NovelToon NovelToon
Sang Pembangkit Gairah

Sang Pembangkit Gairah

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Hamil di luar nikah / Ibu Pengganti / Pelakor / Diam-Diam Cinta / Kaya Raya
Popularitas:20.7k
Nilai: 5
Nama Author: JackRow

Hana Deborah, putri angkat dari mendiang seorang mucikari ternama di kota Camelot! yang mencoba untuk tetap kuat menjalani pahit nya kehidupan pasca ditinggal sang ibu! ketidaktahuan Hana perihal pekerjaan sang ibu angkat membuat gadis itu selalu di pandang rendah oleh orang-orang sekitar bahkan sahabat nya sendiri.

'Wanita mana yang rela menyakiti hati perempuan lain?'

Hal itu terus saja berputar di pikiran Hana, namun Raya meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja!

Keberuntungan yang berpihak pada Raya membuat Hana akhirnya tunduk dan menuruti keinginan sahabatnya untuk menjadi wanita penggoda bagi Edward.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SPG-10

Matahari telah nampak condong ke arah barat, Hana yang merasa bahwa cacing di perutnya mulai menggelitik seketika membuat gadis itu membuka mata.

"Jam berapa ini? kenapa rasanya tubuhku lemas sekali?"

Hana terduduk linglung,

Gadis itu terdiam hening untuk sesaat sembari memperhatikan sekeliling kamar.

Hidup ku selalu sesunyi ini, kenapa aku harus menuruti perkataan mereka? tak bisakah aku mengendalikan kehidupan ku sendiri?

Hana mengusap kasar wajahnya dengan kedua telapak tangan sebelum akhirnya beranjak berdiri di depan cermin, bayangan tubuh dengan rambut panjangnya yang sedikit berantakan membuat ia kembali mengingat semua kegiatan panasnya bersama Edward.

"Tuan Edward -, dia benar-benar keterlaluan!" Hana menorehkan senyum, jemarinya tampak meraba beberapa kiss marks di area dada juga lehernya.

Ingat! kau hanya perlu membantunya dalam mengatasi masalah organ vitalnya, aku mempercayai mu, Hana!

Senyum Hana kembali memudar, ia tertunduk sembari memejamkan mata.

"Maafkan aku Raya! maaf ...,"

Mencoba menepis segala pemikiran negatif dalam diri, Hana kembali mencoba melangkah menuju shower room,

"Aaaa-awwh! kenapa rasanya masih saja nyeri? seharusnya diriku tak menggoda pria itu tadi malam! dia benar-benar membuatku kesulitan dalam berjalan!" Hana mendesis, ia akhirnya merayap perlahan menuju kamar mandi.

*****

"Sweetheart! aku melihat mu dengan jelas dari tempat ku menghubungi mu! apa kau mencoba kabur dengan keluar di jam segini?"

"A-apa? apa maksudmu Tuan?" Hana terlihat kebingungan, gadis itu seketika menebar pandangan di area sekitar sembari memegangi gawai yang tertempel di telinganya.

"Kau mengenakan blouse putih serta celana elegan berwarna gray, rambutmu yang terikat rapi membuat diriku semakin ingin berjalan ke arahmu sekarang juga sweetheart! aku juga bisa melihat ekspresi panik mu itu dengan sangat jelas." Edward terkekeh di akhir kalimat.

Apa? dimana Tuan Edward? apa dia mengikuti ku dari tadi? tapi-,

Bruuuggghhh!!

Ponsel Hana seketika jatuh terpental dan membuat ia seketika berjongkok meraih serta memeriksa kondisi gawai miliknya.

"Maaf! aku sungguh minta maaf, Nona! aku-,"

"Kau?"

"Kau?"

Kedua manusia yang masih sama-sama asing itu seketika tersenyum secara bersamaan saat saling beradu pandang.

"Maaf Tuan! mungkin saya yang terlalu sibuk berbicara pada sambungan telepon jadi saya kurang fokus untuk memperhatikan jalanan."

"Tidak Nona! aku yang seharusnya minta maaf! aku juga tidak fokus karena mengenakan headset di telinga, bagaimana ponsel mu? apa ada kerusakan?"

"Sepertinya hanya sedikit lecet,"

"Biar coba ku periksa!" William seketika merampas ponsel Hana dengan lancang.

Percakapan antara Hana juga seorang pria yang membuat dirinya terabaikan seketika membuat Edward naik pitam. Pria itu membanting pintu hypercar miliknya dan melangkah lebar menghampiri Hana.

"Aku akan menggantinya dengan senang hati jika kau meminta ganti rugi Nona!"

"Tak perlu Tuan! terima kasih, lagipula ini masih terlihat normal."

"Apa kau yakin? apa-,"

"Jangan mengganggu nya!" Edward menarik kasar pergelangan tangan Hana dan membuat gadis itu seketika tertarik ke belakang tubuh tinggi besarnya.

"Oh ..., Tuan Edward! lama tidak bersua! bagaimana kabarmu?"

"Tak perlu menampilkan basa-basi seperti ini William! aku tahu kau sedang merencanakan sesuatu padaku, itu benar bukan?"

