NovelToon NovelToon
WHO'S THE NEXT

WHO'S THE NEXT

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Iqiss.chedleon

Bagaimana rasanya satu sekolah dengan pembunuh berantai? Ketakutan? Tentu nya perasaan itu yang selalu menghantui Shavinna Baron Maldives. Anak perempuan satu-satu nya dari keluarga mafia terkenal. Mungkin ini akan terdengar cukup aneh. Bagaimana bisa anak dari seorang mafia ketakutan dengan kasus pembunuhan anak SMA?
Bukan kah seharus nya ia sudah terbiasa dengan yang nama nya pembunuhan? Pasti begitu yang kalian semua pikirkan tentang Shavinna. Memang benar dia adalah anak dari seorang mafia, namun orang tua nya tak pernah ingin Shavinna tahu tentang mafia yang sebenarnya. Cukup Shavinna sendiri yang berfikir bagaimana mafia dari sudut pandang nya. Orang tua nya tak ingin anak mereka mengikuti jalan mereka nanti. Lalu bagaimana nya cara Shavinna menghadapi kasus pembunuhan yang terjadi di sekolah nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iqiss.chedleon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ORANG GILA

Sementara itu Sebastian akhirnya di antarkan ke kamar inap. Karena Seanna hanya pingsan dan tidak membutuhkan perawatan khusus, jadi Seanna dan orang tua nya menemani Sebastian dulu. Kedua orang tua nya Seanna bertanya-tanya soal keluarga nya Sebastian.

“Orang tua kamu ga ke sini, Nak?” tanya Bunda nya Seanna yang merasa khawatir.

“Belum tahu juga, Bun. Hp ku ilang soal nya, tapi kaya nya mereka juga udah tahu,” mendengar ucapan Sebastian membuat Seanna malu.

“Bun? What? Ini Bunda aku ya, ga usah ikut-ikutan manggil Bunda,” sahut Seanna yang sebenarnya tidak marah, hanya saja dia malu.

“Haha, gapapa kok. Kalian istirahat aja dulu. Bunda sama Ayah mau nyari makanan dulu,” balas Bunda nya Seanna dengan tawa puas.

Bunda dan Ayah nya Seanna langsung meninggal kan mereka berdua.

“Tangan nya sakit banget ya?” celetuk Seanna yang merasa bersalah.

“Aduh, sakit banget. Rasa nya kaya mau patah,” balas Sebastian sambil mengejek Seanna.

“IH. Aku serius loh. Kan kamu jadi kaya gini gara-gara aku,” ucap Seanna dengan nada kesal.

“Hehe, iya. Maaf ya, udah ngga sakit kok. Makasih ya, keluarga mu baik banget sama aku,” jawab Sebastian.

“Kan kamu jadi kaya gini juga gara-gara aku. Wajar lah kami ngerawat kamu. Juga orang tua mu ga bakal ke sini kan?” Sebastian terdiam sejenak mendengar ucapan Seanna.

“Iya, tapi dia pasti ke sini nanti. Masalah nya Hp ku ilang, jadi ngga bisa ngelarang dia ke sini. Kalian pulang aja duluan, besok aku kabarin,” sekarang Sebastian terlihat lebih serius.

“Ya kalau kakek mu ke sini gapapa lah. Biar kenalan sama keluarga ku, dia orang nya baik banget. Kakek mu pasti juga khawatir sama kamu,” Seanna berusaha meyakinkan Sebastian bahwa semua nya akan baik-baik saja.

“Dia ga baik ke semua orang, Anna. Kemarin itu cuma kebetulan aja,” Sebastian masih saja membantah Seanna.

“Bas, kita lewatin bareng-bareng aja ya? Kamu sekarang ga sendirian lagi.” Ucap Seanna yang masih saja yakin bahwa semua nya akan baik-baik saja.

Akhirnya Sebastian tidak bisa berkomentar apa-apa lagi. Lagi pula besok pagi ia sudah bisa pulang. Dan kakek nya masih ada perjalanan bisnis, jadi tak mungkin Kakek nya akan datang malam ini. Di tambah lagi siang hari nya mereka akan berkumpul bersama anak-anak yang lain. Seanna dan Sebastian harus datang besok. Jika tidak mereka berdua akan tertinggal informasi penting yang mungkin di sampaikan besok.

Sedangkan Ezra duduk termenung di kantin rumah sakit itu. Dia memesan beberapa makanan. Namun Ezra hanya memandangi makanan itu dan tidak nafsu makan sama sekali. Kantin itu sangat sepi karena sudah malam. Bahkan hawa nya sudah sangat dingin. Ezra belum yakin apakah ia akan menginap di sana malam ini atau tidak. Bahkan Ezra belum berani untuk melewati lorong tempat dia menunggu tadi. Selagi orang tua nya belum menghubungi, Ezra tak akan masuk dan menunggu saja di kantin.

