Novel ini mengisahkan seorang pemuda lugu yang kekuatannya tertutup racun sejak kecil, dia bertemu dengan seorang kakek yang menolongnya dan memberinya kekuatan yang bisa mengalahkan para dewa.
Dia punya tubuh antik yang jarang dimiliki oleh banyak orang, tapi titik kekuatan yang dia punya hanya terbuka satu saja, padahal ada tiga titik kekuatan yang harus dibuka untuk setiap orang yang belajar beladiri.
Pemuda ini tidak tahu siapa kedua orang tuanya, dia berpetualang mengelilingi kerajaan-kerajaan hingga akhirnya dapat menemukan orang tuanya yang saat ini kekuatannya sudah hilang sama sekali karena titik kekuatannya sudah dihancurkan semua oleh seorang yang mempunyai kekuatan super power juga.
Orang yang mempunyai kekuatan super power itu ternyata adalah saudaranya sendiri yang menapaki jalan hitam dalam kehidupannya.
Dengan segenap keinginan dan semangat yang membara, tokoh utama dari novel ini mempelajari ilmu spiritual dan berusaha untuk membuka semua titik kekuatannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aang Albasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ratu kerajaan menyukai Wicaksana
Intan mulai maju kedepan perisai istana Kejora Abadi dan langsung memperagakan jurus Naga Menari yang sudah disempurnakan, ternyata selama Rama pergi ke kerajaan Tirta Wangsak, Purwati mengajarkan teknik-teknik Pedang Naga Menari kepada intan hingga intan bisa menguasainya dengan sangat sempurna sekali.
Terlihat sebuah formasi pedang yang sangat besar sekali yang dapat terlihat diseluruh kerajaan Kejora Abadi dan langsung mengeluarkan ratusan ribu pedang-pedang kecil yang langsung berjatuhan diseluruh kerajaan Kejora Abadi itu. Beberapa jam kemudian selesailah sudah tugas Intan menghabisi seluruh Siluman, Rama terlihat sangat asik mengumpulkan seluruh inti kekuatan siluman yang berterbangan diseluruh kota.
“Hebatkan kak intan Kak?”. Tanya Purwati kepada Rama.
“Sejak kapan dia bisa menguasai teknin pedang naga menari dengan sempurna?”. Tanya Rama kepada Purwati
“Sejak kakak pergi menuju kerajaan Tirta Wangsa, aku mengajarkan teknik itu kepada kak Intan, ternyata dia bisa menguasai teknik itu dengan sangat cepat kak”. Jawab Purwati.
“Ooo, kamu memang adikku yang paling jenius diseluruh jagat raya ini”. Kata Rama sambil menjembil kedua pipi purwati.
Kemudian Purwati saat ini yang membuat Formasi teleportasi menuju kerajaan Wulan Api. Di kerajaan ini sedang terjadi pertengkaran didalam istana karena sudah hampir kehabisan stok makanan yang membuat seluruh warga menjadi gaduh.
“Sepertinya masalah disini lebih menyeramkan ya?”. Tanya Rama kepada Wicaksana
“Siapa yang perutnya kelaparan, pastinya akan melakukan apapun demi mengisi perutnya itu”. Jawab Wicaksana
“hm… makanya jangan salahkan aku kalau perutku sudah bunyi, pokoknya wajib banget diisi!”. Jawab Rama sambil tertawa
“Ah, sialan kamu!”. Jawab Wicaksana ketus.
“Ini yang harus kita selesaikan masalah kelaparan mereka atau membunuh para siluman terlebih dahulu ya?”. Tanya Rama kembali
“Lihat kondisi dulu, kita coba masuk ke istana kerajaan saja dulu, baru kita bisa menentukan keputusan nanti”. Jawab Wicaksana
“Baiklah kakak iparkuuuu”. Jawab Rama
“Plak!!”. Kepala rama kembali dikeplak oleh Wicaksana
“Aduh”.
Terlihat mereka berenam mulai menuju ke depan perisai kerajaan yang hampir saja jebol itu sambil menghabisi siluman-siluman yang didepan mereka dengan sangat mudahnya, hingga seluruh siluman yang berada didepan istana kerajan terbantai habis, Purwati langsung membuatkan perisai baru yang lebih kuat dan tak terlihat.
“Bolehkah kami masuk ke istana kerajaan?”. Sapa Wicaksana dengan sopannya.
“Siapa kalian dan darimana kalian?”. Teriak salah satu penjaga
Terlihat Wicaksana sedang menerangkan sesuatu kepada mereka, Istana ini dipimpin oleh seorang ratu yang berana Melati Wulan, Ratu ini mempunyai kekuatan yang bisa menghipnotis semua orang yang ada didepannya, namun kekuatannya tak berfungsi sama sekali untuk melawan para siluman dan tidak berpengaruh sama sekali kepada para siluman.
Terlihat keluarlah sang ratu menuju rombongan Rama,
“Apakah kalian orang-orang dari kerajaan Singo Ngaung?”. Tanya sang Ratu yang memang sudah mengetahui kabar bahwa ada enam pendekar muda yang sedang menghabisi seluruh siluman yang menyerang semua kerajaan.
