NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Sahabatku

Terpaksa Menikah Dengan Sahabatku

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Bilqies

Alan ... menikahlah dengan Delila, ku mohon! Aku sangat mencintai anakku Delila, aku paling tidak bisa terima bila dia di permalukan. Nelson Jocelyn

Saya tidak mau karena saya tidak mencintainya. Alan Hendra Winata

Maaf, maafkan aku telah menyeretmu ke dalam masalah besar ini. Delila Jocelyn

Pernikahan yang tak di inginkan itu apakah tumbuh benih-benih cinta atau hanya akan ada rasa sakit yang menjalar di antara keduanya?

Yang penasaran dengan ceritanya langsung saja kepoin ceritanya disini yuk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bilqies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Daddy Nelson

Di sebuah kamar lainnya, tampak Delila mulai mengeluarkan barangnya dari dalam koper. Meskipun tangannya sibuk membenahi namun pikirannya masih saja tertuju pada Alan. Delila tak menyangka bahwa Alan akan menanyakan hal itu padanya.

'Delila, ngapain juga kamu harus gugup. Ingat, Alan hanya butuh seseorang membangunkan dirinya di pagi hari. Hanya itu, tidak lebih.'

Selama satu minggu itu mereka tidur bersama, tak sedikitpun Alan menyentuhnya. Terbukti kedua guling yang masih berada di tempatnya menjadi pembatas mereka. Sama sekali tak ada kejadian seperti dalam novel, dimana dua tokoh utamanya yang akan terbangun dalam keadaan saling berpelukan sehingga muncul percikan rasa tertarik di antara mereka.

Membayangkannya saja membuat Delila tertawa geli, itu hanya terjadi di dunia novel bukan dunia nyata. Tentu saja Alan tak mau melakukannya.

"Jangan berkhayal yang tidak mungkin, Delila," gumam Delila pada dirinya sendiri.

"Ah, sepertinya aku harus mengurangi membaca novel cinta." Ucapnya lagi dan kembali membenahi semua isi koper. Tak butuh waktu lama semua sudah tertata rapi.

🌷🌷🌷

Disinilah mereka berada, tampak Alan tengah duduk di sofa yang di depannya terdapat tv layar datar. Sedangkan Delila berada di dapur yang letaknya tepat di belakang Alan.

"Mau aku bantu?" tawar Alan sembari menolehkan wajahnya.

"Tak usah, sudah ada Bi Nani yang membantuku," jawab Delila pada suaminya itu.

Delila membuka kulkas dan melihat isinya yang ternyata sudah cukup lengkap. Delila tak menyangka jika Daddy nya benar-benar memperhatikan segala kebutuhan anaknya itu.

Delila mengeluarkan beberapa bahan yang dia butuhkan untuk memasak di bantu oleh Bi Nani.

Tak lama terdengar bunyi bel pintu, Alan pun beranjak dan berjalan untuk membuka pintu utama yang letaknya cukup jauh dari dapur dimana Delila berada.

Sejenak Delila memperhatikan ke arah pintu untuk melihat siapakah yang datang. Dan ternyata muncul Daddy Nelson di balik pintu yang tengah berbicara dengan Alan sembari berjalan beriringan.

Delila berjalan menghampiri Daddy nya itu dan menyalaminya. Terlihat jelas lengkungan indah yang menghiasi wajahnya.

"Daddy minta maaf tak bisa menjemputmu tadi, Delila ...," sesal Daddy Nelson.

"Tak apa-apa Daddy, terimakasih sudah menyiapkan ini semua," ucap Delila tulus sembari menghambur memeluk Daddy Nelson.

"Sama-sama sayang. Apapun akan Daddy lakukan untuk kebahagiaan kamu," balas Daddy Nelson sembari mengelus lembut punggung Delila.

"Hari ini aku sedang memasak, Daddy tinggal lah sebentar untuk makan malam," pinta Delila.

"Tentu sayang, Daddy akan tinggal. Daddy sudah kangen masakanmu," ucap Daddy Nelson.

