Apa aku salah menjadi orang ketiga dalam suatu hubungan yang tidak pernah terpikirkan oleh ku?
Evelyn, wanita dewasa yang tidak sengaja melakukan one night stand dengan seorang lelaki bernama Eden lebih muda 5 tahun dari nya, yang notabenenya adik dari sahabat nya bernama, Sonia.
Gila nya! pria itu sudah memiliki keluarga, bagaimana kah nasibnya setelah kejadian itu apa Eve akan meminta pertanggung jawaban pada lelaki yang sudah beristri atau memilih pergi.
Eve mengatakan dirinya sebagai orang ketiga Tapi tidak sedikit orang mengatakan dirinya bukanlah orang ketiga.
'Kamu bukanlah penghancur dalam hubunganku'
- ROBERTO ALEXANDER ADENGGA -
'Apa wanita seperti ku pantas bahagia diatas penderitaan orang lain'
- EVELYN ALDISSA DINATA -
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAGIAN 21
Bella mencoba mencaritahu dengan berkata kalau dirinya juga hamil, Bella ingin melihat reaksi Evelyn dan Eden. tapi Bella hanya menangkap ekspresi Evelyn saja sedangkan Eden tampak biasa saja.
Tapi Bella tidak menyerah begitu saja, ia semakin dibuat penasaran dengan hubungan keduanya dibelakangnya.
Sampai suatu hari semua doa Bella terjawab akhirnya, berkat bantuan orang bayaran nya ia mendapat informan dengan mudah terutama bukti foto-foto kebersamaan mereka diluar pekerjaan.
Bella tersenyum puas mendengarnya, wanita itu bisa menggunakan nya sebagai senjata agar Eden tidak bisa menceraikan didepan publik figurnya. dan Bella masih bisa melanjutkan karier nya tanpa ada yang tahu perselingkuhan dengan Aaron.
Sebab itulah, Bella mengincar Evelyn dimana pun wanita itu berada. entah Evelyn menyadarinya atau tidak tapi ia sudah menargetkan wanita itu.
FLASHBACK OFF.
" Kau ingin pergi berlibur lagi? " tanya Aaron menggendong wanita itu yang tidak siap.
" Aaron! turunkan aku! " pekik Bella kaget.
" Jawab dulu pertanyaan ku sayang. " ucap Aaron merebahkan tubuh Bella di kasur.
" Bagaimana dengan Bobby sayang?! tidak mungkin aku menelantarkan dia. " ucap Bella menghindari cumbuan Aaron.
" Kau bisa menitipkan nya pada Eden. " jawab Aaron tidak menghentikan aksinya.
" Kau kan tahu, aku bertengkar dengan nya." ucap Bella.
" Atau kau titipkan saja di Mansion nya di kota S, baru kita pergi liburan berdua. " ucap Aaron.
" Kau benar, aku lupa Eden punya rumah disini. " ucap Bella.
" Jadi kapan mau liburan nya? " tanya Bella lagi.
" Kalau kau siap, kita berangkat sekarang. " ucap Aaron.
" Tapi kita akan pergi kemana. " tanya Bella.
" Pulau Dewata, kau bilang ingin pergi kesana kan? " tanya Aaron.
" Ku pikir kau melupakan nya. " ucap Bella tersenyum hangat.
" Bersiaplah, aku akan menyuruh Rendy menyiapkan semuanya. " ucap Aaron beranjak dari kasur.
MOBIL.
" Kita mau kemana Mommy? " tanya Bobby kecil menatap jalanan dari dalam mobil.
" Ehm, Mommy dan Paman Aaron ada sedikit urusan pekerjaan diluar. kau tidak masalah Mommy titipkan di rumah Daddy. " ucap Bella lembut membelai rambut anaknya.
" Apa aku tidak bisa ikut Mom dan Paman? " tanya Bobby yang berharap penuh.
" Maafkan Mommy sayang, mungkin Mommy akan sedikit lebih lama disana. Daddy mu pasti akan mencarimu. " ucap Bella mencari alasan.
" Baiklah, kita akan pulang kelumah Daddy di kota J? " tanya Bobby.
" Tidak, Mommy akan mengantar mu kerumah Daddy di kota S, kau ingat Bibi Na dan Paman Modis kan? " tanya Bella.
" Ya, meleka selalu mengajak ku belmain di taman belakang lumah. " ucap Bobby cadel tersenyum girang.
" Kita akan pergi kesana, nanti Daddy mu yang akan menjemputmu. " ucap Bella tersenyum hangat.
" Asikk! aku ingin belmain bersama Bibi Na dan Paman Modis sepelti dulu. " ucap Bobby berseru senang.
Mobil yang mereka kendarai memasuki pekarangan rumah mewah dan megah milik keluarga ADENGGA.
" Selamat datang Nyonya. " sambut Bibi Na menghampiri majikan nya tergesa-gesa.
" Apa ada tamu didalam? " tanya Bella mengernyitkan dahinya melihat bodyguard milik Eden berkeliaran di setiap sudut rumah.
" Tidak Nyonya, Tuan hanya takut terjadi perampokan saja setelah kejadian hari itu. " jawab Bibi Na berbohong untung saja Bibi Na mengingat perkara perampokan beberapa bulan yang lalu.
" Ah, aku sudah melupakan kejadian hari itu. " jawab Bella sekenanya.
" Nyonya ada perlu apa? kalau Tuan Muda sedang tidak ada disini. " ucap Bibi Na.
" Aku ingin menitipkan Bobby saja kemari. " ucap Bella menggandeng tangan Bobby.
