Maaf, Aku Selingkuh Mas!

Alika memilih keluar dari kamar. Sesak sekali rasanya. Siapa yang selingkuh, siapa yang dituduh selingkuh. Hidup ini seakan sedang mempermainkan dirinya.

Tapi tetap saja Alika harus bisa lebih kuat dari sebelumnya. Alika benar-benar sudah muak dengan kelakuan mas Bagas. Memilih memiliki anak dari wanita lain, tapi tidak ingin bercerai dengan dirinya.

Siksaan macam apa ini Tuhan. Melihat dengan mata kepalanya sendiri suaminya begitu sangat bahagia memiliki keturunan. Sedang perlakuan mas Bagas kepadanya, begitu pahit. Dia benar-benar merasa memiliki suami, hanya untuk sebuah gelar istri saja.

Tentang apa itu tujuan dan komitmen berumah tangga, nihil nilainya. Untuk itu, Alika lebih memilih menuju ke taman belakang. Di mana dia bisa duduk bersantai, menghirup udara segar sebebas-bebasnya. Agar sesak di dalam dadanya sedikit melegakan hatinya.

Aarrrgghhh

Bagas berteriak frustrasi, sambil melemparkan semua barang-barang di atas meja rias milik Alika.

"Kamu udah berani padaku, Alika. Tunggu, tunggu pembalasanku. Aku nggak akan menceraikan kamu. Tetaplah menjadi istri aku. Hingga aku bisa memiliki semuanya yang aku inginkan dari Leo Dirgantara," umpat Bagas, tak bisa menahan emosi yang tak terbendung lagi di hatinya.

Entah kenapa, melihat kedekatan Keanu dan Alika sempat menggores luka di dalam hatinya. Padahal, jika dipikirkan dia sudah memiliki Kalina. Wanita yang begitu cantik, kulitnya putih dan bersih dengan perawatan rutin di dokter kecantikan. Setidaknya Bagas tahu, kemana dihabiskan oleh Kalina uang yang dia berikan.

Sebenarnya Alika memiliki wajah yang cantik dengan kulit kuning langsat. Akan tetapi terlihat dekil saat dia hanya memakai baju rumahan saja. Tubuhnya dipenuhi bau masakan. Dan membuat Bagas tak bisa betah melihatnya berlama-lama. Apa lagi harus mencium aroma tubuh Alika yang penuh bau asap.

Berbeda dengan Kalina, dia begitu cantik dan wangi. Jadi Bagas begitu senang dan betah untuk tinggal berlama-lama dengannya. Bagas mengakui Alika memang wanita yang sangat baik. Selama awal-awal pernikahan mereka, Alika benar-benar memperlakukannya dengan baik.

Hanya saja, saat bertemu kembali dengan Kalina, Bagas tidak sanggup untuk menolak.

"Ayolah mas, aku nggak apa-apa kok jika kamu menjadikan aku yang kedua. Asal kamu terus bersama-sama aku," bujuk Kalina waktu itu.

Kata rayuan dan sifat manja Kalina membuat otak Bagas berasa disegarkan kembali. Baru saja minta balikan, Kalina sudah berani untuk mengajaknya tinggal bersama. Dan sejak itulah, Kalina memberikan peringatan. Agar Bagas tidak boleh menyentuh Alika lagi.

Ditambah lagi saat Kalina sudah mengandung bayi dalam kandungannya. Kalina semakin agresif dan tidak main-main jika sedang mengancam Bagas. Semua ancaman Kalina membuat Bagas tak berdaya.

Ditambah bapak Kalina yang adalah seorang preman, dan suka tiba-tiba datang di kantor. Membuat Bagas semakin terpojok, dan memilih untuk mengikuti perintah sang kekasihnya.

Meski di dalam hatinya dia sudah mulai menyukai Alika. Waktu selama lima tahun pernikahan mereka bukanlah waktu yang singkat. Ada rasa yang pernah tumbuh, namun semuanya kini dibawah pengawasan Kalina.

Dan karena itu, Bagas lebih memilih untuk menghindari Alika dan tidur di kamar tamu.

Alika mengusap pipinya yang masih berlinang air matanya. Baginya sungguh hidup tak adil baginya.

"Apa kekurangan aku Tuhan, hingga engkau membiarkan aku jatuh begitu dalam sumur penderitaan ini. Aku sudah nggak kuat lagi," tangis Alika meratapi kesedihan yang tidak ingin dia tampakkan pada setiap penghuni rumah ini.

Lama Alika duduk dan terdiam di bangku taman. Sedang menatap langit senja yang menorehkan warna jingga, cantik sekali. Langit seperti sedang menampakan kecantikannya demi untuk menghibur Alika.

Sementara hati sedang terluka, semesta datang untuk memberikan penghiburannya.

