Pengganti Adik Ku

Arta duduk termenung menatap wajah istrinya, "Perjanjian itu aku buat karna aku yakin siapa yang mereka pilih untuk menjadi istriku, dia lah yang akan mereka jadikan alat untuk mengalahkan ku. Maaf perjanjian itu akan tetap ada, namun aku tidak akan pernah melepaskan mu. Seharusnya kamu tidak menderita seperti ini, dan seharusnya bukan kamu yang ada di sini. Tapi jika orang lain yang ada di posisi mu belum tentu aku mencintainya. "

"Bu jika saja Ibu tidak melakukan kesalahan, mungkin aku tidak akan bertahan kerasa seperti ini. jika saja sebuah penghianatan tidak terjadi pada Ayah mungkin kini Ayah masih ada di sisi ku bersama Ibu. Walaupun aku membenci ibu tapi aku akan berusaha mengungkap pelaku yang menyabotase mobil ibu saat itu. Aku teringat akan perjuangkan Ayah memberikan semuanya untuk ibu maka dari itu aku tidak akan membiarkan siapapun merebut apa yang sudah di perjuangan oleh Ayah. " batin Arta terus saja mengingat masa lalu nya yang kelam.

Lea memutuskan untuk beristirahat selama beberapa hari, sedangkan Arta terus bersikeras mempertahankan apa yang seharusnya ia pertahankan.

Di saat Lea jenuh di dalam kamar, ia berangsur dari tempat tidurnya. " Makan buah segar kali ya ? mudah-mudahan stock buah di kulkas masih ada. Kalau tidak terpaksa harus memesan dan menunggu. "

Layaknya seorang wanita yang sedang hamil muda, Lea selalu menginginkan hal yang menurut orang normal itu sangat asam dan tidak enak. Tapi Lea sangat menginginkannya.

Saat tiba di dapur, Lea mengeledah isi kulkas yang tingginya melebihi dirinya. Mata Lea begitu membulat sempurna kala melihat ada jeruk peras meskipun itu Hanya satu biji saja.

"Non, sedang apa ? " Tanya asisten rumah tangga itu.

Lea memutar orak agar asisten nya itu tidak curiga jika dia sedang ngidam. " A-anu Bi, saya lagi sariawan jadi saya pengen yang asem-asem. "

"Duh bibi belum sempat ke pasar Non, ya sudah Non Lea mau apa biar bibi keluar dan membelinya. "

Lea ingin sekali segera mengambil alat tulis dan ingin segera menulis makanan apa saja yang dia sedang inginkan, namun ia ingat ia tidak boleh gegabah. " Emm .. tidak udah bi, ini saja. "

"Tapi itu jeruk peras Non, harus di tambah gula. Sini bibi buatkan ! "

Lea mengeratkan genggamannya pada jerit peras itu, " Tidak usah bi. "

Asisten itu pun sedikit heran, bisa-bisanya majikannya itu akan memakan jeruk peras tanpa tambahan gula. Tampa Lea sadar seseorang sedang mengamatinya.

"Apa bener yang kamu katakan ? " Tanya ibu mertua Lea pada anaknya ( Atala )

"Ia Bu, apa mungkin Lea hamil ? " kecurigaan Atala sontak membuat mata ibunya membulat sempurna.

"Tidak mungkin, kamu tahu sendiri jika Arta itu mandul. Kamu tahu artinya mandul ? Tidak akan memiliki keturunan. " jelas Ibunya.

Atala berdecak, " Ya sudah kalau ibu tak percaya. Segera trf uang Bu aku mau pergi ke Sidney bosan disini. "

"Kamu itu kalau di bilangin gak mau dengar, pokonya Lea tidak mungkin hamil anak Arta. Walaupun Lea hamil pasti itu bukan anak Arta. Ung .... Uang saja yang ada di pikiran mu. "

"Kalau bukan anak Arta lalu anak siapa ? Papah ? "

"Goblok, mana mungkin Ayah mu menghamilinya sembrono saja kamu. "

"Kenapa tidak mungkin Ibu ku sayang, Ibu lupa jika ayah sudah melakukan itu dengan beberapa wanita di luar sana ? Bisa saja Ayah tergoda dengan Lea, aku pun sama Bu sangat tergoda dengan kemolekan tubuh Lea. "

Ayah Atala memang selalu melakukan pengkhianatan beberapa kali, tapi itu tak mau meracuni pikirannya ibu Atala.

