Perubahan Si Murid Bodoh
"Sayang, aku tahu kamu menyukaiku," ucap Andi tampak sangat senang.
"Itu benar, Sayang. Cium aku!" jawab gadis bernama Melly, teman sekelas pujaan hatinya.
"Dengan senang hati!" ucap Andi seraya mendekatkan bibirnya ke gadis tersebut.
"Hoek!!!" Andi langsung mual karena gadis yang ia cium tiba-tiba berubah menjadi gurunya.
Andi pun langsung tersentak bangun dan kejadian tersebut ternyata hanya mimpi. Namun, gurunya itu tampak sudah ada di dekatnya dan menyilangkan tangannya, sehingga Andi menjadi panik.
"Lagi lagi kau tertidur saat sedang mengikuti jam pelajaran saya!" singgung gurunya tersebut kesal saat Andi akhirnya bangun.
"Kau mimpi apa sampai memonyongkan bibir seperti itu?" tanya gurunya heran.
"Saya baru saja mimpi buruk, yaitu mimpi mencium Bapak," jawab Andi keceplosan.
Sontak semua orang di kelas langsung tertawa keras mendengar hal tersebut.
"Mungkinkah kau sebenarnya menyukai Pak Yuda dari lubuk hatimu?" ejek Fandi, salah satu murid di kelas tersebut.
"Amit-amit!" jawab Andi merasa mual kembali.
"Bisa-bisanya kau bermimpi seperti itu!" ujar gurunya sangat geram. "Cepat berdiri depan kelas!"
"Bunuh saja aku, Tuhan!" gumam Andi sangat malu, terutama pada Melly, gadis pujaan hati yang tadi muncul dalam mimpinya. Ia duduk di sebelah Andi dan terlihat gemetar menahan tawa.
Sudah tertangkap basah ketiduran dalam kelas, mimpinya seperti itu pula.
"Baik!" jawab Andi segera berdiri dari duduknya dan bergegas maju ke depan.
"Kau bukan kaum pelangi, kan?" tanya gurunya jadi merasa sedikit merinding.
"Bukan!" bantah Andi dengan tegas. "Itu hanya sebuah mimpi!"
"Tapi, sebuah mimpi biasanya adalah buah dari apa yang kita pikirkan," singgung gurunya bergidik ngeri.
"Kalau begitu, saya seharusnya mimpi mencekik Bapak karena bawel dan suka menghukum saya!" jawab Andi keceplosan lagi.
Gurunya itu langsung memasang senyum dengan ekspresi sok imut. "Jadi, itu yang kau pikirkan?"
Pada akhirnya, Andi dihukum lari mengitari lapangan sebanyak 17 putaran.
"Aku kacau! Mulut ini tak terkendali saat baru bangun tidur tadi," keluh Andi selesai berlari.
Melly, gadis yang muncul dalam mimpinya, ia datang membawakan minuman.
"Tidak usah ditahan kalau mau tertawa!" singgung Andi saat gadis tersebut gemetar menahan tawa.
"Hahaha! Andi, kok bisa kamu bermimpi seperti itu?" tanya Melly penasaran dan heran.
"Awalnya aku mimpi kita akhirnya jadian. Tapi saat kita bermesraan, tiba-tiba kamu berubah menjadi si guru botak penyok itu!" jelas Andi.
"Jangan panggil Pak Yuda seperti itu, gimana kalau dia sampai mendengarmu?" tegur Melly.
"Benar juga," jawab Andi jadi waspada dan melihat ke sekeliling.
"Lalu, soal hubungan kita. Aku sudah bilang, aku bisa terima kamu jika kamu mendapat nilai bagus dan diterima di Universitas ternama," lanjut Melly.
Ayahnya Melly itu adalah kepala sekolah di sekolah mereka, jadi ia tidak suka pada murid seperti Andi yang punya nilai jelek dan terkenal bandel.
"Nilaiku memang jelek, tapi aku tidak merasa sebagai murid bandel," sanggah Andi.
"Apa kamu lupa kalau kemarin kamu ketahuan tidur juga dalam kelas? Kemudian, kamu kabur entah ke mana saat Pak Yuda sudah membangunkan kamu," singgung Melly.
"Aku kabur karena takut!" jawab Andi. "Si botak itu mengaku sebagai malaikat pencabut nyawa."
