ADIKKU DURI DALAM RUMAH TANGGAKU

Aku maafkan kau malam ini jika sekali lagi kau menyumpahi putri kita awas saja kau akan ku ceraikan" ucap papa Cakra yang mengalihkan pembicaraan, karena ia merasa ini tidak sesederhana itu

Sedangkan mama Cindy tidak curiga dan hanya bernafas lega dan segera tidur karena takut dia salah bicara

...*****...

Keesokan harinya jam 10.00 pagi papa Cakra pun pergi ke sebuah rumah yang jauh dari kota, disana tempat orang orangnya berada dan tempat ini tidak ada ya g tau selain anggota mereka.

"Selamat datang tuan, Yono sudah meunggu anda di ruangannya" ucap Iko

"Ya terima kasih," jawab singkat papa Cakra seraya berjalan ke dalam dan membuka pintu ruangan yang di maksud Iko

"Tuan anda sudah datang?" tanya Yono

"ya, langsung saja apa yang kau dapatkan sehingga aku tidak boleh memberi tau istri ku" tanya papa Cakra

"Tuan dulu satu Minggu setelah nyonya Cindy melahirkan nona Casandra, anda meminta kami untuk mencari adik nyonya Cindy yang bernama cika, tapi kami tidak bisa menemukannya dimana pun dan tuan memberhentikan pencarian atas izin mertua anda tapi bagi kami itu tidak bisa sama saja itu kegagalan jika kami tidak bisa menemukan itu begitu saja harga diri kami jatuh jika tidak bisa menyelesaikan misi apa lagi itu adik dari nyonya cindy yang sangat baik jadi Deni nona Cindy tanpa anda ketahui saya masih mencari dan sampai kemarin, selama ini kami sudah mencari orang orang ku pun mencari tau semuanya dan kami menemukan ini dan itu membuat saya shock" ucap Yono, Yono adalah orang kepercayaan papa Cakra usianya pun sama dengan papa Cakra, mereka bersahabat sejak kecil dan tanpa di ketahui siapa pun dia mencintai mama Cindy yang sangat baik dan lembut, tapi karena Yono tidak mau merusak rumah tangga orang yang dia cintai.

(Kembali ke saat ini)

"Apa ini?" tanya papa Cakra saat melihat foto dan semua berkas

"Ini adalah bukti dimana orang yang kita cari dak kamu tau Cakra jika selama ini kita di tipu oleh Cika, karena yang hilang itu bukan Cika melainkan Cindy, jadi perempuan yang ada di rumahmu saat ini adalah Cika" ucap Yono tanpa panggilan formal lagi

"Kau dapat dari mana ini semua Yono?" tanya papa Cakra

"kenapa kau tidak percaya jika ini sungguhan, awalnya aku juga tidak percaya tapi setelah aku bertemu Cindy secara langsung dan penolongnya aku pun percaya dia memberikan bukti ini pada ku" ucap Yono sedih

"Apa apa yang di ceritakan Cindy dan di mana dia sekarang?" tanya papa Cakra lemas

"Akan ku ceritakan apa yang aku tau" ucap Yono

Flashback on

"Ma pa perkenalkan ini pacar Cika, kami minta restu untuk menikah Minggu depan, kak Cindy juga sudah melahirkan satu Minggu yang lalu jadi bisalah dia membantu ku untuk mengurus pernikahan ku dengan Rian" ucap Cika seenaknya

"Sudah berapa lama kalian memiliki hubungan, kenapa kamu gak pernah bilang jika sudah memiliki kekasih Cika dan kamu tolong duduk yang sopan kamu tidak tau ya ada bertamu, sudah datang hanya memakai celana pendek sobek begitu, kaki di naikkan ke meja, turun kan kakimu tidak sopan" ucap papa dari cika

"Ah... Berisik banget gue sudah biasa duduk gini lebih nyaman, sudah gak usah bahas ini cepat urus pernikahan kami Minggu besok, pokonya gue dan Cika terima beres" ucap Rian tidak sopan dan membuat orang tua Cika sangat marah

"Cika tidak ada pernikahan, kamu papa sekolahkan tinggi tinggi untuk menjadi orang yang berguna dan memiliki masah depan yang bagus, papa gak minta kamu punya suami kaya tapi yang penting punya sopan santun dan pekerja keras bukan preman gini, jikalau dia preman tapi punya sopan santun itu tidak begitu masalah tapi lihat pilihan mu ini tidak ada nilai sedikit pun jadi putuskan hubungan dengan nya sekarang juga atau pergi kau dari rumah ini" ucap papa Cika marah besar

"Cika benar apa yang di ucapkan papa mu kami bukan mempermasalahkan derajat nya tapi sikap nya lagian kamu mau makan apa nanti lihat dia tidak memiliki keinginan yang baik, lihat kakak kamu Cindy dia bisa memilih suami yang baik hidupnya bahagia apa lagi sudah ada Casandra, kenapa kamu gak contoh kakakmu yang penurut itu" ucap mama Cika dan itu bukan membuat Cika sadar malah membuat Cika marah

"Mama dan papa pilih kasih selalu kak Cindy dan kak Cindy aku bukan Cindy aku Cika dan aku tidak mau di samakan, aku benci Cindy, Rian ayo kita pergi dari sini" ucap Cika dan beranjak pergi mama dan papanya hanya bisa menghela nafas berat melihat tingkah cika

Sore harinya cika pun pulang kerumah orang tuanya tapi tidak mau menjawab pertanyaan orang tuanya dan masuk kamar tidak keluar semalaman dan orang tuanya pikir biarlah Cika menenangkan diri tapi saat jam 3 pagi Cika pergi dari rumah membawa barang barangnya untuk di jual dan pergi bersama kekasihnya yang sudah menunggu di depan rumah, tanpa di ketahui Cika Rian merusak rem mobil papa Cika dia dendam karena sudah di hina tadi, setelah semua selesai mereka pergi keluar koka,

Keesokan harinya mama Cika ingin membangun kan Cika untuk sarapan apa lagi hari ini Cika kerja,

"Cika bangun sayang sudah siang, apa kamu gak kerja hari ini?" Tanya mama Cika tapi tidak ada jawaban dan ternyata pintu kamar tidak di kunci melihat itu mana Cika bingung

"kok gak di kunci tumben sekali, Cika... Cika... Kok gak ada kemana itu anak" ucap mama Cika bingung dan tanpa sengaja matanya tertuju pada koper yang biasanya di letakkan tapi ini tidak ada karena penasaran mama Cika mendekati koper itu dan membuka lemari pakaian yang ternyata sudah berkurang banyak dan melihat ke kotak perhiasan pun sudah kosong mama Cika pun kaget dan panik

"Papa... Pa... Papa..!" Jerit mama Cika

"Ada apa ma kenapa mama panik begitu?"tanya papa Cika heran

"Pa Cika kabur semua barangnya sudah di bawa hanya, baju saja beberapa yang di tinggal Cika, Cika pun sudah tidak ada dia kabur pa, ayo pa kita cari Cika hiks' tangis sedih ni nama Cika,

Apa ...! kabur, anak itu Sudah tidak bisa bicara bilangi, sudah ma jangan menangis lagi nanti jantung mamak kambuh, papa akan hubungi Cakra dan Cindy," Ujang papa Cika

Papa cindy pun menelpon Cakra dan Cindy, setelah menyetujui permintaan papa mertua nya, Cakra pun menyuruh orang orangnya untuk mencari cika,

Bersambung