NovelToon NovelToon
Belenggu Masa Lalu

Belenggu Masa Lalu

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Angst / Penyesalan Suami / Trauma masa lalu
Popularitas:14.6k
Nilai: 5
Nama Author: Gresya Salsabila

Lintang Ayu Sasmita merasa terguncang saat dokter mengatakan bahwa kandungannya kering dan akan sulit memiliki anak. Kejadian sepuluh tahun silam kembali menghantui, menghukum dan menghakimi. Sampai hati retak, hancur tak berbentuk, dan bahkan berserak.

Lintang kembali didekap erat oleh keputusasaan. Luka lama yang dipendam, detik itu meledak ibarat gunung yang memuntahkan lavanya.
Mulut-mulut keji lagi-lagi mencaci. Hanya sang suami, Pandu Bimantara, yang setia menjadi pendengar tanpa tapi. Namun, Lintang justru memilih pergi. Sebingkai kisah indah ia semat rapi dalam bilik hati, sampai mati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresya Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pernah Hamil

Embusan angin menyambut kedatangan Pandu sore itu, seolah menyapa dan menenangkannya dari kecemasan. Namun, Pandu malah tak peduli. Bahkan, sampai daun kersen gugur di hadapannya, Pandu tetap masa bodoh. Seolah tak melihat itu semua.

Dengan posisi yang masih duduk di atas motor, Pandu diam menatap pintu rumahnya yang menutup rapat. Begitu banyak beban yang malang melintang di otaknya, yang semuanya berkaitan dengan Lintang.

Apakah istrinya baik-baik saja?

Satu pertanyaan yang paling mendominasi dalam benaknya. Dia tak tahu persis bagaimana masa lalu istrinya dulu. Lika-liku apa yang telah menghancurkan mentalnya. Harapan terbesar Pandu hanya satu, semoga istrinya mau jujur dan terbuka, agar dirinya paham dan bisa membawa Lintang pada kondisi yang lebih baik.

"Mudah-mudahan dia nggak tersinggung saat aku bertanya dan menyinggung masa lalunya," batin Pandu sambil menghela napas berat.

Lantas, dia turun dari motornya dan berjalan menuju pintu. Kemudian, ia masuk ke rumah dan langsung menuju kamar.

Sesaat, Pandu kembali terpaku. Ia menatap wajah Lintang yang terlelap dalam tidurnya. Tanpa mengenakan selimut, Lintang meringkuk di ranjang.

Pandu kemudian mendekat dan duduk tepat di hadapan Lintang. Ia pandangi setiap inci wajah cantik itu. Makin diamati, makin terlihat bahwa istrinya sedikit lebih kurus dari sebelumnya.

"Sayang." Pandu menggumam pelan, seraya mengusap kening yang tampak berkerut. Sepertinya Lintang tak bisa melepas bebannya meski dalam keadaan tertidur.

"Aku janji akan membuatmu bahagia," sambung Pandu.

Lalu, ia cium puncak kepala Lintang cukup lama, seolah ingin menunjukkan betapa dalamnya cinta yang ia punya, terlepas dari apa pun keadaan Lintang.

Tak ingin mengusik istirahatnya sang istri, Pandu lekas bangkit dan membersihkan diri.

Niatnya, setelah mandi Pandu akan ke dapur dan menyeduh kopi. Namun, rupanya Lintang sudah terbangun dan lebih dulu membuatkan kopi untuknya.

"Kamu udah pulang dari tadi. Kenapa nggak membangunkanku, Mas?"

"Kamu pasti capek, Sayang, jadi aku nggak mau ganggu." Pandu tersenyum. "Tapi, kenapa tiba-tiba kamu udah bangun? Keganggu suaraku, ya?" lanjutnya.

Lintang tersenyum sambil menggeleng. "Aku emang udah tidur dari tadi."

Berbicara tentang tidur, Pandu jadi teringat lagi dengan obat yang disimpan Lintang, pun dengan penjelasan mbak-mbak penjaga apotek.