Kejadiannya kurang lebih seperti ini...
"Assalamu’alaikum... Anak muda, saya adalah malaikat pencabut nyawa yang diutus untuk menjemput kamu ke neraka," bisik gurunya di telinga Andi yang sedang tidur.
Andi yang bangun dengan kesadarannya belum sepenuhnya kembali, langsung panik dan kabur meninggalkan kelas. Masalahnya, ia sempat memukul kepala botak gurunya tersebut pakai buku.
"Itulah kenapa kau dan Pak Yuda suka dijuluki Tom And Jerry oleh semua orang," ucap Melly yang kembali merasa geli ingin ketawa.
"Daripada malaikat maut, dia lebih terlihat seperti iblis pemakan manusia. Nanti, aku akan membawa palu atau tongkat bisbol untuk persiapan," tutur Andi terlihat sangat dendam pada gurunya.
Sebenarnya, ini cukup aneh. Andi demen tidur di kelas dan gurunya suka mengerjainya. Andi pernah disiram air, dicoret-coret wajahnya, bahkan diolesi balsem sekitar hidungnya saat ia tertidur di kelas.
"Mungkin, Pak guru ingin memberikan efek jera agar kamu berhenti tertidur dalam kelas," jawab Melly.
Bubar sekolah, Andi pulang bareng dengan Melly dan mereka mengobrol seperti biasa.
"Cewek! Mending jalan sama Abang saja, nanti saya kasih jajan!" ujar abang-abang bertatto kaya preman pasar saat Andi dan Melly lewat.
Andi merasa kesal saat mendengar Melly dilecehkan secara verbal oleh pria tersebut.
"Ngajak ribut? Sini by one!" tantang Andi.
"Siapa takut? Mau hero apa?" tanya pria itu setuju menerima tantangan Andi.
Melly yang sempat panik, geleng-geleng kepala karena mereka malah tanding main game.
"Ya ampun! Ternyata kamu adalah top player lokal!" ujar pria tersebut, namanya Roni.
"Ampun suhu!" ucap Roni menyerah.
"Sekarang aku tahu kenapa kamu sering ketiduran di kelas!" ujar Melly menjewer kupingnya Andi.
"Kau pasti sering begadang tiap malam untuk push rank!" tambahnya sambil memelintir daun kupingnya Andi sehingga ia minta ampun.
"Dunia tetap berputar meskipun aku tidak belajar dan gagal lulus ujian," jawab Andi saat Melly telah usai mengomelinya.
"Andi, kau harus pilih. Kau mau pilih aku atau game?" desak Melly.
"Gam-, k-kamu tentunya!" jawab Andi yang malah ingin menjawab game, tapi urung karena Melly kian melotot padanya.
"Kamu itu beneran mau jadi pacarku atau enggak sih?" tanya Melly memasuki mode drama.
"Tentu saja aku mau," jawab Andi tegas.
"Kalau begitu, berhentilah bermain game dan mulai fokus belajar untuk memperbaiki nilaimu!" ujar Melly terus mendesaknya.
Setelah berpisah dengan Melly di persimpangan jalan, Andi mulai berpikir serius.
"Main gak main, sebenarnya otakku saja yang memang bermasalah," keluh Andi.
Justru, Andi bermain game untuk menghilangkan frustasinya yang sulit memahami pelajaran.
"Semua ini gara-gara si guru botak!" ujar Andi seraya menendang sampah minuman kaleng di jalan.
Namun, seekor Anjing tiba-tiba muncul dan ingin menggigitnya. Ternyata, kaleng tadi mengenainya.
"Itu anak kenapa lagi sih?" gumam Melly yang belum jauh dan melihat Andi adu lari dengan anjing.
"Apakah ini karma karena aku menyinggung soal si botak?" pikir Andi yang berlari sekuat tenaga.
Andi pun terjatuh, tersandung orang gila yang sedang rebahan menikmati hidupnya.
"Sial sekali aku hari ini!" keluh Andi yang sempat berguling-guling beberapa meter.
"Tunggu! Apa itu sebuah cincin?" ucap Andi melihat sesuatu saat hendak bangun.
"Saya mencium aroma-aroma aneh di sini," ucap Andi saat memungutnya. Itu bau kotoran.
