NovelToon NovelToon
Seumur Hidup Yang Ku Nanti

Seumur Hidup Yang Ku Nanti

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Mafia / Teen Angst / Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Miphz

Aku takkan pernah mengantarmu
pamit pada bait-bait puisi terakhirku ~

Hanya saja bila di batas kejenuhan
ini datang kembali,....
Tolong carikan aku secarik lirik
yang bisa membuatku bertahan
dengan keresahanmu ....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miphz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#23 Dibalik Senyum Rani

"Bu,Rani sepertinya bosan dengan suasana dikamar,boleh minta ijin keluar sebentar saja Bu?"

Mohon Vino yang ingin menghibur Rani dengan suasana luat.

"Nak,ibu boleh boleh saja toh Rani sudah sepenuhnya tanggung jawabmu."

Jawab Bu Mona yang membuat lega Vino.

"Terima kasih Bu."

Ucap Vino yang dibalas senyuman Bu Mona.

"Sayang,kamu jenuh ya dikamar terus?"

Tanya Vino.

"Iya Mas,sebenarnya aku sudah tidak mengalami flek lagi,tp ibu dan kakak melarang ku keluar kamar."

Jawabnya dengan muka ditekuk.

"Aku sudah ijin Ibu,dan ibu mengijinkan,ayo kita jalan jalan,sebentar saja tapi yah."

Ucap Vino sambil mengelus rambut Rani tanpa jilbab.

Vino beranjak mengambil jilbab warna tosca kesukaan Rani,dan kebetulan sesuai dengan baju yang saat ini Rani pakai.

Vino yang sigap mengendong Rani membuat Rani terperanjat.

"Mas,aku bisa jalan sendiri Mas."

Rengeknya yang tak digubris Vino.

Saat menuruni tangga Vino berpapasan dengan Kak Rini yang baru saja masuk rumah bersama Om Samsul.

"Kebetulan kamu disini Vin.,niih.!"

Ucap Samsul sembari memberikan kunci mobil.

"Apaan ini Om,sebentar.!"

Jawab Vino sambil meneruskan langkanya untuk menurunkan Rani dan mempersilahkan duduk dahulu.

"Hadiah pernikahan kamu dan Rani dari Om."

Ucap Samsul sembari menepuk bahu Vino.

"Terima Kasih banyak Om." Ucap Vino bahagia,disusul suara Rani yang mengucap terima kasih juga.

Dan hanya dibalas anggukan serta senyum tulus dari Om Samsul.

"Mobilnya yang warna putih Vin,jangan mengincar yang hitam,itu calon punya gue."

Tiba tiba Rini mendekati Vino sambil menunjukkan mobilnya,sebab didepan terpampang 2 mobil warna hitam dan putih.

"Iiih Kak Rini curang mentang mentang calon istri Om Samsul."

Jawab Vino,seakan akan meneruskan debatnya Samsul menyusul mereka alih alih memisahkan keduanya.

"Jangan Mulai ya,Vino cepetan sana jalan,ajak Rani keliling menggunakan mobilnya,kamu bisa menyetir kan?"

Tanya Samsul.

"Aman Om,bisa." Jawab Vino.

Kini Vino kembali masuk untuk mengendong kembali Rani,Rani yang malu seakan ingin menolak dan mau berjalan sendiri,Namun Vino menolak permintaan Rani.

"Jangan jatuhkan adik gue Vin."

Ucap Rini dibelakang punggung Vino.

"Urusan kita belum selesai kak."

Jawab Vino yang seakan menantang untuknya berdebat.

Mereka yang melihat Rini dan Vino seperti tom and Jerry itu tertawa dan geleng geleng kepala.

Sungguh ini pemandangan yang sangat indah dimata Pak Slamet dan Bu Mona.

Mereka seperti melihat anak anak mereka yang masih kecil.

Dua minggu lagi Samsul dan Rini akan melangsungkan pernikahan.

Dan Rini berharap Rani akan baik baik saja dan bisa ikut andil dalam pernikahannya itu.

"Mas,ini sungguhan,kita jalan jalan naik mobil?"

Tanya Rani takjub.

Vino hanya mengangguk sambil memandang Rani yang kini raut wajahnya terpancar ceria.

"Berdoa dulu Mas."

Ucap Rani ketika Vino sudah menyalakan mesin mobilnya.

