NovelToon NovelToon
Pesona Teman Papah

Pesona Teman Papah

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Cintapertama / CEO / Beda Usia
Popularitas:110.7k
Nilai: 5
Nama Author: Arasa Aurelia

BOCIL MINGGIR DULU

MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN!!!!


Rihana seorang gadis berusia 22 tahun yang baru saja lulus kuliah, menolak kenyamanan bekerja di perusahaan keluarga. Ia memilih untuk mengasah kemampuannya sendiri di dunia kerja yang sebenarnya. Tak disangka, lamaran magangnya diterima di sebuah perusahaan multinasional ternama di Kota X.

Kegembiraannya mendadak sirna ketika ia dipertemukan dengan CEO muda dan karismatik perusahaan itu. Pria itulah yang merenggut keperawanannya tepat 3 hari lalu dan berhasil menjadi suaminya tepat 1 hari setelah kejadian itu. Lebih mengejutkan lagi, pria itu adalah teman dekat ayahnya, hanya berselisih lima tahun dari sang ayah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arasa Aurelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terjebak Dikamar (21+)

Secara perlahan, suasana menjadi semakin intim. Tatapan mereka bertemu dan ada percikan api yang menyala di antara keduanya. Mereka saling mendekatkan wajah dan ciuman mereka menyatu.

Rihana tidak mampu menolaknya, ciuman keduanya semakin dalam, Mahendra terus menekan kepala Rihana untuk menjelajahi mulutnya lebih dalam lagi.

"Akh, mas" suaranya terdengar parau, mata keduanya kembali bertemu pandang. Mahendra kembali menciumi bibir Rihana hingga menuruni leher jenjang miliknya. Diberikan nya tanda merah pada leher jenjang milik istrinya.

Dengan terburu-buru Mahendra melepas kemeja bagian atasnya, rasa nyeri di bagian lengan dihiraukannya, matanya sudah dipenuhi kabut gairah.

"Tangan kamu masih sakit mas" cegah Rihana saat Mahendra mendekatkan wajahnya kembali kearah leher jenjang miliknya.

Mahendra berhenti sebentar, lalu mengambil salah satu tangan milik Rihana. Dibawanya tangan lentik itu menuju pedang yang besar dan panjang miliknya.

Rihanna sedikit terkejut walaupun beberapa hari lalu sudah merasakan pedang itu, namun kali ini terasa berbeda. Benda itu rasanya lebih besar saat Rihana membelainya.

"Kalau begitu kamu yang memimpin, saya yang menikmati" bisik Mahendra dekat telinga Rihana. Tubuh kekarnya langsung direbahkan disamping istrinya.

"Aku ga bisa mas" jawabnya dengan gugup

"Apa perlu saya ajari lagi, hm?"

Lama Mahendra menunggu respon Rihana. Dengan gerakan cepat Mahendra sudah berhasil melepas pakaian bagian atas milik istrinya, menyisakan bra berwarna merah ditubuhnya.

"Wow, kenapa ukuranya terlihat lebih besar sayang. Apa ini hasil kerja kerasku." ucap Mahendra tanpa malu, tangannya reflek memegang dua gunung kembar milik Rihana, seolah sedang mengukurnya.

"Jangan kaya gitu, aku malu"

Melihat istrinya sedang lengah, bergegas Mahendra mengambil kunci kamar miliknya yang berada tepat di tengah-tengah gunung kembar milik istrinya itu, air liur sudah ditelan beberapa kali seolah dirinya sangat kehausan melihat pemandangan didepannya itu.

Dengan susah payah Mahendra mencoba menahan diri nya agar tidak tergoda.

"Dapat" ucapnya dengan bangga memegang kunci kamar itu.

Rihana terdiam, kunci yang menjadi senjata nya agar Mahendra tidak keluar kamar sudah dirampas dari genggamannya. Mencoba berfikir dengan cara apa lagi Rihana bisa mencegah Mahendra pergi.

'Cih, dia tidak berselera lagi melihat tubuhku, apa jangan-jangan dia ingin menemui dokter itu. Menyebalkan sekali.' batin Rihana

Mahendra sudah mengambil kembali kemeja miliknya yang terlempar dilantai, memakainya dengan susah payah lalu menghampiri tubuh Rihana yang hampir telanjang.

