NovelToon NovelToon
Cakar Garuda

Cakar Garuda

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kehidupan Tentara / Keluarga / Romansa
Popularitas:124.7k
Nilai: 4.6
Nama Author: NaraY

Mungkin benar kata pepatah. Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.

Cinta memang terkadang hadir tanpa di rencanakan bahkan kita manusia tidak bisa memilih pada siapa kita jatuh cinta. Termasuk pada gadis kecil yang sama sekali tidak pernah ia sangka menjadi akan menjadi jodohnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Kangen junior

"Cepat katakan, Saraaass..!!!!!!!"

Saras menangis meraung-raung nampak ketakutan dengan bentakan Bang Farial.

"Jangan marah.. jangan marah.. Saras pusing..!!" Ucapnya manja kemudian bersandar memeluk Bang Farial. "Saras hamil, Bang..!!"

"Astaghfirullah..!!" Bang Farial mengusap wajahnya. Mau tidak mau dirinya berusaha menekan emosi karena tidak ingin terjadi sesuatu pada Saras dan kandungannya. "Abang bukan permasalahkan nominal yang kau pakai. Abang hanya ingin tau, kau pergunakan apa saja uang itu, sebab semua yang kau keluarkan cukup besar. Tolong lah, sayang.. Abang bekerja keras juga untuk kalian. Kalau kau keluarkan uang untuk hal yang tidak berguna, jelas Abang kecewa."

"Iya, Bang. Maaf ya..!!"

"Janji ini untuk yang terakhir kali ya..!!"

"Iya, Saras janji." Ucap Saras tegas.

\=\=\=

Bang Arbath usai melaksanakan upacara tradisi kenaikan pangkat. Memakai seragam kebesaran PDHL Matra, hari ini pangkat nya pun resmi menjadi seorang Kapten.

Di saat para anggota tersenyum bahagia dengan pasangan masing-masing, hanya dirinya sendiri yang tidak membawa pasangan, hanya rekan prajurit bujangan saja yang seakan senasib sepenanggungan dengannya.

Karena Bang Arbath menjabat sebagai seorang Danki, tentu saja dirinya yang melaksanakan tradisi untuk para anggotanya yang hari ini melaksanakan kenaikan pangkat.

Satu persatu Bang Arbath 'memandikan' para anggota yang menjalani kenaikan pangkat hingga pada anggota yang terakhir.

"Sekali lagi selamat bagi yang sudah menjalani kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, semoga setelah ini.. kita semua bisa menjadi pribadi yang lebih bijak, lebih amanah dalam segala hal dan bisa menjadi contoh, panutan di masyarakat..!!" Ucap Bang Arbath mengakhiri acara hari ini karena dirinya sudah mulai merasa lelah.

Sebenarnya bukan fisiknya yang lelah namun hatinya terlalu penuh dengan banyaknya pikiran yang semrawut berlalu lalang di dalam otaknya. Dengan langkah berat, Bang Arbath berjalan menuju tenda tempat para anggota kompi melaksanakan acara syukuran sederhana atas berkah kenaikan pangkat hari ini.

Belum sampai langkahnya tiba di tenda, Bang Arbath terpaku melihat Dindra sedang tersenyum menyapa beberapa istri anggota disana di samping luar tenda. Sebegitu terpananya, Bang Arbath sampai tidak bisa berkata-kata.

"Ijin, Danki.. Ibu sudah tiba pagi ini..!!" Lapor Prada Amri yang ikut kepindahan bersamanya di Kompi penyerang.

Merasa ada yang menatapnya, Dindra pun menoleh dan melihat Bang Arbath sedang menatapnya. Keduanya saling pandang hingga akhirnya Bang Arbath tersadar dan sosok Dindra benar-benar nyata di depan matanya.

Langkah Bang Arbath setengah berlari, seakan tak peduli dengan sekitar, Bang Arbath memeluk Dindra dengan erat.

"Sungguhkah apa yang saya lihat??? Saya setengah mati merindukanmu, sampai rasanya saya tidak kuat disini sendiri..!!" Begitu eratnya Bang Arbath memeluk Dindra, tangan itu sampai mengusap di sana sini seolah takut untuk berpisah lagi. Tetes air matanya menitik di pipi. Bibirnya sudah ingin mengecup kening Dindra, tapi akhirnya ia mengurungkan niatnya dan berusaha keras untuk menahan diri.