" Nyonya ingin pergi kemana. " tanya Bibi Na.
Bella tidak menjawab ia memberi isyarat pada Bibi Na yang ditangkap cepat kepala pelayan itu.
" Sintia kemari kau. " panggil Bibi Na dari depan pintu utama.
" Iya Bu Na. " sahut Sintia menghampiri.
" Bawa Den Bobby masuk kedalam. " ucap Bibi Na.
" Sayang kamu masuk sama Bi Sintia ya, Mommy mau bicara sama Bibi Na dulu. " ucap Bella.
" Baik Mom. " jawab Bobby.
" Mari Den Bobby. " ucap Sintia menuntun bocah berusia 5 tahun itu masuk kedalam.
" Nyonya ingin pergi kemana? apa Tuan Muda tahu Nyonya ingin pergi? " tanya Bibi Na tidak sengaja melihat Aaron yang baru saja keluar dari mobil.
" Aku ingin pergi liburan sama Aaron, aku titip Bobby ya. beritahu Daddy , aku tidak bisa menghubunginya. " ucap Bella.
FYI, Bibi Na sudah tahu mengenai hubungan gelap antara Bella dan Aaron. para pekerja di dalam Mansion Eden belum ada yang tahu mengenai berita ini.
" Apa nyonya akan lama berliburnya? " tanya Bibi Na.
" Mungkin, tergantung dari kekasihku saja. " ucap Bella tersenyum.
" Kau sudah selesai? " tanya Aaron mendekat.
" Oh sudah, kami pergi dulu ya Bibi Na. " ucap Bella berpamitan.
" Hati-hati dijalan Nyonya dan Tuan Aaron. " ucap Bibi Na.
...✿ ✿ ✿ ✿...
Bibi Na menghampiri Bobby yang asik bermain dengan Sintia di ruang bermain lantai dasar.
" Bibi Na! " panggil Bobby senang.
" Ayo kita belmain belsama. " seru Bobby girang.
" Maaf Den Bobby, Bibi masih ada pekerjaan sedikit, sementara mainnya sama Bu Sintia ya. " ucap Bibi Na.
" Ya udah deh. " jawab Bobby dengan sendu.
Bibi Na melenggang pergi meninggalkan Bobby dan Sintia yang bermain.
" Ada siapa tadi Bibi Na? " tanya Eva penasaran.
Pasalnya wanita itu akhir-akhir memang mulai terbiasa menghabiskan waktu didalam kamarnya walaupun terpaksa. saat Eva menuju kearah dapur samar-samar wanita hamil itu mendengar suara obrolan di depan pintu utama yang terbuka lebar menampilkan Bibi Na dan Sintia.
Habis itu, Eve tidak tahu lagi dia lebih memilih menuju taman belakang dengan camilan yang masih hangat.
" Oh, ada Den Bobby Nyonya. " jawab Bibi Na.
" Bob? sama siapa dia kesini? dimana Bella? " tanya Eve mulai panik.
" Nyonya tidak perlu panik, Den Bobby hanya dititipkan disini sementara. " ucap Bibi Na.
" Lalu dimana Bella? dia menitipkan anaknya begitu saja? " tanya Eve mengeryitkan dahinya.
" Katanya beliau ada urusan diluar kota, saya juga kurang tahu pastinya kemana. " jawab Bibi Na.
" Lalu dimana Bob sekarang? "tanya Eve.
" Ada dikamar bermain nya Nyonya. " Jawab Bibi Na menunjuk kamar bermain Bobby yang tidak jauh dari tempatnya berdiri.
" Kau sudah hubungi Eden, kalau anaknya disini? " tanya Eve lagi.
" Belum Nyonya, rencana nya akan saya hubungi setelah ini. " ucap Bibi Na.
" Oke. " jawab Eve melenggang pergi menuju tempat Bobby berada.
Dari kejauhan Eve melihat Bobby yang asik bermain dengan ditemani Sintia disampingnya.
TOK...
TOK...
TOK...
Sintia mengalihkan pandangan nya pada Eve yang berdiri didepan pintu yang terbuka.
" Nyonya. " ucap Sintia beranjak dari duduknya.
" Tante Lyn. " panggil Bobby senang.
" Hai, bagaimana kabar mu boy. " tanya Eve mengusap rambut anak lelaki itu.
" Kabar ku baik Tante. " sahut Bobby senang.
" Kok Tante ada disini? " tanya Bobby polos.
" Ny- " Eve menyela ucapan Sintia.
" Ehm, Tante kerja disini sayang. " jawab Eve beralasan wanita itu memberi isyarat pada Sintia untuk tetap diam.
" Belalti Tante Kelja sama Daddy dong? Tante kelja jadi apa? "tanya Bobby penasaran.
" Tante jadi Baby sitter nya Bobby mulai sekarang. " jawab Eve.
" Kayak Sus Melinda ya. " jawab Bobby.
" Ehm, ya seperti itu. " Jawab Eve yang tidak menahu siapa itu Melinda.
" Asikk.... kalau gitu kita bisa main dong Tante. " ucap Bobby kesenangan.
" Baiklah, ayo kita bermain sayang. " ucap Eve menyambut uluran tangan anak kecil itu.
" Tapi Nyonya- " ucap Sintia terhenti.
" Tidak apa-apa ini tidak membuatku lelah, kau bisa meninggalkan kami Sintia. " ucap Eve menyela.
" Saya permisi dulu, kalau ada apa-apa panggil saja Nyonya. " ucap Sintia ragu dan gelisah meninggalkan majikan dan anak majikan nya.