aku Lady Aryana de Venetian seorang wanita gemuk berumur 26 tahun yang saat ini sedang berada di depan pisau pancung akibat fitnah suamiku dan juga kekasih nya untuk menyingkirkan diriku dan juga untuk menjatuhkan keluarga ku. ku pandangi lagi wajah tampan yang memiliki tatapan kejam ke arah ku dengan segaris senyum meremehkan.
aku bersumpah di dalam lubuk hatiku yang paling dalam. jika aku di beri kesempatan maka aku akan membalas kan sakit hati ini. dan akan ku pastikan lelaki yang masih berstatus suami ku bertekuk lutut di hadapan ku kelak, dan aku akan benar-benar menjadi monster untuk mereka.
Dan tiba-tiba sebelum hukum penggal ku di laksanakan jiwa ku seperti di tarik keluar dari raga ku. membuat ku sesak dan hampir tak bisa bernafas aku memejamkan kan mata sekejap dan tersentak membuka mataku. betapa terkejutnya diriku yang saat ini tidur di ranjang kamar ku sebelum aku menikah dengan lelaki brengsek itu.
"apa yang terjadi!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma Rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
di jemput oleh iblis
"apa yang kau laku kan di sini Grand duchess Aryana Ruasent!"
Aku menatap wajah iblis Nicholas yang saat ini menatap marah ke arah ku. Aku hanya diam berdiri masih memikirkan kejadian di depan ku ini. Kenapa pria iblis ini bisa berada di sini?. Apa yang dia lakukan? Dan apa maksud dari panggilan nya tadi. memanggil diriku dengan sebutan Grand duchess Aryana Ruasent. Sejak kapan Pria gila ini mengakui ku sebagai Grand duchess.
melihat ku berdiri terdiam menatap nya iblis Nicholas menghampiri ku dan berdiri di hadapan ku sekarang.
"aku tanya sekali lagi pada mu. apa yang kau lakukan di sini istri ku!" ucap iblis ini dengan nada marah dan menekan setiap kata nya membuat aku sadar seketika dan melihat wajah menjijikan pria iblis ini tepat berada di hadapan ku.
"seharusnya saya yang bertanya seperti itu kepada anda tuan Grand Duke Nicholas Ruasent. Kenapa anda berada di hadapan saya saat ini tuan Grand Duke. Dan satu lagi apa pun yang saya lakukan itu bukan urusan anda tuan!" aku sangat malas melihat wajah nya ini. Wajah yang sekarang sudah di tumbuhi sedikit bulu halus di sekitar dagu dan bibir nya. Dan aku lihat dari pakaian pria iblis ini dia masih mengenakan pakaian kesatria nya. Aku rasa mungkin Pria iblis ini tidak sengaja melihat ku saat melewati jembatan sungai Elgot. Sehingga dia menghampiri ku ke sini.
Setelah aku mengatakan hal itu Kulihat wajah pria iblis ini mengeras dan menahan kekesalan nya. hingga pria iblis ini menarik tangan ku dan menyeret ku untuk ikut bersama nya. "ikut pulang bersama ku sekarang juga Aryana Ruasent!"
"lepaskan kan tangan ku! Aku bisa bejalan sendiri! Jangan memperlakukan ku seperti seorang tahanan yang kabur dari penjara mu!" setelah aku mengatakan hal itu pria iblis Nicholas melepaskan tangan ku. Dan dengan segera aku berjalan ke depan tanpa menunggu nya.
beberapa langkah aku berjalan kereta kuda yang ku suruh menunggu di depan pintu masuk kota Altera, pusat kota tempat yang saat ini kami berada, sekarang sudah berada tak jauh dari hadapan ku. Dengan malas aku segera masuk. dan aku bersyukur jika Pria iblis itu tidak naik bersama ku di satu kereta yang sama dan ku lihat dia menunggangi kuda hitam milik nya dan berjalan di depan kereta ini. Untung saja mereka tidak melihat jejak darah di gaun ku.
Kereta ini sampai di kawasan kediaman Ruasent, dan saat aku akan turun lagi-lagi tingkah aneh iblis ini membuat ku kesal. Dia mengulurkan tangannya untuk membantu ku turun dari kereta. Mau tak mau aku menerima uluran nya. Namun hal itu membuat jubah ku tersingkap dan membuat Pria iblis ini melihat jejak darah yang tergambar jelas di gaun soft yellow yang aku gunakan saat ini.