"Papa ijinkan Dindra disini, sebentar saja..!!" Jawab Dindra.

"Usia kanduganmu sudah sembilan bulan, kenapa ikut penerbangan?? Bahaya, dek..!!" Kata Bang Arbath sambil mengusap perut besar Dindra.

"Sudah cek ke dokter, katanya nggak apa-apa."

"Tetap saja bahaya, saya tidak mau ambil resiko apapun.. dimana Papa??" Tanya Bang Arbath.

"Tidak ikut, Papa banyak pekerjaan."

"Astaghfirullah hal adzim, kau naik pesawat sendiri??? Bagaimana kalau anak saya brojol di jalan???????" Pekik Bang Arbath tidak sanggup membayangkan yang tidak-tidak.

Bang Arbath pun menyadari kelakuannya yang sudah 'diluar batas'. Ia segera melepaskan pelukannya dan bersikap sewajarnya. Bang Arbath dan Dindra saling memalingkan wajah dengan salah tingkah. Bahkan wajah Pak Danki sampai memerah seperti kepiting rebus saking gugupnya di hadapan calon istri tercinta.

Para anggota yang melihat akhirnya ikut menjadi gemas melihat tingkah Danki yang seperti pria baru saja kasmaran padahal mereka tau Danki sudah pernah menikah sebelumnya.

"Apa yang kalian lihat, kembali pada tugas masing-masing. Yang ingin ganti pakaian, silakan ganti pakaian dulu..!!" Perintah Bang Arbath yang masih bisa bersikap cool padahal di dalam hatinya sudah meledak-ledak.

"Om Ar.. ada air minum hangat nggak?" Tanya Dindra sambil meringis seolah menahan sakit.

"Ada, saya ambilkan sebentar..!!"

Baru saja Bang Arbath akan melangkah, Prada Amri sudah sigap bertindak dan langsung menyiapkan air hangat untuk Dindra.

Bang Arbath segera mengangsurkan air minum untuk Dindra. "Kau pasti lelah sekali, dek. Saya antar istirahat di rumah ya..!! Nanti saya bisa tidur di barak sama 'anak-anak'."

Dindra menggeleng sampai kemudian meremas lengan seragam Bang Arbath.

"Sakitnya sudah dari saat pesawat take off, Dindra tidak tau.. rasanya paha Dindra basah terus." Kata Dindra dengan polosnya.

Seketika mata Bang Arbath membulat besar. Refleks tangannya masuk ke dalam dress Dindra sampai Dindra terpaksa menepaknya.

plaaaakk..

"Astagaaa..!!" Bang Arbath menarik lagi tangan nya saat Dindra memelototi nya tapi ia tidak peduli akan hal itu. Benar saja, tangan Bang Arbath sudah basah, ia pun mencium aromanya yang manis.

Saat itu Dindra semakin meremas lengan Bang Arbath. Pinggangnya pun terasa mau patah.

Dilema Bang Arbath semakin menjadi, tidak ada istri anggota yang berprofesi sebagai tenaga medis dan Bang Arbath tidak ingin Dindra di tangani secara 'tradisional'.

"Siapkan mobil, antar saya pulang lalu segera kau hubungi team medis di kota agar segera jalan kesini..!!" Perintah Bang Arbath pada Prada Amri kemudian menggendong Dindra.

"Tidak ke rumah sakit kota, Bang?" Tanya Letnan Guritno.

"Lahir di jalan malah Abang yang jantungan, Rit..!!" Jawab Bang Arbath.

:

Dindra sudah gelisah meronta-ronta. Di bantu beberapa ibu-ibu yang menyiapkan air panas dan beberapa pakaian serta perlengkapan bayi, mereka turut membantu Danki yang akan mengupayakan persalinan Dindra.

"Jangan di angkat pinggulnya, dek..!! Saya tidak ada peralatan lengkap kalau sampai ada robekan..!!" Kata Bang Arbath cemas sembari menekan pinggul Dindra yang sejak tadi terus terangkat.

"Om jangan disana..!!"

"Kalau saya tidak duduk disini lantas mau dimana??? Saya yang bantu kamu sekarang." Jawab Bang Arbath.

"Tunggu team medis saja, Om. Nanti Om malah salah penanganan." Tolak Dindra meskipun dirinya sesekali masih mengerang kesakitan.

"Mereka belum sampai saja, anak ku sudah lahir. Bagaimana kau ini..!!" Gerutu Bang Arbath sembari terus mengajak Dindra bicara. "Ayo cepat, tarik nafas dalam-dalam lalu buang perlahan..!!"

