Cuma pusing aja," jawab Jia.

Mendengar pengakuan dari Jia, ia buru-buru mengecek pelipis Jia. "Pusing? Coba liat, pasti gara-gara kebentur tadi ya?"

Deg!

Jia mematung terkejut merasakan hembusan napas lembut Jendra menerpa wajahnya. Jarak diantara mereka begitu dekat, bahkan Jia bisa merasakan aroma mint dari tubuh Jendra. Ini yang paling Jia sukai dari Jendra, aroma tubuhnya. Begitu menenangkan.

"Gu-gu-gue gapapa," jawab Jia cepat, sambil mendorong tubuh Jendra supaya menjauh demi kebaikan jantung nya.

Jendra mengernyit bingung melihat gelagat Jia yang sepertinya salah tingkah? "Lo kenapa, Ji? Ko kaya degdegan gitu?" tanyanya bingung.

"A-a-apasi? Udah ah, ayo pulang udah mau maghrib," ucap Jia berusaha menyembunyikan perasaannya.

Jendra yang masih bingung pun memilih acuh, ia membiarkan Jia menjalankan motornya lebih dulu, baru dirinya. Ia berniat untuk mengikuti Jia, takut sewaktu-waktu gadisnya itu pingsan. Eh? Gadis?

...🌷 🌷 🌷...

Pagi harinya, mereka benar-benar menepati ucapannya untuk bolos bersama. Buktinya saja sekarang, mereka tengah berada di apartemen milik Sandi. Apartemen nya terlihat bersih, mewah, bahkan sangat luas, jadi bisa menampung semua anak-anak IPS Lima.

Bian yang memang baru pertama kali ini masuk ke Apartemen Sandi langsung tertegun. "San? Serius lo tinggal sendiri di sini? Ni apartemen udah bisa dikategorikan apartemen luas lho," ujarnya.

Sandi tertawa mendengar pertanyaan tersebut. "Ya asli lah, bro. Kata gue mah biasa aja kagak terlalu luas."

Nade mendengus. "Ye eleh sombong banget lo? Btw yang beresin apartemen lo sapa?"

"Pembantu gue."

Kalisha yang ikut terheran-heran seperti Bian, mulai menyentuh berbagai barang di Apartemen milik Sandi. "San, lo yakin ini apartemen lo? Jangan-jangan lo cuman numpang di sini terus pura-pura kaya," sindir Kalisha sambil menyentuh barang-barang mahal milik Sandi.

"Sekate-kate aje lo kalau ngomong. Kalau gak percaya sono tanya aja sama Haikal, tu anak sering numpang di apartemen gue," protes Sandi.

Semua anak-anak kelas masih sibuk mengagumi apartemen Sandi, mereka pikir yang di bilang Haikal kalau Sandi itu anak tunggal kaya raya cuma lelucon, ternyata beneran dong ya kalau Sandi ini memang anak tunggal kaya raya?

Luna yang berjalan-jalan menelusuri apartemen Sandi langsung heboh, ketika menyadari banyak sekali dvd film horor di samping televisi. "SANDI! NONTON FILM HOROR YOK!" teriak Luna membuat atensi anak-anak kelas teralihkan.

Ciwi-ciwi yang memang doyan film horor padahal aslinya penakut malah berbondong-bondong ke ruang tengah Sandi. Bahkan bukan cuma ciwi-ciwi saja, cowo-cowo pun ikut menuju ruang tengah. "Banyak gak, Lun? Yok nonton yok!"

Luna mengeluarkan satu persatu dvd lalu menunjukkan kepada teman-temannya. "Noh, banyak kan?"

"Gilak banyak banget! Kira-kira kita nonton yang mana dulu ya?"

"Yang ini dulu gak sih?" usul Nade, sambil mengangkat dvd dengan judul 'Siksa Kubur'

"Ah yang itu mah gue udah nonton. Mending yang ini aja!"

Di tengah perdebatan ciwi-ciwi yang bingung memilih film yang harus mereka tonton pertama. Di lain sisi, cowo-cowo malah sibuk memegang pajangan juga lukisan di apartemen milik Sandi.

Yuda yang kebetulan kepo dengan isi kulkas Sandi, langsung membukanya. "Wah, gila lo San! Stok makanan udah kaya sultan! Banyak banget cok!" heboh Yuda.

Mendengar itu, semua langsung berbondong-bondong menuju dapur, bahkan ciwi-ciwi yang masih berdebat pun langsung ikutan lari ke dapur. Sandi yang melihat kulkasnya mulai diserbu hanya bisa pasrah.

"Wah, cocok nih, buat nemenin kita nonton, cihuy!"

"WOI! Jangan di acak-acak, anjir! Itu baru selesai gue rapihin!" jeritnya panik.

Tapi sayangnya, semua sibuk mengacak-acak isi kulkas Sandi, bersiap untuk memasak camilan selama mereka nonton. Nade bahkan sudah menyeret Hanna ke depan kompor untuk mulai memasak makanan. "Santai San, kita masakin buat kita semua. Lo tinggal duduk manis aja.

"Nad? Lish? Serius lo bisa masaknya? Mending Hanna sama Jia aja udah, mending lo pada duduk manis aja sana," ucap Sandi dengan khawatir, takut sewaktu-waktu Nade malah membakar dapur Sandi gimana?

