Grace Jacorey, seorang editor di salah satu perusahaan media di California. Karena kecerobohannya bersama temannya membawanya ke dalam sebuah masalah. Ia dipertemukan dengan salah satu keturunan Walton, seorang pria tampan dan kaya raya. Sejak pertemuan itu, Grace merasakan jantungnya berdebar saat berada di dekat pria itu. Mungkinkah ia jatuh hati pada Pria itu? Akankah pria itu memiliki perasaan yang sama dengan Grace?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23: Akal-akalan Kendrick
Grace melirik Ellen yang sudah kembali ke mejanya. Tak sengaja tatapan keduanya bertemu. Ellen tampak salah tingkah.
"Sejak kapan?" tanya Grace pelan. Ellen menghela nafasnya. Tidak ada artinya menghindar dari Grace.
"Tiga bulan yang lalu," jawab Ellen.
"Ku pikir tidak ada wanita yang menyukai monster sepertinya," ujar Grace membuat Ellen terkekeh.
"Dia yang memaksaku," balas Ellen menyandarkan punggungnya di kursi. Jangan salah, meskipun dia seperti monster tapi pria itu beberapa kali menjalin hubungan dengan staf di kantor. Ellen tahu siapa saja wanita yang menjadi mantan pria itu.
"Sudah ku duga," Grace tertawa.
"Tapi kamu menyukainya juga bukan. Buktinya sudah 3 bulan, kalau kamu tidak menyukainya pasti kamu akan menjauh darinya," kata Grace membuat Ellen terdiam. Ia membenarkan kata-kata Grace.
"Grace, aku mohon jangan katakan pada siapa-siapa ya. Ini rahasia kita. Aku tidak ingin orang kantor mengetahuinya. Kau tahu kan maksudku. Aku tidak ingin mereka berpikiran yang lain-lain," ujar Ellen memohon.
"Aku akan menjaga rahasia ini. Pantas saja aku melihat Regan sering memanggilmu. Tatapan matanya juga berbeda saat berbicara denganmu," tukas Grace.
**********
Samar-samar Alena mendengar suara dering ponsel dari dalam kamarnya. Ia sedang membuat sarapan ditemani oleh Amber yang duduk di kursi meja makan. Amber menginap di tempatnya karena David sedang ke luar kota selama dua hari.
"Grace.. ponselmu berdering. Apa kamu tidak mendengarnya," ucap Alena dengan suara yang lantang. Selain Amber, Grace juga menginap di unitnya karena hari ini weekend. Alena mematikan kompornya ingin melihat Grace di kamarnya.
"Sayang makan yang banyak ya..." ujar Alena mengecup kepala Amber. Anak itu sedang memakan buah yang sudah dipotong-potong Alena sebelumnya. Alena berjalan menuju kamarnya karena tidak ada tanda-tanda Grace mengangkat ponselnya.
"Pantas saja ia tidak mendengarnya, rupanya dia sedang mandi," gumam Alena mengambil ponsel milik Grace dari atas tempat tidur.
"Grace.. Grace..." panggil Alena mengetuk pintu kamar mandinya.
"Ceklek.." pintu kamar mandi terbuka sedikit memunculkan kepala Grace di sela-sela pintu.
"Ponselmu berdering," ujar Alena.
"Siapa?"
"Ken," ujar Alena melihat nama Ken dilayar ponsel Grace.
"Thanks," ujar Grace kembali ke dalam kamar mandi dan mengangkat panggilan dari Kendrick.
"Halo Ken.." ujar Grace sedikit gugup. Ini pertama kalinya pria itu menghubunginya sejak mereka bertukar nomor ponsel.
"Grace, apa hari ini kamu sibuk?"
"Tidak, ini weekend," jawab Grace.
"Bisakah kamu membantuku untuk membeli hadiah ulang tahun pernikahan kakek dan nenekku? Aku tidak tahu ingin membeli hadiah apa untuk mereka. Aku mengajakmu karena ku pikir wanita lebih tahu soal hadiah. Perayaannya sebenarnya satu hari yang lalu. Hanya saja aku tidak bisa hadir karena belum kembali dari luar kota," ucap Kendrick. Kendrick bisa saja meminta ibunya atau orang lain untuk membeli hadiah untuknya, seperti yang ia lakukan biasanya. Tapi untuk kali ini, ia memanfaatkan momen ini untuk bisa keluar bersama Grace.
Grace mengernyitkan kedua alisnya. Kenapa Kendrick tidak bilang pada kekasihnya saja. Bukankah pria itu punya kekasih.
"Kenapa tidak mengajak kekasihmu saja Ken," ujar Grace. Ia tidak ingin mengambil resiko. Bagaimana jika kekasih pria itu melihat mereka dan menuduh mereka selingkuh.
"Dia sedang liburan. Apa kamu bisa membantuku," balas Kendrick.
"Tentu saja," ujar Grace. Hari ini ia tidak ada janji dengan siapapun. Jena dan Bella sedang berada di New York untuk urusan pekerjaan selama empat hari ke depan.
"Thanks Grace, aku akan menjemputmu jam 2 nanti. Aku tutup panggilannya dulu," kata Kendrick mengakhiri percakapan mereka.
Tak lama kemudian, Grace keluar dari kamar Alena dengan wajah yang segar setelah mandi pagi.
"Morning Amber..." Grace menyapa Amber dan mengusap rambut kepala anak berusia 5 tahun itu. Ia terlambat bangun karena menonton terlalu lama. Alena juga tidak membangunkannya.
"Morning aunty," balas Amber. Keduanya langsung akrab meski baru bertemu tadi malam. Amber anak yang periang dan mudah bergaul seperti keponakannya.
"Oke guys... sarapannya sudah matang," timpal Alena menyajikan masakannya di atas meja. Grace turut ambil bagian, ia mengambil peralatan makan untuk mereka.
buru" amat selesainya..masih ada gak jelas loh. si kaka Grace alasan mereka dulu putus apaan tiba" aja menikah....orang tua Kendrick tanpa dialog langsung rujuk...si felip sat set langsung menikah..gak seru banget dehhhh..ini lagi extra part-nya ngegantung amat..info kek lanjut apa kagak.. di kasih Lebel aja END padahal novel lain biar sudah label END tapi extra part-nya masih lanjut. na ini baru dia..kata selesai di akhir cerita pun kagak ada..jadi gak salahkan gw berharap lanjut😌