NovelToon NovelToon
Kebucinan Ketua Mafia

Kebucinan Ketua Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / CEO / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Penyelamat
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: vnltwins

Gadis yang bernama zeline gracella berusia 18 tahun hidup sebatang kara, orang tua zeline meninggal akibat kecelakaan saat zeline berusia 15 tahun, dia bekerja paruh waktu demi membiayai sekolah nya dan juga kehidupan sehari-hari nya. suatu hari saat zeline ingin pulang ke kontrakan nya dia bertemu dengan seorang pemuda yang tampan, zeline menyelamatkan pemuda itu yang tengah pingsan di pinggir jalan, zeline mombopong tubuh pemuda itu ke kontrakan nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vnltwins, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Arfan memeluk zeline dengan sangat erat, melepas rasa rindu nya selama dua minggu ini.

Begitu juga zeline pelukan yang sangat di rindukan.

Arfan melerai pelukan, arfan menghapus air mata zeline yang mengalir.

"Baby jangan menangis, apa kau tidak merindukan ku"

"Eum, aku sungguh sangat rindu padamu tuan", ucap zeline menunduk.

"Hey ada apa, kenapa kau menunduk seperti itu baby, kata mu kau merindukan aku, kenapa kau tidak menatap wajah ku hem"

"A-aku malu tuan", wajah zeline merah merona.

"Kenapa harus malu sayang, coba tatap wajah ku, aku tidak mau gadis ku malu menatap ku"

Sontak zeline menengadah melihat wajah arfan, "ih tuan mengapa tuan selalu mengatakan gadis ku sih, aku kan tidak kekasih tuan"

"Hem jadi kau mau menjadi kekasih ku", ucap arfan.

Zeline menjawab pertanyaan arfan dengan menganggukkan kepala nya.

Jawaban apa itu aku tidak paham", arfan sengaja mengerjai zeline dengan tengil nya.

"Iya tuan aku mau jadi kekasih tuan"

"Apa aku tidak mendengar nya"

"Ihhhhhhhhhh

"AKU MAU JADI KEKASIH TUAN ARFAN YANG SANGAT TERHORMAT"

Arfan terkekeh, melihat wajah zeline yang terlihat sangat kesal.

Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 22:00 malam, arfan dengan setia menunggu zeline selesai bekerja.

"Dude itu cewe yang selama dua minggu ini buat lu kayak orang gila", tanya leo.

"Hem iya", jawab arfan dengan wajah datar nya.

"Cakep anj*r pantesan aja lu begitu"

"Gimana, coba aja tadi lu nggak mau ikut kita, pasti lu tetap nggak bakal ketemu ama gadis lu", sambung zoffa.

"Berisik lu pada"

Alex sibuk dengan ponsel nya sendiri, alex memberi tahu pada nevarine bahwa zeline telah di temukan.

[ kak alex serius, nggak bohong kan ] nevarine.

[ Serius nev, nona zeline sudah ketemu ] alex.

[ Kalian bertemu dimana sih aku jadi penasaran ] nevarine.

[ Klein kami minta bahas kerja sama nya di cafe, jadi iya ketemu di situ ] alex.

[ hem iya deh kak, kabarin iya kalau kalian udah sampe di sini, aku kangen sekali dengan sahabat ku ] nevarine.

[ Hem iya nev, kamu tidur sana udah malam, besok sekolah kan ] alex.

[ hem iya kak ] nevarine.

Zeline telah menyelesaikan pekerjaan nya, ingin kembali ke kosan nya untuk segara istirahat.

Saat zeline hendak ingin keluar dari dalam cafe, aldo datang menghampiri nya.

"Zel, apa kau akan kembali ke kota mu zeline", tanya aldo.

"Eum iya kak, em kak apa kakak tidak mau ikut dengan ku, aku akan bertanya dengan tuan arfan"

Zeline tidak menyadari sepasang mata tajam menatap zeline yang tengah berbicara pada aldo.

"Ngga usah segitu nya kali di liatin, nggak bakal di ambil orang dude", kata zoffa dengan tengil nya.

Leo dan alex terkekeh melihat arfan yang tengah cemburu melihat zeline berbincang dengan pria lain.

"Apa kak aldo mau", tanya zeline kembali dengan penuh harap.

"Eum iya deh boleh, tapi apa tuan arfan akan setuju kalau aku ikut zel"

"Pasti setuju kak, aku bakal coba tanyain tuan arfan"

"Hem iya sudah, besok aku akan mengabari mu zel"

"Iya kak"

Zeline berjalan keluar dari dalam cafe, sebenarnya zeline merasa canggung dengan sahabat arfan.

"Huh, bagaimana ini, aku merasa tidak enak dengan sahabat nya tuan arfan, aku kembali ke kosan aku aja deh", gumam zeline dalam hati.

Zeline menghampiri arfan yang berada di dalam mobil sedang menunggu nya.

"T-tuan mengapa kau tidak kembali ke hotel, apa kau tidak merasa bosa menunggu ku"

"Sama sekali tidak baby", ujar arfan dengan santai nya.

"Hem, aku ingin kembali ke kosan ku tuan, apakah boleh, untuk terakhir kali aku tidur di sana, sekalian berpamitan dengan pemilik kos nya"

Huh arfan bernafas dengan kasar, ia ingin sekali melarang zeline kembali ke kosan nya, tapi karena permintaan zeline, arfan mengizinkan zeline untuk menginap satu hari lagi.

