Li Ya Ya si gadis matrealistik, meninggal karna di bunuh oleh para mantan kekasihnya yang pernah ia ploroti hartanya untuk memenuhi gaya kehidupannya, sayangnya jiwa Li Ya Ya bukannya pindah ke alam baka, malah pindah ke dalam novel, menjadi pemeran si antagonist yang memiliki akhir hidup yang mengenaskan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Malam hari selama perjamuan amal berlangsung, sekertaris wanita yang tadi di ruang rapat, berusaha mencuri perhatian Fu Sihan, dia pikir dengan dirinya memakai gaun yang sedikit terbuka Fu Sihan akan tertarik padanya, tapi sayangnya Fu Sihan sama sekali tidak melirik ke arahnya.
'' Tuan Fu, izinkan saya menemani anda minum ''ucap sekertaris wanita itu yang bernama Veve, dengan penuh percaya diri duduk di samping Fu Sihan dengan memegang segelas sampanye.
Melihat Fu Sihan yang diam saja, Veve memberanikan diri untuk menyentuh paha Fu Sihan, namun dia langsung di buat terkejut karna Fu Sihan mendorongnya hingga jatuh dari sofa yang di dudukinya.
Brukkk
Akhh
'' Lancang!, berani sekali tangan kotormu menyentuhku, hah!! '' bentak Fu Sihan murka, suaranya menggelegar ke suluruh penjuru aula, membuat semua para tamu undangan menatap ke arah mereka.
Atasan Veve yang sedang mengobrol dengan asisten Hans seketika berlari ke arah mereka, saat mendengar suara Fu Sihan yang sedang murka, begitu juga dengan asisten Hans.
'' Tu,, Tuan Fu, ada apa? '' atasan Veve begitu ketakutan saat melihat raut wajah Fu Sihan yang penuh amarah.
Sedangkan Veve yang masih duduk di lantai, dia sama sekali tidak berani mengangkat kepalanya untuk menatap Fu Sihan, yang terlihat menyeramkan saat sedang marah.
'' Kalau perusahaanmu tidak mau gulung tikar, pecat wanita ja***ng ini, dan masukkan namanya ke daftar hitam " ancamnya dingin.
Veve seketika panik mendengar perkataan Fu Sihan, karna hanya pekerjaan ini lah satu satunya dia bisa melanjutkan hidupnya, jika dia kehilangan pekerjaannya lantas dia mau makan dari mana.
'' Tuan Fu, tolong maafkan saya, saya hilaf '' ucap Veve bersujud di depan Fu Sihan, dia sudah tidak perduli jika harus kehilangan harga dirinya, asalkan dia tidak kehilangan pekerjaannya.
Atasan Veve hanya bisa merutuki kesalahan yang sudah di buat oleh Veve, karna sudah berani mengusik Fu Sihan, meskipun Veve adalah sekertaris yang bisa di andalkan, tapi dia lebih takut kalau tidak menuruti perkataan Fu Sihan, karna Fu Sihan di kenal tidak pernah main main dengan perkataannya, yang akan membuat perusahaannya gulung tikar dalam hitungan detik.
'' Baik Tuan, saya akan mengeluarkan Veve dari perusahaan, dan juga memasukkannya ke dalam daftar hitam '' ucap atasan Veve dengan tegas.
Veve langsung memegang kaki atasannya dan menggelengkan kepalanya. '' Pak Arnold, saya mohon jangan pecat saya, saya minta maaf "
Pria yang di panggil Arnold hanya bisa menghela nafasnya, karna tidak bisa berbuat apa apa pada sekertaris terbaiknya selain mengeluarkannya dari perusahaannya.
Tak berselang lama dua petugas keamanan datang, dan membawa keluar Veve dengan paksa.
'' Tuan Fu, Pak Arnold, ampuni saya!! '' teriak Veve berusaha berontak dari cengkraman dua petugas ke amanan.
Setelah suara Veve tidak terdengar lagi, semua para tamu undangan yang tadi sempat merasakan suasana mencekam karna perbuatan Veve yang memancing amarah Fu Sihan, kini mereka mulai bisa kembali bernafas dengan lega, namun dari mereka semua kini mulai sedikit berhati hati agar tidak sampai menyinggung Fu Sihan.
Dari semua para tamu undangan itu, hanya ada beberapa saja yang tahu siapa sosok Fu Sihan yang sebenarnya, namun semuanya mulai takut saat melihat Arnold salah satu dari orang yang berkuasa di Negaranya tunduk pada perintah Fu Sihan, dan mereka menebak jika kekuasaan Fu Sihan jauh di atas Arnold, di tambah mereka mendengar ancaman Fu Sihan yang akan membuat perusahaan Arnold gulung tikar jika tidak menuruti perintahnya, yang semakin membuat mereka yakin kalau Fu Sihan bukan lah orang yang bisa di singgung sembarangan.
