NovelToon NovelToon
Kemana Takdir Membawaku

Kemana Takdir Membawaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Keluarga / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Itha Irfansyah

Lidya dinda adalah seorang wanita yang mandiri, sedari kecil dia sudah banyak merasakan kepahitan hidup. Di usia yg baru menginjak remaja, dia mulai merasakan beban berat dalam hidupnya, dimulai dari bapak dan ibunya yang meninggal dunia karena kecelakaan, kemudian dia yang harus menghidupi kedua adiknya, kini dia tak melanjutkan lagi sekolahnya, dia pun harus membanting tulang untuk meneruskan hidupnya dan kedua adiknya, dia mencari nafkah untuk bisa menyekolahkan adik - adiknya. Bagaimana kisah hidup Lidya selanjutnya? di baca terus update bab terbarunya ya guys. Selamat membaca, tolong kasih like dan beri saran maupun kritik yang membangun ya, saya akan menerima semuanya dengan senang hati. Semoga sehat selalu, terima kasih🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Irfansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25.

"Ayo sayang, takut ketinggalan pesawat." Ujar Susan kepada Arthur.

"Mobilnya udah ada?" Tanya Arthur.

"Udah ada di bawah sayang." Jawab Susan.

Mobil Susan yang biasa dia pakai pulang pergi kantor, telah di jual dengan teman sekantornya.

Karena dia tau akan lama tinggal di Jakarta. Sedangkan apartment yang sudah di belinya, tetap akan menjadi miliknya, karena pasti dia pun akan kembali ke Sidney, walaupun mungkin hanya untuk liburan keluarga.

Setelah melewati perjalanan panjang, akhirnya sampailah Susan dan Arthur di Bandara Cointrin jenewa, Swiss.

Susan memilih akan honeymoon di Jenewa dan menginap di hotel rotary.

Mereka menjalani hari - hari mereka dengan bahagia selama berada di Jenewa.

Mereka berkunjung ke Lake Geneva, Jet d'Eau, Musée d’Art et d’Histoire

Place du Bourg de Four.

Banyak foto dan video yang mereka rekam selama di sana.

Dan dua Minggu pun telah dilewati dan mereka bersiap untuk kembali ke Indo.

Arthur sangat excited karena akan kembali ke Indo. Dia sudah tak sabar ingin menemui Lidya.

******

"Kakak, tadi kan aku mau gantiin popok nya Akmal tapi pas aku lihat popoknya udah habis kak." Tutur Laras.

"Lutfi...kakak minta tolong dong, tolong beliin popok di minimarket depan, merk-nya hello yang ukuran new born ya." Titah Lidya yang sedang melayani pelanggan di warungnya

"Iya kak." Sahut Lutfi.

Kedua adiknya ada di rumah karena kebetulan sedang libur sekolah.

Setelah 10 menit berlalu, Lutfi pun datang membawa popok buat Akmal.

Laras pun mengambilnya dan langsung mengganti popok Akmal.

Hari itu, warung Lidya lumayan ramai, dari pagi hingga siang hari, warungnya tak pernah sepi.

Terdengar bunyi notifikasi dari ponsel Lutfi.

Dan ternyata saat dia mengeceknya, ada chat baru yang masuk dari Alex.

"Lutfi, apa kabar? Bagaimana keadaan kakak mu dan bayinya, oh ya siapa nama bayinya?" Tanya Alex dalam chat tersebut.

"Ooh... Alhamdulillah semua sehat pak, nama bayinya Akmal, ini saya baru saja keluar untuk membelikan popok buat Akmal." Tulis Lutfi dalam balasan chat tersebut.

"Ooh gitu, boleh kirimin alamatnya atau langsung di share lokasi aja." Tulis Alex dalam chatnya.

"Baik pak, nanti saya share lokasi rumah saya."Balas Lutfi.

30 menit kemudian, tampak sebuah mobil mewah berwarna hitam pekat yang parkir di depan rumah Lidya.

Alex pun turun dari mobil dengan membawa beberapa kantong belanjaan.

"Assalamu'alaikum..." Sapa Alex.

"Wa'alaikumsalam." Sahut Lutfi dan Laras.

"Eh...ada Pak Alex, masuk dulu pak." Ucap Laras.

"Iya...oh ya, ini tadi aku beli di minimarket depan, tolong di bawa masuk juga ya." Ucap Alex dan Lutfi pun menyambutnya.

"Terimakasih pak." Ucap Lutfi.

Alex tak melihat keberadaan Lidya, sehingga dia menanyakannya kepada Laras.

"Laras...dimana kakakmu dan bayinya? Kok nggak ada?" Tanya Alex.

"Ooh...Kakak lagi di kamar pak, sedang menyusui Akmal." Jawab Laras.

"Ooh...kalau kakak iparmu mana? Dia belum datang juga?" Tanya Alex lagi.

