Kanaya Nadhira.Perempuan berparas cantik berusia 28 tahun.Menikah dengan pria pilihannya,Bayu Bagaskara.Namun pernikahannya harus berakhir,karena hadirnya orang ketiga yang tak lain adalah sekretaris sang suami diperusahaan.Dan mengejutkannya lagi,perempuan tersebut sedang mengandung benihnya.Bayu menceraikannya karena ia belum bisa memberikan keturunan.Namun Bayu melupakan satu hal yang membuatnya harus kehilangan semua asetnya.Bagaimanakah kelanjutan kisah Bayu dan Kanaya?Yuk ikuti terus ceritanya..
Dikarenakan ini karya pertamaku , mohon bimbingannya ya😍
Terima Kasih🍒
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diandra Deanova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS 9
Aku menghela nafas sejenak.Tenagaku cukup terkuras meladeni wanita satu itu.
Memang aku akui.Mas Bayu memang seorang pekerja bertangan dingin.Dulu kami memulai usaha ini benar-benar dari dari bawah.
Berkat usaha kerasnya dia bisa membawa perusahaan sampai sebesar ini.Namun dibalik kehebatannya,ia membuat satu hal kesalahan fatal.Yang membuatnya harus kehilangan segalanya.
Anggap saja konsekuensi atas perbuatannya.Ia harus membayar mahal atas kesalahannya.
Seorang sopir yang tak hati-hati membawa kendaraannya,bisa saja kehilangan nyawanya karena kecelakaan.Seperti itulah hidup.
Pengkhianatannya terhadapku membawanya kembali ke dalam kemiskinan.
Para klien bingung kenapa pimpinannya berganti.Namun setelah ku jelaskan,mereka memahaminya.
Mereka pun memutuskan untuk tetap memakai jasa perusahaanku.
Segala urusanku telah diurus oleh papaku.Termasuk gugatan cerai yang ku layangkan untuk Mas Bayu.Kini hanya tinggal menunggu prosesnya.Menurut beliau tak butuh waktu lama.
Kini semenjak Mas Bayu dan Ibunya tak tinggal bersamaku,Mama sering mengunjungiku.Kami saling bertukar cerita.Aku juga meminta tips darinya tentang mengenai usaha yang sedang ku tekuni sekarang ini.
Karena mama dan papa pernah menjalankan usaha yang serupa.Beruntung sekali.Aku mempunyai orang tua yang lengkap dan juga selalu siap mendukungku.
Mungkin di luaran sana banyak wanita-wanita lain yang juga dikhianati oleh suaminya.Namun mungkin tak seberuntung aku.
Ada tempat pulang.Keluarga yang selalu merangkul.Banyak pula mungkin di antara mereka yang akhirnya hanya pasrah pada nasib mereka.
Pernikahan yang tidak pernah mereka inginkan.Bukan karena bodoh,bukan pula karena lemah.
"Ma"panggilku.
Kami berbaring berdampingan di atas ranjang berukuran king size di kamarku ini.
"Apa Nay?"Mama menoleh sembari tersenyum kepadaku.
Senyum yang selalu menghangatkanku.Mata yang selalu terlihat cantik.Tak pernah luntur meski ditelan usia yang hampir memasuki 50 tahun.
"Bagaimana jika Kanaya benar-benar mandul?Alasan Mas Bayu meninggalkanku kan karena aku tidak kunjung hamil Ma"suaraku tercekat.
"Jujur.Hal itu yang selama ini selalu menghantui pikiran Kanaya Ma"imbuhku.
"Kalau memang dasarnya laki-laki doyan selingkuh , akan ada saja alasannya untuk membenarkan perbuatannya Sayang"suara lembut Mama menenangkanku.
"Mereka akan terus mencari cara agar pasangannya merasa bersalah dan pada akhirnya memaklumi kesalahannya"sambungnya lagi.
Soal keturunan itu sepenuhnya mutlak hak Allah.Memberi kepada siapa dan kapan waktunya.
Bukan hak manusia untuk menghakimi seseorang belum dipercayakan keturunan untuknya.
"Sudah malam.Ayo kita tidur saja.Jangan memikirkan hal-hal yang kita pun tidak tahu ujungnya"ajak Mama.
Mama mengusap lembut rambutku.
"Terima kasih Ma."ucapku sembari memeluknya erat.
***
Sidang perdana gugatan cerai kami akan digelar besok.
"Apakah Kanaya wajid datang Pa?"tanyaku.
"Untuk sidang pertama,usahakan datang Nay"jawab Papa.
Yang kemudian menyesap teh yang disuguhkan oleh Sisi.Yang sekarang ku rekrut menjadi asisten pribadiku.
"Baik Pa.Aku usahakan datang"sahutku kembali.
"Papa lihat perusahaan ini berkembang cukup pesat Nay.Sampai semu karyawanmu sibuk di luar sana"ujar Papa.
"Alhamdulillah Pa.Berkat Mas Bayu juga"aku mengerling jenaka ke arah Papa.
"Ya begitulah laki-laki Nay.Banyak yang hancur karena wanita.Untung saja papamu yang tampan ini setia"beliau berkata sambil membusungkan dadanya sembari tersenyum lebar.
"Ah iya Pa.Nanti setelah kita memenangkan gugatan,aku ingin menjual rumah yang dulu ku tempati bersama Mas Bayu"
"Loh,kenapa?"jawabnya dengan heran.
Bersambung......