Seulas senyum terbit di bibir Delila, membuatnya bersemangat kembali ke dapur. Sedangkan Daddy Nelson dan Alan duduk di ruang keluarga sembari menonton tv.

"Terimakasih sudah menjaga anakku dengan baik," ucap Daddy Nelson dengan sungguh-sungguh.

"Mmm ... sama-sama Tuan," jawab Alan.

"Tolong selama kamu menjadi suami Delila dalam satu tahun ini, panggil lah saya dengan kata Daddy agar semua orang tidak curiga," seru Daddy Nelson.

Alan tersentak mendengarnya, dia tersadar kembali jika pernikahannya dengan Delila hanya berlangsung selama satu tahun saja.

"B- baiklah akan saya coba," jawab Alan terbata.

Tepat pukul 7 malam, makanan sudah tersaji rapi di atas meja makan yang letaknya tak jauh dari dapur.

Delila memasak nasi goreng seafood, acar, dan perkedel kentang. Meskipun sederhana namun terlihat menggoda.

Ketiganya pun duduk bersama. Alan duduk bersebelahan dengan Delila sedangkan Daddy Nelson duduk di hadapan mereka.

Dengan cekatan Delila melayani suaminya, dia mengambilkan nasi ke atas piring Alan dan menambahkan makanan lainnya.

Hal itu menarik perhatian Daddy Nelson yang memperhatikan putrinya dalam diam dengan pandangan mata yang sulit di artikan. Sedangkan Alan sebenarnya tak meminta Delila untuk melayaninya, namun juga tak menolak apa yang Delila lakukan.

"Besok ada beberapa orang suruhan dealer datang kesini. Mereka akan mengantar mobil untuk kalian," ucap Daddy Nelson.

Keduanya sempat terdiam, detik berikutnya mereka menatap Daddy Nelson secara bersamaan.

"Maaf ... saya sudah memiliki kendaraan sendiri. Jadi maksud anda, eh Daddy itu kendaraan untuk Delila?" tanya Alan yang segera meralat ucapannya.

Ya meski bukan mobil mewah tapi Alan telah memiliki mobil sendiri dari hasil kerja kerasnya. Selain itu dia juga tak mau di pandang rendah seseorang, dia pun tak ingin jika ada orang yang bilang bahwa dia menikah dengan Delila hanya untuk mendapatkan kemewahan yang di miliki oleh Delila.

"Mobil itu untuk kalian masing-masing. Dan kalau rumah ini kurang nyaman, kalian bisa pilih yang lainnya," jawab Daddy Nelson sembari menyendok kan makanannya.

Dalam hitungan detik Delila dan Alan saling beradu pandang. Delila bisa melihat Alan yang tak nyaman dengan segala fasilitas yang di berikan Daddy nya itu. Hal itu terlihat jelas dari raut wajah Alan yang sedikit meredup.

"Dad menurutku rumah ini sudah cukup, terimakasih. Dan untuk mobil, apa tidak terlalu berlebihan Dad? Delila kira cukup satu saja karena Delila bila bepergian pun pasti dengan Alan. Dan sekarang ini tak mungkin bagi Delila pergi sendirian lagi," jawab Delila.

Alan hanya diam tak mengatakan apapun. Dia malah terpukau melihat Delila. Meskipun pernikahan ini bukan yang mereka inginkan, namun sebagai istri Delila bersikap patuh dan membuat Alan tersentuh akan sikap istrinya itu.

Daddy Nelson memperhatikan Alan yang tengah memandangi Delila.

"Bagaimana menurutmu Alan?" tanya Daddy Nelson yang membuyarkan lamunannya.

Sontak Alan menoleh ke arah mertuanya itu, tapi perlu beberapa saat lagi untuk Alan mencerna dan menjawab pertanyaan mertuanya itu. Dia terlalu larut dalam lamunannya hingga tak fokus dengan apa yang di katakan Daddy Nelson padanya.

"Mmm ... saya setuju dengan Delila katakan," jawab Alan pada akhirnya.

"Baiklah kalau begitu Daddy akan atur ulang mengenai mobil yang di kirim besok."

