NovelToon NovelToon
Rahasia Suami Lumpuhku

Rahasia Suami Lumpuhku

Status: tamat
Genre:Tamat / Dendam Kesumat / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:20.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rosma Sri Dewi

Aozora Jelitha, dikhianati oleh calon suaminya yang ternyata berselingkuh dengan adiknya sendiri. Padahal hari pernikahan mereka tinggal menunggu hari.
Sudah gagal menikah, ia juga dipaksa oleh ayah dan ibu tirinya, untuk membayar utang-utang papanya dengan menikahi pria yang koma,dan kalaupun bangun dari koma bisa dipastikan akan lumpuh. Kalau dia tidak mau, perusahaan yang merupakan peninggalan almarhum mamanya akan bangkrut. Pria itu adalah Arsenio Reymond Pratama. Ia pewaris perusahaan besar yang mengalami koma dan lumpuh karena sebuah kecelakaan.Karena pria itu koma, paman atau adik dari papanya Arsenio beserta putranya yang ternyata mantan dari Aozora, berusaha untuk mengambil alih perusahaan.Ternyata rencana mereka tidak berjalan mulus, karena tiba-tiba Aozora mengambil alih kepemimpinan untuk menggantikan Arsenio suaminya yang koma. Selama memimpin perusahaan, Aozora selalu mendapatkan bantuan, yang entah dari mana asalnya.
Siapakah sosok yang membantu Aozora?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Sri Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dia pasti cemburu

"Niko, apa Hanum memang sangat baik, sampai karyawan di sini sangat menginginkannya jadi istri Arsen? Aku tahu, kalau keramahan karyawan di sini banyak yang palsu untukku," akhirnya Aozora tidak bisa menahan lagi, untuk mengeluarkan apa yang berkecamuk di dalam pikirannya.

Niko yang sedang memeriksa sebuah dokumen, sontak menghentikan kegiatannya dan menatap ke arah Aozora dengan alis bertaut.

"Kenapa kamu bertanya seperti itu? Apa itu mengganggu pikiranmu?" tanya Niko, menyelidik.

"Kalau boleh jujur, itu sedikit mengganggu," sahut Aozora.

"Emm, itu berarti kalau kamu sudah mulai jatuh hati pada Arsen?"

Aozora menghela napasnya, memejamkan matanya sekilas, lalu menggigit bibirnya sendiri.

"Jujur, aku belum jatuh cinta pada Arsen. Tapi, aku akan tetap berusaha untuk menerima dia sebagai suamiku dan belajar untuk menumbuhkan rasa cinta walaupun aku tahu kalau itu tidaklah mudah, mengingat kalau kami punya masa lalu masing-masing. Hanya saja, sebagai seorang istri bukannya seharusnya aku harus berusaha mempertahankan pernikahanku walaupun memang tidak didasari cinta? Karena sejatinya bagiku, pernikahan itu bukanlah sebuah permainan," tutur Aozora panjang lebar dan lagi-lagi ucapan wanita itu terdengar sangat bijaksana membuat Niko semakin kagum.

"Please Niko, ingat, dia itu istri sahabatmu. Jangan sampai kamu jatuh hati padanya," bisik Niko pada dirinya sendiri, sebagai peringatan untuk dirinya sendiri.

"Niko, kenapa kamu diam? kamu belum jawab pertanyaanku tadi," Aozora kembali mengingatkan.

Niko tidak langsung menjawab. Pria itu lebih dulu mengembuskan napasnya untuk sedikit mengurangi rasa bimbang di hatinya.

"Emm, Hanum bisa dikatakan sangat baik selama ini. Dia itu wanita yang anggun dan sangat lembut. Kenapa para karyawan sangat menyukainya, itu karena hanya Hanum yang bisa menenangkan Arsen, di saat Arsen marah-marah pada karyawan yang berbuat salah. Dan kalau Arsen sakit, Hanum akan dengan sabar dan telaten merawatnya," jelas Niko dengan sangat lugas.

Aozora menghela napas seraya mengangguk-anggukkan kepalanya. Akhirnya dia bisa mengerti alasan kenapa banyak karyawan yang menyukai Hanum.

