NovelToon NovelToon
Kisah Cinta Pria Miskin & Gadis Kaya

Kisah Cinta Pria Miskin & Gadis Kaya

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:708.3k
Nilai: 4.6
Nama Author: Ega Aditya

Apa mungkin gadis kaya itu mencintai pria miskin sepertiku dengan tulus?

Namaku Aditya Pratama, aku adalah seorang musisi jalanan yang setiap hari harus menjajakan suaraku untuk mencari nafkah.

Aku lahir dan besar di Bandung, sudah setahun ini aku merantau di Ibukota untuk mencari pekerjaan agar aku bisa mendapatkan pekerjaan yang layak untuk menghidupi Ibu dan juga Adikku.

Malang betul nasibku, setahun sudah berlalu sejak pertama aku datang ke kota ini, tapi aku belum juga mendapatkan pekerjaan dan akhirnya aku harus tetap mengamen untuk menyambung hidup.

Dalam pekerjaanku tak jarang pula aku menghibur sepasang kekasih dengan suaraku, menyanyikan lagu-lagu cinta untuk mereka.

Tanpa pernah berpikir bagaimana dengan kehidupan cintaku sendiri, selama ini aku memang tak pernah memikirkan hal itu, saat ini yang terpenting bagiku adalah bagaimana caranya agar aku bisa menghidupi Ibu dan Adikku.

Tapi semua itu berubah semenjak aku mengenal seorang gadis bernama Riri, gadis cantik dan kaya raya anak pengusaha ternama dan sukses di negeri ini.

Apakah mungkin gadis populer, cantik dan juga kaya raya sepertinya mencintaiku yang hanya seorang pengamen jalanan.



UPDATE SETIAP HARI

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ega Aditya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Panggil Aku Sinta

Dalam perjalanan akhirnya kulihat Bu Sinta sudah mulai tenang dan setelah kutanya ternyata alamat nya searah dengan kontrakanku.

"Wah nggak aku sangka ya ternyata rumah Ibu searah dan tidak jauh dari kontrakanku." Kataku sambil menyetir mobilnya.

"Memang rumah kamu dimana Dit?"

"Itu lho di kampung belakang kampus."

"Adit makasih ya kalau tidak ada kamu aku nggak tau gimana jadinya."

"Iya Bu kebetulan saja saya sedang menunggu bus di halte dekat mobil ibu berhenti tadi, ibu harus hati-hati kalau berkendara lewat situ karena tempat nya selalu sepi jika malam."

"Panggil aku Sinta saja."

"Maaf apa bu?" Kataku karena tidak mendengar apa yang diucapkan nya ketika fokus menyetir.

"Panggil Aku Sinta jika sedang tidak bekerja karena jika aku lihat dari berkasmu umur kita tidak terpaut jauh."

"Oh baik kalau begitu Bu...Eh Sinta maksudku."

Akhirnya kami pun sampai dirumah Sinta.

"Kamu tinggal sama siapa dirumah sebesar ini Sin?"

"Hanya berdua dengan asisten rumah tanggaku dan beberapa hewan peliharaan ku."

Kemudian ada dua ekor kucing yang menghampiri Sinta seakan tau majikannya sudah pulang.

"Hallo Kitty, halo Rio aku udah pulang kalian pasti kangen ya sama aku." Ujar Sinta sembari mengangkat salah satu dari kucing itu.

Tak kusangka Sinta yang begitu Galak ketika dikantor ternyata sangat lembut dirumahnya, jika kusimpulkan dari cerita Wahyu waktu itu sifat asli Sinta memanglah sangat baik.

"Kitty itu namanya Adit dia teman kerja aku ayo beri salam." Katanya sambil menggendong Kitty.

"Sin sepertinya sudah malam aku pamit pulang ya."

"Nggak mau minum dulu Dit?"

"Nggak usah aku takut kemalaman malah ngga dapet angkot nanti."

Kemudian akupun pamit dan akhirnya sampailah aku di kontrakan.

"Wah sudah jam 12 malam Riri udah tidur belum ya? Rasanya aku kangen banget sama anak itu, aku miscall saja sekali jika belum tidur pasti dia telpon balik."

Betul saja setelah aku miscall ponselnya tak lama Riri meneleponku.

"Aku kira kamu udah tidur makanya cuma miscall takut ganggu kamu." Ucapku.

"Dasar CuMi (cuma miscall)." Balas Riri.

"Aku baru sampai nih."

