Aku tidak menyangka kalau kedua orang tuaku membiarkan putri kandungnya sendiri menjadi istri kedua alias Di Madu.
Alasannya hanya karena kedua orang tuaku berhutang budi pada orang tua laki laki yang akan menikahiku.
Aku pun setuju dengan semuanya, karena tidak ada alasan untuk aku menolaknya.
Yuuk ikuti ceritanya.......!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jeny chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. bukti kelicikan Cindi
Kamelia merasa kesal karena Adit malah diam di rumah Mama nya bukan pergi setelah dengan tidak tahu malunya meminta makan.
"Liaaa......kamu kenapa malah di kamar terus?? Temani suami kamu dulu, Mama mau pergi ke acara demo di rumah Ibu RW. "
ucap Mamanya Kamelia saat putrinya malah sibuk di dalam kamar.
Kamelia langsung menggerutu dan keluar dari dalam kamar nya, Kamelia mendelik melihat Adit sedang duduk santai dengan handphone di tangannya.
"Lia ikut Mama boleh yaa....."
pinta Lia dan Mamanya mengerutkan keningnya.
"Biasanya kamu anti kalau acara di daerah, sudah diam saja temani suami kamu saja. "
tolak Mamanya dan langsung pergi tanpa memikirkan bagaimana perasaan sang putri.
"Ishhh.....Mama jahat sekali sama anaknya. "
gerutu Kamelia sambil berjalan menghampiri suaminya yang sedang pura pura sibuk.
"Kamu gak pergi kerja?? Kenapa malah diam disini?? "
ucap Kamelia dengan nada ketusnya dan Adit langsung menatap ke arah Kamelia.
"Kamu mengusir saya?? "
tanya Adit dan Kamelia refelek mengangguk.
"Iyaa, saya risih kalau kamu ada di rumah ini dan lagian Papa mau bicara sama kamu jadi lebih baik pergi ke kantor saja takutnya Papa nunggu. "
jawab Kamelia dengan nada kesalnya dan membuat Adit menghela nafasnya.
"Baiklah kalau kamu risih dengan kehadiran saya, saya pergi dulu dan jangan pulang terlalu sore. "
ucap Adit sambil beranjak dan membenarkan jas nya lalu berjalan keluar dari rumah Kamelia.
Kamelia tidak ikut keluar dan memilih merapihkan bekas gelas juga piring kotor, Kamelia sebenarnya masih malas kalau berhadapan dengan Adit yang pastinya membuatnya kesall.
Adit langsung mengemudikan mobilnya menuju perusahaan, dia sebenarnya ingin bersama Kamelia namun setelah mendengar Kamelia risih dengan kehadiarannya, Adit mengalah dan memilih menuju perusahaan.
Adit langsung menuju ruangan Papanya dan langsung masuk setelah mendengar sahutan dari dalam ruangan Papanya.
"Siang banget sampai kantornya?? Bukannya kamu menginap yaa di ruangan kamu. "
ucap Papanya Saat Adit duduk di kursi di ruangan itu.
"Adit gak menginap Papa dan langsung pulang malam nya, Adit telat habis dari rumah Orang tua Kamelia dulu barusan. "
ucap Adit dan membuat Papanya langsung mengangkat pendangannya ke arah sang putra.
"Mau apa kamu kesana?? Jangan ganggu Kamelia dulu untuk sekarang, dia masih kecewa sama kamu tapi bukan hanya Kamelia, Mama dan Papa juga kecewa sama kamu Adit. "
ucap Papanya sambil beranjak dan ikut duduk di sofa bersama putranya.
"Iya Adit tahu kalau kalian pasti kecewa, tapi Adit bersumpah semua di luar kuasa Adit dan Adit gak bisa menghubungi Kamelia nanti malah membuat Cindi curiga lagi. "
"Di luar kuasa kamu tapi kamu menikmatinya juga, kalau tidak melakukan pesta mau apalagi di ruang pribadi dari siang sampai malam, mirisnya kamu membuat Kamelia menunggu kamu di tempat asing, Papa kasih tahu sama kamu yaa Adit. Jangan pernah mengobral janji apapun sama Kamelia karena dia jadinya berharap kasihan, biarkan Kamelia melakukan apapun keinginannya karena Kamelia berbeda dengan istrimu itu, yang patut kamu kekang itu istri kamu bukan Kamelia. "
"Kamelia juga istri Adit kalau Papa lupa. "
"Kamu mengakuinya ternyata, Papa sarankan sama kamu Adit jangan membuat seseorang berharap, lebih baik ikuti sesuai alur kesepakatan lama saja, kamu itu calon pemimpin setelah Papa pensiun, jaga sikap kamu dan janji kamu. "
"Iya Papa dan Adit mengerti, Adit masih belum bisa menolak sentuhan Cindi. "
"Karena kamu mudah terperdaya dan kamu mungkin masih sangat mencintai dia, kamu kurang tegas tapi semua juga berbalik lagi ke kamu karena walau bagaimanapun wanita itu punya hak dan sudah kewajiban kamu untuk memberikan nafkah batin. "
Tidak ada obrolan lagi dari keduanya karena Papanya Adit memilih kembali melanjutkan pekerjaannya dan Adit memilih menuju ruangannya setelah mendapat pesan dari asistennya.
