NovelToon NovelToon
Hasrat Tuan Asloka

Hasrat Tuan Asloka

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Patahhati / Balas Dendam
Popularitas:3.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Emak Gemoy

Anne tak pernah menyangka jika suaminya kembali berkhianat. Ia pikir permintaan maafnya lima bulan lalu tulus dari hati, akan tetapi semua hanya dusta belaka.

Anne sangat hancur ketika melihat suaminya berduaan di kamar hotel bersama sahabatnya — sahabat yang selama ini ia anggap sebagai adik ternyata tega menusuknya dari belakang.

Hatinya sangat hancur, Anne merasa percuma hidup di dunia hingga ia memutuskan mengakhiri hidupnya. Namun, disaat Anne akan mengakhiri hidupnya, tiba-tiba seorang lelaki datang dan mengagalkan semua.

"Lepaskan lelaki brengsek itu dan jadilah penyembuh pemuas hasratku, maka aku akan membantumu balas dendam."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emak Gemoy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Sekarang Aku Miliknya

Anne turun dari mobil dengan langkah cepat, ia terus berlari seperti anak kecil yang akan bertemu dengan orang tuanya. Sedangkan Asloka hanya bisa menggelengkan kepala, melihat tingkah calon istrinya. (Cie dah di klaim calon istri 👰)

"Hati-hati, An!" seru Asloka ketika melihat Anne akan terjatuh saat kakinya tak sengaja menabrak batu.

"Iyaa!"

Tanpa memperdulikan Asloka, Anne terus berlari ke arah pintu rumah Luca. Tidak mau menunggu lama, Anne langsung mengetuk pintu itu secara brutal.

Dok! Dok! Dok! Doook!

"Luca bukan pintunya, woe!"

Asloka sangat shock melihat Anne begitu bar-bar memanggil nama Luca. Sungguh ia tak menyangka Anne bisa seperti ini, padahal selama hampir sebulan wanita itu selalu kalem di depannya.

"Luuuuucaaaa!!!"

Cklek!

"Beris —" Seseorang yang keluar dari dalam rumah pun tak jadi meneruskan ucapannya saat Anne langsung memeluknya begitu cepat sampai keseimbangannya oleng.

"LUCA AKU MERINDUKANMU, ASTAGA HAMPIR SATU BULAN AKU TIDAK MELIHAT SAHABATKU YANG GEMUK INI!" teriak Anne tak dapat menyembuhkan kebahagiaannya.

"An!" seru Asloka tak suka jika Anne terlalu dekat dengan Luca. Walaupun Luca tak setampan dirinya, tapi tetap saja ia tak mau miliknya disentuh orang.

"Eh, maaf aku lupa." Anne segera melepaskan peluknya pada Luca. Sedangkan Luca dari tadi hanya terdiam, tak mengeluarkan sedikitpun suara. Tapi, Anne dapat melihat mata sahabatnya ini berkaca-kaca.

"Lo dari mana aja, An!" Tangisan Luca akhirnya pecah. Luca segera menarik Anne dan memeluknya sangat erat, hingga Anne kesulitan bernafas terasa seperti dihimpit bumi.

Tangannya terus mengibas-ibas, pertanda ia minta tolong, kalau tidak segera dilepaskan mungkin dirinya akan meninggal kehabisan oksigen.

"Jangan peluk Anne terlalu keras, kau bisa membunuhnya!" seru Asloka langsung menarik Anne dan memeluknya.

"Hiks, maaf aku terlalu senang." Luca menghapus air matanya. Ia terlalu bahagia, sampai Luca lupa tubuhnya lebih besar dari Anne.

"Eh tapi tunggu, kemana aja lo ha! Di telepon nggak aktif, hilang hampir satu bulan. Lo tau, suami lo mau bunuh gue sehari setelah gue kasih tau tentang kebenaran Geo! Untung tetangga pada gerak cepat, kalau nggak mungkin rumah gue ada di kuburan!" cerocos Luca.

Ia jadi ingat kejadian tiga minggu lalu, dimana Geo datang ke rumahnya dan menghancurkan seluruh isi rumah. Bukan hanya isi rumah saja, tapi pemilik rumah juga di hajar sampai mau mati.

