"Jadi, ini yang membuat sikapmu berubah padaku selama ini?" Ucap Wita lirih. Menahan rasa sakit di hatinya.
"Dengarkan aku dulu! Semua tak seperti yang kamu kira. Ini hanya sebuah kesalahpahaman saja. Aku mencintai kamu." Randy mencoba meyakinkan. Wajahnya terlihat gusar, dia terlihat menyesali perbuatannya.
Tepat di delapan tahun pernikahannya, Wita mengetahui perselingkuhan suaminya dengan mantan kekasih suaminya dulu. Aplikasi rahasia di ponsel suaminya, yang akhirnya membuat Wita tahu. Kalau suaminya bertahun-tahun telah mengkhianati cintanya. Padahal, selama ini dia banyak berkorban untuk Randy. Dia harus menjadi tulang punggung, menggantikan posisi Randy saat tak bekerja. Lukanya begitu dalam.
Bagaimana kisah rumah tangga mereka, setelah Wita mengetahui perselingkuhan suaminya? Akankah Wita memaafkan Randy? Ataukah dia justru memiliki bercerai dari laki-laki pengkhianat itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SyaSyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23. Tak Punya Rasa Malu
Sella merasa tak terima dengan apa yang terjadi padanya. Dia langsung menghubungi Adrian. Karena baginya, Adrian penyebab bapaknya meninggal.
"Loh, kamu kok jadi nyalahin gue? Bapak lo meninggal, karena perbuatan lo. Karena merasa malu punya anak seorang jalang. Harusnya, lo itu sadar. Bukan justru marah-marah ke gue. Gue gak akan melakukan itu, kalau bukan lo yang berbuat duluan. Dasar gak tahu malu. Nyesel gue, selama ini mempertahankan lo. Buang-buang waktu gue aja. Mulai sekarang, jangan pernah hubungi gue lagi! Gue juga gak akan datang ke Pengadilan. Biar pengacara gue yang urus perceraian kita."
Adrian langsung mengakhiri panggilan dengan Sella. Tak ada ucapan bela sungkawa darinya. Hatinya sudah terlanjur sakit. Rasa cintanya kini berubah dengan rasa dendam.
"Aarrgghh, brengsek!" Umpat Sella. Dia merasa terhina dengan ucapan Adrian.
Seharusnya, dia sadar dengan apa yang sudah dia lakukan kepada Adrian. Wajar jika Adrian seperti itu. Randy terlihat hanya diam. Dia sangat tahu sifat Sella. Sangat berbeda dengan Wita, yang dalam keadaan marah tetap tak bersikap kasar. Hanya saja, kata-kata yang terucap dari bibir Wita begitu menusuk ke hati.
Jenazah papanya akan dibawa ke ruang jenazah. Kakak dan juga mamanya mengikuti petugas yang mendorong sang papa ke kamar jenazah. Sella memaksa ikut. Dia juga ingin melihat sang papa untuk terakhir kalinya. Ada perasaan menyesal di benaknya, karena tak sempat melihat papanya sebelum pergi meninggalkan dunia untuk selama-selamanya.
"Kak, aku mohon! Tolong beri kesempatan kepadaku, untuk bisa melihat papa untuk terakhir kalinya. Izinkan aku meminta maaf padanya," ucap Sella kepada sang kakak. Dia tampak memohon.
"Percuma saja kamu meminta maaf padanya. Sampai kamu menangis darah pun. Papa gak akan pernah bisa hidup lagi. Dia sudah pergi meninggalkan dunia untuk selamanya. Sudah sana! Lebih baik kamu urus saja kekasih kamu. Untung saja papa meninggal. Kalau tidak, dia harus menanggung malu karena perbuatan kamu," ucap sang kakak ketus.
Randy hanya bisa mengatakan sabar kepada Sella. Dia pun tak menyangka akhirnya akan seperti ini.
"Kamu lihat dan dengar sendiri 'kan? Gara-gara aku membela kamu. Aku kehilangan segalanya. Kehilangan Adrian, papaku, dan juga keluarga aku. Aku harap kamu bisa bertanggung jawab. Berusaha untuk membahagiakan aku. Perjuangan aku untuk tetap bersama kamu, luar biasa," ucap Sella. Dia terlihat begitu sedih.
"Iya, aku janji akan berusaha untuk membahagiakan kamu. Makanya, kamu jual dulu ya perhiasan kamu. Biar aku ada usaha. Toh nanti untuk kamu juga, kalau aku sukses. Nantinya, kamu juga yang akan nikmatin," rayu Randy. Dia sudah ingin membuka usaha. Makanya, dia masih terus merayu Sella. Sampai akhirnya Sella menyetujuinya. Dia akan menjual perhiasannya untuk modal usaha Randy.