Adit masuk kedalam ruangan nya lalu meminta Handi menonaktifkan camera cctv nya terlebih dahulu karena takutnya ada kebocoran rahasia.
"Kamu mau melaporkan apa Handi?? "
tanya Adit saat masuk kedalam ruangan nya.
"Saya baru memiliki bukti transferan dari rekening Nyonya Cindi ke rekening atas nama Tuan Anwar, dalam sebulan ini sudah dua kali transfer dalam jumlah yang sangat banyak. "
jelas Handi sambil memberikan setumpuk berkas berkasnya.
"Jadi alasan membeli berlian itu bohong dan dia mengirimkan nya ke rekening Ayah tirinya, ternyata sudah dua tahun terkahir transaksinya. "
ucap Adit dan Asistennya menganggukkan kepalanya.
"Benar Tuan dan ini ada bukti sebuah foto saya dapatkan dari CCTV, vidio nya saya belum berani mengeluarkannya karena Tuan Anwar menyewa seorang Hacker untuk melancarkan semuanya. "
ucap Handi kembali sambil memperlihatkan bukti foto.
"Mau apa mereka ke hotel dan mereka kenapa bergandengan?? "
ucap Adit sambil melihatnya dan Adit langsung tersentak saat melihat foto ciuman bibir Cindi dengan ayah tirinya.
"Tuan maafkan saya, buktinya akan saya kumpulkan semua setelah pesta selesai karena saya masih mencari tahunya. "
ucap Handi yang memang di minta jangan terlalu banyak memperlihatkan buktinya pada Adit.
"Bekerja keraslah Handi, saya ingin semua buktinya agar saya tidak salah sangka. "
ucap Adit dengan nada lirihnya dan Handi menganggukkan kepalanya.
"Oh iya, bawa berkas sama buktinya dan kamu yang simpan, kalau saya takutnya ketahuan nantinya. "
ucap Adit kembali dan Handi mengiyakannya lalu membawa buktinya.
Adit langsung terdiam dan memegang dadanya yang terasa sakit, Cindi bermain api di belakangnya bahkan Cindi mengkhianatinya memakai uangnya juga.
"Kalau Mama sama Papa sampai tahu semua kelakuan Cindi, pasti aku yang akan kena marah sama Mama, kenapa aku bisa tertipu dengan wajah lugu nya?? "
gumam Adit dalam hatinya yang memikirkan masalahnya saat ini.
Di tempat Kamelia .......
Siang ini Kamelia janjian makan siang dengan Bunga, Kamelia juga membawakan oleh oleh untuk Cindi, Kamelia sudah bersiap dan akan menggunakan taksi online setelah dapat peringatan dari Mama mertuanya yang mengetahui Kamelia selalu memakai angkot.
"Mau kemana kamu Lia?? "
tanya Mamanya saat datang dengan menenteng barang di tangannya.
"Mau makan siang sama Bunga, Mama beli apa itu dari hasil demo nya?? "
jawab Kamelia dan penasaran dengan barang yang di bawa Mamanya.
"Ini biasa satu set peralatan masak, Suami kamu sudah pergi memangnya?? "
ucap Mamanya dan Kamelia menganggukkan kepalanya.
"Sudah Mama dari tadi juga, Lia pamit yaa mobilnya sudah datang dan Lia langsung pulang ke rumah Mama mertua yaa. "
pamit Kamelia dan Mamanya menganggukkan kepalanya.
"Hati hati dan jangan kelayapan jauh yaa Lia. "
ucap Mamanya dan Lia mengiyakannya sambil berjalan menuju mobil yang sudah menunggunya.
Kamelia langsung duduk dan mobil pun langsung melaju menuju restoran dimana janjian dengan Bunga.
.
.
Bersambung......
apa kata suaminya " engga enak bsnget barang loe" dan setelahnya suaminya nikah lagi tdk pernah nyetuh istri pertamajyz lagi. ktnya percuma kaya kswin sama balonn gede.