NovelToon NovelToon
Rebirth: Moon Sword

Rebirth: Moon Sword

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Time Travel / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Huacheng Imut

Gu Yinchen, dijuluki sebagai Kultivator Pedang Bulan oleh Raja Iblis yang menyerangnya bersama dengan ribuan orang dari lima sekte ternama. Julukan itu diberikan usai Gu Yinchen mati setelah jantungnya berhasil dihancurkan oleh Raja iblis.

mungkinkah Gu Yinchen akan kembali demi membalaskan dendam rekan seperguruannya dan kelima tetua Sekte yang mati sia-sia demi membunuh Raja iblis yang memiliki lima jantung?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Huacheng Imut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 22 - CAIRAN ASAM

Pisau belati yang ditancapkan di dinding daging itu akhirnya mengeluarkan lidahnya yang tajam dan panas. Api itu membentuk sebuah pedang panjang yang menembus tebalnya dinding yang tidak bisa ditembus oleh pedang biasa. Gu Yinchen tidak akan berbohong kalau dia membutuhkan begitu banyak energi spiritual untuk membelahnya menjadi dua sementara ular yang memakan mereka sudah mulai memberontak dan memberikan guncangan-guncangan dari luar.

Qing Luan merasa takjub dengan kemampuan yang dimiliki oleh anak berusia 10 tahun ini. Pasalnya dia seperti sedang berhadapan dengan seseorang yang jauh lebih tua darinya dan lebih dalam pengalamannya. Seolah, saat ini dia telah menjadi guru bagi seseorang yang pernah berdiri di atas tumpukan mayat.

Guncangan ular yang mereka dapatkan, membuat cairan asam yang mendekati mereka terciprat hingga akhirnya mengenai lengan bagian kanan Gu Yinchen. Dia sedikit berteriak setelah cairan itu membuat lengannya meredakan rasa terbakar yang cukup hebat dibandingkan saat terbakar dengan api biasa.

Rasanya seperti ada tombak panas yang menembus lenganku.

Tak sampai dia mengemis meminta tolong, Qing Luan sudah bergerak lebih dulu membantunya. Tangannya menyentuh kedua tangan Gu Yinchen yang sedari tadi terus memegangi gagang belatinya hingga membuat tangannya sendiri terbakar dan terluka.

”Aku tidak akan meninggalkanmu. Kita akan melakukannya bersama-sama.” ucapnya.

Qing Luan memberikan sedikit energi spiritual padanya sehingga membuat gerakan belatinya semakin kuat hingga akhirnya benar-benar menembus dinding dagingnya.

Dengan cepat sebelum ular ini semakin meronta-ronta dam membuat banyak guncangan sampai akhirnya cairan asam itu berhasil mengguyur keduanya, Qing Luan mengarahkan pisau belatinya dengan cepat, membelah bagian tubuh ular itu dari dalam. Sama seperti ketika seseorang membelah tubuh ikan dengan mudahnya menggunakan pisau daging.

Cairan asam itu sempat mengguyur keduanya. Namun, dengan gerakan secepat kilat, keduanya melangkah keluar, melewati celah yang mereka buat. Sayangnya, cairan asam itu sempat mengguyur kaki kiri Gu Yinchen hingga membuat luka bakar yang cukup besar. Untungnya, ular itu tidak banyak bergerak usai mereka membelah tubuhnya menjadi dua. Perlahan, ular yang ukurannya nyaris sebesar gunung itu akhirnya mati. Dengan sisik kulit yang semula berwarna coklat kemerahan, perlahan berubah menjadi kuning pucat.

Setelah bertahan dari dalam perut ular selama beberapa saat, Gu Yinchen akhirnya bisa menyeka keringat di dahinya. Dia merasa lebih lega, akhirnya bisa menghirup udara bebas di luar perut ular. Tempat yang mereka tempati saat ini adalah sebuah lembah perbukitan yang masih sama seperti yang tadi. Nyaris tidak ada bedanya dengan ilusi yang diberikan ular tadi sampai-sampai mereka terpancing untuk memasuki mulutnya.

Di sana! Tidak jauh dari bukit yang mereka tunggangi saat ini, benar-benar berdiri sebuah kota yang sesungguhnya. Terdengar suara ramai dari orang-orang yang menghuni tempat itu dan kali ini, apa yang mereka lihat bukanlah ilusi. Itu nyata!

”Akhirnya kita sampai! Guru! Ayo kita pergi ke sana!” ucap Gu Yinchen dengan antusias sembari berlari menuju kota yang dilihatnya. Pemandangan kakinya yang terbakar akibat terciprat cairan asam tadi seolah tidak membuatnya merasakan sakit sedikitpun. Dia malah terlihat senang karena telah keluar dari ilusi yang dibuat untuk menipunya.

”Yinchen! Tunggu sebentar!” Qing Luan berjalan menghampiri kemudian menyuruh Gu Yinchen duduk pada sebuah batu yang ada di seberangnya.

