NovelToon NovelToon
Ketika Salju Turun

Ketika Salju Turun

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / One Night Stand / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:29.8k
Nilai: 5
Nama Author: hermawati

Lahir, dan besar, di negara yang terkenal karena budaya tolong menolong terhadap sesama, tanpa sengaja Reina menolong seseorang yang sedang terluka, tepat ketika salju tengah turun, saat dirinya berkunjung ke negara asal ayah kandungnya.

Perbuatan baik, yang nantinya mungkin akan Reina sesali, atau mungkin justru disyukuri.


Karyaku yang kesekian kalinya, Jangan lupa mampir dan tinggalkan jejak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hermawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tendangan Maut

Reina menendang pangkal paha Ryu, begitu lelaki itu mendekatinya, ini adalah bentuk pertahanannya.

Ryu hendak mengangkat kaus yang dikenakannya, benar-benar kurang ajar, bukan hanya itu, Reina mencaci maki lelaki itu, dengan menyebutkan seluruh penghuni kebun binatang.

Ryu meringis kesakitan, kejantanannya terasa ngilu, karena tendangan dari wanita berkaca mata itu.

"Lo jangan macem-macem di mari, ini bukan negara Lo! Di sini Lo hanya orang asing," Reina menatap sinis, lelaki yang tengah meringkuk di lantai.

Dia mendekat lalu mencengkeram jas mahal yang dikenakan Ryu, "Non disturbare me e i miei due figli, altrimenti renderò la tua virilità incapace di resistere ancora a lungo."

Setelahnya Reina berdiri, dia mengelap kedua tangannya dengan serbet yang tersedia di meja, sebagai bentuk penghinaan pada lelaki asing itu.

"Selama ini gue hidup sendiri, gue harus berjuang mati-matian buat anak-anak gue, dengan mudahnya Lo mau ambil mereka, Jangan mimpi, Sialan!" kekesalan yang dia tahan selama ini, ingin Reina keluarkan.

Bukannya tidak bersyukur dengan keberadaan si kembar, tapi sikap lelaki tak tau diri itu, yang membuatnya muak.

"Tapi gue berterima kasih sama Lo, karena Lo, gue punya dua jagoan, seenggaknya di sisa umur gue, gue ada temen, nggak kesepian." Reina berdiri tak jauh dari lelaki yang masih terkapar, seraya memegangi bagian bawahnya.

"So tell your men, release my two sons. Otherwise, I will really trample on your manhood." Reina menyodorkan ponsel yang ada di meja.

Ryu menggeleng, wajahnya memerah menahan sakit, "Mereka juga anakku, Rei!"

Reina berjongkok lagi, lalu menempelkan jarinya ke mulutnya sendiri, "Shut ... Eh brengsek, Lo tuh cuman andil sper* doang, bisa-bisanya sekarang Lo ngomong kayak gini! Nggak tau diri Lo!" persetan, jika lelaki itu tak mengerti bahasanya.

Selama ini, Reina belajar bahasa asal lelaki itu. Dia merasa suatu saat, mereka pasti bertemu, agar dia tak dibodohi seperti dulu.

"Tolong Rei, aku kesakitan, sepertinya punyaku bengkak," keluh Ryu, dia masih meringis kesakitan.

"Malah bagus," Reina menyodorkan ponsel milik Ryu, dan meminta agar kedua putranya dikembalikan.

Ryu menggeleng, tanda menolak. Reina yang terlanjur kesal, berancang-ancang hendak menendang bagian bawah lelaki itu untuk kedua kalinya, "Oke, akan aku hubungi mereka," akhirnya Ryu menyerah, tendangan pertama saja, membuatnya sampai tumbang.

Tak lama pintu terbuka, si kembar diikuti lelaki berbadan kekar, masuk ke ruangan.

"Ingat ya Tuan Ryu, jangan mengusik kami," peringatan terakhir dari Reina, seraya menghentakkan kakinya, tepat di samping paha lelaki yang masih terkapar di lantai.