"Mas ... ada apa?" tanya Lintang sambil menatap Pandu dengan lekat. Sudah beberapa detik berlalu, suaminya itu hanya diam.

"Sayang." Pandu memanggil Lintang dengan ragu-ragu. Bibirnya bergerak-gerak, seperti iya dan tidak untuk. bicara.

"Ada masalah, Mas?"

Pandu menarik napas panjang. Kemudian menunduk dan mengusap wajahnya dengan satu tangan.

"Mas ...."

"Sayang, kalau aku tanya sesuatu, kamu marah nggak?"

Perasaan Lintang mulai tak enak. Apa yang akan ditanyakan Pandu, sepertinya bukan sesuatu yanh baik untuknya. Namun, serapat-rapatnya menyimpan bangkai, pada akhirnya akan tercium juga. Mungkin, begitu pun dengan rahasia masa lalunya. Sekuat apa pun dia menyimpannya, mungkin suatu saat Pandu akan tahu. Entah dari dirinya sendiri atau orang lain.

"Aku bertanya bukan untuk menilaimu, Sayang. Tapi ... untuk kebaikanmu," ucap Pandu dengan hati-hati.

Lintang tak bicara lagi. Ia sekadar mengangguk sambil berusaha tersenyum.

"Sebelumnya maaf kalau aku lancang, semalam ... aku mengambil obatmu. Dan ... hari ini aku tahu kalau itu adalah obat tidur. Sayang, kenapa kamu minum itu? Apa ada sesuatu yang membuatmu harus meminumnya?"

Lintang tak langsung menjawab. Ia justru menunduk dan menggigit bibir. Tangis tak tertahan lagi. Air mata itu berjatuhan, membasahi pipi dan pangkuannya. Sekelebat bayangan menjijikkan itu kembali menghantui, membuat Lintang merasa bahwa dirinya adalah sehina-hinanya manusia yang ada di dunia.

"Sayang, jangan menangis! Aku hanya ingin tahu apa alasanmu, bukan untuk menyalahkanmu. Karena sepanjang yang aku tahu, obat tidur itu nggak baik untuk kesehatan fisik dan juga batal, apalagi jika minumnya sering. Sayang, aku cuma nggak mau kamu kenapa-napa," ujar Pandu. Dengan lembut ia usap air mata Lintang. Ia yakinkan wanita itu bahwa maksudnya bukan untuk. menyalahkan atau menghakimi.

"Aku hanya ingin tidur, Mas. Aku capek dengan ini semua. Aku ingin melupakan semua itu, sebentar saja."

"Apa yang membuatmu capek? Apa selama ada sikapku yang membuatmu terluka?"

Lintang menggeleng. "Bukan kamu, Mas. Jauh sebelum menikah denganmu, aku sudah bergantung dengan obat tidur. Aku ... aku ...."

Dengan sigap Pandu memeluk Lintang, memberikan perlindungan dan ketenangan untuk istrinya itu.

Dalam beberapa saat, Pandu membiarkan Lintang menumpahkan tangisnya. Mungkin, Lintang memang membutuhkan itu.

Lantas setelah cukup lama Lintang menangis, Pandu mencoba bicara lagi.

"Apa yang pernah melukaimu di masa lalu? Katakan, Sayang. Siapa tahu dengan berbagi, beban yang kamu tanggung sendiri itu sedikit berkurang."

Lintang masih diam. Meski tangisnya mulai reda, tetapi bibirnya masih mengatup rapat.

"Aku suamimu, Sayang, sandaranmu. Berbagi denganku, rahasiamu akan aman. Aku bertanya bukan untuk mencari-cari kesalahan dan kekuranganmu, tapi untuk kebaikanmu. Sayang ... maaf, kurasa kamu nggak baik-baik saja sekarang," sambung Pandu.

"Mas ...." Suara Lintang sangat pelan. Pandu sampai menajamkan pendengaran agar tidak melewatkan satu kata pun yang keluar dari mulut Lintang.

