Artara terpisah dari teman-temannya saat satu kelas terpanggil ke dunia lain.
Disaat semua orang terpanggil di sebuah kerajaan, hanya Artara yang terpanggil ke sebuah pulau aneh.
The Island Of Dark Forest, pulau yang dipenuhi monster-monster mengerikan bersemayam.
Artara bertahan hidup di pulau yang mengerikan itu, tapi dia tidak usah khawatir tentang kematian, berkat job Immortal yang dia miliki.
Walaupun begitu, dia mengalami kematian yang terus berulang, dan di setiap kematiannya, dia akan naik level. meski harus menahan sakit dari kematian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Spiral King, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menuju Pulau
Lima belas hari berlalu sangat cepat.
Dua Pilar Cahaya yang sebelumnya muncul menghilang beberapa hari lalu. Hingga hanya menyisakan Pilar Cahaya utama yang masih terus bersinar selama satu setengah bulan belakangan.
Persiapan menuju pulau sudah siap semenjak tiga hari lalu. Kapal-kapal tersedia di dermaga pelabuhan, perbekalan juga sudah dipersiapkan, persenjataan, dan pasukan juga sudah siap secara matang. Party Pahlawan sudah berlatih selama lima belas hari belakangan, menaikan level, dan sparing dengan petualang White Cloud untuk menambah pengalaman bertarung.
Pagi yang cerah hanya menyisakan embun di tali-tali layar kapal. Empat kapal disediakan Raja Goerge untuk perjalanan mereka menuju pulau Kematian, satu kapal yang paling besar menjadi tempat para aliansi, dan tiga lagi untuk para prajurit kerajaan.
Satu-satunya kelompok yang tidak ikut berlayar adalah Petualang Pembunuh Naga. Mereka punya tugas tersendiri, menjaga kota pesisir jika saja terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Sesuai dengan perintah dari Raja Goerge.
Di dermaga pelabuhan.
"Apa kalian sudah siap?"tutur Gurandal yang sudah menggunakan pakaian tempurnya. Dia berakhir ikut dalam perjalanan menuju pulau setelah Raja berhasil membujuknya.
Tentu mereka semua menjawab "Siap", memangnya apalagi yang harus diragukan?
Gurandal berjalan ke depan."Aku akan sedikit menjelaskan tentang pulau yang akan kita tuju. Pulau Kematian, itulah orang-orang menyebutnya. Pulau Kematian adalah pulau yang tidak pernah dijelajahi oleh manusia selama ratusan atau bahkan ribuan tahun. Penyebabnya tentu karena Sea Serpent di sekitar pulau. Tidak ada yang tau tentang monster di dalam pulau, luas pulau juga tidak diketahui."ujarnya pada semua pasukan dan aliansi.
"Kita harus berhati-hati saat mendekati pulau, Sea Serpent belum tentu hibernasi seperti yang ku katakan, mungkin saja itu jebakan! Jadi kita akan memantau dari jauh terlebih dahulu sebelum mendekati pulau."tambahnya menjelaskan.
Semua orang menjadi pendengar yang baik saat penjelasan, mereka mulau lebih teliti mempersiapkan diri sebelum berangkat, beberapa bahkan pemanasan untuk menunjukan bahwa dia sudah siap.
Kapal berlayar bersamaan dengan munculnya matahari di garis laut. Cuaca begitu cerah dan angin sangat kencang mendukung pelayaran. Bibir dermaga menghilang tertutup ombak, pemandangan pelabuhan ikut lenyap digantikan birunya hamparan laut.
Tidak ada kendala selama kapal meninggalkan pelabuhan, perjalanan laut mereka begitu lancar menembus birunya laut, bersama ikan-ikan besar yang sering kali mengikuti kapal mereka, beberapa ikan ada yang melompat tinggi, membuat para pahlawan terpesona melihatnya. Mereka semua belum pernah melihat seperti itu saat di bumi.
Satu jam mengarungi laut dengan kapal, suasana berubah sedikit demi sedikit. Angin yang awalnya sejuk, berubah menjadi angin yang menusuk dingin, dan laut juga terasa sunyi, tidak ada lagi ikan yang melompat. Seakan tidak ada kehidupan di sekitar mereka.