Sebelum keberangkatan mereka ternyata Vino mengirim foto mobilnya ke Zahra.

"Kak,beneran ini hadiah dari Om Samsul?"

Balas Zahra.

"Siapa yang,tolong balas sekalian pesannya."

Perintah Vino kepada istrinya.

Rani yang kini sedang membuka aplikasi whatshap nya fokus sama pesan Dafa.

"Mas,ada pesan juga dari Dafa."

Ucap Rani.

"Apa katanya sayang?"

"Dia bilang sudah menyiapkan apartemen buat kita Mas."

"Memangnya kita mau kemana Mas?"

Sambung Rani dengan pertanyaannya.

"Oh ituu,kemarin sempat ngobrol kalo Kak Rini diboyong Om Samsul ke Singapura,kita disuruh ikut,tapi Dafa tidak mau kita menginap dirumahnya,katanya biar untuk pengantin barunya,makanya kita disuruh tinggal di apartemennya Dafa."

Jelas Vino.

"Lho kamu gak bilang Mas,kalo ada rencana ikut kesana?"

Tanya Rani.

"Sebenarnya akan ku jadikan kejutan dihari ulang tahunmu nanti sayang,tapi ya udah gak surprise lagi,daripada aku bingung cari alasan untuk menjawab,mending jujur kan?"

Ucap Vino sambil melirik Rani yang sedang fokus menatap Vino.

Bukannya membalas pesan Dafa,tapi kini malah mereka merasa seperti sedang saling salah tingkah satu sama lain.

"Mas ini kata Zahra mobilnya suruh bawa pulang katanya mau nyobain."

Ucap Rani menjelaskan isi pesan Zahra.

Namun Vino hanya diam.

"Kamu kenapa Mas,masih marah sama ibu dan enggan pulang?"

Tanya Rani penasaran.

"Enggak,hanya saja aku sepertinya tau nanti Ibu gimana setelah tahu aku pulang dengan mengendarai mobil ini."

Jawab Vino sambil menghela nafasnya.

"Benar sih,mungkin aku juga yang akan mengalah lagi nantinya."

Batin Rani dan kini hatinya sudah mulai was was.

"Kita ke dokter dulu ya sayang,obat penguat kandungannya sudah habis."

Ucap Rani ketika teringat jam meminum obat dan hanya sisa satu tablet saja.

"Baik nyonya." Jawab Vino dengan penuh ceria.

"Nyonya Vino kan Mas.?" Tanya Rani dengan senyum lebarnya.

Vino tak menjawab hanya sekilas memandang wajah Rani sebab sedang fokus menyetir,kini tertawa dan dibarengi Rani yang kini juga tertawa.

Dilain tempat Zahra yang sedang ikut bahagia dengan kabar dari Vino itu berteriak memanggil Ibunya yang kini sedang menikmati semilir angin dibawah pohon jambu miliknya.

Ibu Anis yang kini mengandung diusia delapan bulan sudah semakin tak gesit lagi.

"Ibuuu...buk.!!!"

Teriak Zahra.

"Ibu disini."

Jawab Bu Anis.

"Buk,Kak Vino dapat hadiah mobil dari Om Samsul Bu,coba lihat.!"

Tutur Zahra dengan ekspresi bahagia sambil memperlihatkan foto yang dikirim Vino melalui Whatsap itu.

"Bener bener Vino dapat mobil bukannya cepat cepat bawa pulang."

Gumamnya yang masih bisa didengar Zahra.

"Bilang sama Kakakmu itu,pulang sekarang ibu ngidam pengen jalan jalan naik mobilnya!"

Perintah Bu Anis kepada Zahra,Zahra yang kini berubah ekspresi wajahnya ditekuk.

"Aaah ibu ngak pernah ngalah sama Zahra deh,Zahra juga pengen nyobain buk."

Jelas Zahra yang sepertinya ngambek dan melenggang pergi meninggalkan Ibunya.

"Aku tidak akan membiarkan kamu merebut semuanya Ran,enak saja aku yang mengandung dan melahirkan Vino harus di nomor duakan,harusnya kan aku dulu,gimana sih Vino ini.!"

Celetuk Bu Anis kini didengar Pak Hadi.

"Istigfar Bu,menantu kita itu orangnya baik,menerima apapun kondisi dan keadaan kita,bahkan dia menantu yang tak pernah membangkang,dia juga mengijinkan Vino untuk turut andil dalam memenuhi semua kebutuhan kita dan adik adiknya Bu,ibu itu harusnya bersyukur.!"

