Karena malu calon suaminya kabur di acara pernikahannya akhirnya Angela terpaksa mencari calon suami Pengganti yaitu Juna pria muda yang drop out dari kuliah karena kesulitan biaya. selisih usia Angela dan Juna terpaut cukup jauh Angela berusia 35 tahun dan Juna baru 23 tahun.
Akankah timbul benih cinta di pernikahan mereka atau kandas di tengah jalan karena perbedaan usia, strata dan pemikiran Angela yang tentu lebih dewasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23 Satu Sofa Berdua
Angela pulang ke rumah dan meninggalkan private dinner di kediaman papanya . ia cemas dengan Juna. setibanya di rumah Angela mendapati Juna tidur di sofa ruang depan. penampilannya acak-acakan kancing kemejanya terbuka semua dan jas nya entah ia tinggal dimana.
Angela duduk di pinggiran sofa tempat Juna berbaring. ia menyentuh wajah Juna dengan lembut.
Juna pasti sedih dan sakit hati dengan perlakuan papa di pesta tadi...
"Juna ayo pindah ke kamar" Angela membangunkan Juna tapi tidak ada respon.
"Juna..."
Tidak mungkin Angela memindahkan Juna ke kamar. dalam kondisi tidak sadar kalau Juna di papah pasti juga berat sekali.
Tiba-tiba Juna menarik baju Angela hingga terjatuh kedalam pelukannya. Angela terkejut tapi ia tidak memberontak. di pandangnya wajah Juna yang masih terlelap. Angela menghela napas, ia melingkarkan lengannya di pinggang Juna jadilah dua orang itu tertidur di sofa hingga pagi.
Paginya bibi yang akan mulai beraktivitas terkejut melihat Juna dan Angela tidur berdua di sofa.
"Aduh ini mas Juna dan non Angela kenapa tiduran disini?"
"Mas Juna..." bibi memberanikan diri membangunkan Juna karena kalau membangunkan Angela bibi takut kena marah.
"Mas Juna..."
Juna menggeliat, ia membuka perlahan matanya dan yang ada di depan wajahnya adalah kepala Angela. aroma wangi rambut Angela memenuhi penciuman Juna. sementara wajah Angela bersandar dengan nyaman di dada Juna.
"Angela?" Juna tidak ingat kapan Angela pulang dan kenapa mereka bisa tidur di sofa berdua.
Angela membuka matanya ia menatap wajah Juna yang juga sedang memandangnya. keduanya terkejut salah tingkah laku segera bangun dari sofa. apa lagi ada bibi yang melihat mereka.
"Maaf mas Juna, non Angela bibi mengganggu soalnya sudah siang"
Angela merapikan rambutnya dan bergegas memapah Juna ke kamar.
"Kepalaku pusing sekali" kata Juna sembari memijat pelipisnya.
"Kau minum semalam? saat aku tiba di rumah aku sudah mendapatimu tidur disofa"
Juna mengingat apa yang terjadi semalam kenapa ia bisa mabuk. bayangan mertuanya, lalu laki-laki brengsek bernama Bram yang mendekati Angela dan gerombolan pria berbaju hitam berseliweran di ingatan Juna membuat kepalanya makin pening.
Juna melepas kemejanya yang memang sudah tidak di kancing sejak tadi. ia melempar kemeja itu ke lantai lalu ambruk ke kasur.
Angela baru pertama kali melihat Juna marah padanya. ia tidak bisa berbuat banyak, apa lagi memarahi Juna. Angela memilih membiarkannya dulu sampai efek mabuk Juna hilang sendirinya.
Hari ini Angela sengaja tidak masuk kerja, ia berada di rumah mencoba beberapa resep masakan baru bersama bibi.
Hari hampir sore, Juna baru terlihat turun ke lantai utama. ia nampak baru selesai mandi dan terlihat segar. Juna duduk di sofa ruang tengah memainkan ponselnya.
"Sudah sadar?" sindir Angela sembari menata hasil masakannya di meja makan.
Juna menoleh ke arah Angela, ia berdiri dari duduknya berjalan menghampiri Angela.
"Kau tidak ke kantor?" tanya Juna.
Angela menggeleng, ia mencemaskan suami brondongnya jadi tidak pergi ke kantor.
"Duduk lah ayo kita makan" kata Angela.
Bibi menata piring dan menuangkan minuman kedalam gelas. belum sempat mencicipi makanan bel pintu rumah berbunyi. bibi berlari membuka pintu. di luar sana berdiri beberapa pria dengan pakaian serba hitam mencari Juna.
"Mas Juna ada tamu" kata bibi sedikit takut.
"Siapa bi?" tanya Angela.
"Kurang tahu non, orangnya seram-seram"
"Hah seram?" Angela menatap.ke arah Juna.
Juna langsung berdiri dan berjalan keluar menghampiri gerombolan pria berbaju hitam yang tentu ia kenal.
"Brengsek kenapa kalian kemari?!" Juna terlihat kesal pada tamunya itu.
"Mas Juna, kakek meminta mas Juna pulang!"
"Iya tapi tidak sekarang! cepat pergi!" kata Juna dengan suara tertahan.
Angela yang penasaran segera menyusul Juna ke depan. ia sempat melihat gerombolan pria tadi.
"Siapa mereka?"
"Oh penagih hutang" jawab Juna ngasal.
"Penagih hutang? memang kau punya hutang dengan mereka?!" Angela langsung panik.
"Bukan aku tapi salah satu pelanggan caffe, mereka memintaku untuk memberitahu pelanggan itu agar segera membayar hutang"
"Oh" Angela masih sedikit panik. ia tidak pernah punya hutang apa lagi berurusan dengan penagih hutang seperti gerombolan pria tadi.
Dasar suami berondong bucin akut....
Sabar angela hrs menghadapi suaminya berondongnya lg super manja bingit....
papa hari sangat canggung sm juna selama menghina dan merendahkan juna.....
pak hari dan bran sangat terkejut ternyata arjuna pewaris utama pak hari sll menghina dan merendahkan status juna horang miskin...
lanjut....
Perusahan kakeknya juna lbh besar dan juna tidak mau jujur ke angela....
Juna tidak dihina dan diperlakukan sm papanya angela statusnya adalah anak horang kaya...
sampai juna jd supir pribadi martha...