MAMI UNTUK KYARA

kini Kyara sudah berada di ruang perawatan VVIP. ruang tersebut tampak sangat luas dengan dua bed tempat tidur dan juga ruang tamu yang cukup luas serta satu kamar mandi.

shofia sedang mengganti pakaian kyara sedangkan Rey dan Tante Widya sedang duduk di sofa tamu bersama dokter Lisa yang saat itu sedang menjelaskan hasil dari CT scan

" jadi begini tuan Rey, menurut hasil scan tadi Alhamdulillah virusnya belum sampai masuk ke sel otak dan ini sangat membahagiakan sekali. karena jika virus itu sampai masuk ke sel otak maka kesadaran non kyara akan sangat terganggu ." dokter Lisa mulai menerangkan sedang kan Rey dan Tante Widya menyimak dengan seksama

" karena tadi hasilnya menunjukkan hal positif maka tiga atau empat hari kedepan non kyara sudah boleh pulan ..! asalkan makannya sudah mau dan panasnya juga sudah turun. maka secepatnya non kyara bisa dibawa pulang " terang dokter Lisa lagi dan tampak kebahagian tergambar di wajah Rey dan Tante widya.

" Alhamdulillah klo begitu terima kasih dok atas penjelasannya " ucap Tante Widya

" baik klo begitu saya pamit tuan nyonya !" kemudian dokter Lisa melangkah ke arah pintu dengan diantar Tante Widya sedang Rey melangkah mendekati ranjang kyara

" sayang kamu dengar tadi kata dokter ? kamu akan boleh pulang asal kan kamu mau makan yang banyak dan banyak istirahat agar lekas sembuh. kamu mau pulang nggak ?" tanya Rey

" mau papi, asalkan mami juga ikut pulang ke rumah. boleh ya Pi ?" ucap kyara memelas.

" ya boleh, mami kamu boleh kok tinggal di tempat kita lagi " jawab Rey sambil membelai rambut putrinya

" terima kasih Pi " ucapnya lemah

" kamu senang sayang ?" tanya papinya dan dijawab anggukan kepala oleh kyara

" ya pi aku senang bisa bareng sama mami lagi, mami mau kan " kata kyara

" iya sayang " jawab Shofia singkat tanpa memandang ke arah Rey

" sayang mami tinggal sebentar ya nanti mami ke sini lagi mami mau liatin pasien yang lain nggak papa kan ?" ucap shofia

namun kyara tak menjawab dari wajahnya tampak dia keberatan

" nanti mami ke sini lagi kok ! mami janji " kita Shofia lagi sambil mengangkat dua jarinya

" bener ya mami nanti ke sini lagi !"

" ya sayang nanti klo sudah nggak ada pasien mami ke sini lagi oke ! " ucap Shofia

" iya mi tapi jangan lama lama ya ?" pinta kyara

" he em iya mami nggak lama kok ! mami keluar dulu ya cup !" Shofia mencium kening kyara sebelum akhirnya keluar dari ruangan tersebut sampai di luar pintu tiba tiba seorang perawat datang menghampirinya

" maaf dokter Shofia anda di tunggu di ruangan bapak direktur " kata perawat tersebut

" aduh ada apa ya sus ?"

" saya kurang tau dok !"

" iya udah saya ke sana sekarang " ucap Shofia lalu melangkah menuju ruangan direktur rumah sakit

" tok tok." permisi pak " ucap shofia sopan

" masuk " terdengar suara dari dalam. lalu Shofia pun masuk ke dalam ruangan tersebut

" duduk " kata dokter Yusuf sebagai direktur rumah sakit

Shofia duduk di kursi depan meja kerja direktur

" ada apa pak ? bapak memanggil saya ?" tanya Shofia sedikit gugup

" ehem.. begini Shofia jadi mulai hari ini kamu saya tugaskan untuk ikut merawat nona kyara mendampingi dokter Lisa selaku dokter spesialis anak yang menangani nona kyara" terang dokter Yusuf

" baik dok " jawab shofia

" jadi mulai hari ini kamu tidak perlu lagi berjaga di ruang UGD untuk beberapa hari kedepan selama non kyara di rawat di sini " terangnya lagi

" siap dok !" sahut Shofia gembira

" saya tidak tau ada hubungan apa antara kamu dengan keluarga tuan Rayyan tapi yang jelas saya mau kamu melakukan tugasmu dengan baik dan ingat jangan sampai terjadi kesalahan walau sedikit pun " terang dokter Yusuf lagi

" baik dok saya akan melakukan tugasnya dengan sebaik baiknya " jawab Shofia

" bagus karena saya tidak ingin mengecewakan tuan Rey karena masa depan rumah sakit ini tergantung kepuasan tuan Rey terhadap pelayanan kita pada keluarganya, kamu faham kan dengan maksud saya ?" dokter Yusuf menekankan kembali

" iya pak saya mengerti " jawab shofia

" oke klo begitu kamu boleh kembali

sekarang "

" baik klo begitu saya permisi pak ! selamat sore !" pamit shofia lalu keluar dari ruangan orang nomor satu di rumah sakit tersebut

berjalan menuju ruang UGD untuk mengambil beberapa barangnya

" Hay shof loe dari ruangan direktur ? " tanya Vania yang baru saja melihat Shofia keluar dari ruangan direktur

"iya van " katanya sambil terus melangkah

" loe lagi nggak bikin masalah kan ?" tanya Vania cemas

" ccckk apaan sih loe ! loe pikir gua biang masalah apa ?" jawab Shofia

" trus kenapa loe dipanggil sama direktur rumah sakit ini ?" tanya Vania penasaran

" gue itu mulai sekarang tidak lagi bertugas di UGD " jawab Shofia

" trus ?"