Tutur Pak Hadi yang sepertinya kecewa sekali dengan ucapan Bu Anis,tapi ini bukan yang pertama juga Bu Anis menyalahkan Vino dan Rani.

Bu Anis kini melangkah masuk kedalam rumah dengan langkah lambatnya sambil salah satu tangannya memegangi pinggangnya.

Pak Hadi yang memandangi punggung Bu Anis hanya bisa menghela nafas panjangnya dan menyimpan kecewanya.

Bu Anis dibuat gusar dengan mencari handphonenya itu.

Tak lama setelah menemukannya,kini nomer Rani yang jadi sasarannya.

"Ran,Vino suruh pulang dulu ya,ibu ingin belanja sebab kebutuhan rumah dan susu buat Ibu sudah habis."

Yah,selama kehamilannya meskipun Vino sedikit marah dan kecewa,namun dia tak mau ada resiko di kehamilan ibunya itu.

Dia selalu membeli susu ibu hamil untuk ibu dan tentunya untuk istrinya juga.

Rani yang kala itu sedang menikmati segarnya angin dipantai tak tahu jika handphone nya berbunyi.

"Kamu suka?"

Tanya Vino sambil memeluk pinggang Rani.

"Suka Mas,setelah hampir 1 bulan aku hanya dikamar terus."

Jawab Rani dengan wajah yang memang benar benar bahagia kali ini.

"Sebentar saja ya,habis ini kita mampir makan terus pulang.!"

Ucap Vino sebab dia khawatir dengan kondisi janin yang ada diperut istrinya.

"Iya Mas."

Jawab Rani tak keberatan.

Setelah 3 jam mereka puas menikmati indahnya pantai dan makan siang,kini mereka bergegas pulang,tentunya pulang kerumah Rani.

Disepanjang perjalanan Vino menyuruh Rani untuk tidur.

Hal yang begitu b o d o h mereka lakukan saat ini ialah mereka lupa jika harus mampir ke dokter kandungan,sebab awal kepergian mereka sudah lupa,kini kepulangannya pun mereka juga lupa.

Kini Rani mungkin beberapa hari kedepan tidak meminum pil penguat kandungannya.

Sebab dijadwalkan 3 hari Dokter Reza akan praktek ke rumah sakit yang jauh dari kota.

"Assalamualaikum."

Ucap Vino sambil menyelonong masuk sebab pintu terbuka,sedangkan dia kini menggendong Rani yang masih pulas tertidur.

"Walaikumsalam."

Ucap Rini sambil berlari mendekati Vino sebab khawatir kepada adiknya itu,dikira kenapa kenapa sebab Rani dalam posisi memejamkan mata digendongan Vino.

Vino yang langsung memberi kode Kak Rini untuk tidak berisik kini tahu maksud Vino jika adiknya itu sedang tidur.

Kini Vino membaringkan Rani,namun Rani membuka matanya.

"Sayang kita sudah sampai."

Ucap Vino sambil sekilas mencium bibir istrinya itu.

Rani yang tersenyum masih enggan mata yang sulit terbuka lebar.

"Tidurlah jika kamu masih mengantuk sayang,tapi maaf aku pulang kerumah ibu dulu,nanti saya kabarin kmu lagi untuk tidur disini apa dirumah,sebab kerjaan aku ad ayang masih tertunda."

Tutur Vino.

"Baik Mas,hati hati."

Jawab Rani yang sebenarnya masih ingin berlama lagi dengan Vino,tapi dia juga hrus mengerti jika suaminya itu sudah lelah bolak balik sedangkan kerjaannya sampai ada yang ditunda.

"Kak,aku pamit pulang dulu,tolong sampaikan kepada bapak dan ibu."

"Iya Vin,hati hati,bapak sama ibu lagi sholat ashar."

Jawab Rini.

Rini yang kini mencoba melihat Rani tersadar jik adiknya itu kini memang sudah terbangun.

"Darimana kamu dek,sepertinya capek banget?"

Tanya Rini.

"Jalan kepantai,terus makan,terus pulang,saking asyik dan senengnya kita lupa mampir ke dokter kak."

Jawab Rani.

"Ya Allah Ran...padahal itu penting lho,bisa bisanya lupa,trs bagaimana kondisi kamu nanti jika tidak minum obat?"