"Saya keluar dulu sayang, nanti kita lanjutkan lagi ya" ucap Mahendra setelahnya mencium puncak kepala milik Rihana.

...****************...

"Tuan Lion kenapa Xavier bisa disini?"

Tanya Hans dengan keheranan mendapati Xavier berada di markas cakrawala. Lion dan Xavier terlihat baik-baik saja, tidak ada luka berlebih pada tubuh keduanya, bahkan keduanya sedang bersantai menikmati camilan sembari menonton tv saat Hans memasuki ruangan Lion.

"Hai Hans, duduklah. Kami sedang menonton film bagus" sapa Lion dengan santainya, sangat berbeda saat dirinya memerintah anggota Cakrawala untuk menyerang markas besar Bentala pada malam tadi.

Melihat situasinya aman, Hans memilih bergabung bersama keduanya, sementara para anggota yang mengikuti Hans kedalam ruangan Lion sudah diperintahkan keluar.

Ketiganya mendudukkan diri disebuah sofa panjang yang berada di ruangan Lion. Didepannya ada sebuah meja, terdapat beragam camilan ringan yang disantap keduanya. Hans menduga mereka berdua sudah lama menikmati film bergenre action komedi yang ditonton keduanya.

"Kalian berbaikan?" tanya Hans dengan hati-hati sembari mengambil kuaci yang terletak didepannya untuk menghilangkan rasa takutnya.

"Tentu saja, kami sudah lama bersahabat bagaimana mungkin bisa bertengkar lama-lama" ujar Lion sembari menepuk badan Xavier yang berada disampingnya

"Masalah kalian sudah beres?" tanyanya lagi sembari menatap keduanya secara bergantian

"Tentu saja, Mahendra sudah memberikan beberapa bukti kepada kami. Dan Xavier sudah menjelaskannya kepadaku begitupun aku" jawab Lion dengan santainya

Hans masih terlihat ragu dengan keduanya, bagaimanapun masalah keduanya sudah berlangsung selama 5 tahun bagaimana mungkin bisa selesai secepat kilat.

"Sudahlah kawan tidak perlu melihat kami seperti itu, kami benar-benar sudah damai. benarkan Lion?" ujar Xavier sembari menatap Lion.

Lion menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Tawa dari keduanya terdengar alami ketika ada adegan lucu pada film yang ditontonnya.

"Baiklah aku percaya dengan kalian" pada akhirnya Hans memilih percaya pada keduanya, dari mata keduanya memang sudah tidak ada kebencian maka dari itu hans bisa tenang berada ditengah-tengah keduanya.

Kembali, ketiganya masih fokus dengan film yang ditontonnya sedari tadi, hingga beberapa menit kemudian barulah Hans mengingat pesan dari Mahendra.

"Tuan Mahendra menyuruh anda untuk memeriksa pekerjaan di kota X, tuan mengatakan ada gerak-gerik mencurigakan dari salah satu anggota Cakrawala yang menjaga nona Alexa"

"Selebritis wanita yang bawel itu?" tanya Lion

"Iya tuan"

"Memangnya Mahendra kenapa?" tanyanya dengan keheranan

"Tuan Mahendra sempat mendapatkan luka ketika melindungi Pak Swandi" jelas Hans sembari memakan camilan didepannya

"Kapan aku harus kesana?"

"Sekarang tuan"

Bergegas Lion merapikan pakaian miliknya, sementara Hans, ia masih sibuk memakan camilan yang tersedia didepannya.

"Xavier, kau ingin ikut atau menunggu disini bersama Hans?" tanya Lion sebelum melangkahkan kakinya keluar dari markas Cakrawala

"Pergilah Lion, aku masih penasaran dengan film ini" jawabnya dengan santai

Lion sudah menghilang dari hadapan keduanya, entah dengan cara seperti apa tapi keduanya sudah terlihat akrab satu sama lain saat Lion meninggalkan keduanya.

...****************...

"Tunggu" cegah Rihana sembari mensejajarkan tinggi badannya dengan Mahendra.