"Jadi, kenapa dia bisa meninggalkan Arsen? Dia bahkan tidak kembali, begitu mengetahui Arsen kecelakaan, koma dan lumpuh. Aku juga mendengar kalau Hanum lah yang membuat Arsen kecelakaan, apa itu benar?" Aozora terlihat semakin penasaran.

"Itulah yang membuat Arsen bingung. Hanum tiba-tiba saja memutuskan hubungan mereka begitu saja dengan alasan kalau dia sudah mencintai laki-laki lain. Dan kenapa Hanum bisa dilibatkan dengan kecelakaan Arsen, itu karena kecepatan itu bertepatan di hari yang sama saat Hanum memutuskan hubungannya dengan Arsen. Arsen merasa frustasi dan hilang kendali saat mengemudikan mobilnya. Yang membuat semakin parah, ternyata mobil Arsen remnya blong," jelas Niko panjang lebar tanpa jeda.

"Emm, seperti itu ceritanya," Aozora kembali mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Sudahlah, kita jangan bicarakan hal itu lagi. Lebih baik, kita lanjutkan pekerjaan kita!" pungkas Niko, mengakhiri pembicaraan.

"Dan aku sarankan cobalah untuk tidak membicarakan mengenai Hanum di depan Arsen apalagi sampai menjelek-jelekkan wanita itu. Karena itu bisa membuatnya murka!" imbuhnya.

Aozora mengangguk, mengiyakan. Kemudian ia kembali menatap layar laptopnya.

Tiba-tiba Aozora mengembuskan napas dengan berat. Lalu meraih telepon di atas mejanya untuk menghubungi orang yang sebenarnya sangat tidak ingin dia temui lagi. Siap lagi orang itu kalau bukan Dimas. Kalau boleh jujur, hatinya sangat berat, namun mau tidak mau, karena ingin profesional ia pun harus mengesampingkan rasa sakit hatinya demi profesionalitas pekerjaan.

"Emm, di mana Dimas? Bukannya aku memintanya untuk menyelesaikan proposal kerja sama dengan Sky Group?" Aozora meletakkan kembali gagang telepon ke tempat semula, karena panggilannya tidak mendapat jawaban.

"Aku tidak tahu dia di mana. Apa dia tidak menjawab panggilanmu?" Niko balik bertanya.

"Tidak! Sekarang tolong kamu hubungi dia!"

Niko menganggukkan kepalanya lalu merogoh sakunya untuk menghubungi pria yang dimaksud oleh istri dari sahabatnya itu.

"Halo, Pak Niko!" terdengar suara Dimas dari ujung sana.

"Kamu di mana?" bukan Niko yang menjawab, melainkan Aozora, karena wanita itu langsung meminta Niko untuk memberikan ponselnya ke pada wanita itu.

"Untuk apa kamu bertanya seperti itu?" bukannya menjawab, Dimas malah balik bertanya dengan nada ketus.

"Aku atasanmu dan aku berhak bertanya," sahut Aozora dingin.

"Kamu juga aneh, aku baru menikah, tentu saja aku dan Tsania akan pergi berbulan madu. Ini kami sudah di bandara dan pesawat kami sebentar lagi akan terbang," sahut Dimas.

"Apa kamu ada membuat pengajuan cuti?"

"Untuk apa? Perusahaan itu milik sepupuku, jadi aku tidak harus izin apalagi itu harus izin ke kamu," Dimas berucap dengan sombongnya.

"Status kamu karyawan di sini, bukan sepupu suamiku. Ingat, aku ini bukan hanya istri dari sepupumu, tapi aku juga atasanmu. Jadi, sebagai seorang yang hanya karyawan," Aozora memberi penekanan di dalam kalimat "Hanya Karyawan'.

"kamu harus ikuti prosedur perusahaan, jangan main seenaknya. Jangan merusak management! Sekarang kamu kembali ke kantor dan selesaikan tanggung jawabmu! kalau kamu masih nekad tetap berangkat, silakan! Tapi jangan pernah kembali ke perusahaan ini!" tegas Aozora seraya memutuskan panggilan secara sepihak begitu saja, tanpa menunggu jawaban dari pria di ujung sana.