"Aku ngga bisa tidur soalnya kamu belum kabarin aku, tau nggak Dit aku lagi ngobrol sama boneka yang kamu kasih."

"Terus bonekanya ngejawab nggak?" Kataku menggodanya.

Riri pun terdiam dan kemudian terdengar isakan tangis nya.

"Lho kamu nangis ya, kenapa?" Tanyaku padanya.

"Aku kangen."

"Aku juga, udah jangan nangis besok kan aku libur, kita bisa ketemu seharian."

"Iya pokoknya mau peluk kamu."

"Iya..Iya...Sekarang kamu tidur ya udah malem tau."

Kami pun mengakhiri obrolan di malam itu dan berjanji besok akan bertemu.

Paginya aku pergi kerumah Riri untuk menjemputnya.

Setelah menunggu beberapa lama di ruang tamu ternyata ada Sinta dirumah Riri.

"Lho Dit kamu ada disini?" Tanya Sinta padaku.

"Iya Sin, ini lho mau jemput Riri, kamu sendiri kok ada disini?"

"Ini ada berkas yang harus ditandatangani pak Direktur jadi aku kesini, karena sore nanti Bapak mau keluar kota."

"Wah hebat ya kamu hari libur pun masih mengurusi kerjaan aja."

"Ya kalo bukan aku siapa lagi Dit."

Lalu Riri datang menghampiri kami.

"Eh Kak Sinta udah ketemu papa?" Tanya Riri.

"Sudah kok Ri, ini aku sudah mau pulang, aku duluan ya Ri, Dit."

Lalu Sinta pun meninggalkan kami berdua.

"Kasian ya ka Sinta Dit."

"Kasian kenapa?"

"Dia ditinggal pas mau nikah, padahal kurang apa coba, cantik, mapan, pintar dan punya pekerjaan bagus."

Ternyata semua cerita yang dikatakan Wahyu benar, mungkin itulah penyebab Sinta menjadi pribadi yang tidak menyenangkan di kantor.

"Kok kamu kenal banget Ri?"

"Kenal lah, Kak Sinta kan sering kesini ketemu papah untuk membahas kerjaan, bahkan dulu Kak Sinta itu adalah temen ngobrolku yang paling asik, tapi setelah kejadian itu dia jadi agak dingin."

Aku jadi semakin kasihan pada Sinta setelah mendengar cerita Riri, karena mungkin hanya aku yang tau bahwa Sinta sangat menderita dan aku pernah melihatnya menangis.

"Kok malah bengong kamu Dit? Kita mau kemana hari ini?"

"Ancol."

"Ancol? Kamu beneran? Ya udah aku minta Pak Iwan anter kita ya."

"Jangan, kita naik bus aja."

"Naik bus lagi?"

"Iya, mau nggak?"

"Mau dong, jangankan naik bus, kalo sama kamu jalan kaki juga Riri mau."

"Kamu aja sana jalan kaki sendiri ke Ancol, kalo aku sih nggak mau Hahahahaha."

"Mulai deh mulai songong nya huuuh."

Akhirnya kami berdua berangkat ke Ancol dengan menggunakan bus dan sesampainya disana kami berdua menyusuri jalan kayu di pantai sambil bergandengan tangan.

"Seneng gak Ri?"

"Seneng banget, Adit makasih ya karena kamu selalu buat Riri bahagia dan nggak pernah sekalipun nyakitin Riri."

"Iya dong, soalnya nanti kalo kamu sakit, terus yang nyakitin aku siapa?"

"B..O..D..O A..M..A..T."

"Hahahahaha marah-marah terus sih pacarku ini."

"Abis kamu nyebelin kalau ngomong jarang banget seriusnya."

"Aku memang gak pandai berkata manis, kadang ucapanku jugga nggak serius, tapi kamu harus tau bahwa aku sangat sangat Serius sama kamu."

"Adit..Adit pegang tangan Riri yang kenceng dong."

"Kenapa kamu?"

"Riri mau terbang denger kata-kata Adit."

Kami pun tertawa bersama sambil menyusuri jembatan kayu itu.

"Abis ini mau kemana lagi Dit?"

"Belum tau, Adit belum ada rencana."

"Kalo gitu gimana kalau kita ke makamnya bang Udin Dit? Riri kan terakhir kesana waktu pas hari pemakaman aja, kalo kamu sih sering."

"Boleh."

Akhirnya kami berziarah ke makam sahabatku Udin, setelah selesai lalu kami berdua menuju kontrakanku.