" ya gua mulai hari ini di tugaskan untuk menangani kyara mendampingi dokter Lisa " terang Shofia

" maqksud loe kyara ..kyara anak angkat loe ?" tanya Vania menegaskan

" ah iya gua belum cerita ya ke loe ! tadi anak gue masuk rumah sakit dan saat ini sedang dirawat di sini " tutur Shofia

" emang kyara sakit apa ?" tanya Vania sedikit terkejut

" dia kena tyfus. dan tadi di jalan dia sempat kejang dan untunglah dia segera dibawa ke sini " Shofia menjelaskan

" ya ampun kasian banget si kyara ! gua boleh jenguk nggak ?" tanya Vania

" boleh aja asal loe jangan berisik " ucap Shofia

" iya gue nggak akan berisik. trus loe mau kemana sekarang ?"

" gua mau ambil barang barang gue di UGD dulu "

" ya udah gua juga mau ke ruangan pasien, nanti sore deh gua jenguk kyara "

" ya terserah loe aja " jawab Shofia lalu mereka pun berpisah di persimpangan koridor rumah sakit.

setelah mengambil barang barang nya Shofia segera kembali ke ruang perawatan kyara. tampak kyara masih tertidur mungkin karena efek obat yang dia minum tadi. Shofia meletakkan tasnya di atas nakas disamping ranjang kemudian dia raba kening kyara tampak masih sedikit hangat

Tante Widya sedang rebahan di ranjang sebelah nya sedangkan Rey sedang berkutat dengan laptop nya duduk di sofa.

" gimana kondisinya shof apa masih panas ?" tanya Widya

" masih sedikit hangat Tan " ucap Shofia kemudian dia duduk di sisi ranjang

" oh ya Tan tadi aku abis dari ruang direktur rumah sakit ini. dan mulai saat ini aku ditugaskan untuk membantu menangani kyara mendampingi dokter Lisa " terang Shofia

" wah bagus klo begitu jadi kamu nggak usah bolak balik dari UGD ke mari " kata Tante Widya sambil melirik Rey yang masih fokus dengan laptopnya.

" iya Tan jadi sekarang aku bisa fokus buat ujagain kyara. oh ya Tante sudah makan?" tanya Shofia karena sekarang sudah hampir menjelang sore

" sudah tadi Rey yang membelikan. oh ya gimana klo kita ngopi sebentar di kantin biar nggak ngantuk " ajak Tante Widya

" boleh tapi kyara gimana Tan !"

" udah biar Rey yang menjaganya sebentar, lagian kyara juga masih tidur " ucap Tante Widya lalu mereka melangkah keluar dari kamar perawatan kyara

" Rey mama titip kyara ya kita mau ngopi sebentar, nanti klo kyara bangun kamu telpon saja mama " ucap Widya

" iya ma mama pergi saja biar kyara aku yang jagain " jawab Rey

" baik lah ! kamu mau mama belikan kopi sekalian ?" tanya mamanya

" boleh.. dengan sedikit gula " kata Rey lagi sebelum akhirnya mamanya menghilang dari balik pintum

" shof makasih ya kamu mau menemani kami di sini merawat kyara " ucap tante Widya saat mereka sudah duduk di kantin sambil menikmati secangkir kopi panas

" iya Tan sama sama. aku seneng kok bisa ikut ngerawat kyara apalagi ini kan memang sudah tugas aku sekarang " lalu menyesap kopinya

" Tante juga mau minta maaf atas sikap Rey kemaren sama kamu " kata Widya lagi merasa nggak enak

" iya nggak papa kok tan, nggak usah di pikirin"

" tapi tetep saja Tante nggak enak sama kamu" kata Tante Widya

" iya aku faham Kok Tan sama sikap pak Rey, bersikap seperti itu sama aku. aku ini siapa ? hanya orang luar yang tiba tiba masuk ke keluarga Tante yang kebetulan di panggil mama oleh cucu Tante trus tiba tiba Tante dan kyara meminta pak Rey menikahi aku, ya jelaslah pak Rey sangat marah " terang Shofia

" tapi asal kamu tau Tante masih sangat berharap kamu jadi mama kyara yang sesungguhnya"

" tapi Tan aku ngerasa nggak pantas, aku hanya orang biasa sedang pak Rey ?"

" bagi Tante itu nggak penting yang penting dia baik dan tulus mencintai kyara " kata Tante Widya sambil menggenggam tangan Shofia.

mereka asik mengobrol hingga ponsel Widya berdering panggilan dari Rey

" Rey telpon !" ucap Widya lalu menggeser tombol hijau untuk menjawab panggilan dari Rey.

*****

Hay para readers ku yang Budiman dan baik hati author mau minta maaf karena terlambat up date. ini dikarenakan ada sedikit pekerjaan awal tahun semoga setelah ini bisa up tiap hari.

dan jangan lupa pula dukungan like komennya dan juga vote nya happy reading 😘😘😘😘