"Sepertinya cincin ini sudah menemukan tuannya," ucap pria gila yang tiba-tiba ada di dekatnya.
Andi tersentak kaget dan mengambil jarak menjauh karena orang gila itu sangat bau.
"Anak muda, kamu akan memperoleh kekuatan sistem saat memakai cincin ini," ungkap si orang gila dengan ekspresi serius.
"Dasar gila!" gumam Andi, melihat orang gila itu tidak terganggu meski ada anjing menggantung menggigit pantatnya. Itu adalah hewan yang tadi mengejar Andi.
Andi sepenuhnya tidak percaya dengan ucapan pria gila tersebut, tapi ia merasa cincin itu mungkin bisa dijual untuk membeli kouta internet.
"Baiklah, anak muda. Saya harap Anda bisa menjaga baik-baik cincin ini, dan menggunakan kekuatannya untuk kebaikan," ucap si pria gila sebelum pergi.
"Terserah!" ucap Andi tak peduli.
Andi melanjutkan perjalanan pulangnya, si pria gila lanjut rebahan, sementara anjing yang tadi sedang kejang-kejang seperti keracunan.
"Abaikan saja, Andi. Abaikan!" ujar Andi memilih mengabaikan anjing itu karena takut digigit.
Setiba di rumah, Andi langsung masuk ke kamarnya dan mengganti pakaian.
"Coba aku lihat di Toko Online, apa ada cincin yang mirip dengan ini?" ucap Andi membuka aplikasi di ponsel smartphone-nya.
Cincin tersebut adalah cincin perak, terukir gambar naga, dan ada berliannya.
"Sepertinya cincin ini muat di jariku," pikir Andi penasaran ingin memakainya.
...[Ding][Sistem perubahan Aktif]...
"Seriusan?" ujar Andi tak percaya.
Andi pun mencoba mengakses layar yang muncul di udara untuk memastikannya.
"Sepertinya ini nyata!" ujar Andi tampak senang.
Andi teringat dengan ucapan pria gila di jalan tadi, dan tak menyangka bahwa dia tidak berbohong.
"Sekarang aku paham. Sistem ini mengharuskan aku mengumpulkan poin, dan poin itu dapat aku pakai untuk meningkatkan statistik kemampuanku," ucap Andi beberapa menit kemudian.
Sebagai seorang gamer, dia cukup mudah memahami cara kerja sistem tersebut.
...[Poin Anda saat ini : 10 poin]...
"Coba aku pakai 5 poin untuk meningkatkan kekuatan pukulanku," ucap Andi penasaran.
"Rasanya tidak ada yang berubah," gumam Andi bingung.
Andi pun mencoba memukul dinding kamarnya dengan pelan.
"Kya!" teriak adiknya, Alya. Ia sedang berganti baju dan terkejut melihat Andi dari tembok bolong.
Beberapa saat kemudian, orang tua Andi tampak menanyakan apa yang terjadi.
"Aku juga tidak tahu," jawab Andi, ia berusaha mengelak bahwa semua itu adalah ulahnya.
Wajah Andi juga terlihat bengkak, dan terdapat bekas tamparan di kanan kiri pipinya.
"Aku benci kakak!" ujar Alya, masih marah.
"Itu kecelakaan!" jawab Andi berusaha menjelaskan dan meminta maaf.
"Mungkin temboknya sudah rapuh," ucap ayahnya tampak masih menyelidiki dindingnya.
"Kakak pasti sengaja membuat lubang agar bisa mengintipku!" tuduh Alya curiga.
"Sudahlah. Sekarang sudah waktunya makan," ucap ibunya mengalihkan suasana.
Setelah selesai makan, dinding itu akhirnya diperbaiki karena Alya terus mengeluh.
"Ini sungguh luar biasa!" pikir Andi malam harinya.
Hal yang terbayangkan adalah momen dia bisa memukul kepala botak gurunya.
"Tapi sepertinya, aku harus bisa menahan diri deh!" ucap Andi takut dengan dampaknya.
Sepanjang malam, Andi pun begadang lagi untuk mencari tahu lebih lanjut tentang sistem itu.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
🥭
Banyak sekali percakapannya/Facepalm/
2024-10-10
0
Jimmy Avolution
hadir
2024-07-03
0