YOU & ME IN NOVEMBER

“Bukannya aku mata duitan dengan kado Daris ... tetapi lebih ke salut saja sama niatnya buat bahagiain Livia Syah di momen valentine ...” pikir Livia.

...Tapi pada dasarnya, Livia bukanlah perempuan yang di sukai oleh Daris. Sehingga, lebih baik untuk sadar diri dan melanjutkan kehidupan sehari-hari seperti biasa....

... Jika bisa, seharusnya lelaki itu dilupakan saja sejak awal....

... Sayangnya perasaan itu semakin ditekan akan semakin liar yang berujung sakit seperti ini. ...

“Haish ... anggap saja semua ini ga ada dan lupain saja aku pernah kayak gini demi dia,” gumam Livia.

... Livia pun menegaskan dirinya agar tidak banyak berharap dan kembali dengan pikiran logisnya. Karena cinta hanya akan membuat dirinya seperti orang bodoh yang kehilangan arah....

... Lalu Livia ingat dengan cokelat-cokelatnya yang ada di dalam tas dan di kantong rok sekolah. ...

...Ia pun bergegas mengeluarkan semua cokelat itu dan menaruhnya ke dalam kulkas. Livia menaruh cokelat yang tidak jadi di berikan oleh Daris ke dalam kulkas terlebih dahulu. ...

...Kemudian disusul dengan cokelat dari Silvana, Alfa, teman sekelasnya juga dan abang kelas....

... Lalu cokelat terakhir yang diberikan Kenzo juga akan disimpan. Livia melihat cokelatnya untuk sebentar....

“Wah ... cokelatnya tadi ada diikatkan pita toh. Lucu banget,” ucap batin Livia.

... “Eh? Ada tulisannya. Happy Valentine! Ahahaha ada saja si Kenzo," sambungnya lagi....

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

... Paginya di kelas, Livia dan Daris hanya duduk bersama dengan diam saja....

... Tidak ada canda tawa maupun mencari topik untuk di perbincangkan. Bulan sudah berganti beberapa kali dan mereka berdua tetap begini saja....

... “Orang yang sudah cuek, dingin dan nyebelin gini harus sabar ... tinggal ujian terus uda naik kelas. Jadi harus sabar ...” pikir Livia sambil menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkannya....

... Pada ujian akhir semester, hubungan maupun interaksi mereka terputus sampai akar-akarnya hingga pada liburan sekolah....

... Livia kembali lagi dengan sosok dirinya yang kesepian dan untungnya ditemani oleh Rido di hari liburnya....

... Sedangkan kabar Daris entah bagaimana apalagi dia orang yang tidak pernah terbuka di media sosial....

... Bahkan Livia sudah pernah mengikuti akunnya dari tak lama setelah duduk sebangku. Tetapi Daris sampai liburan semester juga masih belum memberi konfirmasi atau izin untuk membuka akun privatnya kepada Livia. ...

“Sehabis masuk sekolah kembali, aku sudah gak duduk sama dia lagi. Yeay!” ucap Livia di kamarnya.

...Liburan Livia hanya dihabiskan di rumah saja tanpa ada jalan-jalan dengan temannya....

... Livia yang menyendiri seperti ini di akibatkan karena perlakuan sendiri yang terus menerus menolak ajakan teman....

... Mama Livia pun sampai bingung dengan gadis itu yang seharian hanya betah di rumah saja. Kemudian Mamanya pun bertanya dengan gadis itu, ...

“Nak? Kenapa kamu cuma di rumah terus? Kok ga ikut temanmu jalan-jalan?”

...Livia hanya dengan santai menjawab,...

“Gak mau Ma.”

...Di karenakan Livia adalah gadis pemilih teman sehingga ia jarang mau banyak bergaul dengan teman sekelasnya maupun teman dari SD. ...

...Bukan karena memilih berdasarkan materi maupun kepintaran, tetapi teman sekelas Livia rata-rata adalah sosok teman yang tidak tepat untuk gadis itu. Yang tahunya hanya memanfaatkan dan merugikan saja. ...