"Maaf, ponselnya ku buang ke sungai. Sebab itu aku tidak bisa menghubungimu," ucap Anne.

"Lupakan saja, yang penting lo selamat sudah bikin gue bahagia. Ayo masuk ke dalam, jangan hanya berdiri saja," katanya mempersilahkan Anne juga Asloka masuk.

Namun, saat Anne masuk ia sedikit bingung dengan kondisi rumah Luca. Rumah yang dulu penuh dengan barang, kenapa jadi kosong. "TV mu kemana, Luca? Terus hiasan-hiasan di dinding juga kemana dan lagi, istrimu kemana?" tanya Anne terus-menerus.

"He he, semua barang-barang sudah musnah. Ini karena suami lo, kan sudah gue bilang tadi, gue hampir mati karenanya. Sedangkan Sisil, dia entah kemana katanya ingin bercerai dari gue, dia bilang nggak tahan hidup miskin," jawabnya sambil garuk-garuk.

Anne seketika mengepalkan tangannya, ia sangat kesal kenapa Geo melampiaskan semua pada Luca. Padahal, Luca tidak salah apa-apa dalam hal ini. "Laka," panggil Anne.

Asloka pun menatap Anne dengan lekat, ia tahu apa yang akan dibicarakan Anne. Dari sorot matanya saja, dia seakan-akan menyuruhnya untuk menolong Luca. 'Ini semua tidak gratis, An. Kau harus mau menikah denganku jika ingin Luca terjamin hidupnya, semua ada di tanganmu. Jika mau menerima tawaranku, maka hari ini juga Luca akan bekerja di kantorku,' bisik Asloka.

Anne terdiam mendengar permintaan Asloka, ia masih takut dengan sebuah pernikahan. Tapi, kalau ia bertindak egois maka kasian Luca.

'Huft, baiklah. Kita akan menikah, tapi aku harap kau menepati janjimu. Luca adalah sahabatku satu-satunya, hanya dia yang mau berteman denganku dengan tulus, jika kau berbohong, maka aku akan pergi,' balas Anne juga ikut berbisik.

"Oke, sepakat." Asloka tersenyum penuh kemenangan. Sedangkan Luca merasa ada yang aneh dengan mereka berdua, berbicara secara bisik-bisik membuatnya jadi canggung sendiri.

"Ehem, kalian kalau mau bicara secara privasi maka aku akan masuk kedalam," ucap Luca langsung meninggalkan mereka berdua.

"Kau mau apa?" tanya Anne.

"Menyuruh Aron menyiapkan rumah untuk Luca, sekaligus menempatkan dia di bagian akuntansi," balas Asloka terus menatap layar ponselnya.

Anne tersenyum senang mendengar perkataan Asloka, ia langsung memeluk lelaki itu dan Asloka tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Dia segera mengangkat tubuh Anne, setelah itu ia dudukan wanitanya di atas pangkuan.

"Kenapa harus dipangku sih, nanti kalau Luca keluar bagaimana? Dia pasti salah paham," lirih Anne sangat malu.

"Tinggal bilang saja, aku calon suamimu," balasnya langsung mencium bibir Anne sangat menuntut.

Lumatann demi lumatann mereka lakukan. Sekarang Anne tak perlu dipaksa untuk membuka mulutnya, karena dengan sendirinya dia mengizinkan lidah Asloka menerobos masuk.

"Aku ingin memakanmu, An," ucap Asloka di sela-sela ciumannya.

Semakin lama ciuman Asloka makin ke bawah, ke arah dada Anne. Tapi, baru saja Asloka akan menarik turun baju Anne, tiba-tiba seseorang masuk dari luar sambil berteriak membuyarkan semuanya.

"Anne!"

Deg!

Jantung Anne terasa mau copot saat melihat mertuanya ada di depan pintu rumah Luca, sungguh ia tak pernah memprediksi ini.

"Papa!" seru Anne segera turun dari atas pangkuan Asloka. Ia sangat takut, takut jika mertuanya ini marah besar. Tapi, semua praduganya salah besar ketika mertuanya itu bersimpuh di hadapannya.