***

Tak ingin tertangkap lagi Reina segera membereskan barang-barangnya, dan chekout dari hotel tempat mereka menginap.

Dia juga membatalkan tiket pesawat, dan memilih menempuh jalur darat, menuju kampung halaman, di mana Rita berada.

Baru beberapa tahun ini, dia mulai berdamai dengan wanita yang melahirkannya. Setelah apa yang terjadi dulu, saat rumah warisan mendiang Satoshi, dijual tanpa persetujuannya.

Mereka menaiki bus menuju pelabuhan, setelah itu mereka akan menyebrang mengunakan kapal Feri.

"Ma, itu tadi siapa?" tanya Eizen, saat mereka sudah berada di kapal, sedari tadi bocah itu menahan diri untuk bertanya.

"Orang asing," sahut Reina asal.

"Tapi om bule tadi bilang, kalau Kakak Ai, mirip sama Mama dari laki-laki itu," tambah Eizen.

Reina menghela nafas, sepertinya dia harus jujur, tak seharusnya dia menyembunyikan fakta. "Tapi janji dulu, kalau kalian nggak akan marah, dan tinggalin Mama,"

Kedua bocah kembar tak identik itu, mengangguk secara bersamaan. Terlihat raut wajah penasaran mereka.

"Dia Ryu, Papa kandung kalian,"

Tak ada ekspresi berarti dari bocah berambut pirang itu, sementara Eizen justru menganga mendengar pengakuan Reina.

"Mama hanya ingin hidup tenang, seperti sekarang, sementara jika dia dan Mama bersama, pasti hidup akan penuh konflik, kalian tau bukan para lelaki berbadan kekar tadi? Seram bukan?"

"Apa Papa adalah seorang Mafia?" tanya Eizen polos.

Reina menaikan bahunya, "Entahlah, Mama tidak tau, dan tak ingin tau juga,"

"Lali jika dia samperin kita lagi gimana?" Eizen bertanya lagi.

"Kamu benar-benar berisik Eizen, bisakah kamu diam?" akhirnya Aizen angkat bicara, dia mendengus kesal, adiknya terlalu cerewet.

Reina mengelus kepala putra sulungnya, "Nggak apa-apa Ai, kalian berhak tau, asal usul kalian. Tenang saja, Mama nggak marah kok," dia berusaha menenangkannya.

Aizen mengangguk, "Iya Ma, tapi Mama tenang aja, pokoknya kalau dia datang lagi, Ai nggak akan mau ikut dia, dan Ai akan berusaha lindungi Mama," ujarnya bersemangat.

"Ei juga Ma, jadi Mama jangan khawatir ya! Kami akan selalu mengutamakan Mama," kata bocah berambut hitam itu.

Reina memeluk kedua putranya secara bergantian, dia bersyukur, memiliki mereka, yang begitu menyayanginya.

***

Di sisi lain. Ryu berbaring di ranjang hotel yang disewanya, karena saat ini, dia sedang menjalani pemeriksaan, tentang kondisi kejantanannya.

Beruntung, perjalanannya kali ini, dia sedang bersama sahabatnya, sekaligus dokter pribadinya.

"Seberapa kencang tendangan wanita itu, sampai milik mu bengkak seperti ini?" tanya Valentino, mengamati bagian bawah pasiennya.

Ryu sesekali meringis, "Apa milikku masih bisa bangun?" tanyanya.

"Sepertinya masih, tapi lain kali tolong hati-hati, mungkin jika kejadian tadi terulang lagi, mungkin adik kecil mu, tak akan lagi bisa digunakan," jelas Valentino, "Jadi apa benar, wanita itu, yang selama ini kamu cari?" tanyanya.

Ryu berdehem, "Dan dia bersama dengan dua bocah, yang salah satunya mirip sekali dengan mendiang ibuku,"

Valentino melebarkan matanya, "Benarkah? Apa delapan tahun lalu, kamu menidurinya?"

