NovelToon NovelToon
Istri CEO Yang Di Sia Siakan

Istri CEO Yang Di Sia Siakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: bundanya marcell aqila

" Bagaskara seorang CEO muda yang berusia 25 tahun yang terpaksa menikahi anak seorang pelayan di rumahnya.
karena kesalahan yang ia perbuatkan sendiri saat itu dirinya pulang kerumah dengan keadaan mabuk berat di sertai dengan efek obat perangsan yang di berikan oleh temanya saat di klub malam itu. " viola dan bagas bagun kesiangan dengan tak sadarkan diri saat viola terbangun dengan keadan tampa sehelai benang sedikit pun dan melihat ke sisi sampingnya Tuan mudahnya yang masi tertidur pulas saat itu la viola teringat akan kejadian semalam yang membuat dirinya kehilangan mahkota yang ia jagakan sejak duluh.

saat di meja makan Bagas turun dari anak tangga menujuh meja makan untuk sarapan pagi di saat itulah Bagas mendengar suara tangisannya viola di dapur. " kenapa kamu menangis viola ujar Bagas majikan mudanya itu " viola mendongak ke atas dan melihat wajah majikannya yang tampan itu " euaaaa,,,, euaaa,, tampa menjawab pertanyaan majikanya viola semakin menjadi jadi tangisannya"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundanya marcell aqila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

keputusan

   ☘️☘️☘️☘️☘️☘️🍀🍀🍀🍀

 Brumm ,,,,,,

      Brum,,,,,,

 suara mobil Alphard keluaran terbaru berhenti di depan kawasan luas Rumah Bagaskara. yang kelihatan megah itu seperti istana dan terlihat beberapa bodyguard yang sala satunya membuka pintu mobil itu terlihat seorang perempuan paruh baya nampak terlihat masi awet mudah berkisaran empat puluhan

Terdengar suara bel pintu utama berbunyi saya dan Tuan mudah segerah beralih ke pintu tersebut dan langsung membuka pintu tersebut.

" ma,, mama" ucap Bagaskara yang mengetahui kedatangan Astrid yang baru tibah di Indonesia .viola segera mengambil ahli koper yang di bawak oleh sala satu Bodyguardnya itu.

" singkirkan tangan kotor mu itu jagan sampai menyentuh barang bawaan saya" ucapnya dengan nada yang ketus, baru pertama kali ini viola bertatapan langsung dengan nyonya besar di rumah ini kebetulan beliau baru pulang dari Singapura.

"baik nyonya Saya permisi" ucap viola degan suara yang pelan segerah viola rapikan kamar yang di atas sebelum viola merapikan kamar diatas.

" Bagas dengan cepat mengatakan kepada viola untuk membersihkan kamar yang di atas untuk di tempati oleh mamanya sendiri. dan ingat viola jika mamaku ini tidak ingin melihat sekecil apapun debu yang tertinggal di dalam kamar itu "ucapnya Bagas terhadap viola.

begitu kamar sudah viola rapihkan sesuai permintaan Tuan Bagas segerah beralih ke dapur untuk menyediakan 2 cangkir teh hangat serta cemilan untuk di sajikan di ruangan tamu di saat itu ibu dan anak itu ketawa bahagia sekali nampak dari raut wajah mereka terlihat sangat bahagia sekali.

viola segerah menghidangkan 2 cangkir teh hangat dan cemilan yang viola bawak dari dapur dan menghidangkan nya di hadapan mereka berdua.

" em,,, permisi yonya, Tuan ini teh hangat nya serta cemilannya Tuan, nyonya silahkan di minum dan dimakan cemilannya "ucap viola sambil meletakan cangkir teh hangat itu berserta cemilan tersebut.

"Hey kamu,,, ? ucapnya Astrid dengan nada yang tak suka terhadap viola,viola pun berbalik badan dan menunduk pandangan tersebut " i..iya nyonya memanggil saya"ucap viola degan suara bergetar " kamu emang siapa lagi yang berkerja di rumah anakku

ini Ha,, selain kamu dan pak, Agus "ucapnya Astrid dengan viola degan wajah yang judes serta ingin mencecar.