Acara perjamuan amal kembali berlangsung, dan para tamu undangan semua berdiri untuk menyambut kedatangan si pemilik acara.
Fu Sihan sengaja berdiri di paling pojok yang di ikuti oleh asisten Hans, meskipun begitu sosoknya yang tinggi tampan serta gagah, begitu menonjol dari tamu tamu yang lain, bahkan sampai membuat putri si pemilik acara terus memperhatikannya sejak awal memasuki aula.
'' Dady, pria itu siapa?, auranya kuat sekali '' tanya wanita itu dengan tatapannya tidak berpaling sedikitpun dari Fu Sihan.
Dan Dady wanita itu langsung mengikuti arah perhatian putrinya, dan senyumnya langsung mengembang saat melihat pria yang di tanyakan oleh putrinya.
'' Dia Tuan Muda Fu, Presdir Fuji Group ''
Mendengar Dadynya menyebut pria itu adalah presdir Fuji Group, tatapan kagum wanita itu pada Fu Sihan semakin berkali kali lipat, siapa yang tidak tahu perusahaan besar itu, yang hampir menguasai seluruh pasar saham di dunia, sayangnya jarang orang yang tahu dan hampir tidak ada yang mengenali siapa pemimpin Fuji Group sebenarnya, karna tidak pernah go publik dan hanya orang orang tertentu yang tahu termasuk Dadynya salah satunya.
'' Dady, aku ingin berkenalan dengan Tuan Muda Fu, Dady bantu aku ya '' ucapnya memohon.
Pria itu diam sejenak, memikirkan permintaan putrinya, dirinya juga pasti sangat senang kalau putri semata wayangnya bisa kenal dan berhubungan dengan Fu Sihan, tapi yang paling dia takuti adalah kalau putrinya tidak sengaja menyinggung Fu Sihan, karna bisa berimbas pada perusahaannya.
'' Dady, kenapa Dady diam saja?, Dady tidak mau mengenalkanku pada pria hebat seperti Tuan Muda Fu '' ucap sang putri membuyarkan lamunan sang Dady.
'' Dady mau, tapi kamu harus tahu, Tuan Muda Fu bukan orang sembarangan, kamu jangan sampai menyinggungnya '' tukas sang Dady.
Wanita itu menganggukkan kepalanya dengan tersenyum. '' Dady tenang saja ''
" Huh,,, di negara ini siapa yang tidak tahu denganku Asella William pewaris keluarga William, banyak pengusaha pengusaha muda terpesona akan kecantikan dan keanggunanku, dan aku yakin pasti Tuan Muda Fu juga akan langsung terpesona padaku saat melihatku nanti " batinnya penuh percaya diri.
Wanita yang beranam Asella itu tidak tahu saja kejadian beberapa menit yang lalu, sebelum dirinya juga keluarganya datang di perjamuan amal yang di selenggarakan oleh Dadynya.
Setengah jam telah berlalu, Tuan William benar benar membawa Asella menghampiri Fu Sihan.
'' Selamat malam Tuan Fu, Tuan Hans, saya begitu senang karna anda bersedia menghadiri undangan perjamuan amal yang perusahaan kami selenggarakan '' ucap Tuan William.
Fu Sihan hanya menganggukkan kepalanya dengan expresi datarnya, karna sebenarnya dia sudah hendak pergi meninggalkan lokasi acara, tapi harus tertahan karna si pemilik acara menghampirinya.
'' Oh Ya Tuan, kenalkan ini putri saya Asella ''
Asella buru buru mengangkat tangannya untuk berjabat tangan dengan Fu Sihan. '' Halo, saya Asella ''
Sayangnya Fu Sihan hanya meliriknya saja, tidak ada niatan untuk membalas jabatan tangan dari Asella, sehingga membuat Asella sedikit malu dan perlahan menurunkan tangannya.
Tuan William juga terpaksa tersenyum melihat putrinya di tolak oleh Fu Sihan tepat di depan matanya, dia tidak memiliki keberanian untuk memarahi Fu Sihan yang sudah membuat malu putrinya.
Sedangkan Asisten Hans yang berada di samping Tuannya mengulum senyum, saat melihat raut kecewa yang tercetak jelas di wajah Asella.
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊💪
semangat Thor up nya 🤗🤗
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat Thor up nya 🤗🤗