"apa yang terjadi pada mu Aryana mengapa gaun yang kau pakai banyak noda darah. Apa kau terluka? Apa seseorang menyerang mu? Apa yang terjadi katakan pada ku Aryana!!" ucap pria iblis ini dengan nada marah kepada ku. Ada apa dengan pria iblis ini. Mengapa dia marah dengan gaun ku yang terdapat noda darah. Seharusnya dia tidak usah pedulikan hal yang aku buat. Aku sungguh tidak suka dengan reaksi nya saat ini.
"bukan urusan anda Tuan, apapun yang terjadi pada saya itu bukan urusan anda!" ucap ku dengan wajah yang datar dan menatap benci pada reaksi nya itu. Setelah aku mengatakan hal itu wajah pria iblis ini semakin terlihat marah.
"kau tinggal di rumah ku, menggunakan fasilitas yang ku berikan, seharusnya kau tau dan berfikir jika kau terluka siapa yang akan di repot kan dan aku juga tidak ingin jika ayah mu akan menyalah kan ku atas tuduhan tidak becus menjaga mu. Kau tau aku tidak ingin hal-hal merepotkan itu datang pada ku. walaupun aku menikahi mu dengan terpaksa namun diri mu adalah tanggung jawab ku sepenuhnya Aryana!" Pria iblis ini mengatakan hal-hal tersebut dengan nada marah mendengar ucapan nya aku mengepalkan tangan. Kenapa pria ini tidak pergi lebih lama. Mendengar ucapan nya itu membuat hati ku panas. Baik lah untuk kali ini aku akan membiarkan nya berkata apapun pada ku. Karena aku juga sudah lelah, aku tidak ingin Ini berakhir membuang waktu ku.
"maaf kan saya tuan Grand Duke lain kali saya tidak akan merepotkan kan anda. Dan saya minta tolong abai kan saja saya. Saya bisa menjaga diri saya sendiri. Dan saya permisi!" aku meninggalkan kan nya yang masih tetap berdiri di sana. Setelah mengucapkan hal itu dengan tenang aku pergi masuk ke kamar ku dengan Maya yang mengikuti ku dari belakang.
Maya melihat pertengkaran ku tadi dengan pria iblis itu, sekarang bertanya tentang keadaan ku.
"nona apa anda baik-baik saja! Bagaimana bisa gaun anda penuh dengan darah nona?" Maya saat ini sedang membongkar barang-barang yang kami beli tadi.
"ada beberapa bandit yang ingin merampok ku tadi saat aku berjalan di gang sempit dan sunyi dan kemudian datang lah seorang pria asing yang menolong ku namun saat pria itu mengayunkan pedang nya ke arah bandit tersebut aku malah terkena cipratan darah dari bandit yang di bantai nya." aku menceritakan hal bohong itu pada Maya agar pelayan ku ini tidak khawatir berlebihan pada ku dan dia tidak akan cerewet jika aku akan keluar nanti.
"oh nona kenapa anda tidak menunggu saya di depan kedai kakek tua itu. Dan maaf kan saya nona yang meninggal kan anda untuk mengantarkan barang-barang ini". setelah mengatakan itu Maya berdiri dan membantu ku melepas gaun penuh noda darah ini. Dan aku segera membersihkan diri ku.
Setelah aku selesai dan memakai gaun sederhana yang baru ku beli tadi dan Maya sudah mengikat rambut ku dengan rapi kemudian aku duduk di sofa yang ada di kamar ini dan melihat Maya melanjutkan tugas nya merapikan barang-barang yang baru aku beli. Dan di meja ku sudah tersedia segelas teh lemon dengan potongan buah apel dan juga buah anggur. Aku menikmati cemilan sehat ku ini dan meminum teh lemon yang sungguh menyegarkan.
"Maya kenapa tadi kau datang bersama grand Duke Nicholas dan pasukan nya?" tanya ku pada Maya yang penasaran dengan munculnya pria iblis itu secara tiba-tiba di belakang ku tadi.
"tuan grand Duke tidak mengatakan apa-apa namun tuan Riddle mengatakan jika tuan Grand Duke merindukan anda dan ingin cepat-cepat bertemu dengan anda!" ucap Maya santai sambil merapikan gaun yang ku beli tadi.
"Uhukk!!"
saya baca nya Ampe narik napas bekali kali.../Sob//Sob//Sob//Sob/