Dindra pun bisa mengikutinya. Bang Arbath memercing ngeri tapi tetap berusaha untuk tetap tenang meskipun sebenarnya jantungnya nyaris melompat dari raga. Tangan Bang Arbath sedikit menekan tubuh Dindra.

"Sekali lagi ndhuk, tarik nafas.. buang perlahan..!!!"

"Aacchh..!!" Pekik kecil Dindra tak menyadari ada sosok kecil yang keluar dari 'pintu'.

"Alhamdulillah.." secepat mungkin Bang Arbath menangani bayinya lalu menyerahkannya pada ibu-ibu yang ada disana.

Perjuangan Bang Arbath masih berlanjut, ia menangani Dindra yang 'belum tuntas' dengan persalinannya. Dindra yang masih merasakan sakit hanya bisa meronta-ronta dengan gelisah.

"Sabaar.. sabaaarr sedikit lagi..!! Bang Arbath menjepit sesuatu menggunakan dua jarinya dengan hati-hati hingga sesuatu kembali keluar dari tubuh Dindra. "Alhamdulillah.. sudah selesai, nanti biar di bereskan petugas kesehatan."

Bang Arbath melihat kedua tangannya yang masih berlumuran darah. Matanya pun kembali berkaca-kaca. "Selamat, kau memang ibu yang luar biasa."

Dindra pun ikut berkaca-kaca menatap wajah Bang Arbath. "Om Ar juga Papa yang hebat. Sepertinya si junior tidak mau jauh dari Papanya sampai minta lahir di tangani Papanya sendiri." Kata Dindra.

"Anak siapa dulu??" Bang Arbath tersenyum tipis sembari memainkan alisnya.

"Jawab Ar, perempuan mana yang membuat kamu membangunkan Papa di malam buta????" Teriak seseorang di seberang sana.

"Kalau kau tidak jawab, Mama pulang dan menamparmu..!!" Pekik seseorang lagi.

"Nanti saja ngomelnya, anak ku baru lahir..!!" Bisik Bang Arbath kemudian menarik sesuatu dari telinganya kemudian mematikan sepihak.

"Om bicara dengan siapa?" Tanya Dindra penasaran.

"Opanya junior, dokter kandungan yang gayanya nggak banget dan Omanya yang suaranya seperti petasan banting, pemilik klinik kesehatan tapi selalu nempel kemanapun Opa pergi." Jawab Bang Arbath kemudian bergegas mencuci tangan.

.

.

.

.

1
nue21
Luar biasa
nue21
puyeng aku thor/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
nue21
kan ketahuan kelakuan saras ga benar. rial rial. kau buang berlian kau pungut kerikil
nue21
saras banyak mau ny. lama" kayanya farial pusing tujuhkeliling
nue21
kurang asem si rial itu anak mu oy
nue21
adudu...hhhhhhhhhh
nue21
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🍁𝕯𝖍𝖎𝖙𝖆❣️❀∂я💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
aku suka ceritanya kak Nara apalagi yang berbau tentang tentara/polisi
Ati Rohayati
Luar biasa
Nabil abshor
tubagus nagapasa
Nabil abshor
😅😅😅 harimau i',,,
Nining Dwi Astuti
mungkin Dindra di srh cerai sm papa Ricky karena ternyata bang arbath itu "pemakai sm pengedar" bs jd papa Ricky ngerasa bersalah bt yg kedua kali ttg menantuY, g sabar nunggu kelanjutannya
Maysuri
mantap ad cerita baru....
Fitria Syafei
siap KK 👌 terimakasih KK 😘😍
Debby Yanti
lanjut mbak Nara semangatt selaluu/Kiss//Kiss/
Mika Saja
mba Nara ini blm ending nya kan.....msh Ngantung nih.....blm rela jg klo tb2 end aja🤭
dyah EkaPratiwi
Ditunggu bonchap ya kak
siti muhlihah
smngaat mba nara🥰🥰
Denis blora
apapun yg terjadi jgn pisahkan bang Ar dan dindra ya kak Nara .
nih pasti kisah naga dan bang Dalu.
💪💪👍👍♥️
Ayu FazRina Satiasari
kak naraaa aaa jangan berakhir ..masih penasaran dg cerita bg Nevac dg Diandra kmna bang Arbath???penasaaaraannn🥲🥲😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!