Gu Yinchen tentu mengikuti ucapannya. Dia duduk di sana dan dia baru menyadari luka yang ada di kakinya usai tubuhnya menjadi lebih tenang setelah duduk di atas batu.

Luka bakar itu terlihat jauh lebih besar dari luka bakar yang ada di lengannya. Dulu saat dia masih hidup dan masih memiliki banyak tenaga, luka seperti ini tidak akan dirasakan olehnya bahkan rasanya tidak akan seperih ini.

”Lukamu cukup serius. Kalau tidak segera diobati, lukanya akan segera membusuk.” ucap Qing Luan sembari melihatnya dari dekat.

Gu Yinchen memejamkan matanya kuat-kuat dan melupakan rasa sakit dan panas dalam dirinya. Tetapi itu tidak membantunya sama sekali dan dia malah semakin merasakan sakit. Mungkin jika dia kembali ke masa depan. Dengan membawa tubuh aslinya, luka seperti ini tidak akan dihiraukan olehnya.

”Untuk sementara, aku hanya membalutnya saja. Setidaknya bisa mengecilkan kemungkinan luka ini akan membusuk dalam waktu dekat. Mungkin di sana, kita akan menemukan obat untuk menyembuhkannya.” ucap Qing Luan sembari merapikan dirinya usai membungkus luka.

”Aku kira ini bukanlah luka yang cukup parah. Setidaknya aku masih bisa berjalan.”

Namun, saat Gu Yinchen hendak turun dari atas batu tempat duduknya, Qing Luan langsung menariknya dan menaruhnya di atas punggungnya agar dia tidak perlu berjalan untuk sampai ke kota. Gu Yinchen merasa sangat malu. Karena jika dia adalah dirinya di masa lalu dan digendong seperti ini hanya karena luka kecil yang dialaminya, dia mungkin lebih memilih untuk memotong kakinya saja.

”Guru! Anda tidak perlu merendahkan diri Anda untuk mempedulikan orang sepertiku. Aku masih sanggup berjalan meski tidak begitu cepat.” ucap Gu Yinchen.

”Kau jangan meremehkan luka sekecil apapun. Kalau kau bertanya mengapa aku sampai melakukan ini, mengapa kamu tidak membayangkan bagaimana perasaan orang tua saat melihat anaknya terluka? Guru dan orang tua memang apa bedanya? Mereka sama-sama mengurus kalian kan?” jawabnya sembari berjalan perlahan menuju kota, melewati jalanan dengan bebatuan besarnya dan rumput hijaunya yang licin.

”Ya. Aku tidak bisa membayangkannya karena aku sendiri dibuang oleh orang tuaku.” batinnya kemudian tiba-tiba terbesit suatu pertanyaan yang sampai dilupakan olehnya karena terlalu fokus pada sekte bulan.

”Guru! Apakah Anda mengenal siapa itu Kultivator Pedang Bulan?” tanyanya, berharap bisa mengorek informasi darinya.

Qing Luan tampak berpikir sejenak. Pertanyaan Gu Yinchen menjadi salah satu pertanyaan klasik yang selalu ditanyakan oleh penduduk desa dan dibicarakan oleh mereka tentang kemampuannya yang bisa menghancurkan satu jantung Raja iblis.

”Siapa yang tidak mengenalnya? Orang itu cukup terkenal dengan kemampuannya. Dia juga yang mati paling terakhir saat peperangan dengan Raja iblis kan?” jawab Qing Luan.

Gu Yinchen merasa pembicaraan ini mulai masuk dengan yang sebenarnya ingin ditanyakan olehnya. ”... Ya! Kultivator itu! Bagaimana dengan tubuhnya? Katanya dia kehilangan salah satu lengannya.”

”Oh? Soal itu ya?” Qing Luan menatap ke arah langit seolah sedang memandangi sekelompok orang yang berdiri di atas awan-awan sembari melambaikan tangan mereka.

”Sekali dalam seumur hidupku, aku pernah melihatnya. Saat aku masih sangat kecil.” jawabnya singkat.

”Hah? Aku pernah bertemu dengannya?Kenapa aku tidak ingat?” batinnya mencoba mengingat kembali orang-orang yang dulu pernah ditemuinya.

”Saat itu, rumahku berada di dekat tempat peperangan. Aku yang tidak memiliki orang tua bisa bebas pergi kemanapun aku mau bahkan ke tempat paling berbahaya sekalipun. Dan di sanalah aku melihatnya untuk yang terakhir kalinya. Dia mati, dibunuh oleh raja iblis padahal sedikit lagi, dia mampu menghancurkan satu jantungnya lagi.”

1
Maz Tama
pantau
Buang Sengketa
bulan dan matahari. makin kuat la mc nya
Seorang Penulis✍️
Jangan lupa mampir ya kak di Novel Saya PERJALANAN YANG CHEN DIDUNIA LAIN
Ivy
Semangat terus kak🔥Mampir juga ke karya baruku "Story of Elementalist" makasih🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!