Perubahan Si Murid Bodoh

...Perubahan Si Murid Bodoh....

Friendly match antara tim Fandy melawan tim Feli dimenangkan oleh Fandy.

"Siapa si Cowok Resek ini?" ujar Felicia penasaran.

"Dia cuma punya pencapaian sebagai player top lokal," ucap Jenni melihat profilnya.

Setelah dilihat histori pertandingannya, ternyata Andi sering dapat tim beban alias dark system.

"Pantas saja dia tidak masuk top global," ucap Jenni sedikit terkekeh geli.

"Ayo kita undang orang ini ke siaran kita nanti," usul Felicia sangat tertarik.

"Ide bagus!" jawab Jenni antusias.

Felicia pun segera mengirim pesan lewat chat dalam game untuk ketemuan dengan Andi.

Tidak lama kemudian, Andi pun datang ke siaran Felicia dan Jenni. Mereka pun mulai berbincang-bincang tentang permainan, strategi, dan pengalaman Andi dalam bermain game.

Dari percakapan itu, Felicia dan Jenni semakin terkesan dengan pengetahuan dan pengalaman Andi dalam bermain game. Mereka pun semakin tertarik untuk mengundangnya lagi ke siaran-siaran selanjutnya.

Dengan mengundang pemain hebat seperti Andi, Felicia dan Jenni berharap dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada para pemain lainnya untuk terus berusaha dan meningkatkan kemampuan mereka dalam bermain game.

"Kebetulan baru reset season," kata Jenni. "Apa kau mau gendong kami?"

"Harusnya aku yang digendong oleh kalian," jawab Andi merendah.

"Andi, kami berhenti menjadi pro player karena skill kami sudah menurun," ungkap Felicia.

"Aku juga enggak begitu hebat kok," jawab Andi terus merendah.

"Enggak apa-apa," jawab Felicia tersenyum.

"Kalau begitu, ayo kita coba saja," ucap Andi yang akhirnya setuju.

Fandy dan satu lagi temannya, Tomi, juga diajak untuk bermain sebagai satu party.

"Wah, kita bertemu tim yang kemarin juara turnamen," ujar Jenni terkejut senang.

"Padahal baru mulai," jawab Felicia antusias.

Para penonton juga terlihat sangat penasaran, ingin melihat kemampuan Andi dalam pertandingan ini.

"Andi, apa kamu gugup?" tanya Jenni khawatir.

"Santai," jawab Andi tampak kalem saja.

Saat pertandingan dimulai, Andi mulai masuk mode serius dan pesonanya menarik perhatian para gadis yang menonton siaran.

...[-5 poin telah digunakan]...

...[-5 poin telah digunakan]...

...[-5 poin telah digunakan]...

...[-5 poin telah digunakan]...

Andi terlihat tidak memberi ampun, menghajar lawannya hingga mereka frustasi.

"Kalian juara turnamen lokal, tapi gagal lolos play off turnamen dunia," gumam Andi kesal.

Sepertinya Andi mendukung tim tersebut, tapi dibuat kecewa karena mereka kalah dari tim luar.

...Victory!...

Tim Andi menang telak, membantai tim tersebut tanpa belas kasih dan ampunan.

"Andi, kamu terlihat marah sekali," singgung Felicia heran melihatnya.

"Aku kecewa sama mereka!" jawab Andi keceplosan.

Andi lupa dirinya sedang dalam siaran dan ternyata pihak manajemen tim itu melihat siarannya.

"Ini dari Pak Eko, CEO tim barusan," ucap Jenni mendapat pesan berbintang.

Andi ternyata dapat undangan ke Gaming House untuk membahas soal game dengan mereka.

"Kalau kamu mau ke sana, kami berdua bisa menemani kamu," ucap Felicia.

"Baiklah," jawab Andi setuju.

Esok harinya, Andi pun berangkat ke GH ditemani dua gadis E sport cantik, Feli dan Jenni.

"Banyak yang menyindir dan menghujat, tapi kamu membuktikan skill kamu kemarin. Jadi, kami pikir mungkin bisa sedikit meminta saran dan masukan dari kamu," ucap Pak Eko saat Andi tiba di GH.

Andi pun mengatakan bahwa tim mereka itu terlalu lambat dalam beradaptasi dengan patch yang baru, terlalu banyak blunder, dan main tanpa tujuan.