 " kesalahan apa lagi yang saya perbuatan ya allah" batinnya menohok dengan wajah yang lusuh dan siap menerima semua jawaban dari majikannya ini. " sudah berapa lama kamu berkerja di rumah anakku ini, Ha..." ucapnya Astrid dengan waja yang tak suka.

"sudah 4 tahun ini nyonya" ucapnya viola degan suara yang gemetar

"kelihatan nya kamu ini bukanlah wanita yang berpendidikan sehingga anak saya memberanikan memperkerjakan kamu di rumah nya ini..." ucap Astrid.ta lama kemudian Bagas menghampiri mamanya yang sedari tadi mencecar kesalahan viola ,

"sudahlah ma,,, ngak usah di ributkan lagi Bagas memperkerjakan dia sebagai asisten rumah tangga itu karena dia adalah seorang anak yatim piatu ma"

ucapnya Bagas dengan waja yang dingin terhadap viola.

"kamu ini ya Bagas kan mama sudah merekomendasikan seorang asisten yang sudah berpengalaman luas dalam hal beres beres rumah, memasak dan sebagainya bukan kayak dia ini yang nggak becus membersihkan pekerjaan rumah" ucapnya degan wajah yang tak suka terhadap viola.

."waja viola terus menunduk dan tak berani menatap wajah orang tua majikannya yang matanya hampir sempurna melotot hinga hampir terjatuh dari kelopak matanya.. " ucapnya viola.

'" kamu dengar tidak apa yang saya tanyakan barusan ?"ucapnya Astrid dengan nada ketuanya

" iya nyonya saya dengar maafkan saya nyonya ,dan juga Tuan muda jika semua pekerjaan saya kurang memuaskan orang tuanya Tuan sekali lagi maafkan saya Tuan dan tolong jagan pecahkan saya, Tuan Bagai mana nantinya saya Tidak bisa membayarkan uang sekolah adik saya lagi nanti Tuan"

ucapnya viola dengan wajah yang sendu memohon agar tidak di pecat dari pekerjaan nya sekarang ini.

tampa sadar orang tua majikan viola memperhatikan tanda merah yang ada di leherku ini,

" oh selain kerjaan kamu tidak becus ini rupanya kamu adalah wanita yang tidak benar" Hardiknya Astrid terhadap Viola.

" reflek viola langsung menutupi bekas tanda merah itu degan rambut panjang viola"dengan waja yang sendu dan tak terasa buk tiran Benin ini mengalir dari kedua pipi mulus nya viola.

"Tanda merah apa itu Hardiknya sekali lagi" oleh Astrid .

" degan cepat. Bagas menengah kan nya dan membelah viola kali ini karena ini adalah kesalahan yang tak di sengaja oleh Bagas saat kejadian yang memalukan itu"

Pada malam itu Bagas yang pulang dari kerjanya pulang dengan keadaan mabuk berat dan di sertai keringat yang bercucuran di wajah nya. seketika viola meng rangkulnya dan membawa Tuan mudanya itu ke dalam kamar nya tampa sadar Bagas segerah men cengkal lengan tangannya viola.

" Tu,, tuan tolong lepaskan tangan saya tuan"ucapnya viola degan sekuat tenaga viola ingin melepaskan diri dari cengkraman tangan Bagas yang sangat lah kuat itu disertai efek obat Perangsang serta bauk alkohol yang menyengat di Hembusan mulutnya Bagas majikan mudanya itu.

" temani saya dulu Zaneta " Ucapnya Bagas yang tak sadarkan diri itu. Dengan keringat yang berdebu debu Bagas melepaskan satu persatu kancing baju kimono yang di kenakan oleh viola malam itu,

Dengan sekuat tenaga yang viola kumpulkan saat itu ingin sekali melepaskan diri nya namun ia kala dengan kekuatan yang di miliki oleh Bagas seketika Bagas melemparkan tubu viola ke atas kasur miliknya dengan kasar.