"Nih ponselmu, terima kasih!" Aozora mengembalikan ponsel milik Niko.

"Kenapa kamu melarangnya untuk berbulan madu? Apa kamu cemburu dan tidak ingin mereka bahagia?" tanya Niko dengan mata memicing curiga.

"Bohong kalau aku menyangkal tuduhanmu tadi. Tuduhanmu benar tapi tidak semua, yaitu aku cemburu, Karena aku sama sekali tidak cemburu. Tapi, kalau aku tidak ingin mereka bahagia ... Yes exactly. Rasa cintaku pada Dimas sudah berganti dengan rasa benci. Aku dulu pernah mencintainya seratus persen, tapi sekarang rasa cinta itu sudah berganti jadi rasa benci dan kadarnya juga sama, yaitu seratus persen!" Aozora tersenyum smirk.

"Tapi, sebenarnya bukan karena rasa benciku, makanya aku tidak mengizinkan mereka berbulan madu, tapi karena aku hanya ingin memberikan dia pelajaran kalau di dalam hidup ini, dia tidak boleh selamanya berbuat sesukanya. Semua ada aturannya!" tegas Aozora dengan raut wajah dingin.

"Dan aku hanya ingin menunjukkan kalau aku bukan Aozora dulu yang mudah dibohongi dan ditindas. Sekarang aku ingin dia tahu, kalau sekarang aku punya kuasa atas dia!" ucap Aozora yang kali ini dia ucapkan dalam hati.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Sayang, kamu apa-apaan sih? Ini pesawatnya sebentar lagi akan terbang, tapi kenapa kamu seenaknya ajak aku pulang?" Tsania menggerutu sembari menghentak-hentakkan kakinya, saat Dimas suaminya menarik paksa tangannya.

"Aku harus kembali ke kantor sekarang! Kalau tidak Zora akan memecatku. Kamu tahu kan akibatnya kalau aku tidak bisa bekerja lagi di perusahaan itu?" sahut Dimas.

"Aozora sialan! Dia masih belum bisa terima kamu menikah denganku atau bagaimana sih? Dia pasti cemburu. Benar-benar wanita murahan!" umpat Tsania dengan napas memburu.

Sementara itu Dimas seketika tersenyum tipis mendengar ucapan Tsania. "Apa benar, Aozora masih mencintaiku? aku yakin pasti iya. Dia sekarang pasti cemburu, sampai-sampai tidak ingin aku berbulan madu dengan Tsania. Sepertinya, kalau aku berpura-pura baikin dia dan memintanya jadi simpanan, dia pasti mau. Setelah itu, aku akan memanfaatkannya untuk mengambil perusahaan Kak Arsen, diam-diam!" kepala Dimas seketika penuh dengan rencana licik.

Tbc

1
Nicky Nick
hanum percaya diri bgt..
Nicky Nick
pasti arsen yg datang hhhhh rasain kau dhimas
Aprilia
luar biasa
Nicky Nick
semangat tsania ayo berubah jd baik
Nicky Nick
ibu macam apa kamu dona...
Nicky Nick
mantul thor visual nya..
Nicky Nick
romantis mereka berdua...
Nicky Nick
hmmm babang daren buka krt..
Nicky Nick
nikmati aja hasil tuai mu kel serakah...
Nicky Nick
zora ga' peka klu ada bahaya didpnya mknya nurut apa kata pk su😄
Swan Lake
Luar biasa
Nicky Nick
ayolah sem jgn pura2 lagi..
Nicky Nick
hhhhhhhh arsen nakal curi2 pandang
Nicky Nick
arsen pura2 koma ya..
Christina Molondoi
Lumayan
Christina Molondoi
Biasa
Bunda SalVa
luar biasa ceitanya 👍
Bunda SalVa
Niko 11 12 dengan Daren ,suka sekali mengklaim jandanya Zora 😄😄
Bunda SalVa
itu bidadarimu Sen bukan penderitaanmu , makanya jangan pura-pura koma terus biar gak makin tersiksa 🤣🤣
Bunda SalVa
wkwkwkwkwk langsung jadi adem panas ya Sen 🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!