Dari kecil hingga dewasa Gracella tidak pernah mendapatkan kasih sayang orang tua. Hal itu dikarenakan Ayahnya meninggal dunia sedangkan Ibu kandungnya lebih menyayangi adik tirinya. Gracella selalu di tindas oleh keluarganya hingga suatu ketika Gracella mengalami kecelakaan.
Gracella tidak menyangka kecelakaan yang dialaminya membuat dirinya bisa mendengar suara hati orang. Gracella terluka ketika mengetahui kekasihnya selingkuh dengan Adik tirinya dan terlebih terluka lagi ketika Ibu kandungnya mendukung perbuatan Adik Tirinya.
Banyak rahasia satu persatu terbongkar dari keluarga Gracella membuat Gracella ingin membalas perbuatan mereka yang sudah menyakiti dirinya. Hingga Gracella bertemu dengan seorang pria dan melakukan cinta satu malam.
Apa yang terjadi selanjutnya? Apakah rencana balas dendam Gracella berhasil? Ikuti yuk novelku.
Tolong jangan boom like / lompat baca / nabung bab. Diusahakan baca setiap kali update
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lalu berapa?
"Bryan, Kakek sudah mengirimkan serah-serahan untuk acara pertunanganmu dengan Gracella di rumah keluarga Arif. Oh ya, bagaimana dengan percakapanmu dengan Gracella?" Tanya Kakek William.
"Gracella sangat sopan sekali." Jawab Bryan.
"Bagus. Kakek tidak sabar kalian bertunangan dengan Gracella dan bulan depan Kakek ingin kalian menikah." Ucap Kakek William.
Selesai mengatakan hal itu Kakek William memutuskan sambungan komunikasi secara sepihak tanpa menunggu jawaban Bryan. Sedangkan Bryan menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Gracella sudah berani menolakku dan masih melarikan diri serta menganggapku sebagai gigolo." Ucap Bryan dengan wajah kesal.
Bryan kemudian pergi meninggalkan restoran miliknya menuju ke perusahaannya. Sedangkan di tempat yang berbeda di mana Gracella duduk di sofa ruang keluarga sambil berusaha melepaskan gelang yang tadi dikenakan secara paksa oleh Bryan.
"Kenapa susah sekali melepas gelang ini? Pergelangan tanganku sampai sakit karena sulitnya melepaskan gelang ini." Ucap Gracella sambil masih berusaha melepaskan gelangnya.
Tidak berapa lama pintu utama terbuka membuat Gracella menatap ke arah pintu dan melihat Ayah Arif sedang berjalan ke arah ruang ruang kerja di mana melewati ruang keluarga.
'Mumpung istriku pergi dan tidak ada orang di rumah Aku akan ke ruang kerjaku.' Ucap Ayah Arif dalam hati sambil berjalan dan tidak sengaja melihat Gracella.
"Gracella, apa kabar? Tumben tidak pergi?" Tanya Ayah Arif basa basi dan menampilkan wajah terkejut.
"Kabar baik. Sebentar lagi pergi. Oh ya, kok tumben Ayah sudah pulang?" Tanya Gracella balik bertanya sambil berdiri.
"Ada masalah di perusahaan membuat kepala Ayah pusing. Oh ya kepala pelayan ada di mana?" tanya Ayah Arif mengalihkan pembicaraan.
"Oh. Kepala pelayan ada di kamar dan sepertinya sedang tidur." Jawab Gracella.
"Oh." Jawab Ayah Arif dengan singkat.
Ayah Arif kemudian berjalan ke arah ruang kerja sedangkan Gracella hanya menatap kepergiaan Ayah Arif.
'Masalah perusahaan?' Tanya Gracella dalam hati.
Gracella mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja kemudian berjalan menyusul Ayah Arif. Sedangkan Ayah Arif yang berniat ke ruang kerja tidak jadi. Ayah Arif berjalan lurus menuju kamar kepala pelayan padahal ruang kerjanya ada di sebelah kiri sedangkan kamarnya berada di sebelah kanan.