"Tolong tuan jangan lakukan itu " viola me ron tak Ron tak dan tampak seketika buliran bening hangat mengalir deras di pipinya viola.

pupus la sudah harapannya serta kehilangan kesucian nya yang ia jaga kan sedari dulu kini telah di rebut paksa oleh Majikan nya sendiri ya itu Bagaskara .

Yang memperlakukannya viola secara kasar sehingga ia meracau dengan tidak benar.

" kenapa kamu melakukan itu Zaneta apa kurangnya aku Ha hingga kamu tega bermain gila sama Bima " ucapnya kepada viola sehingga ia melampiaskan seluruh rasa cemburu terhadap kekasih nya itu dan menganggap kalau viola itu adalah Zaneta kekasihnya Bagas yang ia cintai selama ini.

Seketika viola bangun di pagi hari dan merasakan sakit di bagian sensitifnya serta baju yang di kenakan nya berhamburan ke sembarangan tempat.

viola dengan cepat memungut baju yang ia kenakan dan segeralah memakainya baru saja viola hendak memungut pakainya saat itu la Bagas bangun dan degan waja yang terkejut.

" Vi.. ola kamu ngapain ada di dalam kamar ku ini " ucapnya Bagas dengan dengan terbata bata dan seketika ia mengingatkan kejadian semalam yang ia lakukan terhadap viola.

sedang kan viola menangis sejadi jadinya saat melihat darah yang ada di atas seprai kasur milik Tuan nya itu.

" euaaaaa... hik hik " tangisnya yang di dengar oleh Bagaskara

" maaf kan aku viola maaf atas kejadian semalam karena aku melakukan semua itu di luar kendali ku sendiri " ucap Bagas terhadap viola.

Seketika itu viola menatap waja majikan nya itu dengan sorotan kebencian yang meluap lupa. terhadap Bagaskara

" Apa maaf yang kamu katakan setelah kamu merebut apa yang ada pada diriku ini Ha... majikan seperti apa yang telah tega merampas kesucian seorang anak yatim piatu ini'' cecar viola dengan nafas yang tersendat sendat itu.

" Dengar viola aku akan pertanggungan jawab atas apa yang telah aku lakukan kepada dirimu jika sampai kamu hamil " ucapnya terhadap viola, menunduk dan merangkul kedua kakinya itu dan terus saja menangis karena rasa perih yang ia rasakan saat itu

" Jika sampai kamu memberitahukan ini semua kepada mamaku maka jangan harap kamu mendapatkan simpati dari mamaku itu " ucapnya yang berlalu meninggal kan viola sendiri di kamarnya itu.

Ketika viola hendak menyediakan sarapan pagi itu Bagas berpesan kepada viola jika mamanya akan tiba pagi ini .

  "dan kamu jangan menampakan waja yang sedih sambut la mamaku itu dengan baik "

ucapnya yang segera mengambil sepiring sarapan di atas meja tersebut.

 " Baik Tuan " ucapnya viola dengan waja yang sendu. kejadian malam itu berhasil membuat viola kehilangan kesuciannya

" Hey kalian berdua kenapa melamun " tan nyanya Astrid terhadap anaknya dan juga Asisten rumah tangganya tersebut.

" Tidak nyonya, Tidak ma.." jawab mereka secara serentak berhasil membuat mata Astrid membulat secara sempurna.

" Yakin ta ada yang kamu sembunyikan dari mama Bagas" ucapnya Astrid dengan waja yang menanti jawaban dari anaknya itu.

"Tidak ma... " ucap Bagas dengan berhati-hati

."Pokoknya ya Bagas. mama tak ingin melihat wajanya lagi seketika itulah viola dengan cepat di pecat kan oleh mamanya Bagas.

"Maafkan saya viola" ucap Bagas dan memberikan uang pesangon terhadap viola

 " tapi Tuan saya mohon jangan pecat kan saya Tuan saya tidak tau harus kerja ke mana lagi" ucap viola dengan waja memohon.