Ryu berdehem lagi, "Wanita itu, adalah penyelamatku. Kamu ingat, aku pernah tertusuk, dan berkat pertolongannya, aku tidak mati." katanya, "Saat itu, tak ada stok pengaman di apartemen, dan aku tak menyangka jika benihku berkembang di rahim wanita itu."

"Dan kamu mendapatkan dua jagoan sekaligus? Wah kamu benar-benar beruntung, setidaknya kekayaan mu tak sia-sia nantinya,"

"Iya, aku senang mengetahui fakta ini, tapi sepertinya jalanku tidak mudah, dia begitu keras kepala,"

Valentino baru saja selesai mengobati pasiennya, "Apa kamu akan menikahinya? Mengingat kamu sudah memiliki dua orang putra,"

"Entahlah, aku belum berpikir ke arah sana."

"Lalu bagaimana dengan tunangan mu?"

"Tolong katakan pada Marko, ajukan pembatalan pertunangan, dan tawarkan kompensasi pada Tuan Abraham,"

"Bukankah kau akan mengalami kerugian cukup besar? Apa tidak sayang?"

Ryu menatap langit-langit kamar hotel yang ditempatinya, "Aku sudah menemukannya, Vale, jadi buat apa aku berhubungan dengan wanita lain,"

Valentino membereskan alat-alat medisnya, "Aku akan mendukung semua pilihan mu,"

"Terima kasih kawan, dan bawa sekalian sampel kedua bocah itu, untuk mencocokan DNA," perintah Ryu.

Valentino mengangguk, dan segera berpamitan pada sahabatnya.

Translate:

#1 Jangan ganggu aku dan kedua putraku, kalau tidak aku akan membuat kejantananmu tidak mampu bertahan lebih lama lagi.

#2 Jadi katakan pada anak buahmu, lepaskan kedua anakku. Kalau tidak, aku akan benar-benar menginjak-injak kejantananmu.

Follow IG Mareeta_88

1
ayudya
😂... nah ryu cari noh ustadz..., biar paham.
ayudya
😂😂😂 kasihan si reina.. gak di izin kan plng.
ayudya
aduh Thor kira² dapat jatah gak si ryu tu
Mareeta: mode maksa, kayak pertama kali, mereka gituan
total 1 replies
LISA
Wah Reina g di ijinkan utk pulg jg
Nadila Nisa
kak herma paling suka ngegantung dan bikin penasaran.. lanjut kak 🥰
Ripah Ajha
hais nanggung kali thor
Mareeta: entar malah nggak lolos sama editor
total 1 replies
ayii
ceritanya menarik....
Mareeta: terima kasih sudah mampir
total 1 replies
FeVey
tuu kan firasatku bener. jangan2 hamil.
waktu itu kan masa subur reina? /Whimper/
Anton Batubara
bagus ceritanya /Good//Good//Good/
Anton Batubara
bagus ceritanya /Good//Good//Good/
LISA
Reina sabar y..pelan² lehermu masih belum sembuh lukanya
ayudya
up nya lama ya Thor, semangat wae lah.
Mareeta: bentar lagi di kerjain, semoga nggak sampai malam udah up
total 1 replies
Ripah Ajha
semangat ya kak, keren karyamu🥰
Nadila Nisa
hadir kak.. karya yg selalu ditunggu2
semangat 💪🏻👍🏻🥰🥰
beybi T.Halim
ceritanya bagus...,cuma up nya gak tentu .,semoga setelah ini Rheina bs mengerti dan memahami klo Ryu benar2 mau bertanggung jawab 👍
ayudya
ayo lah rei sekali² dengar lah kata papa nya anak² kamu biar gak di ganggu lagi.
ayudya
kk nya ryu ada urusan apa sama Reina, mass sama adik sendiri selalu ikut campur.
ayudya
REI keras kepala sekali jangan gitu lah.
ayudya
mengalah demi anak gak apa² toh ryu orang bertanggung jawab.
ayudya
ryu tu serius orang cuma Reina takut aja mengingat bagaimana kk nya ryu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!