Keidupan normal Karina gadis 17 tahun yang baru saja putus cinta seketika berubah, Dengan kedatangan Dion yang merupakan artis terkenal, Yang secara tidak terduga datang kedalam kehidupan Karina, Dion yang telah mempunyai kekasih harus terlibat pernikahan yang terpaksa di lakukan dengan Karina, siapakah yang akan Dion pilih?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lucky One, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pindahan
...****************...
Keesokan akhirnya Karina dan Dion pindah ke rumah mamah Sindy "ya tuhan gue bakal tinggal di rumah mewah ini" Karina masih mengagumi rumah mewah mamah Sindy "Dion, Karina ini kamar kalian" mamah Sindy memperlihatkan kamar yang akan di tempati Karina dam Dion, Dion dan Karina saling menatap satu sama lain
"Apa kita ga bisa pisah kamar aja ya?" tanya Karina mencoba memberi masukan "gak bisa, kalian harus sekamar, biar bisa kasih mamah cucu" ucap mamah Sindy yang terlihat sangat bersemangat. "Apaan sih mah, kita kan masih sekolah" jawab Dion mengeluh "ahhh, bentar lagi juga kalian lulus, ga masalahkan Karina hamil saat kuliah, benar kan Rin" tanya mamah Sindy.
"Gak tau mah, belum kepikiran juga" jawab Sindy karena bingung harus menjawab seperti apa dari pertanyaan mamah Sindy "yaudah, masalah cucu ga perlu di bahas sekarang, kalian istirahat dulu aja di kamar" ucap mamah Sindy tidak mau terlalu menekan Karina.
Dion dan Karina pun membereskan pakaian mereka, Karina yang masih malu dengan kejadian tadi malam, tidak berani menegur Dion, dan mereka hanya saling diam saat membereskan baju.
...****************...
Malam harinya mamah Sindy, Karina dan Dion tengah makan malam, hidangan yang banyak membuat Karina kebingungan "Karina karena kamu adalah keluarga baru di rumah ini, mari kita rayakan malam ini dengan makanan enak, Ayo nak makan yang banyak, biar kamu sehat.
"Ini Karina harus makan yang banyak biar sehat" mamah Sindy mengambilkan makanan yang banyak ke piring Karina "makasih mah" Karina terharu dengan perlakuan mamah Sindy yang di nilai sangat perhatian kepada Karina.
"Dion, pokoknya kamu harus perhatikan Karina, awas aja kalo Karina sakit sampe jadi kurus gini " ucap mamah Sindy mengomeli Dion. "Iya mah" jawab Dion yang tengah fokus dengan makanannya.
...****************...
Setelah makan malam, Karina dan Dion kembali kekamarnya untuk tidur, tetapi mereka bingung mereka harus tidur dimana, karena mereka tidak mungkin tidur satu ranjang "Dion lo mau tidur dimana? tanya Karina "Gue maunya sih di kasur, tapi ntar nyokap gue marah kalo lo tidur di sofa" jawab Dion mengeluh "gue gapapa kok tidur di sofa ga masalah, gue bisa tidur di mana aja" Karina menuju sofa untuk tidur "eh bentar, lo di kasur aja, biar gue yang di sini" Dion membaringkan dirinya di sofa "Yaudah, terserah" Karina merebahkan dirinya di kasur
Saat larut malam, Dion merasa tidak nyaman tidur di soa, Dion terus terbangun karena tidak bisa tidur, akhirnya Dion beranjak dari sofa menuju kasur tempat tidurnya "aduh pasti Karina ngamuk nih kalo gue tidur di sini, bodo amat lah, gue juga ga ngapa ngapain" Dion pun tertidur pulas di atas kasur bersebelahan dengan Karina. Di pagi hari sekitar jam 7 pagi, Karina dan Dion masih tertidur pulas "Karina mengendus" saat membuka matanya, Karina terkejut, karena ada seseorang di samping Karina yaitu dion, dan lebih terkejutnya lagi Karina ternyata memeluk Dion, karena Karina mengira yang di peluknya adalah guling, ternyata itu Dion.
"Eh, lo ngapain di sini" Karina menendang pantat Dion dari ranjang, sehingga membuat dion terjatuh "aduh Karina ngapain sih lo dorong dorong gw, sakit nih pantat gue" Dion terbangun saat terjatuh dari ranjang "sejak kapan lo ada di kasur, Diooon, lo macem macem ya sama gue?" Karina ketakutan menutup badanya dengan selimut.
"Ah lo aja peluk peluk gue, jadi lo yang ngapa ngapain gue Rin" jawab Dion yang masih memegang pantatnya yang masih kesakitan karena di tendang Karina "Dihhh gue kira lo tuh guling, lagian lo ngapain sih tidur di kasur, kan semalem lo tidur di sofa?" tanya Karina kesal "oh gitu, tapi lo nyaman kan peluk peluk gue" Dion menggoda Karina "Tok Tok Tok" suara ketukan pintu "Dion, Karina kalian lagi ngapin sih, masih pagi malah ribut" teriak mamah Sindy.
