Ketika Permohonan Bumi Di Kabulkan

Bumi memiliki kemampuan supranatural yang luar biasa, manusia tidak ada yang bisa mengalahkan kekuatan bumi, termasuk juga dengan iblis dan makhluk halus lainnya.

Bumi tidak percaya dengan apa yang dikatakan manusia yang sekarang ada di hadapannya, bumi menganggap semua manusia itu munafik dan pendosa besar, kecuali manusia pilihan tuhan terdahulu.

Bumi mencoba melihat isi pikiran manusia yang ada dihadapannya tersebut, bumi masuk ke dalam pikiran manusia itu semakin dalam, dalam, dan dalam, hingga dia menemukan fakta yang mengujutkan.

….

“Kamu, kenapa kamu melakukan itu, wahai manusia pilihan tuhan?” Tanya bumi dengan nada suara lembut.

“Apa maksudmu, aku tidak mengerti.” Jawabku.

“Aku telah masuk ke dalam isi pikiranmu, kenapa kamu berbuat kebenaran, kenapa kamu berusaha memperbaiki diriku dan mengorbankan kehidupanmu sendiri.” Ucap sang bumi dengan nada suara lembut.

“Karena aku percaya tuhan itu ada, karena aku tahu jika aku membuat kerusakan di bumi, tuhan akan marah padaku, dan aku tidak mau tunduk di bawa pemerintahan atau atasan yang munafik, dan pendusta.” Ucapku dengan tegas.

Bumi terdiam sejenak, memikirkan ucapanku. Akhirnya tanpa harus membuktikan apapun, bumi sudah masuk ke dalam pikiranku dan mencari buktinya sendiri.

“Aku sudah lama mengamati manusia, tapi manusia selalu kalah dan tunduk kepada uang, jabatan, dan kekuasaan, tanpa memperdulikan perasaanku. Mereka merusak diriku, mereka membunuh satu sama lain, dan mereka selalu mengkhianati tuhanku. Aku tidak bisa menerima semua itu, tapi tuhanku selalu melarangku untuk membinasakan kalian semua. Karena masih ada orang yang tulus menyembahnya.” Ucap sang bumi, terdengar sedih.

Aku tidak bisa manampik hal tersebut. Hanya sedikit orang baik di dunia ini, bahkan ada orang baik yang terpaksa berubah karena tuntutan pekerjaan, sehingga mereka menerima aturan tercela yang menentang ketetapan tuhan.

Banyak orang baik di anggap sok suci, sedangkan orang jahat di bela karena orang itu berpangkat, dan ada orang yang tidak bersalah menjadi bersalah karena kemiskinan mereka.

“Wahai manusia, maafkan aku telah membuatmu terluka, aku sangat menyesal untuk itu.” Ucap sang bumi.

Sebuah tanaman menjalar ketubuhku dan memilit ke pergelangan kaki ku. Aku merasakan energi ku telah kembali, tidak bahkan energi yang sangan besar mengalir di tubuhku.

“Wahai manusia pilihan tuhan, terima kasih sudah menyakinkanku tentang kebenaran yang tidak aku ketahui karena rasa benciku kepada umat manusia, aku telah salah menilai semua umat manusia. Aku berharap, kamu bisa menyelamatkan manusia yang berhati mulia sepertimu dari amukanku.” Ucap sang bumi dengan suara lembut.

aku hanya bisa terdiam dan mendengar bumi berbicara, akhirnya bumi mempercaiku, aku tidak akan menyianyikan kepercayaan ini, bumi juga telah memberikanku hadiah berupa energi yang sangat besar padaku.

Tanaman yang melilit kaki ku tersebut sekarang menjalar ke keningku, dan seketika aku pingsan dan tak sadarkan diri.

“Bos, bos, bossss.” Teriak Yuven.

Aku terbangun dan aku sudah berada di dalam kamarku, aku melihat kesekelilingku, teman – temanku memandangku, mereka terlihat sangat khawatir.

“Boss, minum ini dulu.” Ucap Yuven sambil membantuku duduk dan minum air hangat.

Aku langsung minum minuman yang diberikan Yuven, entah mengapa badanku pegal – pegal, padahal aku hanya beberapa jam berbicara dengan bumi.

“Bos, saya kan sudah pernah bilang kalau mau berpergian bilang pada saya, supaya saya bisa temenin bos, tapi sepertinya bos sudah tidak percaya lagi sama saya ya.” Ucap Yuven yang seketika murung.

“Kamu ngomong apa sih Yuven, orang aku gak kemana – mana kok.” Ucapku

Bertemu dengan bumi seperti nyata, tapi ternyata hanya mimpi, buktinya aku terbangun dari tidurku dan posisiku masih di dalam kamar.