“Benar ratu”. jawab Wicaksana yang terlihat mulai terhipnotis oleh sang ratu, ternyata sang ratu tertarik dengan Wicaksana yang begitu ganteng dan ranahnya sudah ditingkat dewa itu.
Terlihat Wicaksana sedikit caper kepada sang ratu yang membuat Sukmawati menjadi cemburu lagi.
“Apakah semua lelaki sama saja?, tak mampu melihat perempuan cantik?”. Gumam Sukmawati kesal
Sukmawati tidak tahu kalau suaminya sedang dihipnotis oleh ratu Melati langsung meranik suaminya itu agar sedikit menjauh dari sang Ratu.
“Kamu siapanya dia?”. Tanya sang ratu dengan muka sinis
“Aku istrinya, ku peringatkan kau ratu, jangan mentang-mentang kau adalah seorang ratu penguasa, bisa seenaknya sendiri berbuat kepada suami orang!”. Bentak Sukmawati yang tidak suka dengan perilaku ratu Melati itu.
“Ooo, begitukah, bagaimana kalau aku mengambilnya darimu? Apa yang akan kau lakukan padaku?”. Kata Ratu sambil mencoba menghipnotis mereka semua yang berada disana, akan tetapi ternyata semua sia-sia karena Sukmawati, Rama, Intan dan Pelangi sudah tidak mempan dihipnotis, hal itu membuat sang ratu kaget.
“Seberapa kuatkah mereka ini?, bagaimana mungkin mereka tidak mampu ku hipnotis?”. Gumam sang ratu
“Aku akan tidak segan-segan menghabisimu!”. Bentak Sukmawati sembari pertanyaan sang ratu.
“Baiklah, tidak seharusnya aku merebut suami seseorang yang telah menyelamatkan kerajaan ini dari para siluman, aku kembalikan lagi suamimu ini”. Kata sang ratu sambil melepaskan hipnotisnya yang membuat Wicaksana terlihat seperti orang O’on.
“Kamu kenapa suamiku?”. Tanya Sukmawati
“Aku tak tahu istriku, kepalaku sedikit pusing rasanya”. Jawab Wicaksana
“Ooooh, memang benar ratu Melati telah menghipnotis suamikua, apakah dia ingin mencoba hipnotisku juga?!”. Gumam Sukmawati dengan muka marah.
“Hey kamu!”. Tiba-tiba sukmawati memanggil sang ratu dengan kata Kamu.
“Bisakah kau berbicara sopan didepan ratu penguasa?”. Tanya ratu Melati sambil meremehkan.
“Dasar penjahat!”. Kata Sukmawati yang tiba-tiba matanya berubah warna menjadi merah pekat dan membuat ratu langsung berlutut didepan Sukmati, semua pasukan dan orang-orang yang melihatnya juga ikut bingung dengan keadaan yang terjadi saat ini.
“Ampuni aku sang ratu, ampuni aku”. Suara yang keluar dari mulut ratu pelangi hanya kata permohonan ampun saja.
“Enyahlah dari sini!”. Bentak sukmawati kembali yang membuat sang ratu bergegas menjauhi Sukmawati.
“Apa yang baru saja kamu lakukan istriku?”. Tanya Wicaksana
“Tenang saja suamiku, ratu itu berusaha menindas kita dari tadi, untungnya aku menyadarinya”. Kata Sukmawati
“Benarkah?”. Tanya Rama
“Kamu tak percayakah? Apa kamu ingin aku buktikan?”. Tanya Sukmawati
“Ti, tidak perlu, sekarang saatnya pergi ke kerajaan terakhir, mudah-mudahan masih ada yang bisa kita lakukan disana”. Kata Rama yang langsung membuat sebuah formasi teleportasi dan membawa rombongannya menuju kerajaan Tunggul Pungkasan.
Terlihat benteng yang sangat tinggi didepan mereka
“Benteng apa itu?”. Tanya Rama
“Itu benteng pertahanan terkuat di kekaisaran ini rama, selama ini belum ada yang mampu menembus benteng pertahanan itu”. Jawab Sukmawati
“Benarkah?, apakah aku harus menghancurkan benteng itu terlebih dulu agar bisa masuk keistana kerajaan?”. Kata Rama
“Coba saja, benteng itu akan mengembalikan seluruh serangan yang mendatanginya”. Jawab Wicaksana menjelaskan
“Baiklah, aku coba dulu”. Kata Rama sambil meremehkan
Rama mulai mengeluarkan kekuatan benar benar mengintimidasi apapun yang ada disekitanya, hingga siluman yang ada disekitar ikut tewas dan terlihat benteng itu mulai pudar.
“Benarkah sekuat yang kau ceritakan tadi?”. Tanya Rama kembali.
“Ini anak sebenarnya punya kekuatan yang segede apa sih?”. Tanya Sukmawati kepada suaminya
“Aku tak tahu juga, padahal dulunya dia adalah pria terlemah dialam jagat raya ini”. Jawab Wicaksana.
Kemudian terlihat ribuan siluman kembali datang ingin memakan tubuh Rama yang sedang berdiri santai didepan gerbang istana yang perisainya barusaja dihancurkan oleh Rama.
Dengan sekali gibasan tangan, semua siluman yang datang dengan rasa lapar itu langsung terhempas terbang entah kemana.
atas bawah... yg baca jdi rada bingung.