Mamah sindy mengetuk pintu kamar, karena mendengar keributan "gapapa mah, tadi Karina jatoh dari kasur" jawab Dion masih menggoda Karina "jangan kasar gitu dong mainnya Dion" ujar mamah Sindy sambil tertawa kecil "Apaan sih Dion" Karina memutar bola matanya "cepet kalian siap siap sekolah" ucap mamah Sindy di depan pintu luar kamar "iya mah" jawab Karina.
Karina langsung berlari untuk mandi ke kamar mandi yang ada di dalam kamar, agar tidak di dahului oleh Dion "Karina gue dulu yang mandi" teriak Dion saat Karina tiba tiba lari ke kamar mandi. Akhirnya Dion pun mengalah, dan menunggu sampai Karina selesai mandi, Dion terlihat menyeringai sambil menunggu Karina selesai mandi "Lucu juga dia" Dion memikirkan yang baru saja terjadi antara dirinya dan Karina, Dion belum pernah melihat Karina meluapkan emosinya, karena selama mengenal Karina, Karina selalu bersikap datar dan cuek kepada Dion.
Karina tengah mandi dengan perasaan yang kesal kepada Dion, karena Dion tidak pernah bersikap seperti itu kepada Karina, apalagi menjahili Karina "itu orang kenapa sih" gerutu Karina kesal. Saat Karina selesai mandi, Karina mencari sesuatu yang tidak ia temukan" aduh gue lupa ga bawa handuk" Karina kebingungan harus berbuat apa "terpaksa banget nih gue, minta tolong sama dia" Karina membuka sedikit pintu kamar mandi "Dion, shuttt, Dion" Karina memanggil Dion.
Dion yang tengah fokus dengan ponselnya di sofa menoleh ke arah sumber suara "Kenapa?" tanya Dion, yang melihat Karina memunculkan kepalanya saja dari pintu kamar mandi "tolong ambilin handuk gue dong, gue lupa ga bawa" Karina memohon kepada Dion "sebentar" dion menuju lemari Karina untuk mengambil handuk Karina. Saat mengambil handuk Karina, Dion salah fokus pada suatu foto yang tergeletak di lantai di dekat lemari Karin, , Dion pun mengambil foto tersebut "oh masih di simpen juga fotonya" foto yang tergeletak di lantai tersebut adalah foto Karina dan Ricky semasa pacaran, Dion pun mengambil dan menyimpan foto tersebut di saku celananya.
"Nih handuknya" Dion mengulurkan tangan nya memberikan handuk Karina, Karina mengambil handuknya "Dion lo balik badan dulu" pinta Karina "ngapain gue balik badan?" tanya Dion kebingungan "udah balik badan aja, bawel amat" ujar Karina kesal. Dion pun menurut untuk berbalik badan, tetapi kurang dari 5 detik Dion membalikan badannya lagi. "AAAA Dion, udah gue bilang balik badan" teriak Karina marah, karena Karina hanya memakai handuk yang menutupi bagian dada sampai setengah paha saat menuju walk in closet.
Dion pun terkejut saat melihat tubuh Karina yang hanya berbalut handuk, dion langsung membalikan badanya lagi "ya maaf, gue gak tau" Dion yang ikut malu karena tidak sengaja melihat badan Karina. Karina lari ke walk in closet dan Dion langsung masuk ke kamar mandi.
...****************...
Di meja makan saat sarapan pagi Dion dan karina protes ke mamah Sindy untuk memisahkan kamar mereka
"Mah please Dion sama Karina mau pisah kamar" Dion memohon dengan muka yang menyedihkan "iya mah, Karina rasa Dion dan Karina belum waktunya tinggal sekamar" Karina juga mengeluh
Mamah Sindy berfikir lama "Kalo di pisah, mereka ga bisa cepet akrab, tapi kalo di paksain, takutnya ribut tiap hari yaudah lah gapapa hubungan mereka biar mengalir aja.
"Yaudah, oke kalian boleh pisah kamar, tapi kalian harus berangkat sekolah bareng" ucap mamah Sindy, karena mamah sindy tidak mau menjauhkan Dion dengan Karina. "Tapi mah .... " protes Dion "gak ada tapi tapian, kalo gak setuju, kalian ga boleh pisah kamar" ancam mamah Sindy "yaudah Karina setuju mah" ucap Karina menyetujuinya. Dion melirik ke arah Karina.
...****************...
Dion dan Karina berangkat bersama dengan motor Dion, tapi di pertenghan jalan, Karina meminta Dion untuk berhenti "Dion turunin gue di halte depan" ucap Karina meminta Dion menurunkannya di halte "kenapa turun?" tanya Dion bingung.
"Gue berangkat naik bus aja" ucap Karina turun dari motor Dion "yaudah hati hati" ucap Dion, tidak bisa menahan Karina.