“Gak kemana – mana bagaimana, bos pergi selama tiga hari, pulang – pulang malah tidur di halaman, untung saja saya lihat ketika pulang mencari bos.” Ucap Yuven.

Ternyata pertemuanku dengan bumi bukanlah mimpi, lalu bagaimana bisa aku sampai ke tempat itu, aku juga tidak tahu tempat itu berada dimana, ini membuatku sangat bingung. Apa aku secara tidak sadar memakai kemampuanku dan datang ke tempat itu?

Yang lain hanya terdiam, lalu Yuven membawakan makanan untukku, berarti selama 3 hari aku tidak makan, tapi aku tidak merasa lapar sama sekali, karena aku tahunya habis selesai berpesta, aku langsung tidur di kamar.

Yuven menyuruhku untuk makan dulu, dia sudah menyiapkan makan untukku. Sekilas aku melihat Rey, dari raut wajahnya, dia seperti ingin mengatakan sesuatu padaku. Selesai makan, hanya ada aku dan Yuven di kamarku, lalu dia mulai mengintrogasiku.

“Bos, selama tiga hari ini bos dari mana saja? Saya dan yang lain sangat khawatir dengan bos, mana bos tidak bawa hp lagi.” Ucap Yuven bicara dengan lembut padaku.

“Aku juga gak tau ven, aku aja bingung pas kamu bilang kalau aku pergi dari rumah selama 3 hari.” Ucapku.

“Sepertinya bos harus di pasang gps agar kami dengan mudah melacak keberadaan bos jika hilang lagi.” Ucap Yuven.

“Hahaha, ada – ada saja kamu ini Yuven, sudah lupakan saja, yang penting aku sudah kembali. Lalu selain mencariku, apa saja yang kalian lakuka?” Tanyaku.

“Kami mencari bos, sekaligus mencari manusia pilihan tuhan yang lainnya, tapi kami belum menemukannya.” Ucap Yuven.

“Kalian tidak latihan?” Tanyaku.

“Kami hanya latihan fisik saja bos.” Ucap Yuven.

Aku merasa tidak enak dengan yang lainnya, karena aku menyembunyikan sesuatu yang sangat penting, tapi aku tidak ada pilihan, aku hanya bisa menunggu malaikat itu datang lagi dan memberi kabar baik untukku.

Setelah aku dan Yuven berbincang, Rey datang ke kamarku, di berkata ingin bicara denganku, lalu aku menyuruh Yuven untuk pergi dari kamarku.

“Zavier, aku yakin, pasti ada yang kamu sembunyikan dari kami ya?” Ucap Rey.

Aku mengaktifkan kemampuan membaca pikiranku, sebelum menjawab, aku ingin mencari tahu apa yang di maksud dari pertanyaannya itu.

“Aku curiga kamu adalah manusia pilihan tuhan.” Ucap Rey dalam hati.

“Apa maksudmu, aku tidak mengerti.” Jawabku.

Aku terkejut, kenapa Rey punya prasangka seperti itu padaku? Apa aku melakukan kesalahan? Apa aku telah salah bicara yang membuat Rey berpikir kalau aku memiliki?

“Apa kamu manusia pilihan tuhan?” Tanya Rey langsung to the point.

“Tidak, aku belum mendapatkan firman apapun.” Ucapku dengan tegas.

“Lalu bagaimana kamu tahu kalau aku tidak bisa membuka portal jika aku tidak tahu tempat yang dimaksud, aku belum mengatakannya sebelumnya sama siapapun, tapi kamu dengan lancarnya memerintahkan Hanifa untuk mencari lokasi untuk aku membuka portal.” Ucap Rey dengan tegas.

Aku sedikit tertegun, lidahku seketika kaku, aku bingung harus menjawab apa, jadi itu masalah dari kecurigaan Rey.

“Maaf aku tidak bisa jawab,” Ucapku.

“Berarti benar kalau kamu manusia pilihan tuhan.” Ucap Rey.

“Maaf aku tidak bisa jawab pertanyaanmu Rey. Tolong mengerti.” Ucapku sudah terciduk.

Aku sedikit khawatir, apakah ini akan menjadi masalah yang fatal? Aku takut waktu kehancuran di percepat, sedangkan manusia pilihan tuhan belum banyak yang muncul.

“Maaf, Zavier, sepertinya aku terlalu memaksamu untuk berbicara, aku mengerti, aku tidak akan bertanya lagi, dan aku akan merahasiakannya.” Ucap Rey.

“Terima kasih Rey, sudah mau mengerti aku.” Ucapku sedikit lega.