"Manis sekali Tuhan," bisik Alika sambil menatap langit sore ini.

Berharap semesta akan memihak nya suatu saat nanti. Memisahkan dirinya dari cengkraman Bagas, yang egois mementingkan dirinya sendiri tanpa memikirkan perasaannya.

***

"Mama nggak habis pikir deh nak, apa sebenarnya yang diinginkan pria tua itu. Dulu dia sudah berjanji akan memberikan saham miliknya kepada kamu. Dan lihat, belum dapat sebulan di dalam rumah, dia sudah mendapatkan haknya, bahkan lebih," ucap mama Yanti ketus.

Tidak terima putranya Bagas dipermalukan seperti ini. Dan yang terlebih pentingnya lagi, saham yang dijanjikan papa Leo tidak sebanyak apa yang kini diraih olehnya. Kelihatannya mama Yanti sungguh tak terima.

"Pokoknya aku nggak akan pernah membiarkan putraku dipermalukan seperti ini," lanjutnya lagi.

Bagas hanya bisa mematahkan puntung rokok dari mulutnya. Iya dia juga sepertinya sudah mulai sadar. Tentang sikap papa Leo yang kini mulai berubah padanya. Apakah karena dia benar mencintai putranya.

Bagas semakin berpikir keras, bagaimana jika papa Leo akan mendepaknya dari rumah mewah ini. Bagaimana kehidupan mereka selanjutnya.

****

Pagi-pagi sekali, Keanu sudah berpakaian rapi. Alika hanya menggeleng melihat kelakuan sahabatnya yang satu ini.

"Mau kemana sepagi ini?" Tanya Alika.

Keanu tersenyum kecil, lalu duduk di kursi. Mengambil satu potong roti, lalu mengoleskan mentega. Kemudian dia akan mengunyah dengan perlahan.

Merasakan nikmatnya sarapan yang disajikan oleh Alika.

Papa Leo juga baru saja mandi. Dia akhirnya ikut bergabung bersama keluarganya.

Tidak biasanya Keanu sudah berpakaian rapi seperti. Apakah Keanu sudah bekerja. Pertanyaan pertanyaan mulai banyak memenuhi isi kepala Alika.

Sedang mas Bagas, dia tidak berpakaian rapi. Mas Bagas hanya memakai t shirt biasa. Sepertinya dia nggak akan kemana-mana.

Memang, dalam pikirannya Bagas enggan masuk ke kantor hari ini. Begitu pun papa Leo diam dan tidak juga membahas apa pun. Seakan dia memang sedang berpihak pada putranya Keanu. Sedang dia sama sekali tak perduli keadaan Bagas bagaimana.

Di dalam rumah ini, papa Leo hanya menyayangi Alika saja. Semenjak Alika menjadi menantu rumah ini. Papa Leo juga jarang berbicara, jadi siapa pun di dalam rumah ini sulit menebak sifat papa Leo yang sebenarnya.

Kehilangan mama Delia baginya adalah kehilangan separuh hidupnya. Tapi demi Keanu dia harus bertahan. Agar apa yang sudah dirintisnya sejak muda tidak di sia-siakan begitu saja.

Pernikahannya dengan mama Yanti justru membawanya semakin dalam kesulitan, dia benar-benar tidak bahagia. Dan mama Yanti seakan tidak perduli dengan itu semua. Mama Yanti lebih suka menghabiskan uang untuk membeli perhiasan kesukaannya.

Dan itu berbanding terbalik dengan sifat mama Delia. Meski dia dilahirkan dari keluarga kaya nomor 4 di negara ini. Tapi mama Delia memiliki sifat kesederhanaan dan rendah hati serta tidak pernah sedikitpun bersikap aneh pada keluarganya.

Keanu tersenyum kecil mengarah pada Alika. Karena dia tahu, Alika masih bingung, melihat perubahan mereka pagi ini.

Saat Keanu keluar rumah, papa Leo tersenyum pada Alika.

"Dia pergi bersama papa," ucap papa Leo.

Membuat hati Alika turut merasa bahagia.

Melihat Keanu dan papa Leo keluar bersama.

"Semoga ini adalah pertanda baik, dimana Keanu bisa kembali membuka hatinya untuk papa Leo," gumam Alika dalam hatinya. Mendoakan kebaikan bagi dua pria yang begitu berarti bagi dirinya.

"Dan kamu Bagas, tetaplah ke kantor. Selesaikan tanggung jawab kamu, bukan malah menghindar," ucap papa Leo yang tak bisa dijawab oleh Bagas.

Melihat senyum Alika, Bagas segera berdiri mendekati Alika.

"Jangan pernah berharap aku akan melepaskan kamu, sampai kapan pun," ancam Bagas sambil menunjuk wajah Alika.

Sedetik kemudian senyum di bibir Alika berubah sendu.