Ayah Arif tengok kanan kemudian tengok ke kiri karena aman, Ayah Arif membuka pintu kamar kepala pelayan kemudian mendorongnya dengan perlahan. Ayah Arif masuk ke dalam kamar tersebut dan melihat kepala pelayan sedang merias wajahnya.
"Mau kemana kamu? Apa jangan-jangan kamu ingin mencari pria liar di luaran sana?" Tanya Ayah Arif dengan wajah kesal.
"Kenapa Tuan Besar marah padaku? Apa Tuan Besar tidak berpikir kalau Tuan Besar sudah mengkhianatiku dengan berselingkuh di depan sekretaris, Tuan Besar?" Tanya Kepala Pelayan dengan nada satu oktaf.
"Apalagi selama ini Aku hanya menjadi penghangat ranjangmu tanpa memberikan Aku status. Jadi jangan salahkan Aku kalau Aku mencari seseorang yang bisa memberikan Aku status" Sambung Kepala Pelayan.
"Aku sudah menjelaskan padamu kalau Aku tidak ada hubungan dengan sekretarisku. Mengenai masalah status, Aku belum bisa mengungkapkan sepatah kata pun kepada istriku Yuni karena Aku belum mengusai hartanya." Ucap Ayah Arif.
"Arif, Aku sudah melahirkan anakmu yang bernama Yunita di mana Yunita memanggilku dengan sebutan Bibi tanpa mengetahui kalau Aku Ibu kandungnya. Sedangkan Yuni tidak tahu kalau putrinya sebenarnya sudah meninggal dunia." Ucap kepala pelayan.
"Apakah menurutmu hanya karena Aku seorang kepala pelayan jadi tidak bisa dibandingkan dengan Yuni?" Tanya Kepala Pelayan.
"Aku ..." Ucapan Ayah Arif terpotong oleh Kepala Pelayan.
"Bertahun-tahun Aku menunggu untuk mendapatkan status tapi sampai sekarang belum juga. Aku merasa jika kamu sudah mulai bosan dan ingin mengusirku dari mansion ini." Ucap Kepala Pelayan.
"Jangan lupa Aku mempunyai bukti bahwa kamu membocorkan rahasia perusahaan. Jika kamu berani mengkhianatiku dan mengusirku maka Aku akan mengatakan semua ini dengan Yuni." Sambung Kepala Pelayan dengan anda satu oktaf.
"Aku tidak mungkin melakukan hal itu. Yuni adalah orang udik dan sudah mempunyai anak jadi tidak layak bersaing denganmu." Jawab Ayah Arif.
"Bagaiamana dengan putri kita dengan gadis udik itu?" Tanya Kepala Pelayan.
"Putri kita sangat cantik dan tidak bisa disandingkan dengan Gracella. Karena itu semua saham dan aset berharga akan Aku berikan untuk putri kita." Jawab Ayah Arif.
"Benarkah?" Tanya Kepala Pelayan.
"Tentu saja. Selama kamu menyembunyikan kejahatan kita dan kamu membantuku menyembunyikan hal-hal ini maka secepatnya kita akan menikah." Jawab Ayah Arif.
"Aku tahu kalau kamu sangat berharap Gracella segera mati karena sudah mempermalukan putri kita di depan tamu undangan. Jika seandainya Gracella mati maka putri kita akan mendapat kan hak waris milik Yuni." Sambung Ayah Arif.
"Jangan kuatir, Aku pasti akan membantumu." Ucap Kepala Pelayan.
Ayah Arif tersenyum kemudian Ayah Arif mendorong tubuh Kepala Pelayan hingga jatuh terlentang ke arah ranjang.
"Ini kartu bank yang diberikan istriku untukku dan memiliki batas bulanan hanya dua ribu dollar. Kamu bisa memakainya jika kamu memuaskan Aku." Ucap Ayah Arif sambil mengeluarkan dompetnya.
Ayah Arif mengambil kartu silver lalu di lempar ke arah ranjang membuat Kepala Pelayan mengambil kartu tersebut dan diletakkan di samping meja dekat ranjang.
