Seorang lelaki yang hampa dan memilih menjalani hidup jauh dari keluarga hanya untuk membuktikan keberadaannya di dunia ini .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dzulhilmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Puasa Hari Pertama .
Pagi yang cerah di pendopo Wasesa Segara membuat Aziel hari ini terlihat berseri-seri.
selain ia sudah mulai menjalani puasa dan mendapatkan amalan baru dari Eyang Abdullah Shiddiq Maulana, ia pun merasa dirinya berbeda , dan memang kenyataannya ada perubahan yang signifikan dari fisik Aziel , mulai dari wajah yang cerah dan perubahan fisik yang berubah , membuat aziel pun merasa tubuhnya sangat bugar dan bertenaga .
namun entah ada angin apa Aziel seketika mengingat Syifa , putri kiyai Ismajati.
"kenapa aku tiba-tiba ingat pada mbak Syifa ya ? hmmmm" gumam aziel .
Kuntadi yang melihat aziel sedang menyapu halaman pendopo langsung memanggilnya .
"azieeell ... " kuntadi memanggil sembari melangkah menghampiri aziel
"hey Kun " aziel menoleh dan menjawab sapaan kuntadi .
"waaahh setelah shalat jumat kemarin kamu baru terlihat hari ini" ujar Kuntadi .
"hehe iya Kun , kemarin ketika hendak kembali ke padepokan bersama kiyai Ismajati aku mampir ke tempat pak Kasim , yang membawaku kesini waktu itu" jawab Aziel .
"oooh pak Kasim , iya tidak baik jika melupakan jasa pak Kasim , baguslah jika kamu sudah menemui beliau" ujar Kuntadi .
"iya Kun , lalu yang lain mana ? apakah kamu sudah selesai membersihkan lapangan ?" aziel menanyakan temannya yang lain .
"Cahyo masih di mushola membersihkan tempat wudhu dan kamar mandi , kalau Danu pasti sudah di pawon untuk menyiapkan sarapan" jawab Kuntadi.
"oooo begituuu , sebaiknya kamu bantu Danuu , nanti dia kewalahan membawa ini itu untuk menyiapkan sarapan Kun" ujar Aziel .
"ah tidak perlu , kalau kita membantu tanpa dia minta nanti malah dia tidak senang ziel" jawab Kuntadi .
"mengapa malah tidak senang ? dibantu malah tidak senang , aneh-aneh saja kamu Kun" ujar Aziel .
"kalau tidak percaya cobalah sendiri , paling nanti kamu tidak ditegur dan tidak diajak bicara karena dia tak senang kamu ikut ke pawon" jawab Kuntadi .
Aziel pun mengerutkan alisnya karena heran .
"ada-ada saja , memangnya ada orang seperti itu ? dan memangnya ada apa ? mengapa dia bisa begitu ? semua pasti ada sebabnya" ujar Aziel .
"ya sebabnya dia menyukai mbak Syifa , dia menaruh hati pada mbak Syifa" jawab Kuntadi .
"oooalaaah. jatuh cinta begitu maksudnya ? hahaha" ujar Aziel tertawa mendengar penjelasan Kuntadi.
"begitulah , kalo kita yang lama disini sudah mengetahui semuanya , senior-senior yang sudah keluar dari sini pun mengetahui hal itu , bahkan kiyai Ismajati pun mengetahui rumor itu" ujar Kuntadi.
"yang betul saja Kun , kiyai Ismajati mengetahui kalau Danu menaruh rasa pada mbak Syifa ?" aziel terkejut.
"untuk apa aku berbohong" ujar Kuntadi .
"yasudahlah , tidak perlu dibahas Kun" ujar Aziel memutus pembahasan tentang Danu.
"itu Danu mengangkat piring Kun , bantulah dia , aku tak ikut sarapan , aku sedang berpuasa" lanjut Aziel yang melihat Danu membawa persiapan sarapan .
"puasa apa hari sabtu ?" tanya Kuntadi.
"puasa sunnah , kebetulan aku memiliki keinginan hehhe" jawab Aziel .
"yasudah , kalau begitu aku bantu Danu" ujar Kuntadi.
"bantulah Kun" jawab Aziel .
Kuntadi pun membantu Danu menyiapkan sarapan.
semuanya sudah berkumpul di pendopo termasuk kiyai Ismajati, kecuali Aziel .
"Cahyo , mana Aziel ? mengapa belum ada di pendopo ?" tanya kiyai Ismajati kepada Cahyo .
"tidak tahu mbah , saya belum melihat Aziel pagi ini" jawab Cahyo .
"eee maaf mbah , Aziel tidak ikut serta sarapan hari ini dikarenakan sedang berpuasa" saut Kuntadi menjelaskan kepada kiyai Ismajati.
"berpuasa ? dalam rangka apa aziel berpuasa ? apakah dia menjelaskan alasan dia berpuasa Kuntadi ?" tanya kiyai Ismajati.
"alasannya karena memiliki hajat pribadi mbah , hanya begitu yang disampaikan Aziel kepada saya mbah " jawab Kuntadi.
"oooo , yasudah , kalau begitu mari kita segera sarapan" ujar kiyai Ismajati.
setelah melaksanakan sarapan bersama murid-muridnya kiyai Ismajati pun bergegas kembali ke kediamannya .
"saya langsung kembali ke kediaman ya" ujar kiyai Ismajati terburu-buru.
"baik mbah" jawab para murid .
"kenapa kiyai Ismajati begitu terburu-buru ya Kun ?" tanya Cahyo kepada Kuntadi.
"ya aku tak tahu Yo , mungkin ada yang mau dikerjakan oleh kiyai Ismajati" jawab Kuntadi .
"apa mungkin karena Aziel tak ikut sarapan ? jadi beliau tak nyaman disini , hihihi" ujar Cahyo bergurau dengan Kuntadi .
terlihat Danu yang langsung melirik kearah Cahyo dengan tatapan sinis , dan langsung pergi tanpa sepatah kata membereskan piring dan yang lainnya ke pawon .
"nah itu lagi , di Danu kenapa ,
#Aziel memiliki hajat apa ? apa yang sebenarnya terjadi ? mengapa tiba-tiba dia menjalankan puasa dengan alasana memiliki hajat ? aku harus berbicara 4 mata dengan Aziel# gumam kiyai Ismajati dalam hati .
kiyai Ismajati melihat Danu dan Cahyo sedang membereskan alat-alat makan menuju pawon . lalu kiyai Ismajati memanggil Cahyo.
"Cahyo , bisa saya meminta tolong untuk panggilkan aziel kemari ?" ujar kiyai Ismajati
"ya mbah , baik mbah saya panggilkan aziel" jawab Cahyo yang langsung menyimpan piring-piring dengan segera ke pawon lalu lanjut menuju kamar aziel .
"ziiiell.. ziieelll.." Cahyo memanggil aziel .
"ya Yoooo" jawab Aziel dari dalam kamarnya .
"kamu dipanggil oleh kiyai Ismajatiiii.." ujar Cahyo .
Aziel pun langsung keluar dari kamarnya.
"dipanggil kiyai Ismajati ? beliau dimana Yo ?" tanya Aziel
"beliau menunggumu di pekarangan kediamannya. segeralah menemui beliau" ujar Cahyo .
"baiklah aku segera kesana , terimakasih ga Yo hehe" jawab Aziel sambil berjalan menuju ke kediaman kiyai Ismajati.
sepanjang jalan menuju ke kediaman kiyai Ismajati, aziel masih resah dan heran mengapa dirinya sampai dipanggil ditambah lagi tempatnya ialah di pekarangan kediaman
