NovelToon NovelToon
Aku Mencintaimu

Aku Mencintaimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:13.6k
Nilai: 5
Nama Author: Teteh Aini

penasaran dengan cerita nya lansung aja yuk kita baca ...

Yuk kita ramaikan ...

Up setiap hari...

Sebelum lanjut baca jangan lupa follow , like, subscribe, komen , gift dan vote....

Apapun yang terjadi tetaplah bahagia jangan lupa tersenyum...

Selamat membaca....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Teteh Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Syifa terus mengingat siapa wanita itu akan tetapi dia tidak bisa mengingatnya akhirnya Syifa berhenti untuk memikirkannya. Dia pun melanjutkan percakapannya dengan Haris.

"Mas, sebelum kita menikah apa mas pernah dekat dengan seorang wanita?" tanya Syifa.

"Gak pernah."

Jawab Haris secara singkat.

"Masa sih, apa Mas gak punya temen perempuan?"

"Kalau teman banyak, tapi gak ada yang dekat seperti yang kamu maksud."

"Apa Mas gak kepikiran untuk cari calon istri sendiri . Selain dijodohkan ?."

"Saya kepikiran cuman belum ketemu sama yang tepat aja."

"Kalau perempuan yang naksir sama mas Haris ada nggak?"

"Banyak. "

uhuk uhuk uhuk.

Syifa pun tersedak mendengar jawaban Haris , kemudian dia buru-buru mengambil minumnya.

"Oh."

Jawab Syifa singkat.

" Maklumlah banyak yang naksir, karena udah resiko nya punya wajah tampan ."

"Ih sombong kali , biasa aja kali gak ganteng - ganteng banget."

"Kalau nggak ganteng mana mungkin kamu sering curi-curi pandang sama saya."

"Tau ah nyebelin banget ."

kini wajah Syifa memerah, dia juga kesel dan memanyunkan bibirnya.

Sementara Haris dia hanya tertawa melihat Syifa seperti itu . Haris memang senang sekali membuat Syifa merasa kesal seperti itu.

Siapa sangka ternyata wanita yang tadi dilihat oleh Syifa kini datang menghampiri mereka.

"Masya Allah sepertinya kita memang ditakdirkan untuk selalu bersama, Assalamualaikum , Ustad Haris."

"Waalaikumsalam ? "

Haris menjawab salam dan menoleh ke arah orang yang mengucapkan salam kepadanya. Dan betapa terkejutnya dia ketika melihat orang tersebut adalah Bu Andin.

"Iya Ustaz, tadi tanpa sengaja saya melihat Ustad duduk di sini makanya saya datang menghampiri."

"Sedang apa Bu Andin di sini?" tanya Haris.

"Saya baru saja pulang dari Cirebon dan singgah ke sini untuk makan siang yang tertunda karena penerbangan tadi."

Mendengar jawaban Bu Andin, Haris hanya menganggukkan kepalanya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Boleh saya duduk di sini ustad?"

"Oh ya... Silakan Bu Andin!"

Haris terpaksa mengiyakan karena merasa tidak enak jika menolaknya. Setelah itu Haris juga memperkenalkan Bu Andin kepada Syifa.

"Sayang kenalin ini Bu Andin dosen satu kampus di tempat saya mengajar. "

Syifa menganggukkan kepalanya lalu tersenyum pada Bu Andin , sedangkan Bu Andin terkejut saat Haris menyebut Syifa dengan panggilan sayang.

"Siapa perempuan ini ustad?" tanya Bu Andin.

"Kenalin Bu Andin ini adalah istri saya, namanya Syifa."

"Hah.... istri?"

"Iya kami baru menikah dua bulan yang lalu."

Bu Andin syok dan langsung menutup mulut dengan kedua tangannya. Dia tidak menyangka kalau perempuan muda dan cantik itu adalah istri nya Ustad Haris. Rasanya dia ingin menangis mendengar kata-kata itu selama ini dia selalu berharap agar bisa menjadi istri Ustaz Haris. Tapi dia tidak ingin kesedihan nya itu terlihat oleh siapapun.

"Ustad Haris serius?" tanya Bu Andin.

Bu Andin mencoba untuk meyakinkannya lagi dan hanya dijawab dengan senyuman sambil menggenggam tangan Syifa.

"Masya Allah beruntung sekali Ustad memiliki istri secantik Syifa."

Dengan terpaksa dan berat hati Bu Andin mengucapkan kalimat tersebut.

"Mas aku permisi mau ke toilet sebentar."

Syifa langsung berdiri dan berjalan ke arah toilet. Dan ternyata Bu Andin juga pergi ke toilet dengan sengaja karena ingin menyampaikan sesuatu kepada Syifa.

"Heh kamu."

