NovelToon NovelToon
Aku Mencintainya Lebih Dulu

Aku Mencintainya Lebih Dulu

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: muliyana setia reza

Laura dan Morgan telah menjalin hubungan sejak mereka duduk dibangku SMA. Bahkan, Morgan berjanji ketika dewasa kelak dirinya akan menikahi Laura. Namun nasib berkata lain, tiba-tiba saja Morgan dijodohkan oleh orang tuanya dengan wanita lain.

Bagaimana nasib Laura kedepannya? Yuk simak kisah mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon muliyana setia reza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Niat Baik Morgan Untuk Laura

Di hari sabtu yang cerah, Morgan memutuskan untuk menemui kekasihnya dan ingin memberitahu sesuatu mengenai niat baiknya itu.

Sampai detik itu, kedua orang tuanya belum juga memberitahu Morgan tentang perjodohan antara Morgan dan juga Rani. Entah apa yang akan terjadi saat Morgan tahu dirinya telah dijodohkan oleh gadis yang sama sekali tidak ia kenal ataupun tidak pernah ia sukai.

“Morgan, kamu mau pergi kemana sepagi ini?” tanya Dewi melihat putra semata wayangnya sudah rapih dan wangi.

“Morgan ingin menemui seseorang, Ma. Morgan pergi dulu ya!!”

Morgan berlari kecil menuju mobilnya dan mengabaikan panggil dari Sang Mama tercinta.

“Mau pergi kemana sepagi ini. Toko saja jam segini belum buka,” gumam Dewi.

Morgan mengendarai mobilnya dengan penuh semangat menuju rumah Laura.

“Laura pasti sangat senang karena hari ini akan menjadi hari yang sangat istimewa untuk kami berdua. Aku pasti akan menepati janjiku untukmu, Laura ku!”

Pagi itu Laura sudah berdandan cantik seraya menunggu kedatangan kekasihnya. Laura sangat penasaran karena tiba-tiba saja Morgan mengajaknya untuk bertemu di waktu yang bisa dikatakan sangatlah pagi.

“Apa aku sudah terlihat cantik pagi ini? Haduh, Morgan sebernarnya ingin menyampaikan sesuatu yang bagaimana? Kenapa dia membuatku gugup begini?” tanya Laura bermonolog.

Laura duduk manis di ruang tamu sembari menunggu Morgan datang. Meja pun sudah terisi berbagai macam cemilan untuk kekasih itu.

Pria yang dinanti-nanti pun akhirnya tiba. Laura dengan penuh semangat menyambut kedatangan kekasihnya dan mempersilakan Morgan untuk masuk ke dalam.

Morgan tersenyum lebar melihat meja yang sudah dipenuhi cemilan hasil buatan calon istrinya itu.

“Calon istriku yang membuat ini semua?” tanya Morgan memastikan.

“Aku sengaja membuatkannya untukmu dan aku harap kamu menyukainya,” terang Laura.

David memberanikan diri memeluk Laura dan menciut kening Laura.

Laura cukup terkejut dengan apa yang baru saja dilakukan Morgan dan Laura tidak memungkiri bahwa hal itu semakin membuatnya bahagia.

Morgan adalah cinta pertamanya begitu pun sebaliknya.

“Morgan, makanlah sesuatu. Untuk membuat semua ini, aku bangun jam 2 dan baru selesai jam 6 tadi,” terang Laura apa adanya.

Morgan terkejut karena Laura benar-benar effort menyiapkan cemilan untuknya.

“Kenapa harus merepet diri sendiri, calon istriku? Aku kamu suguhkan air minum saja sudah cukup. Terima kasih ya atas semua cemilan ini dan aku akan menghabiskan semuanya!”

“Kamu jahat kalau menghabiskan semuanya. Aku sama sekali tidak kamu bagi? Padahal aku yang susah payah membuat semua ini,” ujar Laura dengan berpura-pura ngambek.

Morgan tertawa lepas melihat ekspresi wajah Laura yang semakin menggemaskan.

“Kamu tambah cantik kalau ngambek begini!”

“Kamu tuh ya suka sekali gombal seperti ini. Kalau ada perlombaan raja menggombal, aku yakin kamu pasti juaranya!”

Morgan tertawa lepas, begitu juga dengan Laura. Keduanya terlihat sangat bahagia dan Morgan tak sabar ingin mengutarakan niat baiknya kepada Laura saat itu juga.

“Morgan, silakan dinikmati!”

Morgan mengambil salah satu dari 5 cemilan yang dibuat oleh Laura dan memuji rasa cemilan tersebut. Morgan memakannya dengan sangat lahap dan entah berapa kali pria itu memuji rasa cemilan buatan Laura.

Usai menikmati cemilan tersebut, Morgan tiba-tiba saja berlutut dan mengeluarkan sebuah kotak berbentuk hati dengan warna merah terang.