"Apa hawa dingin ini juga karena Pilar Cahaya?"tanya Elrick memeluk dirinya.
"Benar sekali. Ini semua memang karena Pilar Cahaya, tapi hawa dingin ini lebih ringan dari pertama kali pilar muncul."jawab Gurandal memandangi laut.
"Hawa dinginnya akan semakin terasa bila kita mendekati pulau. Aku sarankan kalian menggunakan pakaian tebal!"Tuturnya menambahkan.
Cahaya matahari memang menusuk kulit mereka secara langsung, hanya saja hawa dingin tidak dapat ditangkal. Tetap terasa dingin. Semua orang sudah berganti baju musim dingin mereka, hal itu cukup lumayan mengurangi rasa dingin dari sebelumnya.
Dua jam berlayar mengarungi lautan. Dari jarak empat ratus meter menuju pulau, kapal diberhentikan sesuai arahan Gurandal. Gurandal menyuruh orang untuk mengintai pesisir pulau, Margaretha terpilih untuk melakukannya. Dengan skill "Mana Bird"
Gumpalan mana membentuk tubuh, sayap, paruh, hingga ekor, membentuk sempurna seekor burung. Hanya saja terbuat dari Mana.
Mana Bird terbang mengitari bagian pulau yang akan mereka tuju. Margaretha menutup sebelah mata kanannya, itu agar dia dapat melihat dari mata Mana Bird.
Mana Bird terbang bebas setinggi enam meter dari laut, memantau pesisir pantai yang mau mereka jadikan tempat berlabuh. Gelombang laut normal selayaknya gelombang pantai, tidak ada gejolak mencurigakan dari pergerakan air, bahkan air terasa lebih tenang, mengayun lembut menerpa pasir pantai.
Margaretha membuka matanya."Ku rasa tidak masalah jika kita berlabuh! Tidak ada yang aneh disekitaran bibir pantai."ujarnya.
"Apa kau yakin?"ucap Gram memastikan."Bagaimana tuan Gurandal, apa kita akan berlabuh?"tanyanya pada Gurandal yang sibuk memerhatikan air sekitar.
Gurandal berpikir sejenak.
"Margaretha, bisa kau pastikan sekali lagi? Kita bisa berlabuh jika situasinya sama seperti tadi."ucap Gurandal mencoba memastikan.
Sesuai dengan apa yang Gurandal mau, Margaretha menyisir bagian pulau sekali lagi. Sama seperti sebelumnya, tidak ada yang aneh, yang aneh dari semua itu hanya laut yang begitu tenang seperti laut mati.
"Kalau memang begitu. Kita akan berlabuh di bagian sana!"ujar Gurandal menunjuk pantai berpasir putih."Jika ada pergerakan dibawah kapal, seperti gelombang yang menabrak kapal. Secepatnya pergi dari wilayah itu! Karena kalau itu Sea Serpent, kita tidak akan mampu melawannya."Tambahnya.
Elrick sedikit penasaran dengan kekuatan Sea Serpent, hingga dia mendekati Gram untuk mengetahuinya.
"Memangnya seberapa kuat Sea Serpent, sampai-sampai tuan Gurandal begitu berhati-hati dan khawatir?"tanyanya pada Gram secara berbisik.
"Sea Serpent paling lemah levelnya 300, dan yang kuat berlevel 500. Tapi ada Sea Serpent yang mencapai level 1000, Sea Serpent itu disebut sebagai spesies kuno."balas Gram yang membuat Elrick terkejut.
"Jumlah Sea Serpent ada lumayan banyak, jika mereka muncul dihadapan kita sekarang, ku pikir kita pasti akan mati! Maka dari itu tuan Gurandal begitu berhati-hati."tambahnya yang membuat Elrick bergidik ngeri.
Kapal mulai berlayar mendekati pulau. Tiga ratus meter hingga dua ratus meter menuju pulau, tidak terjadi hal menghawatirkan. Kapal terus mendekati pantai, hingga akhirnya kapal mendarat mulus di bibir pantai, tanpa masalah dan gangguan yang sempat mereka khawatirkan.