"Hem baik lah baby, tapi dengan satu syarat aku harus ikut dengan mu, aku tidak mau kau kenapa-kenapa sayang"

"Hem iya tuan terserah kau saja, terima kasih sudah mengizinkan ku tuan"

"Iya sudah masuk lah mereka akan mengantar kita ke tempat kos mu"

"Baik tuan"

Di dalam mobil, terlihat sangat hening, tidak ada percakapan apapun di antara mereka.

20 menit akhir nya tiba di kosan zeline, arfan dan zeline turun dari dari dalam mobil.

Kedua sahabat arfan dan asisten nya bergegas kembali ke hotel tempat mereka beristirahat.

Zeline dan arfan berjalan masuk ke dalam kosaan zeline.

Ceklek

Pintu terbuka, arfan menatap sekeliling kamar yang di tempati zeline saat ini sangat rapi, dan lumayan bagus untuk di tempati.

"Tuan apa kau ingin mandi atau langsung istirahat saja"

"Aku ingin membersihkan tubuh ku baby, ini sangat terasa lengket huh, tapi aku tidak ada perlengkapan untuk mandi baby", ucap arfan.

"Iya sudah pergi lah tuan pakai saja punya ku", jawab zeline.

Arfan segera bergegas mengambil handuk zeline, berjalan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya yang terasa sangat lengket.

Zeline berjalan ke arah kasur, zeline juga merasa sangat lelah sekali, zeline merebahkan bokong nya di atas kasur, sambil menunggu arfan menyelesaikan ritual nya di dalam kamar mandi.

Setelah berapa menit arfan telah menyelesaikan rutinitas nya di dalam kamar mandi, dia langsung saja berjalan mendekat ke arah zeline.

"Baby apa kamu tidak mandi", tanya arfan.

"Hem aku juga ingin membersihkan tubuh ku tuan, terasa lengket banget"

"Iya sudah sana, aku akan menunggu mu di sini", ucap arfan menyodorkan handuk pada zeline.

Zeline bangkit dari atas kasur, bergegas berjalan masuk ke dalam kamar mandi, ingin segera membersihkan tubuh nya yang terasa sangat lengket bagi nya.

15 menit berlalu zeline telah menyelesaikan rutinitas nya di dalam kamar mandi, zeline segara keluar dari dalam kamar mandi bergegas menuju kasur milik nya.

Zeline melihat arfan yang tengah bersantai di atas kasur sambil memainkan ponsel nya.

"Tuan apa kau tidak mengantuk, mengapa kau tidak tidur tuan"

"Aku menunggu baby, aku tidak bisa tidur, jika tidak memeluk mu"

"Dih modus, sebelum tuan bertemu dengan ku, kan tidur sendiri, huh"

"Ini sudah beda sayang, kemari lah jangan hanya berdiri di situ"

Hem...

Zeline segera naik ke atas kasur nya dan merebahkan tubuh nya.

"Em tuan, aku punya satu permintaan apa kah kau boleh mengabulkan nya"

"Tergantung sayang apa yang kau minta", ucap arfan mematikan ponsel nya dan meletakkan di atas nakas.

"Em tuan apakah boleh kak aldo ikut bersama kita", tanya zeline.

"Hem apa kau menyukai nya baby, sehingga kau ingin dia ikut bersama kita"

"Tidak tuan, aku hanya merasa kak aldo seperti sudara kandung ku sendiri, entah mengapa aku merasakan hal itu, padahal aku tidak menaruh rasa suka terhadap nya, aku cuma merasa memiliki hubungan darah dengan nya tuan"

Sebenarnya dari awal arfan sudah tau di saat arfan menyelidiki keluarga zeline, bahwa zeline memiliki saudara, hanya saja arfan belum bisa memastikan saudara zeline masih hidup atau tidak, ketika arfan melihat aldo, arfan merasa aldo lah saudara zeline yang telah lama hilang, karena arfan melihat dengan intens bahwa mata kekasih nya mirip dengan aldo.

"Apakah boleh tuan", tanya zeline kembali dengan sangat penuh harapan arfan menyetujuinya.

"Hem tentu saja boleh sayang, sekarang tidur lah pasti kau sangat lelah"

"Hem iya tuan", zeline mengambil posisi dengan menjadikan lengan arfan menjadi bantal nya dan memeluk bidang arfan.

Hingga beberapa detik arfan mendengar suara dengkuran lembut dari gadis nya, arfan tersenyum melihat wajah yang tenang dan damai, selama ini iya rindukan.

"Baby kau tenang lah, aku akan mencari tahu apakah aldo memang benar saudara mu atau tidak", batin arfan dalam hati.

Cup

Arfan mencium pucuk kepala zeline, dan arfan juga sudah mulai merasa kantuk nya telah datang, arfan juga ikut tertidur dengan memeluk zeline posesif.

1
vanya
lanjut thor cerita nya menarik sekali
vanya
Lanjut thor
Duwi Aminah
maaf thor mungkin tanya bacanya bisa diperbaiki lg biar lebih gmpang dibacanya

"baik tuan" kata alex sambil keluar munuju ruang kerjanya kembali.
eveline: Oke saya akan perbaiki lagi😉
total 1 replies
Uti
Lanjutin thor plis😭
Uti
Lanjutin thor jiwa ku meronta-ronta menunggu part selanjutnya😭
vanya
di tunggu kelanjutan nya thor😉
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!