"Tapi, nanti ganti ya! Hanya perhiasan ini harta yang aku miliki. Kamu harus berjuang keras!" Ucap Sella dan Randy mengiyakan.
Sedih? Pastinya. Dia tak bisa melihat wajah papanya untuk terakhir kalinya. Dia juga tak diperbolehkan mengantarkan papanya ke tempat peristirahatan terakhirnya. Akhirnya, Sella pergi meninggalkan rumah sakit itu bersama Randy. Dia akan membuka lembaran baru.
Besok dia dan Randy akan tetap datang ke reuni. Setelah itu, Sella akan kembali ke Bandung. Untuk sementara waktu dia terpisah dulu sama Randy. Dia mengurus usaha cuankinya. Randy pun akan mulai melakukan persiapan membuka usaha. Dia berusaha menerima apa yang terjadi padanya.
Pagi ini keduanya sudah bersiap-siap untuk berangkat ke reuni. Saat itu jam menunjukkan pukul 09.00 pagi. Sesuai dengan rencana mereka. Mereka akan pergi menggunakan mobil yang dia sewa. Mereka tak ingin menunjukkan kesusahan mereka.
Mereka sudah sampai di tempat acara akan dilaksanakan. Tanpa rasa malu Sella menggandeng tangan Randy, memasuki tempat acara.
"Loh, kalian menjalin hubungan lagi?" tegur salah seorang teman kelas mereka.
"Iya. Mungkin ini yang dikatakan jodoh. Meskipun sempat terpisah, dan menikah sama yang lain. Pada akhirnya bersatu lagi," jawab Sella dengan bangganya.
"Cinta sejati dong. Emang Randy udah cerai lo sama istri lo?" sahut teman lainnya.
Mereka memang tahu kisah cinta Sella dan Randy zaman mereka masih duduk di bangku SMP sampai akhirnya mereka berpisah. Cukup kaget juga mereka, saat mengetahui Sella dulu menikah dengan laki-laki lain. Hubungan mereka akhirnya kandas.
"Nanti datang ya! Rencananya kami ingin menikah. Sekarang masih persiapan," ucap Sella. Entah kenapa dia merasa bangga bisa memiliki Randy. Padahal, Randy biasa saja dalam segala segi.
Mereka tak malu menunjukkan kemesraan mereka di depan Teman-teman mereka. Teman-teman mereka pasti tak akan suka, jika mengetahui permasalahan mereka. Mereka seorang pelakor dan pembinor.
Keduanya memiliki gengsi yang tinggi. Tak ingin terlihat rendah di hadapan Teman-teman mereka. Sella terlihat tertawa terbahak-bahak. Tak seperti orang yang sedang berduka. Padahal bapaknya kemarin baru saja meninggal, dan hari ini baru saja di makamkan. Cinta benar-benar membutakannya.
Sella memutuskan untuk langsung pulang ke Bandung. Dia akan diantar Randy pulang. Besok pagi Randy akan kembali ke Jakarta. Kini mereka sudah dalam perjalanan pulang.
"Ay, kamu semangat dong cari uangnya! Biar kita gak perlu sewa mobil begini. Kita juga bisa beli rumah, agar bisa bersama. Awas aja kalau kamu selingkuh di belakang aku. Karena kita terpisah sementara. Gak usah sering-sering ke rumah mantan istri kamu. Ingat, perjuangan aku untuk kamu!" Cerocos Sella.
"Ya enggaklah. Gila aja aku! Masa iya aku selingkuh di belakang kamu. Aku gak kepikiran untuk itu. Lebih baik aku fokus cari uang yang banyak. Saat kita menikah, aku sudah mampu membahagiakan kamu. Aku juga gak mau terus terusan pisah sama kamu. Kamu pikir aku gak tersiksa harus pisah sama kamu terus," ucap Randy tentu saja membuat Sella tersenyum bahagia. Dia percaya Randy tak akan mengkhianati dia.
Selama perjalanan mereka terlihat mesra. Sekarang ini, hanya Sella yang menjadi tumpuan Randy. Dia tak akan melepasnya begitu saja. Randy tak ingin melewatkan kesempatan emas ini. Mobil yang membawa mereka sudah sampai di Kota Bandung. Sella mengajak Randy ke warung cuankinya. Tak ada rasa malu sedikitpun yang dirasa Sella. Padahal, dia sama Adrian belum resmi bercerai. Tentu saja pegawainya sampai bingung melihat Sella datang bersama Randy. Dengan bangganya Sella memperkenalkan Randy sebagai kekasihnya. Dia juga mengatakan, kalau dia sama Adrian sudah bercerai. Hal itu membuat para pekerjanya begitu terkejut mendengarnya
Malam ini Randy akan menginap di kosan Sella. Dia membawa Randy ke kosannya, setelah dari warung cuankinya.