Tanya Rini khawatir.

"Gak papa kak,aku kan udah seminggu ini gak flek lagi,mungkin janin didalam perutku udah kuat."

"Iya kan nak,anak mama kuat kan?"

Sambung Rani sambil mengelus perutnya.

"Ya sudah kamu istirahat!"

Perintah Rini.

Dan Rini kembali berkutat dengan sejumlah kertas undangan mereka yang belum sempat terselesaikan akibat kesibukan mereka didalam kantor.

Sehari setelah itu ternyata Vino belum juga kembali ke rumah Rani.

Dan hari ini jadwal Vino kerja,dan Rani sudah mengetahuinya,maka dari itu dia tak menunggu Vino untuk datang.

Kini Rani yang berencana mau ikut ke dapur membantu ibunya memasak,tiba tiba Rani mengalami kram perut yang begitu hebat.

Kini Rani yang melangkah ke kamar mandi dibuat takut dengan darah yang sudah mengalir.

Dia takut jika dirinya harus bilang ke Orangtuanya apalagi ke Kakaknya.

Dia mulai mengatur nafas agar tidak panik.,

Tapi semakin lama dibuat semakin sakit dengan kram yang berada diperutnya itu.

Rani masih mencoba melangkah namun kali ini dia tak bisa melangkah ketika dikejutkan dengan gumpalan gumpalan darah mengental yang keluar.

Dia semakin panik dan kini mukanya mulai pucat.

1
🌟~Emp🌾
rindu itu menyakitkan /Cry//Cry//Cry/
safea
halo kaak, sebelumnya salam kenal yaa. maaf sebelumnya aku mau kasih masukan ke kakaknya, selesai tanda tanya atau tanda seru itu tidak perlu ditambahin titik atau koma lagi ya. cerita kamu sudah bagus sekali, semangat terus ya menulisnya kaak!
••iind•• 🍂🫧: Prolog sampe bab 15 an sepertinya begitu kak, memang blm aku revisi, lg fokus nulis tp dalam versi yang sedikit sudah ku perbaiki,beda dari bab sebelumnya, terimakasih masukannya kak.🥰
total 1 replies
Jihan Hwang
hai kak aku mampir..
mampir juga dikarya aku ya jika berkenan/Smile//Pray/
🌟~Emp🌾
udah sayang 😁
🌟~Emp🌾
mampir baca nyicil 🙏
Delita bae
👍💪💪💪👍🙏
Delita bae
💪💪💪💪👍🙏👌
Delita bae
💪💪💪💪👍🙏
Delita bae
mangat pagi😁👍🙏
Delita bae
salam kenal 👋jika berkenan mampir ya😇🙏
Xearineee
Aku mampir kak, semangat terus yaaa/Determined//Determined/

Mampir juga di novel ku ya kak/Rose/
🏘️⃝𝐏 ⃟🏘️⃟Siska Marcelina
wah bkalan ada ulat keket ntar nih
🏘️⃝𝐏 ⃟🏘️⃟Siska Marcelina: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
••iind•• 🍂🫧: Ulat teh pucuk 😂
total 2 replies
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis 🤎
Semangat berkarya. Ceritanya aku tabung dulu biar enggak penasaran 🥰
••iind•• 🍂🫧: 🥰🥰🥰🥰😍😍 terima kasih kak
total 1 replies
🏘️⃝𝐏 ⃟🏘️⃟Siska Marcelina
aku baca meraton ya kk.. hihi
🏘️⃝𝐏 ⃟🏘️⃟Siska Marcelina: hihihi,, ok ok takut d liat spy kak kalo d gc org bahas yg sensi. hohoho
••iind•• 🍂🫧: 🫢🫢🫢, terima kasih sudah mampir, sudah follback 🫡
total 2 replies
🏘️⃝𝐏 ⃟🏘️⃟Siska Marcelina
kak,, polbek yaa..
••iind•• 🍂🫧
Aku tahu 🤣🤣🤣🤣
si ciprut
emmm
selisih 12 tahun, yayaya
kalau selisih 16 tahun cocok ga ya?🤔🤔🤔
😆😆😆😂😂😂😂
✮⃝❤️‍🔥ˢᵗᵃʳ°black_mafia🔥
semangat
••iind•• 🍂🫧
Mau nikah lagi????
si ciprut
waalaikumsalam sayang/Proud//Proud/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!