"Percaya sama gue, makanan ini bakal jadi makanan bintang lima!" kata Nade mulai memanaskan air di atas kompor.

Tapi tiba-tiba─── BRAKK!

Kalisha tak sengaja menyenggol panci berisi air tersebut, sehingga membuat dapur Sandi banjir. "PANCI MAHAL GUE! DAPUR GUE!"

Kalisha sang pelaku malah cengengesan tanpa dosa. "Hehe maaf ya, San. Gue elapin ko tenang aja."

Semua orang tertawa mendengar teriakan histeris Sandi. Mau tak mau mereka mulai membersihkan dapur Sandi yang banyak digenangi air. Sandi mendesah, menyesali keputusan membiarkan anak-anak IPS Lima masuk apartemennya. Sebenarnya ini adalah ide gila seorang Haikal, dia yang memberi saran untuk bolos di rumah Sandi. "Kayaknya lebih baik di suruh Pak Rian deh, daripada apartemen gue di serbu gini."

"Mending kita order aja. Daripada nanti apartemen Sandi kebakaran kan berabe," Juan memberi usul.

Haikal berseru. "Setuju! Kenapa lo gak ngomong dari tadi bro!"

Akhirnya setelah selesai membersihkan dapur Sandi, mereka memutuskan untuk pesan makanan online. Tapi, masalah baru muncul saat mereka harus memutuskan mau makan apa.

"Geprek aja, geprek!" seru Hanif

"Pizza aja gak sih? Soalnya kan banyak?" kata Heera.

"Seblak aja udah seblak!" sahut Luna.

"Korean food dong, biar ala-ala drakor!" timpal Nade.

Setelah berdebat panjang dan tak berkesudahan, mereka akhirnya memutuskan untuk memesan semuanya. Sandi langsung menatap rekeningnya dengan tatapan duka. Sebenarnya Sandi ikhlas ikhlas aja sih beliin mereka, tapi masa iya Sandi harus memesan semua menu yang ada di restoran? Duit Sandi cukup sih, lebih dari cukup malah.

"Gue gak mau tau, pokoknya semua makanan ini harus habis!"

"Tenang San, pasti bakalan kita habisin ko kalau soal makanan mah, lo gak tau aja mereka perut karet," kata Haikal sambil menepuk pundaknya.

Tak membutuhkan waktu lama, makanan yang begitu banyak itu habis di lahap mereka semua. Bahkan, Sandi sampai terkejut melihatnya, benar apa yang dikatakan Haikal, kalau perut mereka itu karet semua.

...🌷 🌷 🌷...

Jam sudah menunjukkan pukul 17:00, namun mereka masih betah di apartemen Sandi. Beberapa dvd sudah mereka tonton, dari mulai film horor, romantis, komedi, bahkan tema psikopat pun mereka tonton.

Mereka menghabiskan banyak waktu bersama. Dari mulai pukul 08.00-17.00 lama banget bukan? Berbagai permainan, film, mereka lakukan bersama. Namun, bagi mereka waktu yang mereka habiskan terasa begitu cepat. Niatnya sih mau nginap di apartemen Sandi ya, cuma di tolak mentah-mentah sama Sandi, takut ada yang gerebek mereka, kan jelas jelas mereka ini berbeda gender.

"Ini kita gamau pulang nih? Udah pukul lima," ucap Jia, menyadarkan teman-temannya yang masih tiduran di apartemen Sandi.

Luna menggeliat, merasa malas untuk bergerak, apalagi harus pulang sekarang. "Ini ko bentar banget ya? Gue masih pengen rebahan juga," keluhnya.

"Sama jir, masih pengen barengan gue, males d rumah sunyi," timpal Jildan.

"Masa mau nginap? Kan gak mungkin, guys," ucap Hanna.

Di tengah keluhan teman-temannya, tiba-tiba notifikasi dari handphone Jia secara berkali-kali membuat atensi mereka teralihkan. Saat Jia membuka handphone nya, matanya membulat sempurna.

"Guys..."

"Kenapa, Ji?"

"Pak Chandra chat gue, nanyain kira-kira kenapa kelas kosong gak ada satupun yang sekolah," ujar Jia membuat semuanya menelan ludah.

"Kacau, Pak Chandra sampe nanyain."

Semuanya langsung melamun, memikirkan nasib mereka akan seperti apa besok pagi. "Kira-kira, besok kita di hukum page gaya apa, ya?" celetuk Raden.

"Kayanya gaya kecoa kejepit?"

...🌷 🌷 🌷...

[ ILUSTRASI CHAT PAK CHANDRA ]

VISUAL PAK CHANDRA

...Aku gak bakalan bosan bosan mengingatkan kalian, jangan lupa tinggalkan jejak ya, seperti vote, komen, dan tambahkan ke favorit kalian ya😉🌷...

...Sampai ketemu di part selanjutnya 🌷...

...ִ ׄ ִ 𑑚╌─ִ─ׄ─╌ ꒰ To be continued ꒱ ╌─ׄ─۪─╌𑑚 ۪ ׄ...

1
deluxi☁
baguss
Diana (ig Diana_didi1324)
hai thor ceritanya menarik aku suka bacanya, aku baca sampai sini dulu ya yuk mampir juga dikaryaku
deluxi☁: terimakasih kakk sudah mampir🥰🥰 okeyy nanti aku mampir 🌷🌷
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!