"Huuuuh cepet banget sih waktu berlalu." Ujar Riri.

"Memang terkadang jika kita melalui waktu yang menyenangkan hari pun menjadi cepat berlalu."

"Besok kamu kan udah masuk kerja lagi, mesti nunggu seminggu buat bisa jalan lagi sama kamu."

"Seminggu itu cepet kok Ri."

"Terasa lama buat Riri karena nggak sama-sama kamu, kan nggak menyenangkan jadinya."

Begitulah akhirnya kami menutup hari.

Keesokan harinya aku terbangun pukul 07:30 pagi karena lupa menyetel alarm ku.

"Wah gawat gw kesiangan bisa-bisa dapet surat peringatan ini gw."

Akupun bergegas menuju kantor dan pukul 08:30 Aku baru tiba disana.

Aku berlari sampai ke dalam kantor, karena kulihat lift penuh kemudian aku menaiki tangga untuk naik ke lantai 3.

dengan terengah-engah akhirnya aku sampai di ruanganku, namun para seniorku tidak ada yg menegur, mungkin karena mereka sudah tidak ada yg berani usil kepadaku setelah mengetahui bahwa aku adalah pacar dari anak Direktur di perusahaan ini.

1
Pak Samuel Hutabarat
Buruk
Pak Samuel Hutabarat
Kecewa
Pak Samuel Hutabarat
asik
ceritanya...👍👍👍👍
Pak Samuel Hutabarat
mantap....
Pak Samuel Hutabarat
sejauh ini masih aman lah...
Pak Samuel Hutabarat
awal yg menarik...
Ahmad Fadil
tega kamu ditt andai saja kamu ketemu aku pasti aku bantai kamu ditt
Ahmad Fadil
gue kangane Ririn yg dulu sama Adit yg dulu 🥺🥺🥺
Ahmad Fadil
gue takut banget kalau baca sampai habis cinta nya Adit dan Ririn berantakan 🥺🥺
Ahmad Fadil
Aaaaa gua baca nya sambil salting ...tapi di posisi lain gua pernah ngalamin sama mantan gua pulang hujan😅😅
Fatona Maulana Siddiq
ya Allah, nangis berapa kali gw, pertama tentang Udin sahabat nya Adit, kedua bapaknya Adit ( walau gak sad amat ), and last si Adit pergi,
tapi gw support banget dengan karya lu bg, walau banyak yg bilang mutar mutar tapi gw suka, spesifikasi dari setiap aktor nya jelas dan dapet, jadi bisa memahami hampir seluruh peran yang di bicarakan, dan menurut gw itu sih adrenalin banget.
lupain aja kata orang, mereka belum pernah baca novel one piece, dan lainnya kali lebih panjang dan blibet di tambah flashback nya wkwk
the best, gw support lu
Fatona Maulana Siddiq: sry yak kalau ada kata kata gw yg salah
total 1 replies
Fatona Maulana Siddiq
keren sih, gw baca dari sore berhenti sejenak, lanjut malem Ampe subuh nih, sambil nangis sama takut di rumah gw ada bunyi bunyi, tapi be honest gw kaga bisa ngemendem tangisan gw , parah sih
Fatona Maulana Siddiq
kalau almarhum udin masih hidup, alangkah baiknya Deket sama sinta
Fano Jawakonora
buang ego mu jauh"adit masalah kematian papa mu itu semua sdh srtan tkdir berpikir lah jauh k dpn buang masa llu koq diingt terus yg ada hny jadi bumerang tuk diri sendiri
Fano Jawakonora
tuhan sj maha pamaaf koq cuma ciptaanya manusia biasa gk bisa slg memaafkan ambil hikmahnya sja adit yg dilakukan papanya ririn itu dgn alasan tersendiri jgn egois dong adit kamu terllu bodoh
Fano Jawakonora
jgn" ppanya riri adalah org yg hancurin usahanya ppa adit
Fano Jawakonora
itu krn kmu sdh masuk k perangkapnya sunta jadi org koq polos amat si adit kya gk ada otak tuk berpikir kaya kambing ja ni
Fano Jawakonora
dasar juper egois kamu adit terllu tinggi kamu pertahnkn ego dn hrg diri tnp mencari tau akar pmasalhn dn tdk mau dgr penjlsan org lain memang menyesal itu dtg dari belakan setelah kehilangn
Ruly Apriadi
hmm
Erni Sihombing
kok jadi bertele tele sih... thorr cerita nya.... kapan ketemu dengan Riri nya....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!