"Kau gagal merusak rumah tanggaku, maka jadilah wanita simpananku, Azzalea Quinera."
~Tristan Sagara Kusuma~
Azzalea Quinera, gadis 23 tahun itu tidak pernah menyangka jika hidupnya akan serumit ini. Kakaknya kecelakaan, dan dirinya yang hanya seorang mahasiswa harus menjadi wanita simpanan, setelah gagal merusak rumah tangga pria dari masa lalunya demi mendapatkan uang pengobatan.
Berawal dari suruhan orang, namun berakhir membuatnya terjebak dalam perasaan tidak berujung dengan pria tampan sejuta pesona.
Lalu bagaimana kisah hidup Azzalea dan Tristan??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gigitan Tristan
Linda pulang setelah liburan bersama mantan kekasihnya selama 2 hari. Wanita itu sampai di rumah, dan tidak menemukan suaminya, ia tahu mungkin saja suaminya masih berada di kantor.
"Bi!!" Panggil Linda dengan berteriak.
Dua orang pelayan dirumah Tristan langsung berlarian, mereka kocar-kacir jika nyonya dirumah itu sudah pulang.
"Iya, Nyonya?" sahut salah satu dari mereka dengan sopan.
"Lama banget sih kalo dipanggil, udah bosan kerja?" tanya Linda ketus.
Kedua pelayan itu hanya bisa menundukkan kepalanya, mereka tidak berani menjawab ucapan nyonya mereka, karena mereka masih membutuhkan pekerjaan ini.
"Bawa barang-barang saya ke kamar, dan jangan sampai ada yang rusak. Buatin saya jus mangga sekarang!" ucap Linda seraya mendudukkan dirinya di sofa.
"Baik, Nyonya." Balas art itu dengan sangat sopan.
Salah satu dari mereka pergi membawa barang-barang Linda ke kamarnya, sementara pelayan satunya akan membuatnya jus untuk nyonya rumah itu.
Linda sendiri duduk bersantai sambil memainkan ponselnya, ia melihat foto-foto dirinya selama liburan, dan juga ada beberapa foto ia bersama Fade.
Linda tersenyum dengan lebar, ia senang sekali melihat pose dirinya dan Fade yang terlihat seperti pasangan romantis.
"Astaga, kami berdua terlihat begitu romantis." Celetuk Linda seraya terus menggulir layar ponselnya.
Linda akui jika dirinya mencintai Tristan, tapi jika terus menerus sikapnya cuek dan dingin, mungkin saja cinta nya akan beralih kepada Fade, mantan kekasihnya itu.
"Sikap kamu sangat jauh dengan sikap suamiku, sayang sekali." Ujar Linda pelan seraya terus menatap ponselnya.
Dua hari bersama Fade kemarin berhasil membuatnya sangat bahagia, ia melupakan kesedihan dalam pernikahannya yang terasa pahit ini.
Andai saja dulu ia tidak tergoda dengan iming-iming kedua orang tuanya, Linda pasti sudah bahagia hidup bersama Fade. Meskipun iming-iming harta berlimpah itu terbukti sekarang, tapi ia tetap tidak bahagia.
Linda memang suka uang, tapi ia juga butuh cinta dan kasih sayang dari orang terdekatnya, terutama suaminya. Apa yang ia dapatkan sekarang, bahkan Tristan tidak pernah menganggapnya ada.
"Nyonya, ini jusnya." Ucap art itu seraya meletakkan segelas jus di meja.
"Hmm, oh iya. Jam berapa suami saya berangkat tadi?" tanya Linda seraya menenggak jus untuknya.
"Tuan tidak pulang sejak kemarin, Nyonya. Kemarin juga pergi pagi-pagi sekali," jawab art itu dengan jujur.
Linda menghentikan kegiatan minumnya, ia meletakkan gelas itu kembali di atas meja lalu melipat tangan di dadanya.
"Kau tahu kemana suami saya pergi, maksudnya apa dia mengatakan sesuatu?" Tanya Linda lagi.
