GemURUh ombak yang selalu ingin aku dengar jika aku sedang ingin kedamaian dan ketenangan jiwa
Perkenalkan namaku Guruh Prakosa Abimanyu
Aku adalah seorang yang tidak percaya adanya cinta
Menurutku cinta adalah sesuatu yang membuat orang gila dan sakit hati
Jika nanti aku bisa jatuh cinta aku anggap wanita itu sangat hebat
Dan sekarang yang aku inginkan adalah hidup dengan kedamaian tanpa adanya cinta dan wanita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja indraswari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Dokter Edward menjaga Elena yang masih saja belum sadarkan diri
"Elena, apakah kamu mendengar suaraku" Tanya Dokter Edward sambil memegang tangan Elena
Elena membuka matanya dan ia melihat bayangan suaminya yang sedang tersenyum kepadanya
"M-mas Guruh..." ucap Elena lirih
"Alhamdulillah akhirnya kamu telah sadar" Dokter Edward mencium tangan Elena
Elena baru sadar kalau ternyata yang ia lihat bukan Guruh melainkan Dokter Edward
"Aku ingin pulang.." pinta Elena
"Seshhh, kamu harus istirahat total untuk beberapa hari ini" ucap Dokter Edward yang mengkhawatirkan keadaan Elena
Air mata Elena jatuh kembali dan segera Dokter Edward memeluk tubuh Elena
"Kenapa Mas Guruh memperlakukan aku seperti itu? Apa salahku" ucap Elena dengan air mata yang mengalir deras
"Menangislah, menangislah yang keras" Dokter Edward menepuk-nepuk punggung Elena
Elena meluapkan tangisannya di pelukan Dokter Edward
Hampir satu jam Elena menangis sampai akhirnya dia memutuskan untuk tidak akan menangisi Guruh lagi, lelaki yang sudah menghancurkan hidupnya
Dokter Edward mengambil nampan berisi bubur dan teh hangat untuk Elena makan
"Ayo makan dulu, Mas nggak mau kalau kamu tambah sakit" ucap Dokter Edward
"M-mas?"
"Iya Elena,ulai sekarang panggil aku Mas" jawab Dokter Edward sambil menyuapi Elena
Di saat Elena sedang makan, tiba-tiba datang seseorang yang menghampiri Elena
"Kak Elena Prameshwari?" Tanya wanita itu
Elena menganggukkan kepalanya dan menatap wajah wanita itu
"Bolehkah aku minta tanda tanganmu?" Tanya wanita itu yang ternyata penggemar Elena
Elena langsung memberikan tanda tangannya dan wanita itu meminta Elena untuk berfoto bersama
"Terima kasih, semoga Kak Elena lekas sembuh"
"Aamiin..."
Dokter Edward mengernyitkan dahinya dan menatap wajah Elena
"Sungguh berutung sekali aku bisa dekat dengan seorang penyanyi terkenal" ledek Dokter Edward
"Aku bukan penyanyi terkenal Mas, masih pemula"
Dokter Edward mengambil ponselnya dan ia langsung memotret dirinya yang sedang merangkul Elena
Edward memposting foto mereka dengan menuliskan Semoga lekas sembuh calon istriku
"M-mas kenapa senyum-senyum sendiri?" Tanya Elena
"Aku sedang bahagia karena bisa berduaan dengan penyanyi terkenal"
Elena langsung mencubit pinggang Dokter Edward sambil memegang erat tangannya
"Mas, terima kasih sudah menemani disini" ucap Elena
"Iya Elena, sama-sama " jawab Dokter Edward dengan senyuman khasnya
Setelah itu Dokter Edward meminta Elena untuk istirahat kembali
Di sisi dimana Guruh sedang membuka ponselnya dan ia melihat foto yang diunggah oleh dokter Edward
"Elena, aku tidak menyangka jika kamu sekarang menjadi wanita yang sangat menjijikkan" ucap Guruh
Melihat Guruh yang sedang menatap ponselnya, Clarisa langsung mengambil ponsel Guruh
"Waktunya kita bersenang-senang sayang" ucap Clarisa yang langsung menciumi bibir Guruh
Guruh membalas ciuman yang diberikan oleh Clarisa dan saat mereka akan melakukan ritual olahraga tiba-tiba ada yang mengetuk pintu apartemen milik Guruh
Mereka langsung mengehentikan aksinya dan Guruh segera membuka pintu apartemennya
Guruh tidak melihat siapapun dan saat akan menutup pintu ia melihat selembar kertas yang ada di bawah pintunya
Guruh membuka kertas itu yang bertuliskan JANGAN PERCAYA DENGAN CLARISA, DIA DALANG SEMUA INI
"Sayang, ada siapa?" Tanya Clarisa
Guruh langsung meremas kertas itu dan membuangnya. Setelah itu Guruh mengambil pakaiannya
"Sayang mau kemana?"
"Aku ada urusan sebentar, kamu tidurlah dulu" ucap Guruh
Guruh masuk kedalam mobilnya dan segera ia melajukan mobilnya menuju rumah sakit