"Aku pernah diper-kosa ... pernah hamil ... pernah dipaksa abor-si."

Bersambung....

1
Aditya HP/bunda lia
da kamu mah Lintang udah mnding gak usah bukain pintunya mnding langsung tlp Pandu ajah
BundaneAyaFitri
jangan dulu bukain pintu,tp telpon mas pandu segera lintang 😭😭,ini ibu durhaka mau ngapain lg sih, palingan mau nyuruh lintang buat ngebujuk pandu biar mencabut tuntutan utk 2 kakaknya....😡😡😡, seharusnya sebagai ibu yg bijak, biarkan sj mereka menerima hukuman sesuai kejahatan mereka, biarpun yg mereka jahati sodara sendiri tetapi coba pikirkan jg perasaan lintang dong buk,masa anak yg sdh jelas bersalah mau dibelain, gimana ga semakin hancur perasaan lintang, 😭😭..... next lah Thor,yg banyak ya 👍👍😂
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
gak usah dibuka pintunya lintang. tunggu pandu datang aja
Maya
waduh....waduh....waduh...
ken darsihk
Apa yak rencana nya Beni , semoga sajah bukan hal buruk untuk Lintang Pandu

Duh Pandu di pecat
Akan berdampak nggak ya ke Lintang , kalau Lintang tahu Pandu di pecat
Uba Muhammad Al-varo
Lintang kamu berhak bahagia maka dari itu, ayo semangat untuk sembuh Lintang,awas aja kamu Ben, kalau kamu akan berbuat jahat ke Lintang dan Pandu
Apriyanti
semoga lintang bisa hamil
lanjut thor
Aditya HP/bunda lia
takut si beni macem2 ntar Lontang drop lagi
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
benarkah pandu dipecat?
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Benny merencanakan apa? semoga bukan hal buruk untuk lintang & pandu.
N Wage
didikan macam apakah yg didapat oleh albi dan utari selama ini sehingga mereka menjadi manusia2 yg tak punya hati nurani.Yg tdk bisa memakai nalar dan logikanya.
Kalau memang lintang anak hasil selingkuh,yg patut disalahkan adalah orang yg berselingkuh itu.
Emang dia bisa memilih dan memaksa terlahir dr perut siapa?

Sungguh2 bodoh,atw malah mereka berdua ini sakit jiwa kurasa sehingga bisa dg mudah tanpa rasa bersalah berbuat kejam dan sadis
kpd saudara mereka sendiri.

Sekarangpun sdh disidang dan mendengar kondisi lintan yg dpresi parah,tidak ada sedikitpun rasa bersalah atw menyesal dihati mereka.

depresi berat
Apriyanti
ya ampun pandu kamu bener² suami yg paling baik deh pokok nya
lanjut thor 🙏💪😘
Aditya HP/bunda lia
tenang pandu tenang ...
ken darsihk
Pandu hati2 jangan semua yng sudah baik2 sajah menjadi kacau dan berantakan nanti nya
Uba Muhammad Al-varo
selama apapun hukuman yang dijalankan Abi dan Utari semoga mereka berdua sadar dan minta maaf yang tulus ke Lintang, terima kasih Pandu dan mama Wenda yang selalu mendampingi Lintang dalam suka dan duka , semangat untuk sembuh dan menyongsong kehidupan baru yang lebih baik lagi Lintang
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semangat sembuh, lintang
Uba Muhammad Al-varo
semoga Pandu akan selalu bersama Lintang dalam suka dan duka dan Pandu bisa menang dipengadilan untuk memberikan hukuman bagi Abi dan Utari
Susanti
ayo pandu semangat tuntut keadilann
Aditya HP/bunda lia
menyala Pandu ... the best lah ayo hajarrrrrr si trio luknut ... ningrum albi utari
N Wage
semoga perjuangan pandu dalam memperjuangkan dan menegakan keadilan utk lintang berbuah manis.Dan semoga lintang bisa berdamai dg luka hatinya dan bisa sembuh.Semoga pandu tidak pernah menyerah utk lintang.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!