Syifa terkejut melihat Bu Andin.

"Bu Andin mau ke toilet juga ya, silakan Bu, saya permisi dulu."

"Jangan kepedean deh kamu ya, jadi istrinya Ustad Haris "

Ucap Bu Andin .

"Maksudnya Bu Andin apa ya? "

Jawab Syifa masih dengan nada lembut nya.

"Kamu nggak pantes jadi istri Ustad Haris, lihat saja dirimu tidak setara dengan ustad Haris yang berpendidikan tinggi . Sementara kamu cuman anak kemarin sore. Gak ada apa-apanya cuman anak bau kencur."

" Maaf bu , saya tidak mengerti kenapa ibu bicara seperti itu. "

" Yang seharusnya jadi istri ustadz Haris itu saya bukannya kamu."

Syifa terkejut mendengar jawaban Bu Andin.

"Maaf ya Bu, tapi saya ini sekarang sudah menjadi istri nya. Jadi tolong ibu jangan berharap lagi untuk menjadi istri dari seseorang yang sudah memiliki istri apalagi Ibu adalah seorang guru yang seharusnya lebih paham tentang semuanya."

"Kamu boleh bangga sekarang karena sudah menjadi istrinya. Tapi saya tidak akan melepaskan ustadz Haris begitu saja . Saya akan membuat ustadz Haris sadar bahwa sayalah yang lebih pantas daripada kamu." Ucap bu Andin.

"Silakan saja kalau bisa . "

Jawab Syifa dengan santai sambil beranjak pergi meninggalkan Bu Andin.

"Awas aja kamu ya. Lihat saja nanti apa yang akan terjadi ."

Bu Andin sangat kesal dengan sikap Syifa.

Sementara Syifa dia sudah kembali menemui Haris.

"Mas, aku mau pulang sekarang. "

"Kenapa buru-buru sayang ? saya masih mau ajak kamu ke atas. Saya mau nunjukin ruangan kerja saya di atas."

"Tidak apa-apa Mas lain kali aja ya. Kepala aku tiba-tiba pusing jadi aku mau istirahat aja Mas."

"Kamu sakit? sudah ayo kita pulang sekarang."

Haris langsung berdiri dan memegang tangan Syifa untuk membawanya pulang .

Sementara Bu Andin hanya bisa melihat dari kejauhan dengan penuh kemarahan.

Entah kenapa Syifa jadi kepikiran dengan kata-kata Bu Andin. Dia takut kalau tiba-tiba Haris akan berpaling darinya. Karena kalau dibandingkan dirinya dengan Bu Andin sudah pasti dirinya tidak seimbang.

Bu Andin adalah seorang guru sementara Syifa hanya tamatan MA bu Andin juga lebih dewasa dibanding dirinya. Sudah pasti bu Andin lebih mengerti untuk mengurus suami .

Syifa benar-benar gelisah dengan kehadiran Bu Andin apalagi dia satu kampus dengan mas Haris berarti bu Andin punya banyak kesempatan untuk mendekati mas Haris.

"Mas Kenapa Mas gak berhenti aja jadi guru biar bisa fokus di restoran." Ucap Syifa kepada Haris.

"Insya Allah saya bisa kok menjalankan keduanya, kan ada syahidah yang bantu handle restoran." Jawab Haris.

"Iya sih mas tapi kan kasihan Syahidah sendirian."

"Insya Allah semuanya akan baik-baik saja, kamu jangan khawatir ya. "

Haris tersenyum pada Syifa. Dia senang sekali karena Syifa peduli dengan pekerjaannya.

" Sudah kamu istirahat sekarang ya. "

Syifa pun beristirahat .

Lalu Haris berdiri dan bangkit dari duduknya .

"Mas mau ke mana?"

Syifa menarik tangan Haris supaya duduk kembali disamping nya. Dan akhir nya Haris kembali duduk di tepi ranjang sambil mengusap tangan Syifa.

"Saya mau ke depan sebentar."

"Nggak, Mas di sini aja temenin aku ."

Haris merasa heran, dia mengerutkan kening nya .

"Ya sudah saya temenin kamu di sini. "

Haris mengusap kepala Syifa sambil sedikit memijat nya dan tersenyum melihat Syifa. Dan kini Syifa mulai memejamkan matanya dan tertidur .

----------------

1
Ainain Cantika
/Rose//Rose//Rose/Mari merapat dan ramaikan
Abiel Davisa
kali² kasih pelajaran hehe
Annisa Rahman
good
Lailan Najmi
ceritanya bagus dan tidak membosan kan
Sugiharti Rusli
wah kisah tentang perjodohan antar anak" ustadz nih,,,
Suren
bandel benar kamu Syifa. dibilang suami suka tdk dengar🤭😁🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!