"Oke. Aku akan memuaskan kamu." Jawab Kepala Pelayan sambil tersenyum.
Ayah Arif membalas senyumannya kemudian menaiki tubuh Kepala Pelayan kemudian mereka saling berciuman sambil melepaskan pakaiannya satu persatu.
Tanpa mereka ketahui kalau Gracella diam-diam merekam kejadian tersebut. Gracella yang melihat mereka melepaskan pakaian masing-masing membuat Gracella mematikan rekamannya kemudian menutup pintu tersebut dengan perlahan.
'Inilah rahasia yang mereka berdua miliki. Jika Aku mengirimkan video ini ke Ibuku sekarang, apa yang akan terjadi?' Tanya Gracella dalam hati sambil berjalan ke arah ruang keluarga.
'Aku tidak ingin rencana mereka berhasil karena Yunita tidak berhak menguasai harta milik Ibuku.' Sambung Gracella dalam hati sambil berpikir.
Tiba-tiba Gracella mempunyai ide membuat Gracella tersenyum jahat. Gracella mengambil ponselnya kemudian mengutak atik ponselnya.
Setelah agak lama Gracella mengirim foto di mana Gracella meng screen shoot video tersebut ketika Ayah Arif menaiki tubuh Kepala Pelayan. Gracella kemudian mengirim foto tersebut lalu berlanjut menekan mic.
"Untuk sementara Aku mengirim bukti ini ke kalian. Jika kalian berani menyakitiku dan Ibuku maka Aku tidak akan segan-segan menghukum kalian. Kalian jangan kuatir karena Aku bisa melakukannya selangkah demi selangkah"
Setelah selesai Gracella mengangkat ibu jarinya dan pesan suara tersebut langsung terkirim ke ponsel milik Kepala Pelayan. Hingga lima menit kemudian terdengar suara langkah kaki.
Gracella sangat yakin kalau Kepala Pelayan yang datang membuat Gracella duduk di sofa sambil menunggu kedatangannya.
"Nona Muda Gracella, apa maksud Nona mengirim foto dan perekam suara?" Tanya Kepala Pelayan sambil berdiri dan menatap Gracella sedang duduk di sofa.
"Apakah tidak jelas dengan apa yang Aku kirimkan?" Tanya Gracella dengan wajah sinis.
"Kenapa Nona Muda menguping pembicaraan kami? Hapus videonya kalau tidak Aku akan membuatmu terlihat tidak baik." Ucap Kepala Pelayan.
"Siapa yang menguping? Kalian berdua berbicara begitu keras, siapa yang tidak bisa mendengarnya? Di mana kamu membantunya untuk menyembunyikan rahasianya. Biarkan Aku melihat kalian di mana kalian berdua saling melindungi." Ucap Gracella.
"Apa maksudmu?" Tanya Kepala Pelayan dengan wajah terkejut.
"Aku tahu kalau kartu bank yang diberikan Ibuku memiliki batas bulanan hanya dua ribu dollar untuk diberikan ke Ayahku namun Ayahku memberikannya ke kamu." Jawab Gracella.
"Kebetulan sekali Aku kekurangan uang jadi tolong transfer uangnya ke Aku." Sambung Gracella.
Kepala Pelayan yang tidak punya pilihan lain terpaksa mengambil ponselnya dari sakunya lalu membuka aplikasi m-banking.
"Berapa?" Tanya Kepala Pelayan tanpa menatap ke arah Gracella.
"Tiga." Jawab Gracella sambil mengangkat tiga jarinya.
"Tiga ribu?" Tanya Kepala Pelayan sambil menatap ke arah Gracella dengan tatapan tajam.
"Bukan." Jawab Gracella dengan singkat.
"Lalu berapa?" Tanya Kepala Pelayan penasaran.
xxxxxxxxxxxxxxxx
Cerita novel tentang Kasandra dan Paman Richard silahkan baca di novel :
Semangat terus ya kak author dg karya barunya 😍🔥🔥🔥