NovelToon NovelToon
Our Love Journey

Our Love Journey

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:627
Nilai: 5
Nama Author: Renjana

Membahagiakan memiliki sahabat yang baik dan seorang crush yang sangat perhatian. Tapi dibalik itu semua, perjalanan cinta tak selalu bahagia. Masa lalu yang belum usai menjadi ujian disaat mereka memutuskan ke jenjang yang serius.
Masa lalu yang hadir diantara mereka, juga cobaan yang silih berganti. Akankah mereka bisa mengatasi dan melaluinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Renjana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

Naja mengajaknya makan siang di kantornya! Sungguh sesuatu yang mencengangkan bagi Verlie. Dia tak pernah tahu apa pekerjaan yang dilakukan Naja dan teman-temannya sehingga mereka bisa menghamburkan banyak uang untuk dirinya. Mereka juga bisa sesuka hati libur. Sungguh penasaran tapi Verlie tak mau mencari tahu karena baginya teman ya teman tidak harus dinilai dari materi atau pekerjaannya. Selagi mereka orang yang baik tidak ada alasan untuk menolak pertemanan.

Hari itu setelah jam kuliah usai, Verlie dijemput oleh Kefin. Mereka segera ke kantor Naja.

"Apa tidak masalah kalau aku ada di sana? Apa tidak mengganggu karyawan lain?" tanya Verlie.

"Tidak, percayalah!" ucap Kefin sambil tersenyum. Terlihat manis.

"Aku sedikit gugup, apa penampilanku wajar?" tanya Verlie, Kefin tertawa lebar.

"Yang tidak wajar kalau kamu ke kantor Naja dengan Naked! Itu baru aneh!" kata Kefij sambil tertawa.

"Aku takut tidak pantas!"

"Pakaianmu sudah oke, bawa santai saja," ucap Kefin menenangkan. Meski begitu Verlie masih terlihat gugup. Entah kenapa Naja selalu melakukan suatu hal tanpa mengkonfirmasi dulu. Ia selalu memutuskan segalanya sendiri dan mendadak.

Sesampainya di kantor Naja, mereka berjalan menyusuri lobi dan naik lift ke atas menuju ruang kantor Naja. Banyak yang melirik dirinya yang datang bersama Kefin, kembali meruntuhkan rasa percaya dirinya. Kefin dengan gaya santai tapi ganteng. Dirinya? Aaahhhh tak lebih dari mahasiswa, kucel, dengan bintik keringat di dahi dan hidungnya. Ia meraih tisu dan membersihkan wajahnya.

Pintu lift berdenting tanda mereka telah sampai. Kefin keluar diikuti oleh Verlie. Semua mata memandang ke mereka saat berjalan menuju ruangan Naja di ujung. Tanpa mengetuk pintu Kefin membuka pintu. Naja mendongak dari laporan di mejanya, tersenyum samar.

"Tadaaaaaa...." Kefin mengulurkan tangan ke arah pintu lalu perlahan Verlie masuk.

"Masuklah!" kata Naja. Verlie masuk tapi tidak dengan Kefin.

"Kamu mau pergi?" tanya Verlie.

"Iya, aku ada urusan sebentar. Masuklah, temani Naja," ucapnya.

"Tapi...."

"Masuklah! Aku buru-buru! Bye!" Kefin melambai lalu menutup pintu di belakang Verlie. Verlie menarik napas dan menghembuskannya. Verlie berjalan ke meja Naja dan duduk di hadapannya.

"Kamu manggil aku?" tanya Verlie.

"Hmm..." ucap Naja sambil mengamati laporan di mejanya tanpa bicara sepatah katapun. Verlie kembali memilih diam dan memperhatikan di sekitarnya. Di belakang Naja terlihat foto dirinya dan keluarganya. Di sudut ruangan ada tanaman hidup. Beberapa lukisan juga mengisi dinding yang bernuansa cream. Ada sofa untuk penerima tamu dan satu pintu entah untuk ruangan apa.

"Kamu sudah lapar?" tanyanya tanpa mengalihkan pandangan dari laporannya.

"Belum terlalu," jawab Verlie. Naja menutup laporan dan meletakkannya di sudut meja. Ia berdiri dan berjalan memutar. Ia berdiri di belakang Verlie dan memegang kedua bahunya.

"Apa kamu terpaksa kesini?" tanyanya sambim sedikit menunduk. Verlie menggeleng.

"Lalu kenapa kamu seperti takut padaku atau kantor ini?" tanyanya.

"Aku hanya malu kesini tanpa persiapan," ucap Verlie, Naja tersenyum.

"Kamu mau mempersiapkan apa hmmmm?" tanyanya memutar kursi Verlie hingga gadis itu duduk menghadapnya.

"Aku..."

"Sudahlah, aku sengaja membawamu ke sini. Ingat permintaanku tentang menjadi pacar pura-pura?" tanya Naja sambil duduk di kursi samping Verlie.

"Aku ingat, lalu bagaimana?" tanya Verlie.

"Mulailah menjadi pacarku," ucap Naja menatapnya tajam membuat Verlie takut menatap Naja.