Flash back ON.

"Aku janji akan membahagiakan mu Sayang, walaupun sekarang aku masih merintis tapi aku yakin aku akan sukses seperti yang orangtua mu inginkan. " Janji Yoga pada Levi, saat itu Arta masih berumur dua tahun.

Saat Arta masih balita, Levi memaksa ingin melanjutkan kuliahnya di Sidney. Yoga semat melarang karna Arta masih sangat kecil untuk di tinggalkan oleh Ibunya. sampai pada akhirnya Yoga pun dengan berat mengijinkan Levi pergi untuk beberapa tahun. Hak asuh Arta di minta oleh Ibu Yoga.

Yoga memang sangat mencintai Levi, Levi anak orang berada sedangkan Yoga hanya anak seorang PNS. niat baik Yoga disetujui oleh Kedua orangtua Levi, dengan syarat ia harus bisa menyeimbangi usaha yang dimilik kedua orang tua Levi. Yoga menyanggupinya namun Yoga meminta waktu, meskipun Levi tidak ada di sisinya ia terus bekerja keras. demi anak dan istri yang sangat ia cintai.

Bekerja dengan keras adalah moto keseharian Yoga saat itu, seiring berjalannya waktu Yoga mampu memajukan sedikit demi sedikit usahanya. Langkah demi langkah Produk yang di pegang oleh Yoga mampu menggeser beberapa produk di pasaran karna kualitas produk Yoga sangat memuaskan para konsumen dan tender yang lain.

Yoga berhasil membuat Kedua orangtua Levi bangga, namun sayang kedua orangtua Levi meninggal saat kecelakaan pesawat. Sementara orangtua Yoga yang hanya tinggal Ibu nya saja mengalami sakit komplikasi sehingga nyawa nya tidak dapat tertolong lagi.

Saat Levi sudah selesai dari Studi nya Levi pun memutuskan pulang ke tanah air setelah empat tahun tinggal di negri orang.

Mahligai rumah tangga mereka begitu bahagia dengan faktor ekonomi yang begitu sangat stabil, belum lagi perusahaan yang di tinggalkan kedua orangtua Levi di pegang oleh Yoga.

Dan Arta pun sudah pasti tidak akan memiliki masa depan yang suram, ia akan di sekolahkan di berbagai negara agar mampu meneruskan usaha yang di rintis oleh Ayahnya.

Singkat cerita, Arta saat itu sedang mengejar gelar Sarjananya. Ia sudah pantas di bilang pengusaha muda saat itu namun alih-alih Arta bersemangat membatu Ayahnya yang sudah tidak muda lagi, Arta harus menelan pil pahit kala Ayahnya harus meninggal secara mengenaskan di sebuah lapangan golf.

Arta saat itu masih belum matang untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi, sampai ia menemukan titik dimana selingkuhan Ibunya lah yang membuat Ayahnya meninggal.

Arta tidak mau gegabah, apalagi saat ia tahu motif Ibu dan selingkuhnya itu adalah perusahaan yang saat itu sedang berkembang pesat. Arta lebih memilih untuk mengabdikan dulu dirinya pada perusahaan itu.

Saat di Sidney.

"Aku harus kembali ke Indonesia. " Ucap Levi pada sosok gagah yang sangat ia cintai.

Bima adalah sosok yang sangat di cintai Levi, Levi bukan semata-mata ingin berkuliah lagi tapi ia ingin hidup bersama dengan Bima Negri itu. Selama 4 tahun Levi berkuliah sambil memadu kasih dengan Bima, sampai ia di karunia Anak bernama Atala. Bisa di bilang usia Atala dan Arta hanya terpaut beberapa tahun saja.

"Lalau bagaimana dengan aku dan anak kita ? " Tanya Bima.

"Jangan khawatir, aku tidak akan tinggal diam. Kita singkirkan dulu suamiku setelah itu kita bisa hidup bersama-sama lagi. Lagian kedua orangtua ku sudah meninggal, aku tidak ada tempat untuk meminta uang lagi. Kamu paham kan ? " Jelas Levi.