Tanpa aba-aba Rihana membuka pengait bra miliknya, menampakan kedua gunung kembar miliknya dengan sempurna. Benda kecil berwarna merah muda itu sukses membuat Mahendra sulit menelan ludahnya sendiri.

Mahendra terus menatapnya tanpa henti, hingga beberapa saat kemudian kesadaran nya kembali, susah payah Mahendra menepis pikiran liarnya demi pekerjaan.

"Ayolah baby, jangan memancingku."

Rihana semakin mendekatkan diri kearah Mahendra, hanya menyisakan jarak 1cm saja untuknya. Nafas Mahendra sudah semakin berat, debaran di dadanya semakin tak terkendali. Hingga akhirnya

~Bugh

Rihana berhasil mendorong tubuh Mahendra, tubuhnya sudah terlentang dengan sempurna diatas kasur king size miliknya.

Bergegas Rihana menurunkan celana miliknya, dengan berani tubuh polos itu duduk tepat diatas pedang panjang nan besar milik Mahendra.

"Jadi mau tetap keluar atau tetap dikamar?" tanya Rihana dengan nada menggoda sembari membelai dada bidang milik Mahendra.

Mahendra terpaku dengan tindakan spontan yang dilakukan istrinya, posisinya masih mematung sejak tadi. Matanya sudah melotot dengan sempurna.

'Pekerjaan memang penting tapi yang satu ini lebih penting dari apapun' gumam Mahendra dalam hati.

...****************...

~Ceklek ceklek

Kedua pistol sudah terarah jelas dekat kepala salah satu anggota Cakrawala, tersangka anggota itu merupakan penyusup yang berhasil menyelinap masuk.

"Siapa yang menyuruhmu?" tanya Lion dengan suara dinginnya

Pria botak didepannya masih bungkam, sepertinya enggan membongkar rahasia tuannya.

Selebritis wanita yang berhasil lolos dari pembunuh bayaran didepannya, terlihat syok dengan kejadian menyeramkan itu. Beruntung Lion datang tepat waktu, jika tidak entah bagaimana nasibnya.

"Bawa wanita itu, aku akan mengurusnya" perintah Lion yang langsung dipatuhi oleh salah satu anggota cakrawala yang berhasil selamat

___________________________________________ Hai pembaca setia, boleh tolong vote nya?

___________________________________________

1
Muliati Muliati
seruuuuuuuuuu
Muliati Muliati
Biasa
Muliati Muliati
Buruk
Ulufi Dewi
BAGUS CERITA INI TAPI JANGAN DIGANTUNGIN.......
Ulufi Dewi
AYO LANJUT DONG.......
JANGAN DIGANTUNGIN.....
Ulufi Dewi
keren.... ......
imajinasi diluar nurul....
ada cermin janggih kaya film Star Wars aja
Ulufi Dewi
bingung sih alurnya blm cerita blm bsa ditebak dr romantis jd aksi tembak menembak🔫🔫🔫🔫🔫
Ulufi Dewi
Luar biasa
Ririn Nursisminingsih
bukan tua tpi mateng...🤩🤩
HelseyTa
😂😂😂😂
Nur Adam
lnjut
💝F&N💝
ayo dilanjut.....
dhanyx
lanjut thor...
Qaisaa Nazarudin
Nah kan ku bilang juga apa,Pasti Xavier datang mau ngerebut Leana kembali.. Sebenarnya apa sih masalah mereka? sampai Prabu nekat banget misahin keluarga kecil Xavier..🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Ya ialah Rihana lagi panik-paniknya mikir keluarga,Lha kamu sibuk dengan ena..ena..gimana Rihana gak emo..haiiss..🤦🤦
Qaisaa Nazarudin
Pasti Xavier datang bawak pengawal untuk merebut Leana kembali..
Qaisaa Nazarudin
Lha bukannya tadi katanya main tangan ya..🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Oh Xavier suaminya Leana,Berarti tuh bocah anak nya Xavier kan,Jadi Xavier juga berhak dengan anaknya,Apa Xavier begitu kejamnya sampai menyiksa istri dan anaknya?
Qaisaa Nazarudin
Apakah karna ini juga mereka sekeluarga harus hidup terpisah??
Qaisaa Nazarudin
Aneh hubungan keluarga Rihana..🤔🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!