"Setelah pembaruan, ada item dan juga emblem baru yang membuat sebagian hero menjadi kuat atau pun sebaliknya," jelas Andi.

Andi pun memberikan saran dan beberapa referensi draft pick yang mungkin bisa mereka gunakan untuk turnamen selanjutnya.

"Masih ada satu turnamen yang menunggu dan tim Anda bisa menggunakannya," ucap Andi.

"Kalian berdua menemukan orang ini dari mana?" tanya Pak Eko yang kagum pada Andi.

Meskipun dia hanya publik atau sekadar pemain top lokal, tapi pengetahuannya setara dengan pelatih tim pro player. Itulah yang membuat Pak Eko merasa sangat kagum dan menerima saran darinya.

"Game itu akan selalu update. Apa nanti kami bisa meminta saran darimu lagi?" tanya Pak Eko.

"Boleh," jawab Andi. "Asal traktir martabak!"

Dan seperti itulah yang mana tim e sport tersebut akhirnya memenang turnamen lagi ke depannya.

...Perubahan Si Murid Bodoh....

"Waktunya membuat lagu lagi," ucap Andi saat melihat band Santi sukses setelah membawakan lagu ciptaannya.

...[Total poin : 15.000]...

Andi melihat poinnya mulai terkumpul banyak lagi, dan sekarang ia bisa menambahnya lagi jika menerima tawaran untuk membantu proyeknya penyanyi debutan baru bernama Sintia.

Sintia telah menjadi juara ajang pencarian bakat dan dia direkrut oleh label yang sama dengan Andi.

"Apa kamu bisa membuatkan lagu untuk Sintia?" tanya Pak Gunawan, ayahnya Santi.

"Boleh," jawab Andi setuju.

Dia sudah melihat beberapa kali penampilannya Sintia saat di kompetisi dan tahu lagu apa yang mungkin akan cocok dibawakannya.

Setelah berdiskusi dengan Pak Gunawan, beberapa hari kemudian Andi bertemu dengan Sintia di studio rekaman milik perusahaan.

"Serius? Apa bocah ini bisa menciptakan lagu yang bagus untukku?" ujar Sintia meremehkan.

"Astaga! Ternyata wajah sama sikap dia berbeda jauh," gumam hati Andi heran.

Dalam cara pencarian bakat, Sintia terlihat polos, baik, dan sopan. Tapi, pas ketemu malah kaya suka merendahkan orang lain dan kasar.

"Dengar dulu lagunya baru kasih pendapat!" ujar Andi terpancing emosi.

"Awas saja kalau lagunya norak!" sahut Sintia terus meragukan dan meremehkan Andi.

Setelah beberapa menit mendengarkan, sikap Sintia langsung berubah 90 derajat.

"A-apa benar kamu yang membuat lagu ini?" tanya Sintia langsung menggenggam tangan Andi dan matanya tampak berbinar-binar.

"K-kau terlalu dekat? Mau aku cium kah?" ucap Andi seraya memonyongkan bibirnya.

Setelah mendapat tamparan, akhirnya Andi fokus lagi membahas lagunya.

Menilai lagu bagus itu kadang sederhana, siapapun akan mulai menyanyikannya setelah mendengarnya. Lagu yang Andi buat mungkin cukup sederhana, tapi ada sesuatu yang membuatnya bikin candu. Itu seperti bumbu atau pemanis. Lagunya akan mudah dinyanyikan dan juga enak didengarkan.

Lagu ini memiliki roh atau jiwa yang membuatnya akan terus bertahan tak lekang oleh waktu.

"Sekarang, ayo coba kamu nyanyikan!" ucap Andi meminta Sintia untuk bersiap bernyanyi.

Sintia segera masuk ke tempat rekaman dan mulai bernyanyi setelah mendengarkannya sekali lagi.

"Penghayatan kamu kurang, Sintia. Coba tambahkan sedikit emosi pada lagu ini, agar lebih terasa dalam hati," ujar Andi memberikan arahan.

Sintia mencoba lagi, kali ini dengan lebih dalam dalam perasaannya. Dan pantaslah ia disebut sebagai seorang penyanyi yang memiliki bakat. Lagunya kian terdengar begitu indah dan menggugah perasaan.

"Sekali lagi!" ujar Andi belum puas.

Sebenarnya, Andi hanya ingin balas dendam saja pada gadis kasar tersebut.

Bersambung.