...Teman yang satu lagi yang bernama Silvana, dia sudah akrab dan nyaman dengan teman baru sehingga Livia sejak lama tidak pernah di ajak untuk bermain lagi....

... Terlebih lagi Silvana tergila-gila dengan laki-laki sehingga pemikiran dirinya hanya berisi laki-laki saja. Itulah yang membuat Livia memilih untuk tidak bergaul dengan siapapun....

“Haish ... semuanya orang-orang kayak begitu. Jadi demi terhindar dari pengaruh buruk, mending aku sendiri saja meski rasanya tidak enak juga untuk melewati hari demi hari di rumah saja,” pikir gadis itu.

... Liburan semester Livia akan berakhir mulai besok dan rasanya sudah sangat tenang tanpa ada kehadiran Daris lagi di sampingnya setiap hari....

... Keesokan paginya di kelas, karena masih belum ada pantangan untuk duduk di posisi manapun di kelas, Livia duduk lagi di posisi depan di barisan tengah untuk dapat dengan nyaman melihat papan lagi. ...

...Tapi karena efek samping dari sendiri terus menerus, sampai akhirnya bel pelajaran pun tidak ada teman satupun yang menawarkan untuk duduk bersama dengannya....

“Riana belum ada teman sebangku ya? Duduk sama aku saja,” ucap Livia untuk mengajak temannya duduk bersama.

...Tetapi Riana menolak dan pergi duduk di barisan belakang bersama teman-teman Miska yang berada di sana. ...

...Lalu ada lagi teman perempuan bernama Vania juga kebingungan, Livia segera mengajaknya tetapi ia juga menolak. ...

“Ya sudah kalau sendiri, aku juga bisa sendiri dan ga butuh teman!” ucap batin Livia dengan kesal.

... Wali kelas pun tiba di kelas dan memberi perkenalan. Kemudian Livia melihat ke sekitar untuk beradaptasi dengan posisi duduk temannya. ...

...Kemudian ia melihat Daris ternyata juga duduk sendiri di barisan paling ujung dan paling belakang....

“Dasar nolep lu!” ucap batin gadis itu.

...Karena wali kelas sudah berganti, maka wali kelas baru mengubah sedikit struktur perangkat kelas dengan posisi bendahara di berikan kepada Livia dan Miska hanya memiliki posisi menjadi ketua kelas saja. ...

...Lalu wali kelas mereka memperhatikan bahwa posisi bangku kelas Livia sangat berantakan dan banyak kosong di bagian depan....

“Ini kursi depan kok pada kosong ini? Kok banyak yang duduk sendiri-sendiri? Harus Ibu atur bangku kalian!” ucap wali kelasnya.

“TIDAK!” teriak banyak murid-murid yang sudah nyaman dengan posisi bangkunya.

... Lalu wali kelas memindahkan murid yang duduk sendirian dengan murid lain yang tengah duduk sendirian juga. Tapi ia dari tadi tidak memindahkan Livia maupun menempatkan teman sebangku dengan gadis itu. ...

...Hingga pada akhirnya hanya tersisa Livia dan Daris yang masih duduk sendiri. Bedanya posisi tempat duduk Livia paling depan sedangkan bangku Daris paling belakang....

“Waduh mati ini mati. Aku ga mau di pindahkan balik sama Daris! Mikir balik saja uda enggan!” ucap batin Livia dimana wali kelasnya masih sibuk memindahkan murid yang bermasalah.

... Lalu Livia melihat ke sekitar dan menyadari bahwa hanya tersisa Daris yang masih duduk sendiri di ujung sana. ...

“Waduh ... please jangan pindahkan aku sama dia lagi!” ucap gadis itu.

...Lalu wali kelasnya baru menyadari ada satu laki-laki yang masih duduk di ujung sendirian. Ia pun melihat kesana kemari untuk bangku yang cocok. ...

...Kemudian wali kelas tersebut melihat bangku Livia yang tengah kosong. ...

“Ha ... nah ini, pas kalau murid malas duduk sama Livia. Hei, yang duduk ujung situ! Kamu pindah ke sini,” ucap wali kelasnya sambil menunjuk Daris.