Awal nya suasana di kantin itu terasa santai. Ada beberapa dokter dan staff yang sedang beristirahat di sana. Tapi tiba-tiba saja raut wajah mereka berubah. Seakan-akan ada sesuatu yang membuat mereka tidak nyaman berada di sana. Ezra akhirnya menyadari bahwa ada segerombolan laki-laki berbadan besar yang memakai jas masuk ke dalam kantin. Mereka seperti nya sedang mengawal seseorang. Namun Ezra tidak bisa melihat nya karena tertutupi badan besar mereka. Ezra berusaha untuk tidak peduli dengan kehadiran mereka. Tapi terus terang saja mereka sangat mengganggu orang-orang yang sedang beristirahat di kantin itu. Sudah pasti orang-orang di kantin itu merasa bahwa mereka terlihat menyeramkan. Ezra hanya memberikan tatapan kesal ke arah mereka.

“Orang gila. Ngapain ke sini pake bawa penjaga segala? Ganggu banget,” ucap Ezra yang sengaja menaikkan nada bicara nya.

Ternyata para pengawal itu menyadari ucapan Ezra yang memang di tujukan untuk mereka. Mereka terlihat kesal dengan ucapan Ezra. Tapi Ezra malah berbalik memprovokasi mereka dengan raut wajah yang menyebalkan. Ezra tahu bahwa apa yang dia lakukan ini adalah hal bodoh. Namun terasa cukup menyenangkan bagi diri nya juga. Para pengawal itu berbincang satu sama lain sambil menatap tajam ke arah Ezra.

Akhirnya Ezra bisa melihat siapa sebenar nya yang mereka kawal, ternyata itu hanya seorang kakek tua. Ezra jadi berfikir, apakah kakek itu ke rumah sakit untuk pengobatan nya atau bagaimana? Ia jadi merasa agak bersalah sekarang. Namun tetap saja, seharus nya kakek itu tidak membawa terlalu banyak pengawal di tempat umum seperti ini. Karena Ezra sudah cukup muak berada di sana, ia memutuskan untuk pergi keluar. Tanpa di sangka, kakek itu malah memanggil Ezra. Kakek itu mendekati Ezra yang baru saja ingin melangkah keluar dari sana.

“Ada apa ya, Kek?” tanya Ezra yang berusaha lembut.

“Maaf ya, saya mengganggu kamu di sini,” Ezra jadi tertegun mendengar ucapan Kakek tua itu.

“Ah, bukan begitu maksud saya,” Ezra jadi tak enak sekarang.

“Iya, saya tahu. Saya cuma mau menjenguk cucu saya di sini. Maaf jika bodyguard saya terlalu berlebihan,” balas Kakek itu.

“Saya juga minta maaf atas ucapan saya tadi. Semoga cucu anda cepat sembuh.” Jawab Ezra dengan senyum ramah nya.

Perbincangan mereka berhenti sampai di situ. Ezra langsung pergi meninggalkan kantin itu. Ezra mengurungkan niat nya untuk pulang. Dia lebih memilih menemani Kakak nya di rumah sakit. Ezra sudah di beritahu kan kamar inap nya Sebastian. Akhirnya ia menyusul ke sana karena tak tahu harus mencari udara segar kemana lagi.

1
onelldooo
💪🏻💪🏻💪🏻
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
jgn2 si evan nih playing victim pura2 luka pdhl dia buat smdiri...serem kl iya
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
kok nauren..bkne dia g hadir y thoe
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
pertemanan model apa ni ya? pd byk misteri , jack pake boong lagi
Balqis Risan ghaiza
/Good//Ok/
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
mmng ezra knpa? bkne baik2 saja stlh mnmukan kakaknya
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
shavina panggilane anna? bukan vina kah?
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
mgknkah sengaja meninggalkan jejak yg mengarah k glori? musuhnya orgtua glori mgkn y
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
ini ceritanya lbh mengarah kemana y? kasus pembunuhan berantai d sekolah yg entah siapa pelakunya apa kegiatan kemafiaan para orgtua yg entah sprti apa. pd sibuk smpe anak g keurus semua. glori jg bkne kel dia lbh baik dan penyayang y tp kok y ttp sbk g jelas kl kerja jd dirut atau apa br jelasy
Kios_@lez
/Good//Good//Good/
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
hmm siapa yg berani2 nya main2 d markas target. untung glory waspada
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
Q blm dong ceritanya, glori kenapa si evan siapa n kasih obat apa..
RanVr
woahh apani gloo suka jovan?/Shy/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!