"An, Papa mohon keluarkan Geo dari penjara dan Papa mohon, pikirkan kembali gugatan perceraianmu dengan Geo," mohon Erick sambil memeluk erat kaki Anne.

Tentunya Anne tak suka dengan sikap mertuanya, ia melepaskan tangan Erick dan langsung mundur dua langkah. "Apa maksud, Papa?" tanyanya sedikit bingung.

"Cabut laporanmu di kantor polisi, An. Bagaimanapun Geo tetap suamimu, apa kamu tega melihat dia tidur di penjara yang sangat dingin," ujar Erick kembali.

Anne yang terkejut dengan ucapan mertuanya langsung menatap Asloka, tapi lelaki itu seakan-akan tak mau menatapnya dan lebih memilih melihat langit-langit rumah Luca.

"Huft, Pa. Aku minta maaf sebelumnya, tapi keputusan Anne sudah bulat. Perceraian dan proses hukum harus terus berlanjut, biarkan mas Geo belajar akan kesalahannya di sana." Mau tak mau Anne harus mendukung perbuatan Asloka.

Jika di pikir-pikir, benar kata Asloka. Ia tak bisa terus menerus mengiyakan permintaan mereka, Anne harus tegas dan mengatakan tidak jika hatinya tidak ikhlas.

"Kau sudah tidak mencintai Geo, An? Apa kau lupa, bagaimana perjuangan Geo bersamamu."

Asloka sebenarnya geram dengan orang tua Geo, tapi ia berusaha menahan, biar Anne sendiri yang mengatakan jika anaknya adalah sampah masyarakat.

"Aku memang mencintai Mas Geo, tapi dia sudah keterlaluan. Aku juga berhak bahagia, Pa. Sekarang aku miliknya, aku minta maaf karena tidak bisa membantu Papa lagi." Anne langsung menghampiri Asloka dan memeluk erat lelaki itu.

Sedangkan Asloka merasa bangga karena Anne berani berkata seperti ini, tanpa basa-basi, Asloka memegang erat pinggang Anne sambil berkata. "Kau susah mendengar keputusan Anne bukan, pak Tua. Jadi silakan pergi, proses hukum akan tetap berlanjut."

...🍃🍃🍃...

Hey aku kembali 👻

jangan lupa tinggalkan komen kalian tentang bab kali ini, yang banyak yaa insyaallah besok update 4 episode kalau kuat 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️

1
Juliana Akip
Biasa
Juliana Akip
Buruk
Lili Amalia
Yaahh, namanya crita halu, mertua dan suami baik banget seribu satu kl menghadapi menantu yg blum juga kasih cu2,bukan su2 thor,he...he.
.
Lili Amalia
Hukum saja orang2 jahat itu thor.
Pasti itu ulah ortunya s geo deh.
Lili Amalia
Mak author,aku juga pernah oprasi steril ikat.
Kl TDK salah namanya Laparaskopi,entahlah,aku lupa namanya.
Kl dibuka ikatannya,mungkin bisa hamil lagi ya?
Emak author pasti bnyk ilmu pengetahuan ttg apapun. Seorang penulis pasti pandai.
Lili Amalia
wong eedaann
bisa Bae emak comenny
good
Lili Amalia
Ya ampun, itu emaknya s geo ga sadar2 dari rasa angkuhnya.
Matiin aja maak, biar s geo jadi berubah baik dan insaf.
Lili Amalia
Itu mah terong gabut maakkk,hi...hi...hi..
Lili Amalia
jangan terlalu kejam sama mas lakaku,he...he..
Safa Almira
bagus
Kuebalok Sekartaji
Luar biasa
niktut ugis
duh mama ega
@Al🌈🌈
Luar biasa
niktut ugis
kasihan sich sama geo secara tidak langsung dia juga korban keserakahan ortu nya
niktut ugis
minta sama emak thor aj an biar d ksh cepat
niktut ugis
minta di tabok pakai golok nech geo
niktut ugis
mangkanya sogok emak sama kalung berlian yg gede bget
niktut ugis
mereka sirik Mak karena tak bisa kaya emak yg cetar membahana
niktut ugis
kutuk aj Mak anakmu yg laknat itu
niktut ugis
emak yg bikin kita mewek...jadi lupa beli nasi uduk kan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!