Perlahan Morgan membukanya dan ternyata isinya adalah sebuah cincin yang sangat cantik.

Laura tak bisa berkata-kata, ia hanya bisa menangis terharu melihat cincin tersebut.

“Laura, maukah kamu menikah denganku dan menjadi ibu dari anak-anakku?” tanya Morgan.

Laura menganggukan kepalanya tanda bahwa ia menerima lamaran tersebut.

Dengan tangan gemetar, Morgan menyematkan cincin tersebut ke jari manis Laura.

“Terima kasih, Morgan!” Laura menangis terharu dan memeluk Morgan dengan penuh kebahagiaan.

Laura sudah cukup lama menantikan hari dimana Morgan datang padanya dan menyematkan cincin cantik dijari manisnya.

“Terima kasih untukmu yang telah setia menungguku, Laura. Besok aku akan membawa orang tuamu kehadapanmu dan kita akan menentukan hari pernikahan kita,” pungkas Morgan.

“Terima kasih juga karena kamu telah menepati janjimu untuk menikahi ku, Morgan. Aku mencintainya dan aku merasa kalau kamu adalah hadiah terindah yang Allah berikan untukku!”

Beberapa saat kemudian.

Morgan mengajak Laura untuk pergi makan siang di sebuah restoran yang cukup terkenal di kota itu.

Baru saja melangkah masuk, sudah ada beberapa orang yang mengenali Laura dan tak sedikit dari mereka yang meminta Laura untuk berfoto bersama.

Morgan tak menyangka bahwa popularitas calon istrinya cukup baik dikalangan para remaja.

“Mereka kenal kamu, Laura?” tanya Morgan.

“Bisa dikatakan aku adalah influencer, Morgan. Hampir brand terkenal di daerah sini memakai jasa ku sebagai model mereka. Tentu saja semua yang aku dapatkan sekarang tidaklah mudah, semua harus aku lewati dengan air mata dan keringat. Alhamdulillah nya semua jerih payahku membuahkan hasil,” terang Laura.

“Lalu, apakah banyak pria yang mengejarmu?” tanya Morgan penasaran.

“Seharusnya aku yang bertanya itu padamu. Pasti di Amerika banyak wanita yang mengejarnya, secara kamu tampan dan juga sempurna,” balas Laura.

“Kamu ini ya bisa saja,” sahut Morgan.

Morgan pun memesan beberapa menu makanan kesukaan ia dan juga kesukaan Laura.

Tak berselang lama makanan datang dan mereka pun menyantap makanan itu dengan penuh kebahagiaan.

Laura berulang kali menggerakkan jemari tangannya, memperhatikan cincin cantik yang tersemat dijari manisnya.

“Ada apa? Aku perhatikan kamu terus melihat cincin itu.”

“Karena untuk mendapatkan cincin ini, aku melewati banyak hal. 4 tahun lebih bukan waktu yang singkat, Morgan. Cincin ini memiliki makna tersendiri untukku dan untukmu.”

“Selangkah lagi kita akan menjadi suami itu, Laura. Jadilah istriku dan ibu dari anak-anak ku ya!” pinta Morgan dengan sangat.

“Berkali-kali kamu mengatakannya, maka berkali-kali pula aku akan menerimanya, Morgan. Sekali lagi terima kasih karena kamu sudah menepati janji kita,” ucap Laura yang lagi-lagi meneteskan air mata.

Morgan mengambil tisu dan mengusap air mata Laura yang tak henti-hentinya mengalir.

“Sudah jangan menangis, kasihan loh makanannya kalau si cantik ini menangis.”

Laura mengatur napasnya dan mencoba untuk tetap tenang seraya tersenyum manis.

Air matanya pun berhenti menangis dan mereka melanjutkan makan siang tersebut.

“Kamu mau ngapainn, Morgan?” tanya Laura ketika Morgan mencoba menyuapinya makanan.

“Aku hanya bingung menyuapimu, Laura. Bukalah mulutmu!”

Laura perlahan membuka mulutnya dan mulai mengunyah makanan yang disuapi oleh Morgan.

“Bagaimana? Pasti rasanya lebih enak!” Morgan sangat antusias dengan apa yang dilakukannya kepada Laura

Laura hanya menunjuk kedua jari jempolnya isyarat bahwa makanan itu semakin enak karena Morgan yang menyuapinya.

1
Anonymous
Updet dong
Agustin Indah Setiyaningsih
jijik ya sama kelakuan mu Rani..sdh tahu ndk cinta,masih ajj nemplok kaya parasit.
Levita Sari
lanjuttt kk😁
ISTRI SIRI TUAN RIZAL: Siap Kk 😍
total 1 replies
Bai ye
tokoh inspiratif untuk para wanita. Laura hebat bisa ngadepin semuanya dg jiwa raga yg super cool
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!