Linda merasa sangat bingung, tidak biasanya Tristan tidak pulang ke rumah. Bahkan walaupun mereka jarang bertegur sapa, tapi Tristan tidak pernah tidak pulang ke rumah.
Pikiran Linda mulai melayang, ia takut jika Tristan memiliki wanita lain. Tapi apakah mungkin, Tristan itu seperti tidak normal, dirinya seperti tidak menyukai wanita karena masih terpenjara oleh masa lalunya.
"Nggak mungkin Tristan punya perempuan lain, tapi apakah dia sudah bertemu dengan masa lalunya." Batin Linda ketakutan.
Sementara itu ditempat lain, terlihat seorang wanita dan seorang pria sedang duduk di meja makan untuk makan siang bersama.
Mereka makan dengan masakan wanita itu yang ternyata sangat cocok di lidah pria tampan dan gagah itu.
"Ternyata selain pandai menggoda, kau juga pandai memasak." Celetuk Tristan dengan enteng.
Alea menelan sisa makanannya, ia menghela nafas pelan lalu menatap wajah Tristan yang benar-benar menyebalkan itu.
"Kapan saya menggoda anda, Pak?" tanya Alea pelan.
Tristan tersentak, benar juga kata Alea. Wanita itu tidak pernah menggodanya, karena belum sempat menggoda, ia sudah lebih dulu mengetahui rencananya.
"Waktu di pesta, kau menggodaku habis-habisan." Jawab Tristan dengan cepat.
Alea menghela nafas lagi, ia memilih diam daripada menyahuti ucapan Tristan yang selalu saja memancing emosinya.
"Anda ini mencari simpanan atau teman bertengkar?" tanya Alea dengan wajah tanpa ekspresi.
"Keduanya, aku menjadikanmu simpanan sekaligus teman bertengkar diatas ranjang." Jawab Tristan dengan begitu enteng, tidak ada beban sama sekali dari nada bicara pria itu.
Alea memijat pelipisnya, memang salah dirinya menyahuti ucapan Tristan. Alea akhirnya bungkam, susah memang jika bicara dengan pria tidak punya hati.
"Saya tidak menerima alasan lagi, besok kau harus kembali ke kantor!" ujar Tristan dengan tegas.
Tristan bangkit dari duduknya, ia merapikan penampilannya sebelum pergi dari apartemen simpanannya ini.
"Saya akan pergi." Ucap Tristan.
Alea hanya menganggukkan kepalanya tanpa berniat menatap wajah pria itu, Alea lebih memilih fokus menyantap makanan miliknya.
"Alea, saya akan pergi." Ucap Tristan lagi.
"Iya, Pak." Balas Alea masih belum mau menatap Tristan.
Tristan geram, ia mengepalkan tangannya lalu mendekati Alea yang masih menikmati makanan miliknya.
Tristan menarik tangan Alea, membuat gadis itu bangkit dan terkejut dengan gerakan Tristan yang tiba-tiba.
Tristan mencium bibir Alea dan menggigitnya, membuat Alea meringis dan kau tidak mau membuka mulutnya.
"Shhh …" desis Alea merasakan sakit diarea bibirnya.
"Lain kali jangan coba-coba mendiamiku, atau seluruh tubuhmu ini aku gigit." Ancam Tristan dengan sungguh-sungguh.
Alea mengusap bibirnya yang berdarah setelah digigit oleh Tristan, ia kesal sekali dan ingin menampar wajah pria itu namun tidak punya keberanian yang cukup.
"Alea!" panggil Tristan menegur.
"Iya, Bapak Tristan yang terhormat." Balas Alea pelan.
Tristan tersenyum lebar, ia pun langsung pergi meninggalkan apartemennya bersama wanita cantik di dalamnya.
MAAF YA TADI SEMPET DI HAPUS KARYANYA, TAPI SEKARANG UDAH BALIK LAGI KOK😚
Bersambung..............................
untung saya pembaca yg teliti dan baik, jadi cepat nyambung otak ke bacaan yg typo 😂😂
semangat nulis nya dan hati2 ma typo nya
sempet bingung sbnere /Facepalm/