Karena malu calon suaminya melarikan diri di acara pernikahannya akhirnya Angela terpaksa mencari calon suami Pengganti yaitu Juna pria muda yang drop out dari kuliah karena kesulitan biaya. selisih usia Angela dan Juna terpaut cukup jauh Angela berusia 35 tahun dan Juna baru 23 tahun.
"Kita sudah sepakat mengakhiri kontrak pernikahan ini dalam satu bulan Juna!"
Juna hanya terdiam menatap wajah cantik Angela penuh arti.
Perbedaan usia, strata dan pemikiran membuat dinding penghalang dalam hubungan mereka. Juna yang hanya seorang sopir dapat banyak penghinaan dari lingkungan sosial dan keluarga Angela, hingga sesuatu hal yang tak terduga terjadi. Juna, pemuda yang di rendahkan itu menjelma berdiri di podium sebagai CEO perusahaan besar.
Semua terkejut termasuk Angela, akankah pernikahan mereka bersatu karena saling mencintai ataukah berakhir seperti kontrak yang sudah di sepakati?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 Balapan
Juna meraih jaket kulit berwarna hitam, ia mengenakan sepatunya lalu pergi ke ruang kerja Angela untuk meminta izin keluar rumah. Juna membuka pintu ruang kerja istrinya, disana Angela sibuk berkutat dengan laptop dan serangkaian buku agenda serta data-data.
"Angela boleh aku pergi sebentar?"
Angela membenarkan letak kaca mata minusnya, ia menatap Juna yang berdiri di depan meja kerjanya. Angela terpana dengan penampilan Juna yang maskulin. kaos putih polos, jaket kulit hitam, jam tangan rolex. rambut tebal kemerahan yang selalu rapi. Juna muda dan sangat tampan. sementara Angela ia terlihat menyedihkan dengan sweater bewarna krem, celana pendek dan rambut tidak karuan bentuknya serta kaca mata minus yang bertengger di hidungnya. ia terlihat semakin dewasa atau tua.
"Sayang boleh ku pergi?" Juna berjalan mendekati Angela.
"Mau kemana?"
"Aku mau mau biliar"
"Oke tapi jangan pulang malam-malam, besok kau harus ke kampus untuk mengurus skripsi mu"
"Iya sayang, aku akan pulang tepat waktu" Juna tersenyum senang ia mengecup bibir Angela lalu bergegas pergi.
Terdengar Juna memanasi mesin motornya, Angela bergerak berjalan menuju jendela, ia menatap ke halaman. Juna sudah berada di atas motornya lengkap dengan helm tertutup. gayanya sudah seperti Mark Marquez si pembalap profesional.
Senangnya jadi anak muda...batin Angela.
Juna pergi dengan motornya meninggalkan rumah menuju tempat dimana teman-temannya berkumpul. malam ini akan ada adu balap di jalan baru yang masih sepi. Sudah lama sekali Juna tidak bersenang-senang dengan motor Ducati miliknya. malam ini Juna memutuskan untuk ikut adu balap dan sengaja tidak memberi tahu Angela.
Angela akan marah jika tahu Juna balapan. istrinya itu selalu saja cemas takut Juna terluka atau terlibat keributan. maklum Angela di besarkan bak putri raja ia tidak tahu kerasnya hidup di jalan. sementara Juna ia di besarkan di keluarga kaya tapi ia juga merasakan kerasnya hidup di jalan sejak ia memutuskan pergi dari rumah kakek Risyad.
Brum...Brum!!
Suara bising kenalpot motor dari berbagai merk ternama di geber. Juna adalah satu diantaranya. ia siap melaju mengalahkan dua rekannya. balapan ini hanya untuk bersenang-senang dan adu gengsi saja. Juna tidak ikut taruhan. ia memang tidak punya uang. cek miliaran pemberian Angela tentu Angela yang menyimpannya sampai Juna memulai usaha barunya nanti.
Suara sorak Sorai riuh bergemuruh saat tiga motor melaju kencang di lintasan balap. Juna tentu unggul di depan, tiga kali putaran Juna memenangkan balapan. tapi terjadi keributan antara penonton yang taruhan dan tidak terima jagoan mereka kalah. akhirnya terjadi perkelahian dan Juna yang tadinya ingin menghindar malah terseret ikut berkelahi.
Sirine mobil polisi terdengar diantara riuh keramaian gerombolan anak-anak muda itu. beberapa kocar kacir melarikan diri. polisi lebih sigap hingga semua di giring ke kantor polisi tanpa ada yang bisa kabur termasuk Juna.
***
Di rumah Angela gelisah melihat jam dinding yang menunjukan pukul dua pagi. Juna belum juga nampak batang hidungnya. ia janji akan pulang awal jika sudah selesai urusannya dengan teman-temannya tapi sampai selarut ini Juna tidak juga pulang. Angela mencoba menelpon ponsel Juna tapi tidak di angkat. ia jadi cemas.
Karena lelah Angela akhirnya ketiduran di sofa yang ada di sudut kamar.
Paginya ponsel Angela berbunyi, sayup Angela membuka mata mengamati layar ponselnya. nomor tidak di kenal menghubungi dirinya.
"Halo,..." kata Angela malas.
"Pagi Bu Angela, kami dari kantor polisi......"
"Apa?!"
ntar jumpa juna ma cewek lain, baru dehhh patah hati. gengsian sihhh
😡😡😡