" Lantas saya di pecat lalu bagai mana dengan hasil Tespek ini Tuan yang menandakan garis dua merah yang tertara di tespek itu"ucap viola dan seketika dilihat oleh mamanya Bagaskara.

 " Apa semua ini Bagas jagan katakan jika kalian melakukan hal yang tak seharusnya kalian lakukan" ucap Astrid kepada anaknya itu degan waja yang memerah menahan semua amarah dan menunggu jawaban dari anaknya itu

 " maaf kan Bagas ma,, Bagas melakukannya dengan ke tidak sengajaan saat malam itu" ucap Bagas degan waja yang menunduk dan siap menerima ocehan mamanya itu.

" mama,,, tidak ingin masalah ini terdengar oleh telinga orang laen walaupun mama sempat membenci pembantu sialan ini Bagai mana pun kamu Bagas harus segeralah Bertanggung jawab atas apa yang telah kamu perbuat kan terhadap viola "

ucapnya Astrid degan wajah yang ta suka terhadap viola bagaimana pun Astrid tidak pernah mengajarkan anak nya untuk lari dari sebuah tanggungjawab.

 " maksud mama Bagas harus menikahinya " ucap Bagas ke pada mamanya itu.

 " ya Bagas kamu harus bertanggung jawab atas ke hamilan viola meski pernikahannya hanya hanya di ketahui oleh para kerabat terdekat saja '' ucap Astrid terhadap Bagas

" Baik la ma Bagas akan segera menikahi viola " ucapnya sambil menatap tajam dengan viola degan wajah yang sulit di artikan.

 " dengar viola sebelum aku menikahi mu kamu harus menandatangani surat perjanjian setelah anak itu lahir maka saya akan segera menceraikan kamu, dan tenang saja soal anak itu biar saya yang bertanggung Jawab semua yang menjadi keperluannya kelak"

 ucap Bagas yang di dengarkan oleh viola dengan sangat jelas.

pagi itu setelah ijab Kabul selesai viola dan Bagas resmi menjadi sepasang suami istri dan pernikahan nya yang sederhana itu hanya di hadiri para kerabat terdekat saja.

 " mas" pangil viola secara pelahan terhadap Bagas yang sudah menjadi suaminya itu.

 Dengan cepat Bagas mengalihkan pandangannya Terhadap viola yang sedari tadi memanggil kan dirinya

" Mas biar saya aja yang tidur di sofa itu " ucap viola kepada suaminya itu.

dengan cepat bagas melemparkan bantal dan selimut itu kepada viola seketika viola terkejut degan perilaku suaminya sendiri.

"Ingat ya kamu itu tidak ada sedikitpun ruang di hati ku untuk menerima kamu sepenuhnya menjadi istriku dan jangan lupa degan perjanjian kita " Ancam nya kepada viola dengan sorotan mata seperti elang yang mengi cari mangsanya sendiri.

" ia mas" ucap viola dengan air mata yang membasahi pipinya yang mulus itu seketika viola memungut bantal dan selimut itu yang tadinya di lemparkan oleh Bagas ke lantai.

1
Elok Pratiwi
oalahhh cerita nya ternyata bersambung to ... tau gitu ga tak buka ga tak baca ... males baca nya baru bab 30 dah to be continue ...
bundanya marcell aqila: Terimakasih kasi mbk, mas, kakak yang udah baca novel saya terimakasih masukannya ya, harap maklum saya masi baru dan masi tahap belajar juga .. jika kakak ada saran boleh cht saya ya kakak 🤗
total 1 replies
bundanya marcell aqila
di baco nn lur /Facepalm/
AmW 29
kurng paham tor..
Mar Briyith ER
Sudah jadi fans berat cerita ini, semoga thor cepat update lagi.
bundanya marcell aqila: terimakasih ya kakak/Proud/
total 1 replies
Tít láo
Penulis memiliki bakat untuk menciptakan dialog yang hidup dan menarik.
bundanya marcell aqila: trimakasih 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!