Merencanakan sesuatu? apa maksud perkataan Tuan Edward? apa pria itu bukanlah pria yang baik?

Hana seketika bungkam seribu bahasa, ia hanya bisa menatap hening kedua pria yang kini terlihat bersitegang di hadapannya.

"Kita pergi sekarang!"

Edward kembali menarik Hana bahkan tubuh gadis itu hingga memutar dengan paksa karena langkah lebar Edward yang begitu tiba-tiba.

"Sampai berjumpa lagi Nona! berhati-hatilah dijalan!" William tampak tersenyum sembari melambaikan tangan ke arah Hana yang kini menoleh ke arahnya.

****

"Aku akan menginap!" Edward berujar ketus sembari melepas dengan sembarangan sepatu yang terpasang di kedua kakinya.

Hana yang masih tak memahami akan tragedi yang sempat terjadi senja itu seketika memungut dan merapikan sepatu milik sang Tuan.

"Aaaah!!! katakan Hana! sejak kapan kau kenal dengan pria brengsek itu? apa kalian juga sering bertemu?"

"A-apa? apa maksud Tuan-,"

"William! sejak kapan kau mengenal nya?" kekesalan dalam hati Edward seketika membuat ia meninggikan suara tanpa sengaja.

"S-saya? saya bahkan tak tahu bahwa pria itu bernama William!"

"Apa? apa kau yakin?"

"Ada apa denganmu Tuan? saya hanya bertemu pria asing itu tanpa sengaja untuk kedua kalinya."

"Kedua kalinya? jadi kau pernah menemui nya sebelum ini?" mata Edward pun membulat sempurna, ia mengguncang perlahan pundak Hana dengan tatapan intimidasi.

"Bukankah sudah saya katakan? pertemuan itu sama sekali tidak di sengaja! lagipula saya sungguh tak mengenal siapa pria itu,"

"Tapi kau tersenyum padanya, Hana!"

Astaga! apa yang harus kulakukan? kenapa Tuan Edward bisa begitu keras kepala?

"Katakan! apa kau benar-benar tak memiliki kedekatan dengan William?"

Hana membuang nafas kasar, ia beralih dan memilih untuk melangkah dan berpaling dari Edward,

"Jangan mengacuhkan diriku, Hana!" pria itu kembali meninggikan suara dan membuat Hana kembali tersentak dalam dekapannya, beberapa barang belanjaan Hana pun tampak jatuh berserakan di lantai ruangan.

Tatapan tajam serta bentakan kasar yang ia terima dari Edward pun akhirnya membuat Hana berpikir negatif tentang dirinya sendiri.

"Tuan ..., apa penampilan saya sungguh seperti wanita penggoda yang bermain dengan banyak lelaki di luaran sana?"

Raut wajah Edward seketika berubah, pandangan nya kini tampak sendu saat mendengar kalimat lembut dari bibir Hana, mata Hana yang berkaca-kaca pun membuat hati pria itu bergetar.

"Aku-, aku sungguh minta maaf, sweetheart! diriku sama sekali tak bermaksud untuk-,"

"Merendahkan diriku? bukankah saya memang selalu terlihat seperti wanita rendahan dihadapan mu, Tuan?"

Hana menyeka kilat buliran air mata yang telah luruh di pipinya, ia menghindari usapan lembut dari jemari Edward yang hampir menyentuh pundak dan melangkah cepat meninggalkan area ruang makan.

Hana ..., aku minta maaf! aku sungguh minta maaf!

Edward mematung, pria itu kini kembali dilanda ketakutan karena sikap dingin yang ditampilkan oleh sang kekasih bayaran.

1
Bunda HB
Itu lah yg krn ninggalkn Edward,skrg msk mulit singa.gk ada yg bisa nolong skrg nikmati aja hana.keras kepala.
Bunda HB
Terllu PD bgt km betha,kata Cerai udah di ucapkan tinggal nunggu minggat dri rmh newah itu.tunggu tgl main nya.
Bunda HB
Pindah apertenen biar bertha gk dtg lgi Edward.kasian hana jdi korban mu dan istri mu.
Kasniwati Kasni
sangat bagus/Proud/
Parnadi
kelanjutannya gimana nih,hadehhhh lagi asik baca 😭
Vika Amalia Oktavia
dan mak lampirpun mulai tersadar..👀
@Biru791
semangatt up yok
Bunda HB
Emang enk di abaiksn bertha...😁😁
Bunda HB
Lho....lho.....skrg tau rasanya kesepian ditinggal suami mu.slma ini kemana aja km istri durjakim.SUAMI juga ada kalanya lelah cri yg lbih bsa mengerti dan bisa menjaga.km istri durjakim hya foya2 ,senang2.Edward buta,tpi skrg dikit2 udah sadar...😁😁
Vika Amalia Oktavia
makin penasaran...
Bunda HB
Sebenarnya burung nya Edward gk berkicau sama istrinya to kak thor,tpi sama hana sll on trs...😂😂
Siti Ariani: 🤣🤣🤣🤭 bisa banget di othor jawabnya
JackRow: kalau untuk jenisnya, akan lebih baik jika menyesuaikan dengan selera para pembaca saja kak, enaknya jenis burung apa 😌
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!