"Belum datang pak, katanya belum bisa kesini, karena katanya sih belum bisa cuti." Jawab Laras lagi.

"Kak...aku masuk ya." Sapa Lutfi meminta izin sebelum masuk ke dalam kamar Lidya.

"Masuk aja dek." Sahut Lidya.

"Kak...di luar ada Pak Alex." Ucap Litfi memberitahu Lidya.

"Ngapain dia kesini?" Tanya Lidya.

"Nggak tau juga sih kak, paling cuma datang berkunjung aja sekalian mau melihat Akmal dan tadi juga Pak Alex membawa beberapa popok, perlengkapan bayi, seperti sabun, sampo bayi dan minyak telon bayi dan juga sembako kak, kalau Akmal sudah tertidur, sebaiknya kakak menemui Pak Alex dulu." Ujar Lutfi.

"Iya dek, sebentar lagi kakak keluar ya." Sahut Lidya.

Beberapa menit kemudian, setelah Akmal tertidur, Lidya pun keluar dari kamar dan menuju ruang tamu, sedangkan Lutfi dan Laras kembali ke warung depan rumah mereka, karena ada beberapa pelanggan lagi yang datang untuk makan di warung makannya.

"Pak Alex, ada perlu apa anda datang kesini?" Tanya Lidya.

"Maaf kalau kedatanganku ini mengganggumu, tapi aku hanya ingin melihat bayi mu, beberapa hari ini aku merindukan bayi mu." Sahut Alex.

"Tapi, saat ini bayi ku sudah tertidur." Sahut Lidya.

"Nggak apa - apa, aku hanya ingin melihat wajahnya saja, aku nggak akan membangunkannya." Ujar Alex.

Setelah berfikir sejenak, akhirnya Lidya pun memberikan izin kepada Alex untuk masuk ke kamarnya agar bisa melihat bayinya.

"Waah...cakep banget sih anak orang nih." Ucap Alex.

"Pasti dong pak, kan papanya juga cakep." Ucap Lidya.

"Oh ya Lidya, kemana suami mu? Apakah dia belum bisa pulang untuk menjenguk anaknya?" Tanya Alex.

Lidya pun tergugu, tak tau harus menjawab apa, sehingga menjawab sekenanya saja.

"Belum pak, kerjaannya masih banyak." Sahut Lidya.

"Sayang sekali suamimu belum bisa datang untuk melihat anaknya, apakah dia nggak merindukanmu? Kenapa dia nggak minta di mutasi saja supaya bisa pindah kerja disini atau mengundurkan diri dari pekerjaannya dan mencari pekerjaan baru di sini saja?" Tanya Alex.

"Pak...sebaiknya anda nggak perlu terlalu jauh mencampuri urusan rumah tangga saya. Tetap fokus saja dengan tujuan anda datang kemari." Tutur Lidya.

"Ehm...maaf ya Lidya, aku berkata seperti itu karena aku bersimpati padamu, karena aku juga kasihan melihatmu yang di sibukkan dengan warung dan anakmu." Sahut Alex.

"Terimakasih karena anda telah bersimpati terhadap saya, tapi tolong jangan ikut campur dengan masalah pribadi saya." Ujar Lidya.

"Oke, maafkan aku karena mencampuri urusanmu." Sahut Alex.

"Lidya, kalau aku merindukan Akmal, apa aku masih boleh datang kesini untuk menemuinya?" Tanya Alex.

"Boleh." Jawab Lidya singkat setelah berfikir sejenak.

*****

Setelah menempuh perjalanan udara yang cukup lama, akhirnya Susan dan Arthur pun telah sampai di Bandara Soekarno Hatta.

Mereka masuk ke dalam taksi dan berlalu dari bandara menuju rumah Adrian.

"Aaahhh...akhirnya sampai juga di indo, kangen banget dengan semuanya." Ucap Arthur dengan senyum yang menawan.

Dan beberapa menit kemudian, sampailah mereka di rumah Adrian.

Kemudian, Arthur meminta tolong kepada security untuk membawakan semua barang - barangnya agar di bawa masuk ke dalam rumah.

Mereka sampai pukul 3 sore, sehingga rumah masih sepi, Adrian dan Alex masih di kantor.

Mereka pun menaiki tangga menuju kamar Arthur.

Setelah sampai di kamar, Arthur pun langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur empuknya itu, begitu juga dengan Susan, karena mereka sama - sama lelah setelah melewati perjalanan udara yang cukup lama.

Tepat jam 6 sore, Adrian dan Alex datang bersamaan, mereka belum tau bahwa Arthur sudah sampai rumah. Mereka hanya tau bahwa Arthur dan Susan akan segera kembali ke Indonesia.

1
Liem Raliem
cinta seturu hanya untuk Lidya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!