"Apakah Tuhan sedang tidur? Kenapa laki-laki yang sudah membuat hidup ku hancur, hidup dengan bahagia? Lalu kemana perginya semua doa-doa ku? Jika karma tidak kunjung datang padanya, maka tangan ku sendiri lah yang akan membalas perbuatannya!"
~Anindita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DSP ~ Bab 16
Sesampainya Dita didalam kamar Hanna, Dita langsung duduk di sebelah Hanna. Dia menatap sendu wajah batita yang sedang tertidur pulas itu.
"Kasihan kamu Na, punya orangtua lengkap tapi seperti yatim piatu." cicit Dita sambil mengelus pipi Hanna.
"Seandainya anak aku masih hidup, aku pasti memberikan kasih sayang yang melimpah untuk anak aku. Aku akan menemaninya bermain, menyuapi dia makan, memandikannya, meninabobokannya dan mengajarinya banyak hal. Pokoknya aku harus menjadi orang pertama yang melihat tumbuh kembangnya." cicit Dita lagi.
"Tapi sayangnya si breng.sek itu dan mamanya menghancurkan semuanya." lanjut Dita dengan tatapan penuh dendam.
Enam tahun lalu Dita pernah melahirkan seorang anak perempuan hasil dari hamil di luar nikah. Laki-laki yang menghamilinya menolak menikahi Dita dengan alasan si laki-laki belum punya penghasilan yang mapan serta Mama si laki-laki tidak merestui hubungan mereka.
Laki-laki itu pernah meminta Dita untuk menggugurkan kandungannya, tapi Dita menolak dan tetap mempertahankan kehamilannya. Si laki-laki menerima begitu saja keputusan Dita dan mereka tetap menjalin hubungan walaupun si laki-laki menolak menikahinya.
Disaat usia kandungan tujuh bulan, Mama si laki-laki mengajak Dita ketemuan, alasannya untuk membicarakan soal kehamilan Dita dan hubungan Dita dan si laki-laki ke depannya.
Dita percaya saja. Dia pun bertemu dengan Mama si laki-laki di sebuah vila di Bandung. Dita pergi bersama si laki-laki itu.
Sesampainya Dita di vila itu, Dita disambut dengan hangat oleh Mama si laki-laki bahkan banyak sekali makanan di meja makan yang di hidangkan untuk menyambut kedatangan Dita. Melihat perlakuan Mama si laki-laki yang baik padanya, membuat Dita tidak punya kecurigaan apapun pada si laki-laki dan Mamanya.
Ternyata Dita salah. Semua perlakuan baik Mama si laki-laki itu hanya tipu muslihat Mama si laki-laki agar Dita masuk perangkap ibu dan anak itu. Saat sedang makan, ternyata Mama si laki-laki mencampurkan obat induksi. Obat yang biasa digunakan tim medis untuk mempercepat pembukaan pada ibu yang mau melahirkan.
Obat yang dimasukkan Mama si laki-laki tergolong dosis tinggi, jadi dalam waktu sepuluh menit setelah obat itu masuk kedalam tubuh Dita, Dita langsung merasakan kontraksi hebat dalam perutnya.
Karena semua sudah direncanakan Mama si laki-laki, jadi saat melihat Dita kontraksi, ibu dan anak itu langsung menggotong Dita ke dalam kamar. Setelah membaringkan Dita, si laki-laki dan Mamanya langsung mengikat tangan dan kaki Dita. Tangan Dita diikat dikepala ranjang sedangkan kaki-nya diikat di kaki ranjang dengan posisi terbuka.
Setelah mengikat Dita, si laki-laki dan Mamanya keluar dari dalam kamar dan mengunci pintu dari luar. Membiarkan Dita teriak-teriak kesakitan di dalam.
Kemudian Mama si laki-laki menyuruh supirnya untuk menjemput dukun beranak yang sebelumnya sudah mereka datangi dan sudah sepakat untuk mengerjakan pekerjaan kotor ini.
Setelah hampir enam jam Dita meraung-raung kesakitan, akhirnya Dita melahirkan bayi perempuan yang sangat cantik dalam keadaan masih hidup. Kulitnya putih bersih, rambutnya tebal dan hidungnya mancung, sangat mirip dengan si laki-laki.
Sedangkan Dita, setelah beberapa menit melahirkan dia langsung pingsan dan baru terbangun keesokan harinya, itupun saat dia terbangun dia sudah berada di rumah sakit dan tidak ada si laki-laki dan mamanya yang menemaninya.
Saat dia sadar, tak lama bidan masuk membawa seorang bayi perempuan yang sudah tidak bernyawa. Bidan itu mengatakan kalau bayi Dita telah meninggal setengah jam yang lalu karena ada kelainan pada jantungnya.
Dita hanya bisa menangis histeris melihat bayi yang dilahirkan secara paksa itu sudah tidak bernyawa. Sambil menangis, Dita mengambil bayi itu dari bidan dan memeluknya erat-erat.
💋💋💋
Bersambung...
kalau dia mau ketemu istri nya izin kan saja aagar smua cepat selesai
menghadapi wanita bejat hrs dg kekersan .karena mereka sdh tidak punya harga diri dan malu
justru dg ada nya anak diantara bapak dan ibu nya akan tambah hangat bekeluarga 😁😁