Ketua OSIS Sedingin Kulkas

setidaknya aku sudah sedikit lega, karna aku tau inti permasalahan yang dialami saudaraku Tiara, aku berfikir akan mencoba berbicara pada bian tidak tentang membahas Tiara, hanya saja aku ingin lebih dekat dengan nya supaya aku tidak di curigai bian.....

malamnya aku tidur dengan begitu tenang rasanya sangat damai, aku bermimpi bertemu Tiara ,dua berpakaian rapi wangi dan berbaju putih layaknya bidadari Tiara nampak anggun dengan senyumannya yang khas, di mendekatiku yang pada saat aku membuka mata aku seperti ada di taman bunga yang cukup besar ,Tiara menggandengku dan duduk di kursi yang dihiasi bunga yang sangat cantik warnanya,aku tidak pernah melihatnya selama ini...

" ini adalah rumahku indah bukan Amel"

Kata Tiara menunjukan padaku keindahan taman itu

" yang sebenarnya terjadi biarlah terjadi, jangan menggunakan tanganmu untuk membalas suatu kejahatan cukup bagiku tau, apa yang sebenarnya terjadi, Amel maafkan aku, karna aku menyuruhmu membalaskan dendamku, tidak apa apa Amel, sudhi semua ini,aku sudah sangat bahagia di sini jangan buat aku terbebani dan pergi dari sini karna rasa bersalah" kata kata Tiara mengisyaratkan untuk aku berhenti mencaritahu apapun tentang dia,apalagi sampai jadi membalaskan dendamnya,

" gue nggak bisa Ra mereka udah buat elo menderita" Tiara memeluku erat,,,

" Mel ,dengan apa yang sudah terjadi biarlah, aku sudah bahagia aku juga mau kamu bahagia ,aku titip Angga ya Mel,jangan buat pilihan diantara keduanya jujurlah pada perasaan kamu Mel, terimakasih " sekitar aku bangun dengan rasa begitu tidak percaya, Tiara menemuiku dalam mimpi seakan akan apa yang terjadu di dunia ini telah ia lihat begitu detailnya,

" ra ,gue aja bingung gue sukanya sama siapa", sambil menutup mataku dengan tangan, aku berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka, karna masih sedikit kaget dengan mimpi barusann....

jam menunjukkan pukul 03.15, aku berusaha tidur lagi ,tapi sialnya itu hanya percuma mataku tidak bisa dipejmakan ,,rasanya ucapan Tiara, menggema di seluruh telinga dan bayang bayang fikiranku ...

Akhirnya karna susah tidur aku memutuskan membaca novel yang ntah kapan aku lupa membelinya bersama Angga,,,

Ta terasa sudah subuh ,aku langsung bergegas mandi karna aku tau hari ini Angga pasti kerumah pagi pagi, aku juga ingin bertanya dan mencari solusi atas mimpiku semalam dan pesan yang Tiara sampaikan....

Seperti biasa ibu membuat sarapan dan ayah masih mandi,susu dan roti adalah sarapanku setiap hari sedangkan ayah dengan secangkir kopinya, kalo ibu biasa makan sehabis kita semua berangkat....

Karna aku sudah siap jadi lebih baik aku yang kerumah Angga, lagipula rumah kita berhadapan...

kamipun berangkat sekolah pukul 06.30,jadi sampai sekolah masih ada waktu ,tidak mungkin aku bercerita di atas motor lebih baik aku menceritakan mimpi semalam pas jam istirahat jadi sama sama enak..

" selamat pagi sayang ,eh Angga bentar ya gue mau ngomong sama Amel,"

sesaat aku dan. Angga sampai parkiran sekolah,rasanya ada yang beda dengan bian, bian menyapaku dan Angga dengan begitu sopan, bahkan kalimat yang biasa bian ucapkan pada Angga pun sekarang berbeda,

Aku dan Angga pun terdiam seperti patung ,bingung dengan sikap bian yang mendadak berubah, tidak ada sedikitpun terselip di fikiran kita apa Bian mendengar percakapan kita kemarin, yang ada kita berfikir bian merencanakan sesuatu...

"sayang ayok" ajak bian dengan menarik tanganku dan tersenyum lebar pada Angga, aku bingung bukan main dia siapa ,dia bukan bian yang aku kenal,,

" elo kenapa kesambet " sambil memegang jidat bian,akupun bertanya

bian mendekatkan wajahku mencium keningku dan mengelus rambutku,,

" gue mau kita resmiin hubungan kita, elo mau nggak" katanya dengan senyuman yang begitu manis...

sedangkan aku hanya diam, bagaimana,apa yang harus aku katakan pada bian, akupun bingung dengan perasaanku sendiri...

" Mel ,ko jadi ngelamun" aku hanya diam seperti patung ntah kalimat apa yang harus aku ucapkan

" elo kenapa sih, ko jadi gini ,kaya ada yang beda gitu,elo juga ngomong sama Angga tadi" kataku dengan santai karna aku takut bian marah dan tersinggung...

" emang kenapa sih, kalo gue berubah apa kalian mikir gue ngrencanain sesuatu,apa salah nya coba "

" ya nggk salah , justru itu bagus dengan elo nggak njauhun Angga lagi, itu perkembangan tapi ya gue heran boleh dong gue tau alasannya apa"

"nggak perlu tau Mel, yang elo perlu tau, gue beneran suka sama elo" deg ....kata kata bian mengingatkanku pada ucapan Tiara, aku harus memutuskan siapa yang akan aku pilih, mana mungkin aku gamblang diantara dua pilihan ,kalopun bian udah mulai mau maafin Angga ,gue nggak boleh jadi pemisah keduanya lagi Kya waktu Tiara,mana mungkin gue ulang rekaman yang sama ...

Aku hanya menatap bian dan berlalu pergi...

bian memanggilku terus menerus tapi aku hiraukan, ntahlah aku sendiri tidak tau apa yang harus aku lakukan ini membingungkan dulu, aku dicintai 1 orang saja tidak pernah ini sekali dapet 2 ,,,

mungkin Jasmine dan olive bisa membantuku menyelesaikan masalah ini, karna bian juga aku hampir luka menceritakan soal mimpiku semalam pada Angga,

Kelas begitu ramai, tapi Jasmine dan olive belum juga kelihatan biasanya keduanya sudah duduk bersebelahan menungguku..apa mungkin mereka kekantin, untuk apa,sampai lupa kebiasaan keduanya adalah duduk di lapangan basket melihat para cowok cowok bermain basket di pagi hari ...

Kalo aku keluar sudah pasti ketemu bian, kalo nggak keluar mereka pasti lama di lapangan basket,,, karna bian jadi bingung mau berbuat apa,,,