"Begitu... Kenapa tidak bilang dari awal? Aku bisa persiapkan diri ke sini dengan beberapa pakaian terbaik," kata Verlie.

"Pakaianmu semuanya celana jeans, ayo ku tunjukkan!" Naja menarik tangan Verlie mengajaknya ke satu pintu yang diperhatikan oleh Verlie tadi.

"Kamu mau membawaku kemana?"

"Kamar!"

"Apaaa? Kamu mau membawamu ke kamar? Kamu mau berbuat mesum!" kata Verlie sambil menarik tangannya dari cengkeraman tangan Naja. Naja memutar bola matanya.

"Ikut saja!" ucapnya.

"Tidak mau!" Verlie memberontak. Karena kesal, Naja menggendong Verlie dengan mengangkat gadis itu ke pundaknya seperti memikul karung.

"Tinggal ikut saja, kenapa harus dengan paksaan sih!" ucap Naja.

"Turunkan aku! Dasar mesum!" ucap Verlie memukul punggung Naja. Saat masuk ke kamar ia menjatuhkan tubuh gadis itu di ranjang. Verlie segera menjauh dari Naja.

"Ck... Aku mesum?" Naja menunjukkan senyum smirknya, membuat Verlie ketakutan dan memegang bantal di depannya untuk menutupi tubuhnya. Naja merangkak mendekatinya. Wajah mereka juga semakin dekat. Verlie megeratkan pegangannya pada bantal di dadanya. Ia takut Naja nekat mendekatinya dan memaksanya untuk tidur. Pikiran Verlie sudah kacau dan itu membuatnya semakin menggigil ketakutan.

Naja sampai di hadapannya. Ia bisa merasakan napas pria itu mengenai pipinya. Verlie tetap memejamkan matanya tak mau melihat Naja.

Tuk!

"Auuuu... Sakit!" Verlie mengusap dahinya yang di ketuk Naja.

"Kenapa menutup matamu?" tanya Naja.

"Please Ja, menjauhlah! Aku tidak mau!" ucap Verlie. Naja memiringkan kepalanya.

"Tidak mau apa?" tanya Naja.

"Ya itu... Aku belum siap! Aku pikir aku akan menikah dengan seseorang yang aku cinta, baru aku akan melakukan hal itu," ucap Verlie.

"Hal itu apa?" tanya Naja.

"Yaaaa itu,"

"Apa?" tanya Naja.

"Aisss... Kau ini! Di ranjang!" ucap Verlie.

"Bukankah sekarang kita di ranjang?" tanya Naja. Verlie menyadari sekitarnya dan menyembunyikan wajahnya di balik bantal.

"Menjauhlah!"

"Tidak mau!" ucap Verlie.

"Singkirkan bantalnya Verlie!" perintahnya.

"Tidak!"

"Ck! Kamu membuatku hilang kesabaran!" ucap Naja.

"Please Ja... Aku tidak mau!" ucap Verlie yang hampir menangis.

"Harus mau! Bukankah kamu setuju untuk menjadi pacar pura-puraku?" tanya Naja.

"Tidak harus di ranjang!" teriak Verlie. Naja menggaruk telinganya yang tidak gatal.

"Apa aku harus membantingmu ke lantai?" tanyanya.

"Kamu memang jahat ternyata!" ujar Verlie.

"Kenapa semua yang kulakukan serba salah!" Naja berkata dengan kesal.

"Tentu saja salah!" ucap Verlie. Dengan sisa kesabarannya, Naja segera meraih bantal yang ada di pelukan Verlie lalu menarik gadis itu sampai ia turun dari ranjang. Hampir terjatuh tapi Naja dengan cepat menahannya. Verlie melihat ke sekeliling dan merasa aneh, Naja justru membawanya menjauhi ranjang.

Naja menghentikan langkahnya diikuti oleh Vsrlie yang menabrak punggungnya. Pikiran Verlie kembali melanglang.

'Apa dia akan melakukannya di kamar mandi?' batin Verlie kembali ketakutan. Naja menggeser pintu di depannya ternyata rolling door. Verlie mengintip dan bernapas lega. Ternyata itu hanya lemari.

Naja berpikir sambil melihat pakaian di dalamnya lalu tersenyum. Ia menarik Verlie dan kembali membawa gadis itu ke pintu lainnya ternyata itu adalah kamar mandi.

Verlie menatap Naja dengan wajah memelas agar pria itu tidak melakukan hal buruk padanya. Naja hanya tersenyum sambil menarik tangan Verlie agar gadis itu mau masuk ke kamar mandi.

Verlie sekuat tenaga menahan dirinya agar tidak masuk ke kamar mandi. Sayangnya tenaganya tidak cukup kuat hingga ia masuk ke kamar mandi dan naas lantai itu licin dan Verlie langsung terjatuh. Naja yang tangannya memegang Verlie juga kehilangan keseimbangan.

Apa kalian berpikir mereka jatuh sambil tidak sengaja saling berciuman? Pikiran kalian terlalu jauh berkelana...😄

Mereka....

Bersembeng yaaaaaa...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!