🌷🌷🌷

Sementara di tempat lain tepatnya di sebuah apartemen yang mewah tampak Luna tengah sibuk membenahi kamar yang akan dia dan Lucas tempati, padahal keduanya belum terikat tali suci pernikahan.

Pikiran Luna melayang jauh pada Daddy Nelson yang telah menganggapnya sebagai anak, kini berubah membenci dirinya. Sungguh dia tak berpikir matang terlebih dulu tentang segala resiko yang akan terjadi. Luna hanya mementingkan apa yang ada di dalam kepalanya.

Rasa benci pun semakin besar pada Delila saat ini. Beberapa umpatan yang dia lontarkan untuk Delila dalam hatinya.

"Luna aku lapar," ucap Lucas yang baru saja muncul dari balik pintu.

Sementara Luna yang masih sibuk dengan pikirannya, dia belum sadar akan keberadaan Lucas yang sedang berbicara padanya.

"Luna! Aku bilang lapar, ini sudah waktunya makan malam," ucap Lucas lagi dengan suara yang sedikit meninggi.

Luna menoleh melihat Lucas dengan wajahnya yang di tekuk karena kesal.

'Ih apa nggak bisa dia bikin makan malam sendiri atau beli aja kek. Dasar merepotkan!'

.

.

.

🌷Bersambung🌷

1
Rara Kayla
maaf Delila, Alannya lagi gila, gila karena jatuh cinta. ciu.. ciu.. ciu
Rara Kayla
masih belum menyadari jika dia mulai jatuh cinta sama Delila...
partini
ini kalau dah PD menyadari rasa masing",bisa di pastikan uler ma ular pada datang bikin esmosi
partini
dah ada rasa di antara mereka berdua ,,tapi salah faham no 1
yah dah di pastikan ini mah novel sering tahan nafas 😁😁😁😁
mbok Darmi
kalau ngga marah apa namanya oon ini alan kadang bikin emosi aja udah dibaikin malah ngelunjak kalau cemburu ngga suka delila masih mengingat Lucas ngomong dgn jujur terus terang jgn ngambekan kayak perempuan
mbok Darmi: Cemen 😂
Bilqies: dia gengsi kak takut patah hati lagi 😌
total 2 replies
Kaizy celine
Lucu banget pasangan ini🤭
ora
Gini aja bilang nggak marah. Sikap mu tadi nggak enak banget, Lan...
ora
Kasihan Delila. Alan dingin banget ....
👣
kenapa gak jujur aja, daripada dipendam sesak di dada 🤭
Kaizy celine: Salah paham kan jadinya ...
Bilqies: belum waktunya 😌
total 2 replies
Aulia's
Jodoh emang cerminan diri sendiri
pantes kalau Lucas sma Luna
Aulia's
Alan dan Delila sama2 overthinking
mbok Darmi
lucas dan luna 11-12 sdh pengkhianat tapi masih sama2 ngarep mantan ngga sadar diri banget mereka berdua semoga hukum tabur tuai segera hadir buat mereka berdua lucas dibikin bangkrut tak bersisa dan ditinggalkan Luna sedangkan luna jadikan ani2 pria tua bangkotan yg penting kaya
ora
Kamu merasa dirimu tulus? Heran sama pemikirannya😧
ora
Dih, situ nggak punya malu? Kayak jadi orang paling baik aja😏😏
ora
Pemikiran mereka sama. Merasa nyaman, tetapi menegaskan untuk nggak jatuh cinta😌😌
Bilqies: masih trauma kak 😌
total 1 replies
ora
Bolehlah dia kan istrimu🙂🙃
ora
Alan sadar nggak sih udah mulai jatuh cinta sama Delila🤭🤭🤭
ora
Permasalahan setiap perempuan🤭😁😁
👣
cerita tentang cinta setelah pernikahan 🥰
Bilqies: semoga suka dengan alur ceritanya 🤗🥰🙏
total 1 replies
👣
gak hanya kuat tp juga harus bangkit, masa lalu untuk pelajaran, masa depan untuk kebahagiaan ☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!